Saturday Again, Yeaaayyy!!

Ini adalah girang yang tidak dibuat-buat, ini bukan exciting yang direkayasa, this is the real feeling I always feel in welcoming the Friday afternoon. Dan aku yakin banget bahwa rata-rata sobats maya semuanya juga merasakan hal yang sama dunk ya? Hehe. Siapa sih yang ga senang dengan datangnya dua hari bernama Sabtu dan Minggu itu?

Sabtu pagiku kali ini sedikit berbeda dari Sabtu-Sabtu sebelumnya dimana aku bisa sedikit bersantai ria di tempat tidur tanpa harus buru-buru bersiap ke kantor. Pagi ini, karena sudah berencana untuk sepagi mungkin ke kantor Satlantas guna membayar pajak Kendaraan Bermotorku, maka aku berinisiatif untuk mengantar Intan dulu ke skul, baru setelah itu langsung ke rumah ayahku menjemput beliau untuk menemaniku ke Satlantas ofis. (What?? Setua ini masih ditemani ayahanda? Hehe. *blushingdotcom*.)

Biasanya sih untuk urusan pajak kendaraan, aku suka minta tolong teman yang Pak Polis untuk bantuin urusan ini, tapi kemarin malam saat aku ke rumah ortu untuk mengambil BPKB dan surat penting lainnya (hehe, masih nyimpan surat-2 berharga di rumah ortu bo’, ya namanya nge kost, kurang aman aja rasanya nyimpan sesuatu yang berharga di kamar kost-an), ayahku menyarankan agar ngurus sendiri aja, gampang kok, dan beliau menawarkan diri untuk menemani.
Jadilah pagi ini jam 8 teng aku sudah parkir di halaman rumah ortu dan duduk santai menunggu sang ayahanda, ditemani secangkir teh manis panas dan sepiring nasi goreng. Hm…. Nikmatnya hidup di hari Sabtu…

Sebuah notification alert di smartphoneku menyapa. Tanpa curiga dan syak wasangka (halah) kubuka notifikasi itu. Tadaaaa…… Allert itu aku set setahun yang lalu deh kayaknya, untuk mengingatkanku akan sebuah kewajiban. Alamak… ‘Halo Alaika, saatnya anda merogoh kocek untuk asuransi Intan. Ga banyak kok, hanya IDR. 6 juta rupiah’.
Glek!! Enak aja aku saat itu menuliskan kalimat itu. Ga banyak??? 6 juta ga banyak? Emang pake selembar kertas yang diatasnya ditulisin angka 6.000.000?? Huuuh, sok teung deh aku. Sungguh terlalu!
Kuambil post it dari meja tulis ayahku dan menuliskan notifikasi itu diatasnya. Hanya sebaris, asuransi Intan, Rp. 6.000.000.

Baiklah, gajian nanti, saat sms senyum itu masuk (tanggal 24 November 2011), akan aku transfer deh pembayaran preminya ke rekening Mandiri - Sequish Life. Satu baris tagihan telah tertera. Plus pagi ini, aku akan mengeluarkan sejumlah dana (tertulis sih IDR. 2.115.000, aku alokasikan aja 2.500.000 dulu, kan pasti akan ada biaya admnya…) untuk pajak Grand Livinaku tersayang.
Kutambahkan dibaris kedua, sehingga kini tercantum dua baris tagihan, kini total sementara menjadi IDR. 8.500.000. Hiks..hiks..
 Dan aku yakin, sebentar lagi juga akan ada notification alert lainnya, karena seingatku aku menset beberapa notifikasi secara bersamaan untuk bulan November. Dan benar saja…..Ting..ting. Muncul lagi notifikasi bertuliskan ‘Oops, jangan senang dulu, saatnya anda mengalokasikan dana untuk asuransi Prudentialmu lho, ga banyak kok, IDR. 2 juta untuk 3 bulan ke depan’.

Menyesal aku menulis kata ‘ga banyak’ itu! Sekarang ini rasanya banyaaaaak banget nominal segitu..
Total sementara, antrian di listku menjadi : IDR. 10.500.000, yang sudah pasti harus dikeluarkan di akhir November ini. Biaya ini tidak termasuk dana yang sudah keluar sejak 1 – 18 November ini yang aku sendiri malas mencatatnya. Biasanya sih aku rajin mencatat expenditure bulananku, tapi melihat pengeluaran besar-besaran kemarin menyambut idul Adha, aku jadi malas melanjutkan catatanku. Merem aja deh, dan bertekad bulan depan akan jauh lebih hemat.

Kebayang, 10.500.000 akan terpotong dari gajiku bulan ini untuk list yang sudah tercantum di post it. Padahal aku masih menggantung angan untuk membawa pulang si Mac book Air yang super tipis itu dari Mac shop nanti ketika si sms senyum itu masuk. Huft, sepertinya harus ditunda deh kayaknya. Kuyakin misua juga ga akan setuju aku beli si Mac sekarang-sekarang ini, apalagi laptop kantor yang aku pakai ini juga masih sangat bagus performa nya. Well…well…Baiklah…baiklah.

Ayahandaku selesai dan ternyata Umiku juga ga mau ketinggalan, mau ikutan sekalian pulangnya nanti singgah ke apotik beli obat. Okelah, dengan senang hati, mari bergabung dengan ananda….
 Maka berangkatlah kami, langsung ke Kantor Satlantas, eh ga denk, singgah dulu ke atm karena aku jarang banget nyimpan uang cash di dompet di atas nominal 500 ribu. Aku kan butuh 2,5 juta untuk pajak mobilku plus kurang lebih 1 jutaan lagi untuk shopping daganganku nanti. Duh, bagiku nilai ini terasa banget deh, kok Livina lebih mahal pajaknya daripada Avanzanya ayahku ya? Tapi ya mau gimana lagi…., resiko. *Ngelap peluh yang tiba-tiba mengucur*.

Sesampai di Satlantas ofis, kami singgah di fotocopy centernya, dan segera ke loket pengambilan formulir begitu STNK, TNKB serta KTPku selesai difotocopy. Ini adalah pertama kalinya aku mengurus sendiri hal-hal seperti ini, dan ternyata sobs…. Mudah banget lho. Petugasnya juga sangat kooperatif. Ga pakai lama (mungkin karena hari Sabtu, jadi ga ngantri?).
 Prosedurnya gampang dan singkat banget. Isi formulir yang diserahkan oleh petugasnya, terus balikin, di cek, Oke, terus bergeser ke kasir, tunggu konfirmasi jumlah yang harus dibayarkan, kasih uangnya, diberikan surat/receipt tanda lunas lalu tanya info kapan bisa ambil TNKBnya. DONE.

Ternyata oh ternyata, ya ampun, gampang banget! Ga seribet yang aku bayangkan. Dan ngurus sendiri ternyata aku bisa irit banyak. Pajak mobilku yang lama kena uang ‘jasa pengurusan’ 150 ribu diluar total yang harus dibayarkan plus administration fee. Nah hari ini, ngurus sendiri dan cepat lagi prosesnya, aku hanya kena 2.258.000 (sudah termasuk administration fee) dari yang tertulis di TNKBnya 2.115.000 rupiah.
Alhamdulillah. Aku akan rekomendasikan ke teman-teman kantorku agar urus sendiri aja deh hal-hal seperti ini. Ternyata tidak semua urusan akan panjang kok di Kantor Polisi, hehe.

Antrian lain di list to do ku adalah ke skulnya Intan untuk mengambil rapor tengah semesternya. Tapi sebelum itu kami bertiga singgah dulu di sebuah café tempat biasa aku dan teman-teman kantor nongkrong. Namanya mini Solong. Di Banda Aceh, warung kopi Solong (mereka punya beberapa cabang) itu sangat-sangat terkenal lho. Terkenal dengan produk kopi Ulee Karengnya yang sudah punya nama kesohor, bahkan sering menjadi oleh-oleh khas dari Aceh.

Bener saja seperti dugaanku, bahwa akan ketemu beberapa kolega yang sedang nongkrong di Mini Solong ini, dan mereka senyum-senyum melihat aku mampir bersama ayah ibuku. Hehe…. Masak bawa ayah bunda ngafe?? HihiBiarin lah, suka-suka aku donk!!
Ayahandaku pesan teh manis, juga aku dan Umi. Ikutan. Terus juga pesan lontong sayur dan pecel.
Setengah jam nongkrong dicafe, lalu kami cabut menuju ke sekolah Intan, yang berlokasi di kompleks kampus Universitas Syiah Kuala. Intan bersekolah di SMU - Laboratory School, milik Universitas Syiah Kuala, sebuah sekolah swasta yang telah menerapkan system moving class dan bertaraf international.

Tadi sewaktu di café, Intan BBM meminta maaf karena rapor UTS nya mencapai nilai ‘just satisfactory’. Icon menangisnya memenuhi baris di BBMku, karena kali ini dia tercampak dengan apik di peringkat 20. Aku mengerti kegundahannya, biasanya anandaku ini selalu masuk 3 besar di kelasnya, sejak SD sampai SMP kemarin. Eh begitu masuk Labschool kok sampai tercampak seperti ini. Kubesarkan hatinya, bahwa itu hal yang biasa, wajar jika dia belum terbiasa dengan system belajar yang begitu intens di sekolah barunya ini. Waktu belajar dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore tentu membuat siswa penat, hingga kesempatan belajar di malam hari menjadi kurang optimal.
Anyway, kuselipkan notifikasi ke benak Intan, bahwa dia masih punya waktu untuk mengejar ketinggalan ini, mengingat ini baru mid semester. So she still have chance to optimize her learning session.

 Aku sempat ngobrol panjang dengan wali kelas Intan dan menanyakan progress belajar Intan di sekolah. Menanyakan apa yang kira-kira dapat aku bantu dan minta beliau juga agar menginfokan atau feel free to contact me in case she need to discuss more about Intan and her study. Deal.

 Aku dan Intan kemudian bergabung dengan ayah-ibu yang menunggu di mobil sambil baca koran, lalu kami melanjutkan perjalanan. Ga kemana-mana lagi kok, mengantar ayah bunda ke rumah mereka, lunch sebentar (walau sebenarnya masih kenyang oleh lontong sayur yang mengisi perut). Terus aku dan Intan melanjutkan another think to do yang tertera di list ku.
 Apakah itu?? Shopping some stuff and accessories untuk dikirim ke teman di Mojokerto, untuk dijual disana. Bermula dari ajakan teman ini untuk berbisnis asesories etnik, aku dan dia akhirnya mencoba memulai bisnis ini. Tapi aku rencana ingin mulai dari yang simple-simple saja dulu lah, such as dompet etnik Aceh, tas kerrawang aceh, tempat HP, bros dan sejenisnya.








Tak terasa waktu tiga jam berlalu dalam perburuan barang2 etnik itu, benar-benar telah terjadi korupsi waktu olehku dan Intan hari ini sehingga my last agenda today terpaksa harus digeser ke besok pagi atau siang. Yup, acara sesi pemanjaan diri di Marta Tilaar terpaksa ditunda. Apaboleh buat.

Hari telah sore, tubuhpun telah terasa lelah, aku dan Intan memutuskan untuk pulang segera, tapi masiiiih aja sempat stop by di sebuah toko boneka yang begitu menggoda. Akhirnya sebuah boneka Lumba-lumba jumbo berwarna ungu ikutan pulang ke kamar kost ku yang ukurannya tak seberapa ini. Jadilah kini 4 ekor lumba2 telah menjadi penghuni istana indah (menurutku lho..) ini. Plus dua popeye ukuran jumbo juga ikut memadatkan kamar ini.



Well sobat maya tercinta, udah ga sabar deh ingin segera memeluk si lumba ungu baruku, so sampai disini dulu updatingku malam ini ya, have a great Sat nite!!..

Saleum,

Alaika

6 comments

  1. ngacung dua tangan...

    saya juga senang banget klo sudah jumat mbak.

    bakalan kelonan terus selama dua hari dengan Beverly putri kami. hehehhee...

    ReplyDelete
  2. kga peluk aku aja hehe.. just kdg

    ReplyDelete
  3. Wow borong boneka yaaa hehehe...

    ReplyDelete
  4. banyak juga ya mbak pengeluarannya. bonekanya juga banyak:)

    ReplyDelete
  5. tuh kamar banayk bonekanya., hehehe maklum punya anak perempuan ya mbak.. ":)

    ReplyDelete
  6. wew... gajinya mbak Alaika berapa?? :O :O
    tagihannya aja segitu bnyak :D
    wekekeke...

    sy juga suka lumba lumba itu, bulunya lembut bentuknya lucuuu XD

    ReplyDelete