Marah dan tersinggung adalah reaksi awal setiap manusia, saat dirinya atau keluarganya, atau temannya, atau bahkan negerinya dituding. Dikata-katai, dihina atau malah 'sekedar' dibilang 'jorok'. Apalagi jika dituding 'tidak berbudaya' atau beretika. Rasanya marah banget, atau tersinggung banget saat dikatakan seperti itu kan, Sobs? Dan itu adalah reaksi alamiah, yang sudah tertanam di dalam diri setiap manusia, terlepas dari negeri mana pun dia berasal.
Selanjutnya adalah, pernahkah kita berfikir dan menelaah, mengapa sampai tudingan itu muncul dan ditujukan pada diri kita? Pernahkah kita mencoba untuk bersikap bijak, untuk tidak serta merta marah dan mencak-mencak dan menyerang balik si pencetus tudingan itu? Atau, boleh lah marah dan tersinggung, tapi setelah itu, tanpa berlarut-larut, kita mencoba untuk berfikir, mencari tau, bener tidak sih kita, saudara, teman atau negeri kita ini seperti yang ditudingkan itu?
Terus terang, aku ga bisa membela diri jika mendengar komentar dari teman-teman negeri luar [luar Indonesia maksudnya], mengatakan bahwa mostly orang Indonesia itu bandel, ga disiplin, suka ngaret, ga tertib, karena memang kebanyakan ya ngono. Tak ada kata yang mampu terucap untuk membela diri, karena faktanya memang demikian. Hehe. Kebanyakan memang suka jam karet, sudah membudaya, tidak disipilin, iya juga, ga tertib, ho oh, bandel, yups.
Tapi aku akan tersinggung jika mendengar mereka mengatakan orang kita [Indonesia] itu ga berbudaya bersih alias jorok! Ih, enak aja bilang kami jorok! Mana buktinya? Dan aku terdiam, Sobs, mana kala teman buleku yang sedang hang out di sebuah fast food outlet ternama yang berlokasi di salah satu kota besar di Indonesia, mengirimkan foto ini.
Berdiam diri sejenak, tertunduk malu walau dia tak bisa melihatnya, dan akhirnya hanya mampu membalas dengan sebaris kalimat seperti ini;
J , well, you are right, but we are on the learning process on how to apply the heathy and sanitary life. I believe that you will see the differences when you return here, next time. But of course, it will time consuming.
Mau bilang apa lagi coba, Sobs! Ga ada yang lebih pantas dikatakan untuk membela diri kan jika kita menghadapi kenyataan seperti ini. Lagi pula, kok bisa-bisanya ya nih pengguna toilet, mbok ya luangkan 1 menit untuk memasukkan tissue bekas/sampah itu ke dalam tempat yang sudah disediakan, biar rapi dan bersih. Hadeuh! Terlalu deh ih! Padahal melatih diri untuk disiplin menjaga kebersihan adalah mutlak, dan sudah pasti akan menghasilkan kenyamanan bersama toh? Bukankah 'Kebersihan adalah sebagian dari Iman'?
Itu baru satu contoh, pasti Sobats juga menemukan contoh kasus lainnya di sekeliling Sobats kan? J
Wanna share?
Selanjutnya adalah, pernahkah kita berfikir dan menelaah, mengapa sampai tudingan itu muncul dan ditujukan pada diri kita? Pernahkah kita mencoba untuk bersikap bijak, untuk tidak serta merta marah dan mencak-mencak dan menyerang balik si pencetus tudingan itu? Atau, boleh lah marah dan tersinggung, tapi setelah itu, tanpa berlarut-larut, kita mencoba untuk berfikir, mencari tau, bener tidak sih kita, saudara, teman atau negeri kita ini seperti yang ditudingkan itu?
Terus terang, aku ga bisa membela diri jika mendengar komentar dari teman-teman negeri luar [luar Indonesia maksudnya], mengatakan bahwa mostly orang Indonesia itu bandel, ga disiplin, suka ngaret, ga tertib, karena memang kebanyakan ya ngono. Tak ada kata yang mampu terucap untuk membela diri, karena faktanya memang demikian. Hehe. Kebanyakan memang suka jam karet, sudah membudaya, tidak disipilin, iya juga, ga tertib, ho oh, bandel, yups.
Tapi aku akan tersinggung jika mendengar mereka mengatakan orang kita [Indonesia] itu ga berbudaya bersih alias jorok! Ih, enak aja bilang kami jorok! Mana buktinya? Dan aku terdiam, Sobs, mana kala teman buleku yang sedang hang out di sebuah fast food outlet ternama yang berlokasi di salah satu kota besar di Indonesia, mengirimkan foto ini.
![]() |
Foto diambil di sebuah toilet, pada sebuah fast food outlet ternama di salah satu kota Besar Indonesia. |
J , well, you are right, but we are on the learning process on how to apply the heathy and sanitary life. I believe that you will see the differences when you return here, next time. But of course, it will time consuming.
Mau bilang apa lagi coba, Sobs! Ga ada yang lebih pantas dikatakan untuk membela diri kan jika kita menghadapi kenyataan seperti ini. Lagi pula, kok bisa-bisanya ya nih pengguna toilet, mbok ya luangkan 1 menit untuk memasukkan tissue bekas/sampah itu ke dalam tempat yang sudah disediakan, biar rapi dan bersih. Hadeuh! Terlalu deh ih! Padahal melatih diri untuk disiplin menjaga kebersihan adalah mutlak, dan sudah pasti akan menghasilkan kenyamanan bersama toh? Bukankah 'Kebersihan adalah sebagian dari Iman'?
Itu baru satu contoh, pasti Sobats juga menemukan contoh kasus lainnya di sekeliling Sobats kan? J
Wanna share?
sekedar coretan,
Al, Bandung, 12 September 2013, posted from Dewaseo Office.