Gambar disamping ini jelas kutujukan bagi diriku sendiri.... membujuk diri agar tak panik begitu menyadari Rp. 8.615.376 (delapan juta enam ratus lima belas ribu tiga ratus tujuh puluh enam rupiah) telah melayang akibat ujung jari dengan lincah menekan tombol 'kirim' pada halaman Mandiri net banking yang terpampang di layar laptopku.
Hari ini, Rabu, 25 January 2012 mungkin bukan hari dengan warna ceria bagiku sobs. Telephone Umi tadi pagi, saat aku siap berkendara menuju kantor, mengantarkan sebuah berita duka. Bahwa paman beliau, lelaki yang kami panggil kakek (dan memang seperti kakek kandung kami sendiri), telah menghembuskan napas terakhirnya.
Menyusul almarhum nenek yang telah mendahuluinya dua belas hari yang lalu. Rumah duka yang membutuhkan waktu tempuh 6 jam perjalanan, ditambah kondisi ayah yang sedang kurang sehat, membuat Umi usul agar kami melayat ke rumah duka di hari Sabtu nanti saja, saat aku off dari kantorku. Juga mengingat Umi dan ayah baru saja dari sana Minggu lalu.
Warna kelabu pagi hari, ternyata bersambung hingga siang harinya... pekerjaan yang menumpuk, yang sebenarnya sudah aku coba siapkan semaksimal mungkin, namun kata OKE dari pak Bos yang belum sempat menilik ulang dan memberikan approvalnya, membuat semua berkas pending. Advertisement untuk merekrut seorang consultant yang akan membantuku mendevelop Perda/Qanun Persampahan untuk lima kabupaten/kota wilayah kerja kantorku, terpaksa tak dapat di release. Padahal jelas, akan butuh waktu lima hari kerja untuk advertisement, baru lanjut dengan others long process that will be time consuming. Huft. Apa daya.. aku hanya si upik abu...
Belum lagi financial issues dan berbagai hal lainnya yang juga masih menanti. Antrian panjang tak berdaya di list of my thing to do. Tentu bukan diriku sendiri yang mengalami hectic ini, tapi juga dialami oleh teamku, yang ikutan menekuk bibir mengerutkan kening, sulit tersenyum dan selalu menghela napas sejak January ini....
Finally, Alhamdulillah, setelah empat kali resend email dan dialog panjang dengan pak Bos, akhirnya ToR untuk si consultant di approve dan bisa aku teruskan ke Procurement unit untuk di advertise. So sobs... jika berminat, boleh apply nih... hehe...
Well, tak terasa, angka digital di sudut kanan atas lappie ku telah menunjukkan angka 5.30 sore, yang artinya sudah saatnya undur diri dari ruangan kantor dan meja kerjaku yang indah ini. Apalagi Intan sudah menelphone, bahwa jam kursus nya telah berakhir dan menanyakan if I am available to pick her up.
Kuiyakan, tapi aku yang juga sedang chat dengan seorang sahabat, sedang terlibat obrolan menarik tentang mendotcom kan blogku. Sebuah link yang tadi diberikannya, menghantarkanku pada sebuah website penyedia domain and hosting. Disanalah aku sedang terpaku, melakukan registrasi dan sedang mencoba memproses pembayaran.
Sengaja kutunda sejenak menjemput Intan, karena aku sedang tanggung. Aku fikir, biarlah kutuntaskan dulu pembayaran ini, baru kemudian check out. Apalagi sahabatku itu juga sedang setia menungguiku selesai proses pembayaran ini....dan berjanji akan membantuku dalam proses setting peralihan dari URL yang ini ke URL yang baru nantinya...
Bukan hal langka sih bagiku melakukan pembayaran atau transfer via net banking. Terlalu sering malah, dan Alhamdulillah belum pernah keliru. Maka kali ini, walau dengan sedikit buru-buru mengingat Intanku sudah menunggu di tempat kursusnya, maka dengan lincah kumasukkan nominal yang harus aku bayarkan.
Sebuah domain dengan namaku sendiri, tersedia untuk aku bayarkan, murah pula. Hanya Rp. 87.023 (delapan puluh tujuh ribu dua puluh tiga rupiah) angka yang harus kutransfer untuk si domain cantikku. Bahkan saat pertama mengetahui nominal itu, aku sempat bercanda dengan sang sahabat.. 'Murah bener??!!'
dan si sahabat menjawab... 'ya sudah, beli sama saya aja, sejuta perbulan'
Dengan santai kumasukkan angka yang harus ku transfer itu, dan memulai prosesnya. Sandi dari token kudapatkan dan masukkan langsung ke layar monitor yang telah menanti...
Karena disarankan menambahkan angka unik dibelakang angka yang harus kutransfer, tanpa pikir panjang, kutambahkan angka 99 dibelakang angka 87023.... dan tanpa sadar aku telah memasukkan angka jutaan rupiah....OH TUHAN...!!
Kutekan tombol KIRIM maka transaksi pun terlaksana dengan sukses.
Begitupun aku masih belum menyadari kekeliruanku.... hingga kemudian, saat aku kembali login ke member area penyedia website tersebut, dan memasukkan data transfer yang diminta... muncul notifikasi bahwa telah terjadi kelebihan/kekurangan transfer terhadap tagihan yang seharusnya Rp. 87.023...
Awalnya aku belum ngeh... tapi saat notifikasi itu muncul untuk kedua kalinya.... OH MY GOD!!
Aku kelebihan transfer. Tak Tanggung-tanggung sobs! RP. 8.615.376 (delapan juta enam ratus sekian rupiah) kelebihan transfernya. ASTARGFIRULLAH... MASYAALLAH...
PANIK?? PASTI sobs.
Aku langsung lapor pada sahabatku yang masih setia menunggu di ujung sana. Diapun ikut kaget... lalu menyarankan agar aku segera telp ke CS website tersebut. Diberikannya contact info lengkap tentang website itu..
kucoba menghubungi via telphone, namun hanya dijawab oleh mesin penjawab. Mungkin jam kerja telah berakhir. Kucoba mengirim email dengan penjelasan terperinci serta kulampirkan bukti transfer.
Lalu aku coba chat di ym dengan CS yang sedang online....
Kuceritakan masalah yang kuhadapi... dan sang CS menyarankan agar aku login ke member area, lalu masuk ke departemen billing, isi form, dan seterusnya dan seterusnya....
Hatiku masih was-was.... 8,6 juta sobs...!! Bukan jumlah yang sedikit... padahal aku hanya butuh 87 ribu saja tadi utk ke transfer, kok malah melayang sp 8,6 juta..... hiks..hiks.... apes nian nasibku....
Ya Allah... inikah teguranmu? karena aku belum konsisten mengeluarkan zakat penghasilan/profesiku setiap bulannya? Inikah teguranmu agar aku lebih berhati-hati dalam setiap tindakanku?
Ya Allah, terlepas dari apapun makna teguranMu ini... hamba mohon ya Allah, mudahkan urusan kami ya Allah, agar proses refund kelebihan transfer ini dapat dilakukan. Mudahkan dan gerakan hati pengelola website ini, untuk arif bijaksana dan professional dalam segala hal... terutama dalam mengembalikan dan membantu proses pengembalian ini ya Allah....
Delapan juta itu sangat berharga bagi hamba ya Allah.... Please... Help me...
Sobats, hari ini aku kembali diganjar pelajaran berharga...
- Teliti sebelum bertindak... apalagi saat ini, ujung jari punya kekuatan prima.... sekali hentak di tuts keyboard, dia mampu mengirimkan apa saja. Email, pesan, bahkan rupiah atau dolar atau mata uang lainnya ke rekening yang dituju....
- Bahwa jangan menganggap enteng segala sesuatu... (tadinya aku anggap angka 99 tak berarti apa-apa, karena di hanya akan berdiri di belakang koma.... aku lupa, bahwa net banking tidak membaca tanda titik atau koma....maka puluhan ribu menjelma menjadi jutaan... hiks..hiks..
- Jangan menunda.... (tadinya aku rencana mau Shalat Ashar dulu, baru jemput Intan, eh malah jadi menuntaskan pembayaran, baru shalat dan jemput Intan, yang akhirnya satupun tak jadi aku laksanakan). Ya Allah... ampuuun...
- dan lain-lainnya...
Sobats, kumohon doamu agar website ini memaklumi kecerobohanku dan berkenan mengembalikan kelebihan dana yang telah kutransfer,
please, pray for me.... thanks....
Hari ini, Rabu, 25 January 2012 mungkin bukan hari dengan warna ceria bagiku sobs. Telephone Umi tadi pagi, saat aku siap berkendara menuju kantor, mengantarkan sebuah berita duka. Bahwa paman beliau, lelaki yang kami panggil kakek (dan memang seperti kakek kandung kami sendiri), telah menghembuskan napas terakhirnya.
Menyusul almarhum nenek yang telah mendahuluinya dua belas hari yang lalu. Rumah duka yang membutuhkan waktu tempuh 6 jam perjalanan, ditambah kondisi ayah yang sedang kurang sehat, membuat Umi usul agar kami melayat ke rumah duka di hari Sabtu nanti saja, saat aku off dari kantorku. Juga mengingat Umi dan ayah baru saja dari sana Minggu lalu.
Warna kelabu pagi hari, ternyata bersambung hingga siang harinya... pekerjaan yang menumpuk, yang sebenarnya sudah aku coba siapkan semaksimal mungkin, namun kata OKE dari pak Bos yang belum sempat menilik ulang dan memberikan approvalnya, membuat semua berkas pending. Advertisement untuk merekrut seorang consultant yang akan membantuku mendevelop Perda/Qanun Persampahan untuk lima kabupaten/kota wilayah kerja kantorku, terpaksa tak dapat di release. Padahal jelas, akan butuh waktu lima hari kerja untuk advertisement, baru lanjut dengan others long process that will be time consuming. Huft. Apa daya.. aku hanya si upik abu...
Belum lagi financial issues dan berbagai hal lainnya yang juga masih menanti. Antrian panjang tak berdaya di list of my thing to do. Tentu bukan diriku sendiri yang mengalami hectic ini, tapi juga dialami oleh teamku, yang ikutan menekuk bibir mengerutkan kening, sulit tersenyum dan selalu menghela napas sejak January ini....
Finally, Alhamdulillah, setelah empat kali resend email dan dialog panjang dengan pak Bos, akhirnya ToR untuk si consultant di approve dan bisa aku teruskan ke Procurement unit untuk di advertise. So sobs... jika berminat, boleh apply nih... hehe...
Well, tak terasa, angka digital di sudut kanan atas lappie ku telah menunjukkan angka 5.30 sore, yang artinya sudah saatnya undur diri dari ruangan kantor dan meja kerjaku yang indah ini. Apalagi Intan sudah menelphone, bahwa jam kursus nya telah berakhir dan menanyakan if I am available to pick her up.
Kuiyakan, tapi aku yang juga sedang chat dengan seorang sahabat, sedang terlibat obrolan menarik tentang mendotcom kan blogku. Sebuah link yang tadi diberikannya, menghantarkanku pada sebuah website penyedia domain and hosting. Disanalah aku sedang terpaku, melakukan registrasi dan sedang mencoba memproses pembayaran.
Sengaja kutunda sejenak menjemput Intan, karena aku sedang tanggung. Aku fikir, biarlah kutuntaskan dulu pembayaran ini, baru kemudian check out. Apalagi sahabatku itu juga sedang setia menungguiku selesai proses pembayaran ini....dan berjanji akan membantuku dalam proses setting peralihan dari URL yang ini ke URL yang baru nantinya...
Bukan hal langka sih bagiku melakukan pembayaran atau transfer via net banking. Terlalu sering malah, dan Alhamdulillah belum pernah keliru. Maka kali ini, walau dengan sedikit buru-buru mengingat Intanku sudah menunggu di tempat kursusnya, maka dengan lincah kumasukkan nominal yang harus aku bayarkan.
Sebuah domain dengan namaku sendiri, tersedia untuk aku bayarkan, murah pula. Hanya Rp. 87.023 (delapan puluh tujuh ribu dua puluh tiga rupiah) angka yang harus kutransfer untuk si domain cantikku. Bahkan saat pertama mengetahui nominal itu, aku sempat bercanda dengan sang sahabat.. 'Murah bener??!!'
dan si sahabat menjawab... 'ya sudah, beli sama saya aja, sejuta perbulan'
Dengan santai kumasukkan angka yang harus ku transfer itu, dan memulai prosesnya. Sandi dari token kudapatkan dan masukkan langsung ke layar monitor yang telah menanti...
Karena disarankan menambahkan angka unik dibelakang angka yang harus kutransfer, tanpa pikir panjang, kutambahkan angka 99 dibelakang angka 87023.... dan tanpa sadar aku telah memasukkan angka jutaan rupiah....OH TUHAN...!!
Kutekan tombol KIRIM maka transaksi pun terlaksana dengan sukses.
Begitupun aku masih belum menyadari kekeliruanku.... hingga kemudian, saat aku kembali login ke member area penyedia website tersebut, dan memasukkan data transfer yang diminta... muncul notifikasi bahwa telah terjadi kelebihan/kekurangan transfer terhadap tagihan yang seharusnya Rp. 87.023...
Awalnya aku belum ngeh... tapi saat notifikasi itu muncul untuk kedua kalinya.... OH MY GOD!!
Aku kelebihan transfer. Tak Tanggung-tanggung sobs! RP. 8.615.376 (delapan juta enam ratus sekian rupiah) kelebihan transfernya. ASTARGFIRULLAH... MASYAALLAH...
PANIK?? PASTI sobs.
Aku langsung lapor pada sahabatku yang masih setia menunggu di ujung sana. Diapun ikut kaget... lalu menyarankan agar aku segera telp ke CS website tersebut. Diberikannya contact info lengkap tentang website itu..
kucoba menghubungi via telphone, namun hanya dijawab oleh mesin penjawab. Mungkin jam kerja telah berakhir. Kucoba mengirim email dengan penjelasan terperinci serta kulampirkan bukti transfer.
Lalu aku coba chat di ym dengan CS yang sedang online....
Kuceritakan masalah yang kuhadapi... dan sang CS menyarankan agar aku login ke member area, lalu masuk ke departemen billing, isi form, dan seterusnya dan seterusnya....
Hatiku masih was-was.... 8,6 juta sobs...!! Bukan jumlah yang sedikit... padahal aku hanya butuh 87 ribu saja tadi utk ke transfer, kok malah melayang sp 8,6 juta..... hiks..hiks.... apes nian nasibku....
Ya Allah... inikah teguranmu? karena aku belum konsisten mengeluarkan zakat penghasilan/profesiku setiap bulannya? Inikah teguranmu agar aku lebih berhati-hati dalam setiap tindakanku?
Ya Allah, terlepas dari apapun makna teguranMu ini... hamba mohon ya Allah, mudahkan urusan kami ya Allah, agar proses refund kelebihan transfer ini dapat dilakukan. Mudahkan dan gerakan hati pengelola website ini, untuk arif bijaksana dan professional dalam segala hal... terutama dalam mengembalikan dan membantu proses pengembalian ini ya Allah....
Delapan juta itu sangat berharga bagi hamba ya Allah.... Please... Help me...
Sobats, hari ini aku kembali diganjar pelajaran berharga...
- Teliti sebelum bertindak... apalagi saat ini, ujung jari punya kekuatan prima.... sekali hentak di tuts keyboard, dia mampu mengirimkan apa saja. Email, pesan, bahkan rupiah atau dolar atau mata uang lainnya ke rekening yang dituju....
- Bahwa jangan menganggap enteng segala sesuatu... (tadinya aku anggap angka 99 tak berarti apa-apa, karena di hanya akan berdiri di belakang koma.... aku lupa, bahwa net banking tidak membaca tanda titik atau koma....maka puluhan ribu menjelma menjadi jutaan... hiks..hiks..
- Jangan menunda.... (tadinya aku rencana mau Shalat Ashar dulu, baru jemput Intan, eh malah jadi menuntaskan pembayaran, baru shalat dan jemput Intan, yang akhirnya satupun tak jadi aku laksanakan). Ya Allah... ampuuun...
- dan lain-lainnya...
please, pray for me.... thanks....