My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Memasuki tahun 2014, jalanan di dalam Kota Bandung rasanya makin macet ajah! Apalagi jalanan menuju pusat-pusat perbelanjaan seperti Pasar Baru, factory-factory out let dan beberapa mal ternama, hadeuh, macet beneer! Rasanya males banget untuk mengeluarkan Gliv tercinta dan mengemudi ke salah satu pusat perbelanjaannya, sementara putri tersayang, di ujung Barat pulau Sumatera sana sudah menanti kiriman beberapa helai pakaian baru untuk dipakai study tour bersama rombongan sekolahnya ke negeri jiran. Aduh nak, mentang-mentang Bandung terkenal sebagai pusat belanja fashion keren dan murah, jadinya Umi deh yang kena getahnya ini! Tapi nak, lihat deh macetnya itu, masak Umi harus bergerak meninggalkan rumah dan menjadi salah satu penyumbang kemacetan? Gimana kalo kita duduk manis dan berselancar di dumay aja, belanja online? J

Sebuah tawaran yang pada awalnya kurang disambut baik oleh Intan, karena putri tercinta ini udah kadung mengharapkan beberapa helai pakaian dari factory outlet ternama di Kota ini. Tapi icon senyum manis dan pelukan akhirnya meluncur juga setelah kuyakinkan agar kita coba saja browsing dulu, lihat-lihat dan kalo cocok, ya beli. Dan tentu saja, untuk belanja fashion online, bukan Umi donk namanya kalo enggak tau fashion store mana saja yang kredibel untuk dijadikan tempat berbelanja. J
Jadilah kami berdua duduk manis di laptop masing-masing. Satu di Kota Bandung dan satunya lagi di Kota Banda Aceh, terhubung melalui jaringan internet dan berada pada link yang sama [yang tentu saja telah aku copy paste-kan untuknya melalui Skype window chat kami berdua.

Dan ya ampuuun, tak terasa, hampir 45 menit kami berada di halaman maya Z A L O R A Indonesia, yang sungguh berhasil membuat Intan bolak balik mengirimkan happy and excited smileys gegara model-model pakaian yang tersedia di fashion online terkemuka ini sungguh mengena di hatinya. Yup, lihat deh, Sobs ketiga helai pakaian pilihan Intan, keren yaaaa? Ga kalah dengan yang tersedia di FOs kan? J



Alhamdulillah, tak pakai ribet dan dengan bantuan koneksi yang lancar, akhirnya berbelanja online pun completed perfectly. Sebenarnya, kalo bukan karena destinasi pengiriman produk ke Banda Aceh sana sih, aku ingin mencoba sistem pembayaran COD [Cash on Delivery] lagi sih, rasanya asyik dan punya kesan tersendiri gituh! Tapi tak apa lah, wong belanjanya di website terpercaya kok, jadi ga perlu kuatir barang tak dikirim setelah kita ready membayar sih, Sobs! Fashion store sekaliber Zalora, sudah pasti sangat ketat dalam quality control dan menjaga kepercayaan para customer. Jadi, setelah payment completed, maka aku dan Intan pun lanjut chitchat happily seraya Intan tak sabar menanti pakaian idamannya sampai di depan pintu rumah, beberapa hari lagi. J

Bicara tentang kemajuan teknologi, tak dapat dimungkiri telah banyak sekali menyumbangkan kemudahan-kemudahan bagi kita semua. Yah, walau tentu saja tak dapat ditampik bahwa ada pula faktor negatif yang menyertainya, sih. Seperti dalam hal berbelanja online, selain menawarkan kemudahan [hemat waktu dan bebas dari kemacetan, misalnya], juga terselip bahaya/kerugian seperti tertipu [barang tak dikirim setelah pembayaran kita lakukan, dan lain sebagainya]. Lalu bagaimana kiatnya agar kita tidak kecolongan alias tertipu? Telitilah dalam memilih online store-nya! Teliti sebelum bertransaksi. Kalo aku sih, membiasakan diri googling dulu jika ingin berbelanja di sebuah online store yang belum pernah aku kunjungi. Cari referensi/testimoni yang banyak bertebaran di rumah si Mbah [Google], dan supaya adil, check and recheck, jika menemukan review yang terkesan terlalu menyudutkan/menjelekkan, ganti kata kunci untuk menemukan berapa banyak review positif terhadap target yang sama. :)

Untuk fashion store tempat kami baru saja berbelanja ini sih, aku dan banyak teman sudah sering bertransaksi. So, jangan takut berbelanja online, tapi harus selektif ya, Sobs! Happy shopping, Guys!

Sebuah catatan tentang manfaat dan nikmatnya kemajuan teknologi, 
thanks to technology, Al, somewhere, 8 January 2014






Hari ke tujuh Januari 2014, duduk termenung menatap layar Macsy yang sedikit buram. Hadeuh, Macsy sayang, maafkan Umi yang lama tak mengelus wajahmu dengan pembersih khusus ya sayang. Umi janji, besok pagi kamu akan segera Umi bersihkan deh. Sabar yaaa. :)

Eh, Macsy bukannya menjawab ya iyalah, wong Macsy cuma sebuah laptop, malah screen saver-nya bergerak, menampilkan sebuah gambar bertuliskan rangkaian kata yang menohok jantungku.


Aih, ini quote tepat banget dengan situasiku hari ini. Bener banget deh. Ini sungguh bagaikan bisikan Allah melalui Macsy, yang mengingatkanku bahwa selama masih ada nafas terhembus, masih selaluuuu saja ada harapan, dan selama ada harapan pasti ada keinginan untuk menggapainya, dan keinginan untuk menggapainya akan menimbulkan motivasi, movitasi membangkitkan ide untuk menemukan cara/rencana, dan implementasi dari rencana akan menggapai tujuan alias wujudkan harapan.


Namun? Manakala kenyataan yang terwujud ternyata tak sesuai dengan impian? Balik lagi ke quote di atas donk! Bahwa:

Sesungguhnya Allah Maha Tau yang terbaik bagi makhluk-Nya.  
Bahwa RENCANA Allah pasti lebih baik dari Harapan kita. :) 

Memang sih, ga gampang untuk langsung menerima kalimat-kalimat ini, apalagi jika hati masih dipenuhi oleh lara dan kecewa. Tapi yakin deh, akan ada masanya kita menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Semoga saja memang demikian adanya ya, Sobs!

Sekedar coretan harian #1Day1Post
Al, somewhere, 7 Januari 2014


Sudah pernah membaca novel Buya Hamka yang satu ini? Atau malah banyak yang tak lagi mengenal siapa sih sebenarnya Buya Hamka?

Bagi Sobats yang seusia denganku, kuyakin pastilah masih pada familiar dengan beliau kan? Sang tokoh penulis sastra pujangga baru, yang pada saat penulisan novel [romantis] ini, banyak menuai tudingan dan tantangan keras dari para ulama, karena [menurut anggapan masa itu], adalah tak layak jika seorang ulama, yang harusnya menyiarkan dakwah, kok malah menelurkan novel-novel romantis seperti itu. Namun Buya Hamka tetap melaju pada tulisan-tulisan sastranya yang semakin digemari banyak orang, hingga akhirnya, 10 tahun kemudian, cibiran dan tantangan keras pun mulai hening, lelah. :) Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan karya-karya beliau yang lainnya seperti Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan lain-lainnya semakin digemari.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sendiri, selain menarik minat khalayak pada zamannya, ternyata juga menarik minat pihak PT. Soraya Film untuk dihadirkan ke dalam bentuk movie, sehingga semakin memberi kesempatan para pecandu film tanah air untuk juga dapat menikmati karya sastra yang satu ini. Dan secara tak disangka pula, sebuah tiket gratis mendarat di tanganku untuk turut serta menyaksikan film ini [tengkiu Yoswa], hehe, dan inilah review ala Alaika Abdullah, related to the movie. 

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - The Movie

Kisah bermula dari seorang pemuda bernama Zaenuddin [diperankan oleh Herjunot Ali], putra kelahiran Makassar dari Ayah yang berdarah Minangkabau dan ibu berdarah Bugis. Sayangnya, perkawinan campuran ini, di mana adat Minang menganut alur matrilineal [garis keturunan berasal dari pihak ibu] sementara Bugis dan sebagian besar suku lainnya di Indonesia menganut alur patrilineal, menjadikan posisi Zaenuddin terjepit oleh pandangan sosial yang tidak menggembirakan. Zaenuddin tidak dipandang sebagai putra Makassar, tak pula diakui sebagai putra Minangkabau, alur matrilineal menempatkan Zaenuddin pada posisi tak lagi memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarganya di Minangkabau. Namun begitu, keinginan hati Zaenuddin untuk berkunjung dan mengenal kampung halaman almarhum sang Ayah serta memperdalam ilmu agama di sana, tak terhenti, sehingga merantaulah si pemuda ke Batipuh, Tanah Datar, Sumatera Barat, kampung halaman sang ayah.

Kehadirannya di Minangkabau yang tidak mendapatkan sambutan hangat dan bersahabat, tak menggoyahkan niat Zaenuddin untuk terus bertahan, apalagi setelah hatinya terpaut pada seorang gadis cantik baik budi, putri asli Minangkabau, bernama Hayati [diperankan oleh Pevita Pearce], yang juga menyimpan rasa yang sama terhadap Zaenuddin. Meskipun mendapat tentangan keras dari pihak keluarga besar [NinikMamak Hayati], namun cinta kasih keduanya semakin menggelora, hingga akhirnya pihak keluarga besar Hayati memutuskan untuk 'mengusir' Zaenuddin dari Batipuh, dengan dalih agar pergi saja ke Bukit Tinggi yang tingkat ilmu agamanya lebih tinggi daripada Batipuh.

Duka lara pun mendera hati keduanya, namun tak mampu untuk menolak 'takdir' yang telah digariskan oleh keluarga besar Hayati. Perpisahan harus terjadi, namun terlebih dahulu diikat oleh sumpah - janji keduanya untuk saling setia. Namun sayang, belum lama kepergian Zaenuddin ke Bukit tinggi, kesetiaan yang terikrar mulai ternodai oleh godaan seorang pemuda kaya raya berdarah Minang murni, terhadap Hayati yang cantik jelita. Awalnya Hayati memang masih mencoba untuk bertahan pada kesetiaannya, namun bujukan Ninik-mamak serta [agaknya] kekayaan sang pemuda [Aziz, diperankan oleh Reza Rahadian], membuatnya mengalah, menerima pinangan dan menikah dengan sang pemuda.

Zaenuddin yang teramat mencintai Hayati, tak hanya terluka, tapi patah hati itu sempat membuatnya terkapar selama dua bulan di tempat tidur akibat ditinggal kawin oleh sang kekasih. Penyakit demam pengkhianatan cinta yang begitu parah melandanya, membuat ibu dan bapak kost Zaenuddin serta Muluk [anak si bapak-ibu kost] menjadi sangat prihatin. Mencoba berbagai upaya penyembuhan hingga akhirnya berupaya keras untuk mendatangkan Hayati, walau hanya sejenak untuk menjenguk Zaenuddin. Dikisahkan, bahwa akhirnya Hayati, ditemani suaminya Azis, berkenan juga untuk menjenguk. Adegan mengharukan pun terjadi, di mana Zaenuddin yang sedang demam tinggi, langsung tersadar begitu mendengar suara Hayati. Semangatnya timbul kembali karena menyangka bahwa Hayati memang datang untuk dirinya. Sayang seribu sayang, kuku-kuku jemari Hayati yang telah berinai, jelas menyadarkan Zaenuddin bahwa Hayati telah menjadi milik orang lain. Sekali lagi, Zaenuddin terpukul, dan shock. Histeris dan mengusir keduanya [Hayati dan suaminya] untuk segera meninggalkan dirinya. Lalu Zaenuddin pun tenggelam kembali ke dalam siksaan pengkhianatan cinta, yang sungguh membuatnya kian frustasi. Kedua orang tua dan abang angkatnya kehilangan akal, tak tau lagi harus berbuat apa. Pasrah.

Hingga kemudian titik balik itu tiba. Melalui ucapan berupa suntikan semangat dari Muluk [abang angkatnya] yang setia. Bahwa tak seharusnya Zaenuddin membenamkan dirinya, apalagi sampai menghancurkan dirinya sendiri hanya karena seorang wanita. Apalagi seorang wanita yang sangat tidak setia seperti Hayati. Harusnya Zaenuddin bangkit, bersemangat lagi untuk raih masa depan. Tunjukkan pada dunia bahwa Zaenuddin, si anak Makassar bukan pemuda biasa, melainkan dengan bakat menulisnya yang luar biasa, pasti akan mampu bangkit dan menjadi pemenang. Bahkan Muluk menjanjikan akan mengenalkan Zaenuddin dengan beberapa sahabatnya di pulau Jawa, yang bekerja pada penerbitan.

Tak disangka, suntikan demi suntikan kata ini, membuat mata Zaenuddin terbuka, semangatnya terpacu dan langsung bergerak memutuskan langkah, hijrah ke Batavia. Ditemani oleh Muluk [diperankan oleh Randy Nidji], yang menjadi temannya yang setia. Disinilah roda kehidupan mulai berbalik. Disaat bintang kesuksesan Zaenuddin beranjak naik, justru roda kesuksesan Aziz berbalik arah. Hobbynya berjudi dan berfoya-foya, akhirnya menjerat dirinya ke dalam belitan hutang hingga membuatnya bangkrut, hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka dengan seorang konglomerat tajir yang membuat suami istri itu [Aziz dan Hayati] terperanjak. Konglomerat itu adalah Zaenuddin, pemuda tak bermarga yang sempat mereka under-estimate. 

Lalu bagaimanakah cerita selanjutnya? Apa yang membuat film dan novel Buya Hamka diberi judul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck? Monggo langsung beli tiketnya, dan duduk manis di kursi-kursi empuk yang availabel di XXI deh, Sobs! Jangan kuatir, secara garis besar, film ini dikemas dengan kualitas tata produksi yang cukup baik. Akting para pemain diperankan dengan meyakinkan dan solid. Tata artistik dan sinematografinya juga sudah lebih dari cukup. Tata musiknya juga oke banget. Satu lagi, pencitraan yang berlatar belakang tahun 1930an terkesan apik. Sayangnya? Ritme untuk plot tenggelamnya Van der Wijck terlihat begitu tergesa-gesa, sehingga alur yang dari awal terasa begitu menyatu dan mengalir nyaman, tiba-tiba pada 3/4 jalan cerita, seakan berlangsung begitu cepat dan selesai! Itu sih menurut eikeh, Sobs!

Baiknya sih, mending Sobats segera cari tiket deh, dan puaskan rasa penasaran Sobats akan film yang satu ini dengan menontonnya secara langsung. Ok, Sobats tersayang? :)

gambar dari sini
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck [Film, romance, 2013

Directed by Sunil Soraya
Producted by Sunil Soraya, Ram Soraya
Written by Imam Tantowi, Donni Dhirgantoro, Riheam Junianti, Sunil Soraya [Screenplay]
Adapted from Buya Hamka's Novel,  Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Starring: Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Randy Nidji, Gesya Shandy, Arzetti Bilbina, Kevin Andrean, Jajang C Noer, Niniek L. Karim, Femmy Prety, Dewi Agustin, Rangga Djoned, Fanny Bauty
Music by Steve Smith Music Production
Cinematography by Yudi Datau
Editing by Sastha Sunu
Studio Soraya Intercine Films
Running time : 163 minutes
Country:  Indonesia, Language : Indonesia

Belajar review,
Al, somewhere, 6 Januari 2014
Aku termasuk orang yang jarang sekali menikmati acara-acara hiburan yang disiarkan oleh televisi-televisi nasional. Bukan tak cinta produksi dalam negeri, Sobs! Bukan tak menghargai karya anak bangsa, tapi apa hendak dipaksa jika kebanyakan hasil kreasi anak bangsa berupa tayangan-tayangan yang justru bikin perut mual dan sebel karena tak sedikit pun memasukkan pesan moral yang membangun kualitas mental generasi penerus bangsa? Mulai dari sinetron yang bikin miris dan ngenes karena keliatan banget membodohi penonton, juga acara hiburan [musik] nya yang tak berhasil menyisipkan sedikit pun makna pembelajaran bagi pembangunan kapasitas diri.

Begitu juga saat dunia maya dipenuhi oleh pesan-pesan moral yang bertebaran bersuarakan 'hentikan YKS alias Yuk Keep Smile!' dengan menandatangani petisi Hentikan Penayangan Yuk Keep Smile, maka aku pun terheran-heran. Yuk Keep Smile? Apaan itu? Acara apa sih? Maka sebelum ikut arus yang belum jelas, maka aku pun browsing dengan kata kunci berbau Yuk Keep Smile, dan mulai deh pikiranku ter-update akan informasi dan kenyataan yang sedang berkembang. Tak ingin termakan oleh informasi satu arah, maka aku pun lari ke You Tube, mencari-cari salah satu tayangan Yuk Keep Smile untuk membuktikan sendiri kekurangan acara ini. Cek and ricek harus donk!

Di rumahnya Mbah You Tube, aku pun terhenyak, maksud hati hanya ingin menyaksikan satu tayangan YKS, akhirnya aku bertahan hingga tiga tayangan. Bukan karena terpesona, bukan, tapi terhenyak oleh beberapa hal. Inikah kreativitas yang mampu dihasilkan oleh anak negeri? Pantas saja kini dunia maya dipenuhi oleh tuntutan-2 untuk menghentikan tayangan ini, karena dinilai tidak mendidik. Sebelum ikutan menandatangani petisi ini, aku yakinkan hatiku berulang kali, karena jiwaku bukanlah jiwa yang aktif berdemo, bukan pula jiwa yang senang huru hara. Aku cinta damai, tapi diam saja akan hal ini, kok rasanya seperti merestui acara ini untuk terus berlangsung dan semakin membobrokkan mental anak bangsa ya? Bayangkan saja, kata-2 kasar dan tak berbobot yang meluncur bebas dari para host, akan jadi apa jika semakin hari semakin dipupuk dan berkembang biak? Akan dengan mudah menjadi kata-kata mutiara yang akan di'beo'kan oleh para penonton/fans-nya, yang tak lagi sempat menimbang layak tidak untuk ditiru.

Belum lagi aneka goyangan tak senonoh dan berkesan vulgar plus ucapan-ucapan yang tak kalah vulgar yang dipamerkan dalam tayangan, akan berkembang pesat dan bisa-bisa menjadi tren yang akan berkembang di dalam masyarakat toh? Oops, bukannya sok suci sih, Sobs! Bukan pula ingin jadi pahlawan dengan ikut-ikutan aksi 'hentikan YKS' ini, karena menurutku, bukan hanya YKS yang pantas dihentikan, melainkan banyak acara sejenis yang juga perlu ditilik ulang.

Maka, hari ini, tanpa bermaksud menjadi pahlawan, apalagi pahlawan kesiangan, aku ikut menandatangani petisi ini, semata-mata dengan tujuan agar pihak televisi terkait, juga televisi nasional lainnya, sebaiknya mulai memperhatikan muatan2 moral yang perlu disisipkan dalam rangka meng-upgrade pertumbuhan mental generasi penerus bangsa ke arah yang jauh lebih baik, apalagi menghadapi persaingan global yang kini sudah diambang pintu.

Memang sih, mungkin sebagian Sobats akan berkata, ih, Alaika, ngapain sih kamu ikut2an sok jadi pahlawan? Mo jadi pahlawan kesiangan? Diam aja kenapa? Kalo ga suka, ya ga usah ditonton! Yup! Harusnya memang aku diam saja sih, Sobs! Matikan TVnya dan aman. Ga perlu ngedumel. Tapi coba bayangkan, Sobs! Jika semua kita bersikap serupa, DIAM SAJA, maka tayangan-tayangan ini akan terus berkembang biak, merajalela, lalu jika bukan kita, siapa lagi? Bagi yang mampu, mungkin akan menuntun anak-anaknya ke TV kabel/berbayar, dan memesan acara-acara yang berbobot dan layak ditonton anak-anaknya, lalu bagaimana nasib kaum tak punya? Yang hanya mampu menikmati TV gratisan?

Ah, sudahlah, tak enak rasanya jika terus berdebat, bagiku, menandatangani petisi ini adalah pertanda bahwa aku menginginkan tayangan-tayangan berkualitas untuk tampil di televisi-televisi kebanggaan bangsa. Tunjukkan bahwa anak negeri, putra bangsa Indonesia, adalah putra-putri bangsa yang penuh perhatian dan punya andil besar bagi kemajuan dan perkembangan mental generasi penerus bangsa. Bagaimana denganmu, Sobats? Berminat untuk ikut menandatangani petisi ini? Atau ingin baca dulu informasinya di sini lalu mempertimbangkannya? Monggo ke sini ya....

Sebuah sikap dan pembelajaran,
Al, Bandung, 5 Januari 2014
Di jaman yang penduduknya semakin padat, di jaman yang kebutuhan hidup semakin meningkat, di jaman yang lahannya semakin sempit, maka me-multifungsi-kan sebuah lahan untuk beberapa kepentingan adalah menjadi hal yang lumrah. Termasuk mendayagunakan area pekuburan umum menjadi sebuah tempat yang tidak terduga, menjadikannya pasar kecil-kecilan, misalnya. Ya, seperti yang terlihat di dalam gambar-gambar berikut ini nih, Sobs!

Pekuburan ini terletak di samping sebuah sekolah, di salah satu sudut kota Medan
Dari kiri ke kanan : Pedagang jajanan anak yang buka lapak, kuburan yang berjejer pasrah

Atas, Kiri: Pedagang duduk santai menjajakan dagangan,  Anak-2 sekolah yang malah duduk santai di sisi prasasti kuburan. Hadeuh, entah menggosipkan apa itu di sana...
Atas Kanan: Gedung sekolah di sebelah area kuburan
Kiri - Kanan Bawah : Anak-anak yang berbelanja jajanan sepulang sekolah, dan hang-out di area kuburan

Bagi banyak orang, pekuburan, terutama pekuburan muslim memang menimbulkan kesan seram dan tak jarang malah membangkitkan bulu roma, terutama jika kita melintasinya pada malam hari, pas di malam Jumat Kliwon pula. J

Namun bagi sebagian manusia lainnya, yang tak memiliki banyak pilihan, akhirnya nyali yang menciut harus diupayakan untuk bisa berkompromi. Takut berarti tak mampu untuk survive, jadi harus mampu mengalahkan rasa takut. Apalagi terhadap orang-orang yang telah terlebih dahulu meninggalkan dunia ini. Artinya, mereka telah terlebih dahulu [menyerah] kalah, terhadap persaingan yang semakin ketat dalam melanjutkan kehidupan. Tinggallah yang masih bernyawa lanjutkan kehidupan dan manfaatkan setiap peluang. Termasuk peluang dalam mengais rezeki di area pekuburan seperti ini. Entah siapa yang memulai ide ini, entah siapa yang melenyapkan ketakutan akan seramnya kompleks pekuburan, namun kini, pedagang-pedangan kecil terutama untuk kebutuhan jajanan dan permainan anak sekolahan, mulai menjamur di beberapa pekuburan yang terletak di tengah kota, dan dekat dengan sekolahan. 

Tak hanya difungsikan sebagai tempat berjualan, bahkan beberapa area pekuburan malah dimanfaatkan untuk tempat para lelaki hang-out berjudi! What? Yes! Sayangnya, karena malam hari dan tempatnya agak membahayakan keselamatan jika berlama-lama di sana, apalagi jika ketahuan memotret segala, maka diriku tak berhasil deh untuk mendapatkan foto-foto akan kenyataan tersebut. Namun begitulah, adaaaa aja ide orang dalam memanfaatkan aneka lahan yang terhampar di depan mata. Bahkan untuk area se-ekslusif kuburan! Hadeuh! 


Sekedar intermezo, selamat bermalam minggu, Sobats maya!
Al, Bandung, 4 Januari 2014

Pernah melihat becak yang seperti ini? Hayo, ingat-ingat! Biasanya becak yang seperti ini adanya di mana, hayo? J

Becak Medan? Haha, pasti jadi tau karena baca judul postingannya kan?
Well, bener banget, jika Sobats sedang main ke kota Medan, coba deh perhatikan becak-becak yang ada di sana. Abang becak di Medan udah kreatif lho! Berlomba mereka merenovasi becaknya agar terasa lebih nyaman dinaiki oleh para penumpangnya.

Jangan hanya memperhatikan ya, Sobs, tapi juga coba untuk menikmati keliling kota Medan menggunakan becak yang ada di sana. Tak perlu takut akan panas terik atau pun curah hujan yang tiba-tiba mengguyur bumi. Di dalam becak yang tertutup ini, maka Sobats akan terhindar dari panasnya mentari dan basahnya tetesan air hujan. So, pastikan untuk mencobanya ya, Sobs!


Ah iya, satu lagi, saat menanyakan harga, jangan lupa untuk menawar dan nego harga, karena biasanya, si abang becak suka meroketkan tarif becaknya pada calon penumpang yang terlihat seperti pendatang/tamu di kota ini. Jangan takut menawar rendah, karena biasanya mereka suka melambungkan harga dengan tak tanggung-tanggung, so, potong [tawar] harganya sejitu mungkin yaaa. Tentu dengan menggunakan bahasa yang manis alias enak di dengar lah. J



Selamat berkeliling kota Medan, Bung! Horas Bah!
Sekedar info, pengisi sore hari,
Al, Bandung, 4 Januari 2014


Pembukaan tahun 2014, dimulai dengan gebrakan keren by Bang Aswi yang meluncurkan gerakan #1Day1Post, sungguh bikin nyali terpancing untuk segera ikutan. Yup, setiap blogger tentu ingin agar halaman mayanya senantiasa terisi oleh postingan-postingan baru, sehingga akan menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung alias readersnya. Dan, sudah pasti pula gerakan ini wajib disambut baik dalam rangka mewujudkan keinginan agar halaman blog selalu update. Sepakat, Sobs?

Dan bagiku sendiri, sebelum membaca postingan si abang, sebenarnya aksi itu sudah dimulai pada tanggal 2 Januari 2014 kemarin, dengan meluncurkan sebuah puisi bertajuk Surat Cinta Kepada Ilahi, lalu mandeg [*halah] pada tanggal 3 Januari 2014. Huft! Tapi ga boleh patah semangat donk. Mandeg satu hari dapat ditebus dengan menambahkan ketertinggalan postingan pada hari berikutnya. Jadi karena kemarin ketinggalan 1 postingan dan pada tanggal 1 ketinggalan 1 postingan, maka pada hari ini aku akan meluncurkan tiga postingan deh. Wow! Semangat amat, Al? Iya donk, Sobs! Mumpung belum banyak bolongnya, jadi kudu segera ditambal dunk ah! 

Terkadang, tantangan yang kelihatannya sepele seperti ini, justru mampu memompa semangat juang untuk komit posting lho! Aku merasakan kekuatan yang luar biasa dari aksi yang diluncurkan oleh Bang Aswi ini. Adakah Sobats juga merasakan hal yang sama? Eits, takut ga mampu memenuhinya? Kenapa ga mencoba saja dulu, toh itung-itung menambah postingan di halaman maya kita sendiri toh? So, let's try yuk!

catatan pendahuluan,
Al, Bandung, 4 Januari 2014

Postingan ini harusnya published tepat di penghujung tahun 2013, sesuai permintaan seorang sahabat yang mempercayakan keluh kesahnya padaku sehari sebelumnya. Namun apa hendak di kata, koneksi yang lemot dan pulsa yang ternyata raib membuat postingan ini tertunda hingga baru bisa published pada hari ini. Semoga dirimu dapat memaafkan kelalaian ini dan menerimanya dengan lapang dada..., semoga untaian kata ini mampu merangkum asa dan doamu kepada-Nya. Semoga berkenan ya, ...


Image grabbed from here
Dear Allah, My Lord
Entahlah, begitu banyak dosa yang telah aku torehkan di atas lembaran kehidupanku, ya Allah
sehingga semakin berat rasanya bagiku untuk menguak pintu rezeki dari-Mu

Ya Allah,
Andaikan masih ada maaf-Mu, 
andaikan masih ada ampun-Mu,
ijinkan daku meraihnya, Tuhanku
ijinkan kugapai suntikan kekuatan dari-Mu
untuk buatku mampu menguak pintu rezeki yang kian terasa sempit ini, Tuhanku

My Dear Lord, Kekasih hatiku,
telah ku melangkah lebih lanjut,
namun mungkin langkah kaki ini di hati-Mu tak bertaut,
ampuni aku, karena ku sungguh tak bermaksud seberangi aturan-Mu

Ya Allah, 
hari ini, hari terakhir 2013,
ijinkan kutinggalkan sisa ketidakmujuran di sini,
ijinkan daku, songsong hari esok yang lebih baik di lembaran baru 2014,
beri daku kekuatan, untuk tetapkan lanjutkan langkah tak kenal lelah, 
lanjutkan pengembaraanku di belantara-Mu yang maha luas dengan pantang menyerah

Beri daku semangat untuk terus tegak berdiri,
hadapi segala cobaan dan marabahaya yang terus menghampiri,
harapku, temani dan bantu aku untuk berani menghadapi dan taklukkan semua ini,
beri daku semangat juang tuk hadapi ombak badai kehidupan dengan gagah berani.

Selamat tinggal 2013 M
Selamat datang 2014 M
I am ready to face the world, bravely!

Order special dari seorang sahabat,
semoga mewakili seluruh asa dan rasa yang ada di hatimu,
Let's face the world safely!
Al, Bandung, 2 January 2014
Honda. Siapa yang tidak kenal dengan trade mark yang satu ini?  Kuyakin kesohorannya sudah mencapai tingkat dewa deh. Mulai dari kampung hingga ke kota, image-nya tiada tanding - tiada banding. Ga usah jauh-jauh, di kampungku [Aceh] saja, kata Honda telah begitu lekat di benak siapa pun dan bahkan sukses mewakili sepeda motor-sepeda motor lainnya. Maksudnya? Maksudnya adalah bahwa kata Honda sering dipakai oleh masyarakat daerah kami untuk menggantikan kata sepeda motor.

Adalah lazim sekali terjadi percakapan seperti di bawah ini nih, Sobs!

A: Abang naik apa kemari tadi?
B: Naik Honda.

Nah, mendengar kata Honda pada percakapan ini,  jangan langsung menduga bahwa yang dimaksud oleh si B adalah sepeda motor ber-merk Honda, karena bisa jadi yang dimaksud oleh B adalah sepeda motor dengan merk-merk lainnya. Ah, masak seh? Yup, beneran lho! J

Well, bicara tentang sepeda motor 'Honda', aku yakin bahwa kita semua juga sudah familiar dengan aneka jenis/type/seri sepeda motor keluaran Honda Motor Company Ltd yang di Indonesianya lebih dikenal dengan PT Astra Honda Motor ini, dan kuyakin bahwa banyak di antara kita yang memang ngefans dan ngerasa nyaman banget mengendarai salah satu type-nya kan? Sehingga tak heran, jika kemudian timbul istilah, sepeda motor Honda merajai jalanan, sepeda motor Honda menguasai jalanan, sepeda motor Honda irit banget dan menjadi andalan masyarakat Indonesia, bla bla bla....

Lalu tahukah Sobats jika Honda baru saja menelurkan sebuah bintang baru dari kelas naked sporty bike yang memadukan desain gaya terbaru, berperforma tertinggi di kelasnya serta dilengkapi pula dengan berbagai fitur canggih olahan/inovasi teknologi terkini? Namanya Honda CB150R StreetFire.

Menggunakan mesin CB150R - 150 cc, empat langkah, DOHC, empat katup, enam speed/kecepatan, berpendingin cairan dan teknologi PGM-Fi [Programmed Fuel Injection], serta didukung pula oleh rangka tipe Diamond [Trellis], Honda CB150R StreetFire menghasilkan performa tinggi, akselerasi optimal, kestabilan maksimum sekaligus hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. See? Hemat bahan bakar dan ramah lingkungan! Itu kan yang kita cari dalam rangka penghematan biaya hidup serta menghijaukan Indonesia [go green program]? J

Wow keren! Tapi harganya mahaaaaal donk??

Hm, mahal atau murah itu kan relatif? Juga tergantung pada spesifikasi dari produknya toh? Dan untuk Honda CB150R StreetFire, Honda mem-bandrolnya kurang lebih seharga Rp. 22.350.000,- [dua puluh dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah]. Lumayan terjangkau bagi yang memiliki dana kan, Sobs? Hehe. Pepatah ada rupa ada harga, pastinya berlaku juga donk untuk produk-produknya Honda. J Apalagi untuk sebuah sepeda motor setangguh dan semacho CB150R StreetFire, yang spesifikasinya memang sungguh aduhai dan layak dipertimbangkan.

Spesifikasi HONDA CB150R StreetFire


1.   Panjang x Lebar x Tinggi : 2008 x 719 x 1061 mm
2.   Jarak Sumbu Roda : 1288 mm
3.   Jarak Terendah ke Tanah : 148 mm
4.   Berat Kosong : 129 kg
5.   Tipe Rangka : Diamond Stell [Truss Frame]
6.   Tipe Suspensi Depan : Teleskopik
7.   Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi Tunggal [Sistem Suspensi Pro-Link]
8.   Ukuran Ban Depan : 80/90 - 17 M/C 44 P [Tubeless]
9.   Ukuran Ban Belakang : 100/80 - 17 M/C 52P [Tubeless]
10. Rem Depan : Cakram Hidrolik dengan piston ganda
11. Rem Belakang : Cakram Hidrolik dengan piston tunggal
12. Kapasitas Tangki Bahan Bakar : 12 liter
13. Tipe Mesin : 4 langkah, DOHC, 4 katup, silinder tunggal
14. Diameter x Langkah : 63,5 x 47,2 mm
15. Volume Langkah : 149,48 cm3
16. Perbandingan Kompresi     : 11 : 1
17. Daya Maksimum   : 12,5 kW [17,0 PS]/10.000 rpm
18. Torsi Maksimum   : 13,1 Nm [1,34 kgf.m]/8000 rpm
19. Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 1,0 liter pada penggantian periodik
20. Koplik Otomatis ; -
21. Gigi Transmisi : 6 Speed/Kecepatan
22. Pola Pengoperan Gigi : 1-N-2-3-4-5-6
23. Starter : Pedal & Elektrik
24. Aki : MF 12 V - 5Ah
25. Busi : -
26. Sistem Pengapian : Full Transistorized
Fitur Unggulan 

Eits, jangan terpana dulu, Sobs! Masih ada lagi fitur keren yang perlu Sobats perhatikan sebelum merogoh kocek untuk menjangkau si Irit Canggih dan Advance, CB150R StreetFire ini lho. 






Variant

Tersedia dalam empat variant yang mempesona, membuat selera para pecintanya terpenuhi. Lihat deh. Keren banget yak?


Nah, gimana, Sobs? Honda CB150R StreetFire cukup meyakinkan untuk bertarung di jalan raya kan? So, bagi anda pecinta motor besar dan selalu ingin tampil gagah dan macho, tunggu apa lagi, miliki Honda CB150R StreetFire, dan Tantang Nyalimu! J


Masih membutuhkan informasi tambahan? Kunjungi blog ini dan ini deh. 





Sebuah review tentang si motor keren and macho, 
Honda CB150R StreetFire,
Al, Bandung, 30 Desember 2013


Hari ibu, bagi sebagian besar ibu-ibu terutama di pelosok kampung, mungkin hanya lewat dengan begitu saja, tak ada yang istimewa apalagi mendapat apresiasi tertentu. Seperti halnya ibuku dan banyak lagi wanita seangkatannya, yang malah lupa jika tanggal 22 Desember setiap tahun, adalah sebuah tanggal yang diistimewakan dalam rangka meng-apresiasi para ibu/wanita.

Aku sendiri, jarang sekali mempersembahkan sesuatu secara khusus bagi ibuku pada hari istimewa itu. Paling cuma menelefonnya, dan mengulang kalimat yang sama, Mak, hari ini tanggal 22 Desember lho, hari ibu, walau bagi Mamak ini tak berarti apa-apa, tapi ijinkan kami mengucapkan selamat hari ibu ya, Mak. Trimakasih atas kasih sayang tiada batas, yang telah Mamak abdikan dan persembahkan bagi kami semua. Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberkahi Mamak, ya..., Aamiin.

Cukup simple-kan? :) Dan jawabannya lebih simple lagi lho! Iya, trimakasih anak-anakku. Lalu topik pun segera dialihkan oleh ibunda, yang tak ingin terlalu dielu-elukan di hari istimewa itu.

Lain halnya dengan anak-anak jaman sekarang deh kayaknya. Seperti Intan. Putri tercinta ini selaluuuuu saja mampu menimbulkan cercah cahaya cerah penyemangat kehidupanku, terutama pada setiap hari penting hadir dan diperingati. Seperti pada hari ibu kali ini, pagi-pagi, sudah muncul di Line, dengan berbagai icon yang langsung bikin senyum di bibirku merekah. Lihat deh rangkaian bunga dan gaya si anak dalam icon pada gambar di samping. :)
Lucu yaaa? Hihi.

Namun icon selanjutnya, disambung dengan kalimat-kalimat darinya, sungguh bikin daku terharu. Alhamdulillah ya Allah, meski jauh dariku, ananda tersayang ini masih memiliki ikatan batin yang kuat dengan ibunya ini. Dalam setiap percakapan kami, baik melalui aneka messenger maupun via telefon atau malah secara langsung [tatap muka], Intan kerap menyatakan kebanggaan dan kebahagiaannya memiliki aku, sebagai ibunya. Alhamdulillah. Bagiku, tiada kata yang lebih indah, yang ingin kudengar dari putriku selain kalimat di atas. Ya Allah, tuntun hamba untuk tetap mampu menjadi ibu yang baik baginya, ya Allah. Aamiin.


Tak hanya di Line, Intan juga 'menempelkan' ucapan selamat hari ibu pada wall di facebook ku. Aih, Nak, engkau selalu saja mampu membuat hati Umi berbunga-bunga deh. Makasih ya sayang, you are also my angel, my sunshine! You are my spirit to face the world, to fight the darkness of life. Be my angel forever ya, Nak! My endless love is only for you, my dear Intan Faradila. Muaaach!

Tak dapat dimungkiri, anak adalah harta paling berharga bagi ayah dan ibu, bukan begitu, Sobs? Postingan ini tak mengandung maksud tertentu, sengaja kuabadikan di sini sebagai catatan pengingat untuk diriku sendiri, dan juga Intan kelak, yang kuharap akan merekahkan senyuman di bibirnya saat membuka halaman demi halaman maya ibunya ini. Mudah-mudahan juga mampu menyiratkan sedikit makna bagi Sobats yang membacanya yaaa. :)

Sepenggal catatan tentang Intan, my lovely angel
Al, Bandung, 24 Desember 2013


Ibu,
Belia usiamu kala itu,
Saat ijab kabul diikrarkan di depan penghulu,
Belia pula usiamu,
Kala kami kemudian bersemayam di rahimmu

Ibu,
Tertatih engkau melangkah,
Membawa dua janin yang beratnya kian bertambah,
Tanpa mengenal lelah,
Engkau lakoni masa ngidam dengan bersusah payah

Roda kehidupan terus bergulir,
Susah senang hadir bergilir,
Hingga kami pun kemudian hadir,
Sibukkan harimu yang tiada akhir


Siang dan malam silih berganti
Tangisan bayi tiada henti
Bukan bayi sembarang bayi
Tapi si kembar yang harus ibu tangani


Selamat Hari Ibu, Temans
Walau tak mudah mengurus kami,
Tapi ibu terus mengabdi,
Menjadi ibu yang penuh arti,
Curahkan cinta kasih sepenuh hati 


Duhai Ibu, 
Tiada balasan yang sepadan membalasmu,
Tiada ucapan yang setimpal untuk jasa-jasamu,
Satu rasa yang harus Ibu tahu,
Betapa kami cintaimu,
Betapa kami hormatimu,
Betapa kami sayangimu,
Betapa kami kagumimu,


Ibu,
Trimakasih untuk Cintamu yang Tanpa Akhir
Selamat Hari Ibu, Semoga kebahagiaan dan keberkahan senantiasa menyertaimu. Aamiin. 
Love you so much! 




Beberapa bait persembahan special di hari ibu, 
untuk ibunda tercinta
Al, Bandung, 22 Dec 2013





Kisah sebelumnya silakan baca di sini

Ada dimensi lain yang turut berinteraksi dalam kehidupan di atas bumi ini, sulit dijangkau oleh logika dan terasa mustahil untuk diterima oleh nalar manusia. Tapi..., nyata adanya. ~Alaika Abdullah~

Hari masih pagi ketika kuterima telp dari ibu, mengabarkan bahwa beliau sudah sampai di rumah dengan selamat. Dijemput oleh ayah dan bertemu kembali dengan Intan, putriku. Kusempatkan pula untuk bertukar kabar dengan Intan, yang tentunya begitu was-was akan kesehatanku beberapa hari terakhir ini. Suara lega terlihat kentara dari modulasi suara riangnya.

"Alhamdulillah ya Allah. Mi, mudah-mudahan Umi cepat sembuh yaa, jadi lebaran haji di sini kan, Mi?" Tanyanya.

"Iya nak, Insyaallah, sehari sebelum lebaran haji, Umi dan Tante Dijah serta Cindy pulang ya. Kita lebaran bareng di Aceh." Jawabku tak kalah bahagia.

Alhamdulillah, kesehatanku semakin membaik. Kakiku sudah pulih kembali, dan dapat bergerak lincah seperti sedia kala. Alhamdulillah ya Allah, Subhanallah. Terima kasih ya Allah, telah Engkau kenalkan aku dengan Dijah dan keluarganya, dan Engkau ijinkan dia untuk berkunjung ke rumah orang tuaku nanti. Ada kebahagiaan tersendiri di hatiku, dipercayakan oleh Nenek untuk mengajak Dijah berhari raya di rumah orang tuaku. Selain untuk berhari raya, juga kepergian Dijah dan Cindy adalah untuk mengosongkan rumah Dijah sementara waktu. Nenek mengatakan bahwa rumah Dijah saat ini terlalu penuh oleh aura negatif dan setan-setan yang semakin berdatangan. Sehingga rumah itu harus dibersihkan terlebih dahulu demi keselamatan Dijah dan Cindy.

image grabbed from here
Tak hanya itu, minggu ini juga akan masuk ke dalam bulan purnama besar. Sebuah masa di mana Dijah akan mengalami ancaman mematikan yang telah dua tahun ini dilancarkan oleh Datuk Srigala. Yup, Datuk Srigala adalah salah satu pembantu Dijah dalam melaksanakan pengobatan tradisionalnya selama ini. Bersama datuk Srigala pula, Dijah sering melakukan pengobatan ampuh hingga keluar negeri. Bahkan aku sampai melongo saat Nenek menyebutkan negeri dan kota keren yang telah dikunjungi oleh Dijah dalam rangka mengobati pasien-pasiennya. Lihat saja, Pakistan, Bombay, Jepang, Bangkok, Turki, Paris, dan beberapa negeri Eropa lainnya. Sungguh, nama-nama negara dan kota yang nenek sebutkan itu membuatku tercengang. Oh really? Negeri dan kota maju sekaliber Jepang, Turki, dan Eropah juga percaya akan penyakit gaib? Mengalami teror gaib seperti yang marak berlangsung di Indonesia? Oh my God!

Bersama datuk Srigala inilah Dijah melalang buana. Meraup ratusan juta rupiah sebagai imbalan atas keberhasilannya menyembuhkan atau mencapai maksud dari para klien/pasiennya. Namun, kejayaan yang diraup, kesuksesan yang dicapai dengan cara yang bertentangan dengan akidah yang dianut Dijah [Islam], serta masukan-masukan dari Nenek sekeluarga, akhirnya berhasil membuka mata Dijah untuk kembali meluruskan langkahnya. Wanita itu mulai berfikir serius. Mulai mendengarkan petuah-petuah dari nenek dan kakek gaibnya, hingga akhirnya terjadilah perseteruan dengan datuk Srigala. Datuk Srigala murka karena Dijah tak lagi mau bersekutu dengannya. Tak mau lagi mempersembahkan tumbal-tumbal menyesatkan seperti yang pernah mereka lakoni sebelumnya. Dijah kembali pada niat lurusnya, membantu menyembuhkan manusia yang terzalimi [kena santet] dan aneka pengobatan lainnya secara Islami.

Sebuah perseteruan yang mempertaruhkan nyawa. Nyawa Dijah pastinya. Dan inilah yang akan dan sedang dihadapi Dijah. Purnama besar telah mengintip dan memancarkan cahaya 'mematikan'. Walau diriku jelas belum mampu sepenuhnya menangkap aura negatif si Datuk Srigala, namun secara insting, aku dapat merasakan kehadirannya, baik di dalam rumah, di jalan saat kami mengantar dan menjemput Cindy sekolah, hingga kemana pun Dijah melangkah.

Awalnya, hal ini terasa ganjil dan mustahil bagiku. Unbelievable dan rasanya mengada-ngada. Jelas aku menganggap hal ini mengada-ada. Namun kemarahan Dijah yang terdengar kentara setiap dirinya berdialog dengan si Datuk Srigala [yang tak terlihat oleh mata lahirku], membuat akal sehatku kembali berfikir, dan lelah.


Hm, ya Allah, mataku tak mampu menembus alamMu yang satu ini, namun kehadirannya terasa benar di sekelilingku. Semoga aku mampu untuk bertahan, dan mampu pula menjaga Dijah sebagaimana diamanahkan oleh Nenek dan Buya. 

Di samping rasa was-was, sebuah rasa lain juga tak mampu lagi aku bendung. Rasa itu bernama curious alias penasaran. Yup. Terseret ke dalam lingkaran gaib, membuat wawasanku akan alam yang satu ini berkembang kian luas. Takjub, takut tapi juga penasaran, hadir silih berganti. Jika selama ini aku hanya bisa membaca kisah-kisah misteri di majalah atau menontonnya dalam film-film horor, maka kini aku telah berkesempatan untuk berkecimpung di dalamnya. Mengalami sendiri petualangannya. Bertemu secara langsung dengan Dijah yang setengah jin dan setengah manusia [ibu dari bangsa jin dan ayah manusia], serta berinteraksi secara langsung dengan keluarga gaib Dijah dan bertarung dengan para setan yang menggangguku dan Dijah. Bagiku, ini semua adalah kesempatan emas penuh racun yang harus dengan sangat hati-hati aku koleksi. Salah-salah bergerak, taruhannya adalah nyawa.

Seperti halnya nyawa Dijah yang sedang terancam oleh kehadiran si datuk Srigala, yang telah hadir di sekitar kami sejak dua hari lalu. Sungguh, ku sangat berharap mata batinku mampu menembus selubung gaib ini. Namun apa daya, bahkan suara mereka saja pun, tak mampu ditangkap oleh telingaku. Sedih rasanya. Bahkan sempat pikiranku memvonis, bahwa ini semua hanyalah bohong belaka. Maksudku tentang si datuk Srigala, yang mengintai keselamatan Dijah. Ah, masak sih? Tapi beberapa pengalaman yang terjadi secara langsung di depan mataku, menuntun pikiranku untuk lari ke sebuah film horor Indonesia yang pernah aku tonton.

Kepala Dijah terlihat ditarik kuat oleh kekuatan tak terlihat hingga tubuhnya oleng saat menuruni tangga rumahnya. Ceritanya Dijah baru saja selesai menjemur kain yang selesai dicuci, di lantai atas rumahnya. Aku sendiri saat itu laptopan tak jauh dari tangga, sehingga bisa melihat pemandangan itu dengan jelas. Tak hanya tubuhnya yang oleng, tapi kemudian tubuh itu malah seperti diseret kebawah, jatuh hingga membuatku melompat untuk menangkapnya. Berusaha keras aku melepaskan Dijah dari tarikan tenaga yang tak terlihat itu. Huft, gile bener. Tak terlihat tapi nyata adanya.

Astargfirullah! Tubuh Dijah yang lumayan berat menggelinding hingga tertahan oleh kakiku yang telah mencapai tangga ke lima. Kuraih tubuhnya yang terlihat pingsan, namun kemudian suara anak kecil yang sangat aku kenal, menangis tersedu.

"Bunda, roh Umi Dijah dibawa atuk Srigala. Hiks... Icha ga mau Umi Dijah mati. Bunda, Umi ga mati kan Nda? Hu...hu..hu...."

Jelas aku terpana. Roh Dijah dibawa oleh Datuk Srigala? Maksudnya apa itu? Bagaimana? Oh God! Kubelai gadis kecil yang merasuk di tubuh Dijah dengan sabar dan penuh kasih. Bocah jin empat tahunan ini jelas panik dan kalut. Menguatirkan keselamatan Dijah. Tapi akal sehatku masih belum mampu menerawang seberapa berbahayanya posisi dan kondisi Dijah saat ini.

"Nak, roh Umi Dijah diambil oleh Atuk Srigala? Maksudnya gimana, Nak? Kok bisa?' tanyaku prihatin.

"Iya, Nda. Tadi, saat Umi mau turun dari tangga, tiba-tiba rohnya dirampas oleh Atuk Srigala. Disambar gitu, dan langsung dibawa kabur. Sekarang Nenek, Atuk Buya dan semua keluarga sedang mengecar Atuk Srigala. Nda, Umi ga mati kan, Nda? Ini Umi berdarah, huk...huk...huk."

Dan beberapa gumpalan darah meluncur dari mulut Dijah. Darah segar! Oh My God! Ya Allah, lindungi Dijah ya Allah, dan kuatkan jantungku ya Allah, menghadapi 'atraksi' gaib yang mengerikan ini. Hiks.

Kurasa alam sekitarku tak lagi berpihak padaku. Selubung gaib ini terasa semakin kental dan aku bersama Icha dan Cindy terjerat di dalamnya. Hanya aku orang dewasa yang ada di rumah ini, saat ini. Tubuh Dijah yang begitu besar hanya diisi oleh bocah jin 4 tahunan dan seorang lagi adalah bocah 7 tahunan, Cindy, putri Dijah, manusia biasa. Huft, sungguh, aku dirubung rasa takut, penasaran dan prihatin. Bercampur aduk hingga otakku tak lagi sanggup menghubungkan antara nalar dan realita ini.

Dijah, where are you? Come back, please! Don't make me worried, I care for you, a lots!


Bersambung ke Petualangan Gaib 4: Roh Yang Terampas


catatan pembelajaran
bahwa tiada yang mustahil untuk terjadi di dalam kehidupan ini,
bahkan hal yang sulit diterima oleh nalar sekalipun
Al, Bandung, 12 Dec 2013
Hari gini, yang namanya belanja online pasti sudah pada paham donk ya? Atau malah udah pada banyak pengalaman nih dalam berbelanja dan bertransaksi online? Belanja online memang gampang-gampang susah. Gampang pada saat kita memulai transaksi, memilih barang yang akan kita beli, berkomunikasi dengan customer service hingga ke melakukan pembayaran. Namun, banyak keluhan dari Sahabats yang mengatakan bahwa beberapa problema akan muncul justru pada saat kita menantikan pengiriman barang/delivery. Benarkah?

Beberapa situs [online stores] memang sering menuai komplain dari para buyer-nya ketika memasuki tahap ini nih, Sobs! Itu sebabnya, aku selalu membiasakan diri untuk go googling first, saat akan berbelanja online. Ini penting dalam rangka mawas diri agar tidak rugi. ☺ Itu juga yang aku lakukan saat akan belanja sebuah bed cover untuk kado perkawinan seorang teman baik.

 Image milik Lazada Indonesia
Bed cover ini lah yang begitu menggelitik hati untuk kuhadiahkan bagi sang sahabat. Cantik dan soft banget kan, Sobs?

Belum berpengalaman berbelanja di Lazada.co.id, tentu membuatku berhati-hati. Apalagi banyak reviewer yang menuliskan kesan kurang sip tentang online store bernama besar ini. Tapi karena udah kadung jatuh hati dengan bed cover cantik ini, aku berusaha untuk menemukan review positif tentang online store ternama ini. Tujuannya adalah untuk meyakinkan diri agar jadi berbelanja online di sini. Alhamdulillah, kutemukan banyak reviewer yang memberi tanggapan positif terhadap pelayanan dan produk Lazada, salah satunya adalah sahabatku sendiri, yang telah berulang kali berbelanja produk [gadget, peralatan kamar tidur, etc] di online store ini.

Dan? Yakinlah aku untuk berbelanja bed cover cantik ini sebagai kado perkawinan sahabatku. ☺ Lalu, aku pun melakukan tahapan-tahapan transaksi. Ga pake ribet kok, customer service-nya juga merespon dengan cepat, bisa jadi pihak Lazada telah semakin meningkatkan pelayanannya dalam rangka meminimalisir aneka komplain dan rasa tidak puas dari para pelanggannya. ☺

Mengikuti tips dari para reviewer dan pelanggan Lazada terdahulu, aku pun berusaha untuk memastikan ke si mbak customer service akan availability [ketersediaan] produknya. Aku berterus terang padanya tentang isu kinerja Lazada yang sering menuai kekecewaan pelanggan, terutama dalam hal ketersediaan barang. Bahwa saat bertransaksi, terlihat produk available, tapi setelah transaksi diproses, pembayaran dilakukan, ternyata hingga hari ketujuh, diketahui bahwa barang tidak available. Maka aku berusaha memastikan bahwa produk yang aku inginkan itu available alias tersedia. Apalagi ini adalah untuk kado yang kuperlukan dua minggu lagi. Jadi Aku usahakan untuk benar-benar yakin bahwa mereka bisa menjamin bahwa produk available. Dan Alhamdulillah, bed cover cantik ini [kebetulan sedang diskon bo’], tersedia!

Jadilah aku segera memproses transaksinya, transfer pembayaran, konfirmasi dan menantikan pengirimannya. Sedikit was-was juga sih, tapi aku yakinkan diri, bahwa perusahaan sebesar Lazada Indonesia adalah perusahaan yang menjalankan perusahaannya secara profesional dan bertanggung jawab. Dan, Taraaaaa! Paket Bed cover yang aku nantikan itu pun tiba di alamatku 4 hari kemudian. Free ongkir lho! Jadi pengen belanja di Lazada lagi deh!

Sekedar catatan pengalaman belanja online,
Al, Bandung, 11 Dec 2013
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • It's Me!
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Tantangan Para Pengrajin Lokal dan Solusi untuk Memasarkan Hasil Kerajinan Tangan
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes