My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Tangan boleh kotor, pakaian boleh kotor, lingkungan keseharian boleh kotor,
tapi senyuman manis dan ceria dua bocah ini, adalah 'clean master' ajib
dalam membersihkan semuanya. 

Bagi sebagian wanita Indonesia, terutama yang hidup di daerah urban atau perkotaan, tentu sudah aware dari kapan hari donk bahwa hari ke 22 di bulan Desember setiap tahun ini punya keistimewaan tersendiri, yaitu sebagai sebuah hari yang dikhususkan untuk mengapresiasi seorang wanita berprediket 'ibu'. Hari Ibu. Gaungnya sudah me-Nusantara pastinya. Namun, bagi mereka yang lainnya, yang kesehariannya disibukkan oleh urusan mencari nafkah, atau pun urusan maha penting lainnya, sempatkah mereka memperhatikan atau peduli bahwa hari ini adalah hari yang istimewa? Wah, kami ga ingat bahkan ga tau. Bagi kami semua hari adalah sama. Hari mengais rezeki untuk sesuap nasi dan secercah masa depan [jika bisa] bagi putra putri kami. Setidaknya begitulah jawaban dari ibu yang fotonya kami [aku dan tim kerjaku] beberapa tahun yang lalu, saat masih bekerja di UNDP Banda Aceh.

Wanita ini adalah salah satu pemulung di Aceh, yang sedang memilah sampah hasil pulungan untuk dijadikan rupiah. Keterbatasan ekonomi yang dihadapi olehnya dan suami, mengharuskan dirinya turut andil membantu sang belahan jiwa dalam upaya mempertahankan dapur mereka tetap berasap dan anak-anak beroleh napas kehidupan, serta bisa bersekolah.

Bagi ibu ini dan banyak lagi ibu lainnya yang bernasib sama, setiap hari adalah sama, flat. Tak ada yang istimewa. Senyum manis seperti di foto ini akan tercipta jika hasil pulungan berlimpah atau setidaknya lebih banyak dari biasanya, yang artinya rupiah yang dihasilkan hari ini juga akan lebih besar dibandingkan hari kemarin.



Assalamualaikum sobats maya tercinta…..

Pagi ini aku bergerak cepat, berhubung tadi malam dipinjemin mobil ayah untuk pulang ke tempat tinggalku, dan pagi ini tentu setelah antar Intan, langsung kulajukan si hitamnya ayah menuju rumah.

Eh si ayah masih nyantai, baru pulang jogging, sementara Umi sedang asyik di dapur bikin sarapan.
Sambal teri tempe dan ayam goreng yang terhidang di meja jelas sangat mengundang untuk aku sentuh dan pindahkan ke dalam perut yang tiba-tiba berdendang.

Menikmati sarapan dengan nikmat sambil ngobrol santai dengan Umi yang keliatan ceria dengan kedatanganku sepagi ini (iya donk, kan aku anak perempuan satu-satunya, ☺), tiba-tiba sisi baik hatiku alerted me something.
Yup. Hari ini 22 Desember 2011, Hari Ibu. Segera bangkit dan kupeluk Umi dari belakang. Lalu kucium pipinya. Umiku kaget, heran jelas terpancar dari tatap matanya dan tersenyum bahagia saat kuucapkan Selamat Hari Ibu.

“Selamat Hari Ibu ya Mi… makasih banget atas kasih sayang, cinta dan pengabdian Umi dalam membesarkan kami hingga seperti ini…”.

“Makasih sayang… Umi kira kenapa kamu… ayo lanjut lagi sarapanmu, ntar Edo keburu pergi tuh…”.

Ya, hari ini 22 Desember 2011, Hari Ibu, dan ingin banget sih bikin postingan tentang hari ibu, namun seperti kemarin, yakin banget ga akan ada waktu senggang untuk melakukannya. Sebuah renungan yang masuk ke BBku pagi ini dari seorang sahabat, mungkin akan bermanfaat untuk dishare dalam postingan kali ini ya sobs... , berikut petikannya;


Dalam realita kehidupan ini…..
Minimal ada seorang wanita yang sangat PEDULI akan kamu. Pasti..!
Terlepas kamu setuju atau tidak, terima atau tidak, Wanita ini memang ada..!
Dan ia adalah satu satunya manusia di Planet ini yang izinkan Rahimnya kamu tempati free of charge selama 9 bulan . Yang siap menahan sakit demi untuk kehadiran kamu disini sekalipun nyawanya menjadi taruhan. Dalam membesarkan kamu ia melewati hari-hari yang tidak gampang.. Sering ia tidak tidur karena kamu sakit.., dalam kebingungan ia hanya menangis dan berdoa karena panas kamu yang tidak reda, atau kamu tidak buang kotoran. Ia tidak jijik dengan kotoran kamu berselemak dibadannya bahkan ia tertawa lepas saat semua itu terjadi.

Tahun-tahun berganti..
Kini kamu semua sudah dewasa. Kamu sudah bisa ke Dokter kalau kamu sakit..
Dan statusmu pun kini telah berubah..
Kamu tidak butuh wanita itu lagi.

Sekarang wanita itu sudah tua.. lamban, suka dengan cerita lama yang membosankan, nasehatnyapun selalu itu-itu saja..
Belum lagi bau badannya yang (mungkin) sering diprotes oleh: pacarmu/suami atau istrimu/anak-anakmu. Komunikasi kalian Payah.. Susah..!

Sahabatku......
Ya̐ªªa̐ mungkin benar.. Wanita tua ini sering membosankan dan tak nyambung.. Tapi coba berdiamlah beberapa menit dalam hening..

Sejelek apapun dia.., orang lain boleh saja tidak suka dia. Tapi kamu? Kita? No way. Tidak boleh. Sebab ia adalah IBUmu.

Di hari tuanya yang tak lama lagi.., Bukan HARTA kita yang ia harapkan, ia TIDAK butuh apapun dari kita. Hanya satu yang dia kuatirkan. KEHILANGAN. Kehilangan perhatianmu, sementara dia begitu mencintaimu. Anandanya. Kebahagiaannya tiada terperi saat anandanya datang menjenguknya, saat anaknya menanyakan kabarnya, mencium dan mengelus lembut dirinya.

Sahabatku,
maafkan dia kalau ia pernah melakukan hal yg mengecewakan kamu.. Percayalah ia pantas untuk kau cintai.

Sahabatku..
Waktu wanita lanjut usia ini mungkin tiada lama lagi….
Mari kita hindari bersuara keras padanya…. Walau dalam keadaan apapun,
Karena jelas akan sangat melukainya. Hati dan perasaannya.

Yuk kita sama-sama mendoakan bagi ibunda kita tercinta;

Ya Allah, Lindungilah Ibundaku, berilah beliau kekuatan untuk jalani kehidupan ini. Dan beri hamba kesempatan untuk membahagiakannya terlebih dahulu sebelum Engkau mengundangnya ke pangkuanMu ya Rabbi. Amin Ya Rabbal Alamin.


I Love You Mom! Selamat Hari Ibu.





Selamat pagi sobats maya tercinta, semoga semuanya dalam keadaan sehat sempurna yaaa...., tetap semangat menjalankan aktivitas hariannya, Amin...

Udah dua hari si abu-abu opname di car clinic (jiaaah.., hehe), ga enak banget deh rasanya ga punya kendaraan, mana tempat kostku jauh lagi, ga banyak kendaraan umum yang lalu lalang kesana. Huft. Untung adikku meminjamkan mobilnya, tapi hanya sehari, hiks..hiks. Mau gimana, ga mungkin donk kakaknya unjuk rasa, toh dia juga butuh. Terus mau minjem mobil ayah, beliau juga butuh pastinya, kan kegiatannya banyak. Itupun masih mending sobs, ayah bersedia antar jemput Intan ke sekolah, sebelum beliau ke kantornya. Dan aku? ya terpaksa dijemput mobil kantor deh.
Duuh, rasanya kangen banget deh dengan si abu-abu...cepat sembuh donk...

Well, ga ingin cerita tentang si abu-abu terlalu panjang ah sobs, selain sobats akan bosan, aku sendiri juga masih berkabung memikirkan pembiayaannya yang pasti akan mengoyak dompet nih.... hehe.
Jadi, karena belum sempata bikin postingan berharga nih sobs... (emang selama ini bermutu ya? haha), aku hanya ingin share sebuah ilustrasi kehidupan yang aku yakin mungkin banyak sobats yang sudah menerima cerita ini via BB Groupnya di BlackBerry atau dari sumber lainnya. Dan aku yakin bahwa sobats akan sependapat bahwa cerita ini sungguh dapat menjadi sebuah renungan dan pelajaran berharga bagi kita semua.

Yuk langsung ke TKP.......,
Kejadian itu terjadi dengan begitu saja, tak ada tanda-2 sama sekali. Kulajukan si abu-2 kesayangan yang telah kinclong dari debu dan kotoran akibat perjalanan panjang sejak Jumat pagi hingga Minggu malam tadi dengan santai.

Feelingku sedamai sebelumnya saat kulirik kaca spions dan memutar arah kendaraanku. Namun suara gedubrak yang begitu keras, jelas adalah suatu benturan maha keras yang sungguh membuatku kaget dan merubah feelingku menjadi kacau balau.

Jelas suara benturan keras itu adalah sesuatu yang membentur belakang mobilku. Refleks kuhentikan kendaraan yang memang sedang pelan melaju, karena kan aku sedang hendak memutar arah. Tak ada apa2, kendaraan yang lalu lalang di jalur ku itu juga tak seberapa, dan tetap melaju normal. Feelingku masih kacau, pasti ada sesuatu yang menghantam dan merusak belakang mobilku. Kulajukan si abu-abu menyempurnakan putaran, lalu kuparkir ke pinggir jalan, yang telah berdiri beberapa bapak-bapak yang baru keluar dari restoran di depan parkiranku.

"Ibu ga papa?" serempak mereka bertanya. Aku heran.

Kugelengkan kepala seraya bergegas ke belakang si abu-abu kesayanganku.
"Masyaallah!" Hanya itu yang sanggup kuucapkan. Kualihkan pandangan ke arah suara keras tadi, di belokan. Sebuah kendaraan yang juga kelihatan patah sayapnya melaju ke arah mobilku. Seorang anak muda, belum sempat turun dari motornya itu sudah memarahiku.

"Ibu ini gimana? belok kok pelan-pelan banget?" bentaknya, membuat emosiku langsung melonjak. Ini dia rupanya yang telah menubruk mobilku dan membuatnya benyok begini.

"Heh, sejak kapan belok itu harus kencang2? Apa kamu ga pernah belajar? Apa kamu ga lihat saya udah ngasih sign sejak dari sana, sebelum belok?" tinggi suaraku, gemetar meredam amarah. Kuyakin, kalo ga ingat akan peraturan dan hukum, sudah ke tampar mukanya itu.

"Ibu harus ganti motor saya ini!" sentaknya lagi. Cukup sudah kesabaranku. Kuseret dia,

"Ayo sini, lihat kerusakan yang kamu buat dimobilku." Mana berani dia turun, tapi posisi dia memang sudah di bagian belakang mobilku. kulanjutkan kemarahanku.





"Kamu bisa bayangkan berapa juta harus saya keluarkan untuk memperbaikinya? ini kamu yang harus ganti, saya akan telp polisi!"
Bapak2 yang disana juga mulai kasak kusuk. Membelaku. Ada juga yang membujuk anak muda itu agar jangan seemosi itu, karena mereka juga melihat bahwa dia yang salah. Tapi si anak muda malah balik menggertak.

"Silahkan panggil polisi, saya juga akan panggil polisi!"

Tak menunggu lama, kutekan beberapa angka di HPku dan tersambung. Aku tidak menelphone polisi, tapi kepala keamanan kantorku, selaku staf di lembaga PBB, ada baiknya aku melaporkan dulu kejadian yang kualami ini pada kepala keamanan kami, sehingga mereka tau keberadaan dan situasiku, karena begitulah peraturannya.

Begitu telefon tersambung dan mendengar pembicaraanku, sianak muda yang memang belum turun dari motornya, langsung tancap gas, walau sempat ditahan oleh dua bapak yang dengan sekuat tenaga menarik belakang motornya agar tidak melaju. Namun apa daya, pacuan gas yang semakin keras tentu membuat daya tahan tangan Bapak-bapak ini lepas juga.

Larilah dia dan hanya nomor plat kendaraannya yang berhasil aku peroleh, itupun dari Bapak-bapak yang baik hati itu. Kemudian mereka memintaku parkir ke tempat yang lebih baik, jika aku menunggu staf keamanan kami yang sedang dikirim ke tempatku. Tapi kemudian, aku pikir, tak ada gunanya lagi menunggu disitu. Kuucapkan terima kasih atas perhatian mereka, lalu aku telefon kepala keamanan kami bahwa aku tidak menunggu lagi disitu, melainkan meluncur balik ke kantor. Aku masih bingung, harus ngapain dan kemana? Bengkel? sendirian? aku ga mengerti.

Lalu kuparkir kendaraan setelah melajukannya beberapa ratus meter dari TKP. I am really blue. Seperti yang seringkali kuungkapkan, kendaraanku ini adalah benda kesayangan yang benar-benar sangat kusayangi. Kubeli dia dengan hasil keringatku sendiri, tanpa kuijinkan sepeserpun uang dari sumber lain untuk mewujudkan kehadirannya. Dan seperti kata ayah, apapun yang kita beli dengan hasil keringat kita sendiri, murni, rasa sayang kita terhadapnya akan sangat berbeda dibanding terhadap benda-benda lainnya yang sumber pendanaannya tidak berasal dari kantong kita sendiri. Dan aku benar-benar merasakannya. Benda beroda empat itu, sungguh kukasihi, kusayangi, bahkan Intan sendiri tak berani mengotori kursi-kursinya, asesorisnya, karena tau persis betapa Uminya begitu menyayangi benda yang satu ini.

Kurawat dia sepenuh hati, kuelus stirnya setiap pagi sambil kuajak ngobrol, seakan dia paham akan pembicaraanku. Kemarin, saat melaju ke Medan bersama ayah dan Umi, kupacu dia dengan penuh perhitungan agar selamat sampai tujuan. Tapi hari ini? Siang ini? Baru saja kumandikan dia di sebuah car wash, saat dia baru kinclong lagi setelah penuh debu dan lumpur oleh hujan yang mengguyur sepanjang perjalanan kami kemarin, eh, seenaknya pemuda itu menubruk Grand Livinaku dari belakang. Membuat beberapa kerusakan pada bagian belakangnya.

Pedih hatiku. Sedih dan pilu tiba-tiba menyeruak. Jika tadi aku sanggup berperang dengan suara lantang memerangi pemuda itu, kini ibarat awan kelabu yang penuh oleh uap air, air mata tak mampu lagi tertahankan di pelupuk mataku. Kuraih BBku dan begitu suaraku tersambung ke suamiku diujung sana, air mata ini segera berhamburan.

"Mas, mobil kita ditubruk orang!" dan aku langsung tersedu. Tentu suamiku kaget, apalagi mendengar suara tangisku yang tersedu sedan. Aku memang bener-bener sedih. Terbayang beberapa juta akan keluar dari kantong untuk memperbaiki si abu-abu kesayangan. Asuransi mobil ini baru saja expired 8 hari yang lalu, dan rencanaku akan pindah ke asuransi lainnya (Senin depan), yang katanya uang kembali jika tidak ada claim. Sebelumnya aku asuransikan di Jasindo, dan alhamdulillah tidak ada musibah yang mengharuskan aku mengajukan claim. Eh ga taunya, disaat asuransi expired, kok malah musibah menghadang. Innalillahi wainna ilaihi rajiun...

"Lho, kok bisa, gimana ceritanya? tadi baik-baik aja, kamu gimana? ga papakan? udah selesai dari car wash?" (tadinya sambil menunggu mobil dicuci, suamiku memang menemaniku via chat di skype, jadi update akan keberadaanku).

Aku ceritakan kejadiannya sambil terus tersedu-sedu. Sedih banget rasanya, mana si penabrak juga udah lari. Otomatis harus dibiayai sendiri dan ga murah lagi...

Suamiku akhirnya berhasil membujuk dan juga mungkin karena semua kepiluan telah tersalurkan, berhasil juga kehentikan tangis ini, dan oleh saran suamiku, begitu sampai di pelataran parkiran kantorku, ku telefon adikku, Edo, yang pastinya sedang di kantornya.

Beruntung aku memiliki adik2 yang sigap dan penuh perhatian, tak sampai 10 menit dia telah hadir di depanku. Prihatin jika ada apa2 denganku. Lalu dilihatnya kondisi mobilku.

"Lumayan parah, tapi ga papa kak, masih bisa ditangani kok... nanti sore coba Edo tanya di bengkel langganan, tenang aja. Paling 2-3 juta ini...".
Aku hanya mengangguk, dalam hati aku merintih pilu, 3 juta? aku baru saja menghabiskan 4 jutaan ke Medan Jumat kemarin.

"Ya udah, yang penting kakak ga papa, dan mobilnya masih prima, semua masih berfungsi dengan baik, hanya perlu ketok, dempul, dan ganti lampu ini...., kalo perlu kakak pake mobilku aja dulu, tapi nanti sore ya...".
Adikku ini memang pendiam, tapi perhatiannya itu, sungguh membuat hatiku adem. Tak lama kemudian dia pamit kembali ke kantornya. Nanti sore akan menelphone update tentang rencana perbaikan si abu-abu ku.

Sabar ya sayang, mudah-mudahan kamu bisa segera cantik lagi ya....


Assalammualaikum dan selamat pagi sobats maya tercinta,.. duh kangen deh ga menjumpai sobats semua tiga hari ini, rasanya gimanaaaa gitu ya?

As I said in my previous posted, diriku traveling jarak jauh (by car and driving by myself), 10 jam perjalanan sobs, Banda Aceh - Medan dan sebaliknya. Huft, melelahkan tapi sangat exciting lho.
Benar2 pengalaman indah yang membahagiakan, kenapa? Karena kali ini travelingnya bersama kedua orang tua tercinta sobs. Ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Allah padaku, bisa bepergian bertiga, setelah terbukanya pintu hati ayah dan Umi.

Kesempatan pertama adalah saat aku diberi kesempatan mengantarkan ayah dan umi check up ke Penang, tahun lalu. Dan kini, sebuah kesempatan emas hadir lagi, walau waktunya teramat singkat, dan bahkan bisa dikatakan, hampir 70 persen waktu kami tersita di jalan raya, traveling dari Banda Aceh dan Medan juga sebaliknya.

Sebenarnya kalo dipikir sih, gilee bener perjalanan ini, tujuannya memang murni untuk service kendaraanku doank, eh ayah dan Umi minta ikutan, secara mereka udah lama ga traveling by car ke kota ini. Hari ini, diriku sudah berada di kantor lagi, siap menjadi si 'upik abu' yang cantik jelita, hehe. Dan karena belum sempat update postingan lengkap, diriku hadir hanya untuk saying good morning to you all, have a great day at work or anywhere else you are, tetap semangat yaaaa.... seperti diriku yang walau driving sendirian, Banda Aceh Medan dan sebaliknya, tetap penuh semangat. Yeaaay!!

Well sobats maya tercinta, see you soon yaaa...

Saleum.

Alaika
Pasti banyak dari sobats yang cukup paham arti kata yang satu inikan? Kecele. Yup, inilah kata yang tepat untuk mewakili perasaanku hari ini. Ga tau juga sih dari bahasa mana kata ini diambil, yang jelas begitulah yang kurasakan saat aku memasuki lorong jalan menuju bengkelnya si Agus, bengkel langganan saat aku masih mengendarai great corolla ku dua tahun lalu. Tina, teman yang menemaniku ke bengkel Agus sampai tertawa geli mendengar dan melihat reaksi spontanku saat mobil memasuki lapak bengkel Agus yang kini hanya berupa sebuah tanah yang terhampar.

 “Masyaallah, badai apa nih yang melenyapkan bengkel si Agus? Gile bener!”
Bukannya ikut prihatin, malah ngakak tuh anak. Aku masih cuek dengan reaksinya, ambil HP dan langsung menelphone Agus yang nomornya masih nangkring dengan anggunnya di BBku. Telphone tersambung dan aku mendapatkan alamat bengkel idaman. Bengkelnya sih sebenarnya ga seberapa, cuma montirnya ini yang membuatku selalu ingin kembali padanya…
Oops!! Bukan. Bukan karena kujatuh hati pada si Agus yang brondong itu lho. Sama sekali tidak. Oh No, aku kan ga suka dengan brondong. Haha. Kok jadi ngelantur sih?


Korupsi waktu ½ jam tadi terpaksa aku kembalikan, dengan segera memutar arah kendaraanku kembali ke kantor karena Agus sedang keluar bengkel, diminta agar aku kembali setelah lunch. Dan disinilah kini aku setelah 2 jam kemudian. Bengkel baru yang sederhana tapi luas, terletak di sebuah desa agak kepinggiran kota Banda Aceh. Sawah dengan padi yang baru saja ditanam terhampar luas mengelilingi bengkel, membuat mata sejuk dan teduh dan dengan sukses menghilangkan rasa jemu saat menanti kendaraan di utak atik. Kulihat Tina begitu enjoy duduk di kursi panjang yang disedikan, menikmati pemandangan alam yang masih asri itu. Sementara aku lebih konsen ke si abu-abu ku yang sedang di plarak plirik oleh Agus.


“Ya ampun kak, pasti ga pernah kakak buka kap mesinnya ya? Sampe berdebu gini ih..!”


Aku tertawa geli mendengar komentar si Agus, beberapa lelaki disitu menatapku sambil tersenyum. Hanya aku dan Tina yang cewek sih disini, yang lainnya para makhluk bercap lonceng. Aku cuek aja dengan komentar si Agus, yang tangannya raba sana raba sini di mesin Grand Livina ku.



“Iya Gus, ga pernah aku buka kap mesinnya, ga pernah ngecek apa2 sejak service 10 ribu kemarin di Medan itu.” 
Jelasku konyol. Memang sih, aku tuh buta sama sekali tentang perawatan kendaraan, dan pede aja mengemudi kemana2 dengan satu keyakinan, biasanya tuh kalo kendaraan baru, ga rewel. Maka aku percaya penuh pada doktrin ini. 


Seharusnya juga, aku belum boleh menyerviskan si abu2 ini pada bengkel diluar Nissan, karena Nissan tidak akan bertanggung jawab lagi jika kendaraan ini nantinya bermasalah. Makanya tiga hari lalu, saat mataku menangkap penunjuk kilometer (apa ya namanya??) di mobilku telah berada di angka 20.098 km, aku langsung melarikan kendaraanku ke bengkel Suzuki di siang harinya.

Lho, kok malah bengkel Suzuki? Ya gitu deh sobs, belum ada bengkel resmi Nissan di Banda Aceh hingga saat ini, selama ini Nissan nebeng di Suzuki walau begitu banyak kendaraan bermerk Nissan beraneka type wara wiri di jalanan di seluruh provinsi Aceh. Sayang ya sobs? Namun sejauh ini sih, kami pemilik Nissan anteng2 aja, walau untuk service besar/bersyarat kami harus lari ke Medan, tapi untuk service2 kecil, masih bisa nebeng di Suzuki. 

Namun siang itu, saat aku mengunjungi bengkel Suzuki, reaksi yang sama seperti hari ini juga terjadi. Bengkel Suzuki itu tertutup rapat, dirantai dengan gembok besar memperkuat ikatan itu. Mengunci erat seolah akan ada sekumpulan banteng yang akan menubruknya, menjebolkan pintu besi itu. Huft. Aku hanya terpana. Berbekal petunjuk yang ada, aku menuju bengkel barunya Suzuki di area berbeda. 
Sebuah bengkel megah, nan luas, penuh dengan kendaraan bermerk Suzuki. Hm… agak ciut hatiku membayangkan bahwa kemungkinan besar mereka tak lagi menerima kendaraan diluar Suzuki untuk mendapatkan sentuhan tangan para montirnya. Benar saja sobs, mereka tak lagi menerima Nissan disini, putus kontrak karena Suzuki akan focus ke maintenance kendaraan keluaran mereka sendiri. Suzuki. 

Huft. Artinya? Aku harus melarikan Grand Livinaku ke Medan. Segera. Dan ‘segera’ itu ternyata besok sobs. Jumat besok. Aku akan melarikannya besok pagi, rencananya sih ayah dan umi akan ikut, mau jalan-2 ke Medan, eh mendadak ayahku telp minta diundur ke Jumat depannya, karena beliau masih sibuk urusan bisnisnya. Wah… artinya kilometer kendaraanku akan semakin bertambah donk. Aku berusaha membujuk agar tetap bisa pergi besok saja. Tetap aja ayah pada pendiriannya, malah membujukku. Hingga akhirnya sebuah berita sedih datang dari Lhoksukon, Aceh Utara, mengabarkan bahwa nenek (kakaknya ibu dari Umiku) sedang sakit keras. So Umiku mengajakku untuk kesana besok, artinya aku bisa lanjut ke Medan setelah drop Umi di Lhoksukon. Deal. 

Jadilah aku men-check up mobilku ke si Agus siang ini, agar besok perjalanan kami aman. Banda Aceh Medan itu butuh sekitar 10 jam sih kalo aku yang mengemudi. Dan ini akan singgah dulu di Lhoksukon, drop Umi, baru lanjut lagi. Cukup melelahkan, apalagi jika aku seorang sopirnya. Ga papa deh, demi si abu2 terkasih ini. 

Sayangnya Intan ga bisa ikutan karena akan ujian, so hanya aku, Umi, Tina dan Ayu (dua sahabatku) yang akan berangkat besok. Intan juga malas ikutan karena tau persis bahwa perjalanan ini ga akan sempat untuk main2, hanya service mobil. Huuuh… ga mau ah… begitu katanya. 

Nah sobats tercinta, setelah beberapa postingan yang terlihat begitu serius tentang tutorial, maka sore ini, Alaika hanya bercerita tentang rasa kecele yang sempat membuat terpana dan kecewa ini. Dan mohon doa sobats semua agar perjalanan kami besok selamat sampai ke tujuan ya sobs…. Dan jangan lupa lho, mohon doanya juga agar semuanya dapat berjalan lancar dan aman terkendali. Sengaja milih berangkat pagi hari, karena perjalanan malam hari sedang tidak aman dilakukan di Aceh province ini. 


Well sobs, have a great nite and good rest for you all!

Sebuah sms yang masuk ke smartphoneku membuatku tersenyum. Kurasa senyumku ini yang termanis walau sebenarnya sedikit geli. hehe. Soalnya si boss ikut tersenyum melihatku tersenyum. Fyi, aku sedang duduk berhadapan dengan si boss dan diskusi masalah kelanjutan project yang nampaknya masih belum mampu keluar dari kendala.

Senyum si boss membalas senyumku membuatku terkejut donk, wong kita sedang diskusi pelik, kok tiba2 senyum manis. GR banget tuh si boss, padahal aku kan senyum membaca notifikasi email dari 'my Virtual Corner', meng-infokan commentnya mba Reni.

Isi sms yang membuatku tersenyum manis dan geli, membayangkan sobatku yang 'cerewet' sepertiku ini, sedang penasaran dan ga sabar mau utak atik templatenya.

Pertanyaannya ga banyak sih, tapi jawabannya kayaknya perlu dalam sebuah postingan deh biar jelas, juga agar sobats lainnya, yang mungkin ada juga yang belum ngeh, bisa ikut mendapatkan ilmunya.

Supaya jelas pertanyaan mba Reni, yuk aku copy aja disini ya, Mba Ren, bolehkan ya? so sobats lain juga paham apa yang ditanyakan dan ngeh akan jawabannya. Ok ya mba?


Mbak, utk tahu ukuran header kita lihat dimana? Aku takut salah soalnya.
Kemudian... aku gak tahu caranya upload gambar utk header. Kalau upload gambar utk postingan sih ngerti.Hehehe.
Ayooo... buruan dijawab ya mbak cantik #ngerayu


well, sebenarnya, salah satu kemudahan bagi kita yang mempergunakan blogspot, terutama blogspot template adalah adanya fasilitas 'adjust' yang disediakan. Sehingga kita dapat menyesuaikan ukuran lebar gambar kita dengan template nantinya.

Jadi menurutku nih sobs, utamakan dulu menciptakan lebar dan tinggi gambar sesuai yang kita mau. Caranya bisa dilihat pada ulasan di postingan ini. Lihat pada panduan menggunakan XHeadernya ya sobs, dijelaskan cara men-set ukuran gambar.

Setelah gambar Ok menurut sobats, baru kita up-load ke template kita. Oya, sebelumnya aku menggunakan template bikinan finalsense.com, dan agak ga match waktu di masukin gambar headernya. Lalu daripada susah2, aku milih salah satu template yang memang sudah disediakan oleh Blogger. Yang ini aku gunakan theme ETHEREAL.

Cara upload gambarnya adalah seperti ini;





Kemudian view the blog, jika kira2 masih belum memuaskan, misalnya, ukuran gambar kelebaran atau kekecilan, maka lakukan utak atik di 'adjust' fasility.



Pada halaman 'adjust width' ini, sobats tinggal atur deh tuh lebar template agar serasi dengan gambar yang telah kita buat.

Nah, cukup gampang ya sobs? Selamat mencoba dan semoga template sobats menjadi makin indah.
Mba Ren, mudah2an ini bisa menjelaskan ya, jangan takut mencoba, ntar kalo salah kita utak atik lagi. Jangan lupa, sebelum mulai mengutak atik, download dulu template sobats, jadi jika error, bisa balik lagi ke tempalte semula. Ok?

Alaika mau balik lagi ke si boss nih, mau lanjut meeting dan memberikan senyum manis. haha.

Have a great day.



Halo sobats semua, selamat dini hari.... hehe,
Kuyakin banyak dari sobats saat ini sedang terlena dalam buaian, atau tertidur lelap dalam dekapan sang suami nih, duh iridotcom deh ih, atau sedang memeluk sang istri tercinta?, bermimpi indah wisata ke bulan? Hm......Indahnya....

Nah aku? Duh sungguh di luar dugaan sobs, mata ini masih terbuka lebar hingga saat ini, sementara putri terkasih udh sejak jam 10 tadi malam terbang ke alam mimpi. Ga tau deh kenapa malam ini kok sulit banget untuk memejamkan mata. Padahal aktifitas tadi pagi hingga menjelang malam cukup menguras tenaga dan membuahkan kelelahan yang lebih dari cukup.

I just felt an exciting feeling (but don't know what), hingga membuatku sulit untuk tidur. Kucoba menemukan alasannya tapi teteup aja ga ketemu. As usual, chatting dengan suami tercinta telah selesai dengan apik jam 12 tadi, tapi teteup aja ga bisa merem untuk tidur sobs.

Alhasil, aku cari kesibukan dengan reparasi salah satu blogku yang telah cukup lama terlantar, dan Alhamdulillah kini telah siap untuk menerima kunjungan para sahabatsku tercinta.

Yuk mari langsung ke TKP....

Hallo sobats semua, udah pada makan siang semuakan ya? (mudah2an udah deh ya). Hari ini, seperti kemarin, teteup sibuk (ya namanya juga pekerja kontrakan..), kejar deadline dan beberapa urusan dalam negeri yang harus dituntaskan. Jadinya rencana untuk postingan lanjutan on how to create a good picture for header template terpaksa ngendap di dalam pikiran.

Nah siang ini, saat jam istirahat nih sobs, aku coba untuk tunaikan janji ya.... dan yuk langsung ke TKP.

Jika kemarin langkahnya adalah mempersiapkan gambar untuk header template, yang ternyata banyak sobats yang telah ahli melakukannya, dan ga sabar menunggu step berikutnya, maka hari ini kita akan masuk ke bagian 'Merangkai gambar2' untuk header templatenya.

Aku yakin, step ini juga sebenarnya telah banyak para sobats yang ahli dalam hal ini, namun rasanya ga enak aja kalo kita meng-ignore sobats yang mungkin masih membutuhkan step ini. Jadi, walau sudah pada paham (*ngelirik siapa hayooo??), berikut adalah langkah-langkah yang aku lakukan dalam merangkai gambar sebelum kita masukkan ke 'cetakan' pembuat gambar headernya. Cetakan? jadi ingat bikin baking kue deh... hehe.

1. Merangkai gambar.

Biasanya aku hanya menggunakan word processor sih untuk merangkai gambarnya. Juga untuk mendesign tata letak element2 di dalam template itu sendiri.

Sebagai contoh, kita pakai 4 gambar yang dirangkai untuk template header 'my virtual corner' ini ya sobs.

Gambar header ini, terdiri dari 4 foto (dibawah ini) yang dirangkai menjadi satu di dalam selembar MS-Word.


dan setelah dirangkai menjadi seperti ini;


Nah, langkah selanjutnya adalaaaaah....... (ngelirik mba Reni dan beberapa sahabat yang emang sedang menanti tahapan ini nih.... hihi

Meng-UP LOAD gambar tadi ke dalam software pembuat gambar header. Apakah dia?

XHeader. Yup, namanya Xheader, bisa di download disini nih sobs....langsung install ya...

langkah selanjutnya adalah buka aplikasi Xheadernya, tampilannya seperti ini nih;



klik yes jika ingin beli dan no thanks jika tidak ingin membelinya. setelah itu akan muncul seperti ini, pilih 'new' di sudut atas sebelah kiri tuh sobs..


lalu akan tampil seperti ini di layar para sobats, ga usah ikutan senyum pamer gigi seperti itu tapinya yaa...
klik 'create a blank header', tuh yang di kotak nomor dua. (maaf ya sobs, ga sempat bikin panah penunjuknya nih), lalu akan muncul tampilan ini;



lalu pilih 'image' untuk meng-upload gambar yang telah kita persiapkan tadi. oh ya, sebelumnya set dulu ukuran image yang kita inginkan. Kalo templateku sih menggunakan ukuran 750 lenght dan 250 height. Tapi nanti bisa di adjust lagi ukurannya. Untuk memilih ukuran, sobats klik 'menu bar' paling atas tuh, ada pilihan 'option' lalu pilih 'resize image'... masukkan deh ukuran yang diinginkan.


setelah di up-load, maka gambar kita akan tampil di dalamnya menjadi seperti ini;


Jika kita ingin tambahkan text maupun shape pada gambar, sobats tinggal klik salah satu pilihan pada pilihan yang tersedia di menunya, ok?

dan jika kita ingin melihat tampilan web nya, klik menu bar paling atas tadi itu, pilih 'option' dan klik (apa ya? lupa euy, kayaknya web.... apa gitu..., maaf, postingan ini menggunakan Macbook, dan Xheader belum tersedia untuk Macbook, hanya untuk komputer berbasis windows. Jadi harus mengingat-ingat deh... , tampilan di webnya akan seperti ini;


Nah, jika sudah oke dan puas dengan tampilan hasil kreasi XHeader, silahkan simpan hasilnya dengan meng-klik salah satu pilihan seperti yang ditampilkan oleh gambar di bawah ini.


Jadi deh gambar untuk header kita, dan silahkan sobat login ke blogspot masing-masing untuk up load gambarnya pada header template masing-masing. 

Dan...aku yakin banget jika sobats semua sih udah piawai dalam meng-up load gambar ke template kan ya?

So, postingannya selesai deh, dan semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua yaaa.....

Mau balik kerja dulu, si boss udah ngelirik dari tadi, Alaika kok serius banget menari-narikan tuts keyboard di atas laptopnya, hehe. 


Well sobats maya tercinta, have a great day ya!


Sebuah panggilan masuk berdering nyaring membangunkan tidur pulasku. Kuraih HP yang tak jauh dari tempat tidur dan dengan mata yang masih terpejam kujawab panggilan itu. Sebuah suara yang sudah begitu akrab di telingaku (ya iyalah, suara suami masak ga akrab di telinga...?) menyapa riang.

"Ayo bangun...bangun, mas sedang jogging nih... !" Duh... rasanya masih ngantuk banget, baruuu aja tidur kok udah pagi seh?

Dengan malas kujawab seruannya, 'Hm.... masih ngantuk mas.... kok cepat banget pagi sih.... masih gelap disini...." kutarik selimut semakin tinggi. Dinginnya suhu kamar membuat bulu kuduk ikut berdiri.

"Jam enam kok masih gelap, disini udah terang banget nih. Cerah banget udara hari ini lho, coba ada kamu, kan asyik nih kita jogging, mas ada yang temenin."

Suara riangnya tetap berlanjut, sementara mataku semakin berat. Sulit mengusir setan yang kuyakin sedang menduduki kelopak mataku agar tidak bangkit untuk shalat Shubuh.

"Ayo donk Vi, kamu pasti belum shalat shubuhkan? terus mau J-shaper-an....ayo bangun!"
Aku masih menggeliat, berat banget rasanya, masih sangat mengantuk. Tapi akhirnya tak tahan dibujuk2 terus, aku bangkit juga, diantar sampai ke kamar mandi oleh suara telephone suamiku, baru saat mau meciduk air di dalam bak, Hpku harus diistirahatkan dan telephonepun terputus.

Kuyakin suamiku langsung melanjutkan joggingnya dengan hati riang, sementara aku, tentu donk... shalat shubuh dan melanjutkan tidurku dibalik selimut tebal setelahnya. hehe....

Well, itulah sekilas aktifitas pagiku hari ini (malas banget yaaaaa??), dan jam 8.30 pagi aku tersentak oleh panggilan Intan, yang tumben sudah rapi jali, minta tolong aku anterin ke sekolahnya untuk sebuah agenda, latihan drama.

Tak lama, aku juga ikutan rapi, lengkap dengan alat perang (rencana mau ngenet di cafe setelah antar Intan nanti). Akhir-2 ini net di rumah semakin tidak menentu koneksinya, sementara hari Minggu seperti ini, ditambah dengan hujan yang tiba-tiba mengguyur kota ini, tentu enaknya adalah ngafe sambil ngenet. Sayangnya aku ga punya teman untuk kongkow... tapi tetap aja nekad seorang diri ngafe di sebuah cafetaria tak jauh dari sekolah Intan.

Well sobs, disinilah aku saat ini, duduk santai sambil menuliskan artikel ini. So this article is realesed from this cafetaria. Cocoknya apa ya judul postinganku kali ini? sebenarnya sih ingin bikin postingan tentang bagaimana membuat gambar/foto untuk header tempalate, seperti yang aku janjikan kemarin...

Tapi dari mana memulainya ya? aku kok jadi bingung ya....

Oke...oke, gini aja...

Lets start from here...
Sobats mungkin memperhatikan bahwa foto pada header template ini, My Virtual Corner, adalah berisi foto2ku yang berlokasi di beberapa tempat. Ya kan? Kalo diperhatikan, header itu terdiri dari 4 foto yang aku gabungkan menjadi satu. Hal yang sama juga aku lakukan untuk header template ku yang ini, Sea of Life.

Nah, gimana jika tahap awalnya kita mulai dengan mempersiapkan design gambar headernya dulu. Dan inilah langkah2 yang aku lakukan dalam mempersiapkan design gambar untuk headernya...

1. Mempersiapkan foto-2 untuk header template.

Mungkin sobats blogger punya cara tersendiri dlm melakukan design ini ya, so just ignore jika steps ini tidak dibutuhkan. Ok?

Setiap kita, tentu punya gambar/foto yang ingin kita jadikan header toh? Nah kalo aku sih, lebih suka dalam bentuk billboard, sehingga kesannya gimanaaa gitu...

Nah, untuk bikin foto menjadi sebuah billboard, aku biasanya ambil frame dari sini nih sobs.....
Website ini menyediakan banyak sekali pilihan2 frame cantik dan unik. Tidak hanya dalam thema billboard kok.. Coba aja deh main kesana dan lihat sendiri, kuyakin pasti dirimu akan jatuh hati.

Mari kita mulai dengan langkah berikut ini;

- Masuk ke halaman website ini,



- lalu pilih bahasanya. Halaman selanjutnya akan seperti ini nih sobs;



kita dapat memilih thema frame yang disediakan pada bagian bawahnya, lihat gambar diatas, ATAU... bisa juga dengan memilih pada menu (berdasarkan tanggal) yang tersedia pada bagian samping kirinya, lihat gambar.
Ayo dipilih...dipilih... (lho kok malah kayak orang jualan dipasar..)

- setelah memilih framenya, lalu upload gambar yang kita inginkan. Dan jadinya seperti ini nih sobs.....

Tadaaaaaaa....


Keren kan sobs?? :-)

- Sebenarnya sampai tahap ini, gambarnya udah jadi sih... tinggal kita copy kan kode html yang tercantum pada bagian bawahnya untuk kemudian di tempelkan pada website or blog kita, atau bisa juga share ke social network media such as fb, twitter, dll.

Tapi sobs.... bagiku itu belum selesai. Aku lebih suka meng-aman-kan foto cantik itu terlebih dahulu ke bentuk jpeg nya, sehingga kapanpun kita ingin melihatnya, kita tidak perlu tergantung pada koneksi internet.

So.. aku lakukan langkah berikut ; PRINT SCREEN

Pada ngeh kan ya bagaimana melakukan print screen? ok, bagi yang mungkin masih kurang familiar dengan apa itu dan bagaimana print screen, artikel lengkapnya ada disini ya sobs.

Setauku, cara melakukan print screen di komputer berbasis Windows tuh ada beberapa cara, antara lain seperti ini:


nah setelah mengedit, meng-crop, sehingga hanya si gambar yang kita maksud aja yang tinggal, maka simpanlah gambar itu, dan jadilah dia berbentuk jpg. Dan abadilah dia menjadi sebuah foto yang tidak akan hilang (kecuali terdelete, hilang disknya, atau apalah penyebab lainnya). Foto ini tidak terpengaruh oleh ada atau tidaknya koneksi internet. Ya iyalah, kan udh bentuk jpg atau format gambar.

Untuk komputer berbasis Machintosh lebih gampang lagi sobs, cukup menekan COMMAND + SHIFT + 4, sebuah tanda + akan muncul, lalu plot ranknya (sebatas mana gambar yang kita targetkan), lalu lepaskan. Jadi deh tuh gambar.
Nah, langkah2 mempersiapkan foto untuk header pun selesai sudah.

Berikut adalah beberapa hasil kreasiku hari ini, yang akan menjadi calon header untuk template blog healthy life ku yang templatenya masih suram.





Nah, untuk hari ini sekian dulu langkah2nya ya sobs... postingan berikut akan dilanjutkan dengan cara memasang-merangkai foto2 untuk dijadikan header. Mau jemput Intan dulu, udah selesai latihan dramanya....

Tulisan ini direlease dari sebuah cafe seputaran Lamnyong, Banda Aceh. Ternyata working at a cafetaria itu sungguh menyenangkan, walau sendirian.

Have a great Sunday. Banda Aceh masih hujan.



Halo sobats maya tercinta.... tak terasa udah hari Sabtu lagi, dan udah Sabtu sore pulaa.... Oh No... cepet banget deh larinya sang waktu ini... Aku dan Intan kan belum sempat kemana-manaa....

Pagi ini hariku dimulai dengan mengantar Intan ke skul, lanjut nganterin mba ke dokter keluarga. Tapi ya ampun sobs, masak aku bisa lupa dimana alamat tuh dokter keluarga kami? Padahal jelas-jelas aku tuh udah sering banget ngunjungi sang dokter, ya nganterin Umi, nganterin Intan, atau malah untuk memeriksakan kesehatanku sendiri. Eh kali ini, kok harus mutar2 kompleks perumahan dosen Universitas Syiah Kuala, dimana sang dokter berdomisili, dan sedihnya sobs..... aku tak berhasil menemukan rumah pak dokter. Oh tidaaaak.....

Sedih rasanya menyadari ingatan ini telah berkurang.... Tuhan, kok bisa ga nemu ya alamatnya..... ga mungkin lenyap seketika donk? Mustahil impossible banget deh. Masak digondol makhluk gaib? emang dokter Idris bisa mengobati penyakit para makhluk gaib? (Btw, makhluk gaib, penyakitnya apa aja yaa?.... Hush!! Ngawur.)

Akhirnya, terpaksa deh menyerah setelah keliling kompleks tiga putaran dan tetap tak berhasil menemukan rumah yang kata Umi terletak di jalan keupula itu...
Tiga kali bolak balik di atas batang jalan itu, tetap tak ade sobs. Herannya lagi, tak sepintaspun diingatanku bentuk rumah pak dokter itu yang bagaimana...

Anehnya lagi, si mba, yang sudah pernah juga aku bawa beberapa kali berobat disitu, juga ga ingat bagaimana bentuk rumah si pak dokter. Huft.

Kuputar mobil dan balik ke kost-kost an ku, teringat bahwa di dekat kompleks kami tinggal juga ada sebuah klinik kecil. Kuputuskan untuk membawa si mba berobat disana saja.

update lengkapnya ada disini ya sobs....,

Tumben nih Alaika posting dengan judul hanya berisi 5 huruf? C I N T A. Benar, hanya 5 huruf saja. Tapi aku yakin sobats semua pasti cukup paham atau setidaknya mendapat gambaran jelas atau sekilas tentang apa sih sebenarnya arti dibalik benda abstract 5 huruf itu? Ya toh? Lalu kita juga mengenal beberapa kategori cinta, seperti cinta monyet, cinta pertama, cinta sejati, dan lain sebagainya. (ayo monggo ditambahin yo).

Cinta menurutku adalah sebuah benda abstrak unik, yang mampu membuat seseorang berada dalam suatu situasi bahagia, sedih, terluka, atau malah sengsara. Tergantung situasi dan perjalanan kisah kasih yang dialami per individu itu sendiri.

Aku sendiri termasuk orang yang tidak terlalu beruntung sih dalam hal cinta. Cinta pertama ga begitu jelas tuh kapan jatuhnya (kayak buah aja jatuh dari pohon…), dan benerkah itu yang disebut cinta pertama? Hehe. Bahkan saat teman2 SMA udah pada punya pacar, aku malah ga punya tuh, ada sih beberapa temen yang naksir tapi mungkin karena ga cocok akhirnya ga punya pacar, malah jadi teman main doank. Lalu saat kuliah, cinta sejati (sepertinya sih) hinggap (kayak lalat aja deh hinggap). Pacaranlah aku dengan seorang kakak kelas, Sungguh sebuah cinta yang penuh perjuangan karena orang tuaku sangat tidak setuju.

Cinta ini berjalan indah namun tertatih. Kami berusaha untuk mempertahankan cinta kami karena merasa sudah saling seiya sekata, dan dengan satu tekad, ingin menunjukkan pada ayah bundaku bahwa dia adalah calon yang sangat cocok dan pantas untuk aku. Putri satu-satunya ayah-bundaku.

Namun apa hendak dikata sobats, ternyata cinta yang penuh perjuangan itu harus karam karena nahkoda tak hendak meneruskan pelayaran. Kehendak sang bunda jadi alasan utamanya untuk melempar sauh dan menghentikan perjalanan. Kecewa? Pasti. Terluka? Yup. Lalu berhentikah kehidupan aku karenanya? TIDAK.

Justru aku bersyukur dengan kenyataan itu, karena terbukti nahkodaku bukan seorang laki2 yang tangguh. Tak sedikitpun aku percaya bahwa alasan utamanya adalah karena titah sang ibunda. Kupercaya bahwa kapalku karam karena nahkoda ingin berpindah haluan.
Lalu? Apa langkahku selanjutnya? Hari pertama dan kedua, kupecahkan tangis didalam bantal dan guling(agar isak tangis itu teredam adanya). Hari ketiga kupaksa hatiku menghadapi kenyataan. Mensugesti diri bahwa cinta ini tak guna ditangisi. Tak hendak kurusak hati ini menangisi seorang laki-laki cemen. Kulatih diri menghadapi kenyataan dan melanjutkan kehidupan. Susah? Sangat susah, apalagi kami satu kampus dan sering kuliah bersamaan. Huft. Susah banget sobs saat2 itu. Sulit meredam kepiluan hati ini, sulit menghalau air mata yang begitu sering ingin meruak.
Tapi keyakinan yang kuat bahwa ‘the show must go on’, berkat bantuan Allah, berhasil juga kuhadapi semua prahara dan melanjutkan kehidupan.

Cinta keduaku adalah ayahnya Intan. Terjatuh (buah kali??) dengan tidak sengaja. Mengalir dari sebuah persahabatan. Menjelma karena kebersamaan dan rasa kasihan (semoga dia tidak membaca ini, hihi). Terulang kembali sebuah cinta backstreet, dan kembali diriku menjadi pembangkang (sangat tidak layak untuk ditiru nih sobs!).
Demi cinta, kembali kutentang ayah dan umi. (Ampun Mi… ampun Yah…, ga akan ngulangi lagi…. ☹)..
Memilihnya membuatku harus kehilangan nama Abdullah dibelakang “Alaika”. Dan tak berhak lagi terdaftar di dalam keanggotaan keluarga. Pedih. Dikucilkan bahkan oleh ketiga adik-2ku. Itulah konsekuensi dari sebuah pilihan. Cintaku sungguh buta. Kupertahankan cinta ini bertahun-tahun sambil terus berdoa, agar Allah berkenan membuka pintu hati ayah bunda.
Sembilan tahun kami arungi rumah tangga dalam suka dan duka. Penuh onak berduri yang mungkin disebabkan karena tak adanya restu kedua orang tuaku. Hiks..hiks…

Ketabahan dan doaku yang tiada henti, akhirnya dijawab Allah melalui sebuah tsunami, musibah dasyat yang menghantam daerah tumpah darahku, tempat dimana ayah bunda dan seorang adikku berdomisili. Kuberanikan diri untuk pulang, mencari dan bersujud di kedua kaki mereka.

Alhamdulilah, hadiah tahun baru terindah untukku adalah pelukan hangat ibunda saat kami berhasil menemukannya di sebuah tempat pengungsian, tepat pada tanggal 1 Desember 2005. Juga dekapan penuh kasih dari ayahanda yang serta merta memelukku erat begitu kami tiba di hadapan mereka. Alhamdulillah. Anugerah terindah yang tak akan pernah kutukar dengan apapun jua.
Fikirku, lengkap sudah cintaku. Cinta sejati kami, cinta backstreetku yang telah kuperjuangkan selama 9 tahun, kini berhasil merengkuh restu ayah bundaku.
Namun sobats, cobaan itu belum berakhir. Cinta yang kuperjuangkan dengan susah payah itu harus kuakhiri, karena sang suami kembali membuat ulah yang sungguh tak mampu lagi aku tolerir. Sebuah SWOT analisis yang aku buat secara detil, dan mengkajinya berulang-ulang, membawaku pada satu keputusan. Tak ada lagi peluang baginya untuk tetap menjadi nahkoda bahtera kami. Aku akan mengambil alih kemudi. Melanjutkan pelayaran kehidupan bersama Intan, buah hatiku. Kuturunkan dia di sebuah pelabuhan sambil berpesan agar dia mencoba mencari tumpangan, melanjutkan perjalanan ke tujuannya yang baru. Kudoakan dia kehidupan baru yang penuh berkah, walau dia berontak tak hendak turun dan berkeras untuk tetap berlayar bersamaku dan Intan. Tekadku bulat untuk berpisah kapal. Prinsip kehidupan telah tak sama lagi, dan begitu sulit untuk aku imbangi. Aku hanya anak kampung yang tak mampu menerima modernnya kehidupan, glamournya pergaulan, dan beraneka alasan ketidakcocokan lainnya.

Sobats… tak satupun dari kita yang dapat membaca takdir dengan tepat. Bahkan oleh seorang peramal sekaliber almarhumah mama Lorenz sekalipun. Hehe…
Berakhirnya cinta kedua, taklah menyurutkan langkahku untuk menikmati indahnya kehidupan. Apalagi kudapati berbagai berkah Ilahi justru setelah berpisah darinya. Restu ayah dan bunda adalah kunci utama. Itu yang sangat kuyakini. Kehidupanku berlanjut dengan indahnya, walau untuk beberapa saat cinta tak menghampiri. Kubawa Intan bersamaku dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, tanpa sedikitpun mencoba menjauhkannya dari sang ayah.

Cinta ketiga Allah kirimkan untuk mencerahkan kehidupanku. Berkenalan di sebuah pulau eksotik bernama Nias, membuat hubungan kasih aku dan dia akhirnya terajut indah Perlahan dan sangat hati-hati karena aku tak ingin lagi terjerembab untuk ketiga kalinya. Tak ingin kusayat hatiku lagi. Ingin kulindungi benda kecil yang terletak di dekat jantungku ini, agar tak terluka dan terkoyak lagi.

Umurnya yang jauh diatasku, mungkin juga menjadi salah satu faktor yang membuatnya selalu bisa membuatku nyaman dan terayomi. Juga perhatian dan kasih sayang serta keberhasilannya (pada akhirnya) meraih hati dan restu Intan, juga menjadi factor utama bagiku untuk semakin terbuka menerimanya. Dialah cinta ketigaku. Yang kini menjadi kekasih hati belahan jiwa. Suami yang kuhormati, cintai dan sayangi.

Sayangnya, hubungan cinta kami harus berlangsung jarak jauh. LDR (Long Dinstance Relationship). Aku dan Intan di Banda Aceh sementara sang kekasih hati tinggal jauh di Kuala Lumpur. Sungguh berat. Tapi bukan diriku namanya jika tidak berusaha menikmati setiap momen kehidupan. Kulatih dan sugesti diri, bahwa segala sesuatu pasti punya sisi baik, sisi indah. Disamping tentunya sisi buruk. Tinggal bagaimana cara kita meningkatkan sisi baik/indah dan meminimalisir sisi buruknya.

Tiga tahun kini usia perkawinanku dengannya. Diusiaku yang ke 41 tahun ini, sudah tiga cinta yang menghampiri. Dua lelaki telah menjadi suamiku. Itulah kehidupan. Sungguh aku berharap dan berdoa, agar Allah berkenan menjadikan lelaki terakhir ini tetap sebagai suamiku. Tak ingin ku berganti lagi, karena niat awalku, jika boleh, pernikahan bagiku cukuplah sekali saja.

LDR memang berat, itu juga yang banyak kudengar dan kubaca. Banyak kendala dan problema yang kita hadapi dalam menjalankan LDR ini. Rentan sekali oleh angin dan kecamuk badai perselingkuhan. Untuk itu komitmen kedua belah pihak untuk tetap menjaga biduk rumah tangga adalah hal utama.

Tak banyak resep yang aku punya sih sebenarnya, apalagi mengingat biduk rumah tanggaku yang pertama terpaksa aku karamkan? ditambah pernikahan kedua (mudah2an akan jadi yang terakhir ya) masih sangat singkat, tiga tahun, rasanya belum pantas untuk menurunkan resep2 jitu pemupuk cinta. Tapi sobats, tak ada salahnya jika langkah-langkah yang kami lakukan ini aku persembahkan untuk menambah racikan/resep cinta yang telah sobats racik sebelumnya. Mudah-mudahan ini dapat memperkaya koleksi resep yang telah ada. Tinggal sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saja nantinya yaa….

Inilah resep cinta jarak jauh kami yang memang berat banget di ongkos;

1. Saling percaya → ini pondasi paling utama. Harus BISA.
Sulit karena terkadang kusering digoda setan iseng (emang setan ada yang ga iseng?), menghasut alam fikirku untuk suuzon. Untuk mencurigai suami nun jauh disana bhw blio macam2. Padahal blio sedang kerja keras mengumpulkan ringgit demi peningkatan taraf kehidupan.

2. Saling berkomunikasi Didukung oleh teknologi canggih, Alhamdulilah kini komunikasi tak lagi harus melalui telephone yang jelas2 memakan biaya mahal untuk menelphone keluar negeri.
Aneka media electronic yang tersedia membuat kami begitu gampang saling menghubungi. Video call di skype atau Ym adalah media utama kami untuk saling melepas rindu, bisa saling bersitatap dan melepas kangen, atau update informasi, berdiskusi bahkan jadi media Intan bikin PR matematika dengan papanya.
BBM juga salah satu media paling ampuh dalam mendukung kami untuk saling berhubungan sehingga jarak yang begitu jauh tak lagi begitu terasa. Jauh dimata tak berarti jauh pula di hati.

3. Atur jadwal pertemuan dengan mengalokasi budget khusus untuk hal ini.
Cinta Jarak Jauh (CJJ) memang butuh pengorbanan, terutama dalam hal biaya. Itu adalah konsekuensi. Mau tak mau budget untuk ini harus dipikirkan dan dialokasikan.
Pertemuan kami normalnya sebulan sekali, tapi tak menutup kemungkinan untuk bertemu dua minggu sekali jika diriku atau suami sedang banyak tugas keluar kota. Tugas luar kota identic dengan adanya pemasukan tambahan (iya donk, kan dapat uang perjalanan dinas tuh, dan Alhamdulillah di tempatku bekerja hitungannya dalam rate dolar dan cukup lumayan). Jadi bisa donk untuk terbang ke Kuala Lumpur menjenguk sang kekasih atau sebaliknya. Tapi biasanya sih, aku dan Intan memilih untuk main ke KL daripada mengundang suami pulang ke tanah air. Habis, main2 disana lebih asyik, sekalian membelajarkan Intan tentang disiplin dan keteraturan kehidupan bermasyarakat. Terutama dalam hal kebersihan lingkungan, budaya antri dan hal lainnya.

4. Saling Pengertian dan meningkatkan berfikir positif.
Ini penting untuk membantu diri kita sendiri dari rasa kecewa dan sakit hati. Terkadang, sms yang tak segera berbalas, sudah menimbulkan rasa curiga dalam diri, ‘lagi ngapain nih masku? Kok ga dibalas? Kok ga dijawab? Bla…bala….
Pikiran2 yang merasuki diri ini justru akan bikin kita stress sendirikan ya? Ujung2nya jadi marah, jadi bad mood yang jelas akan merugikan diri sendiri.
Jadi, berusahalah untuk tetap berfikir positif dan percaya bahwa suamiku kita adalah masih orang yang kita kenal, yang mengasihi dan mencintai kita sepenuh hatinya. Anggaplah bahwa dia sedang meeting, misalnya, atau sedang dijalan, tidak mendengar nada masuk, jika sms tidak berbalas, atau tidak menjawab telephone dengan segera.

5. Saling memberi perhatian.
Terkadang, sejalan dengan bertambahnya usia perkawinan, banyak orang yang beranggapan bahwa memberikan perhatian2 kecil pada pasangannya, missal sebuah sms seperti ini; ‘mas/dik, jangan lupa makan siang lho’, atau ‘mas/dik, udah minum obat?’ atau ‘mas/dik, gimana pekerjaan hari ini?’, dan berbagai sms senada lainnya, sudah tidak penting lagi, bahkan dianggap lebay.
Padahal perhatian2 kecil seperti ini adalah bumbu penyedap yang teramat sangat dibutuhkan dalam menstimulasi agar hubungan kita dan pasangan tetap mesra dan harmonis.

6. Saling Mengucapkan Terima Kasih.
Terkadang, karena pasangan adalah ‘milik’ kita sendiri, ucapan sederhana tapi penuh makna ini sering terlupakan. Merasa, sebuah bantuan apalagi jika hanya sebuah bantuan kecil, tak perlu berterima kasih, karena itu adalah kewajiban si pasangan. Padahal membiasakan diri untuk selalu berterima kasih atas perbuatan baik/bantuan sekecil apapun, akan menciptakan rasa hormat dan apresiasi serta umpan balik bagi diri kita sendiri lho. Coba deh. Ucapan terima kasih ini otomatis akan membuat pasangan tambah sayang kepada kita, dan makin senang membantu kita.

7. Saling mengingatkan
Biasakan untuk memberi appresiasi atas perbuatan baik yang dilakukan pasangan (sekecil apapun) dan juga beranikan diri untuk mengingatkan pasangang jika pasangan kita melakukan kesalahan. Siapa lagi yang akan mengintrospeksi pasangan kita jika bukan kita sendiri. Jangan biarkan justru orang lain yang melakukannya karena jika itu yang terjadi, kita akan kehilangan kepercayaan dari pasangan.
Teorinya begini, jika teguran atau introspeksi justru didapat pasangan dari orang lain, dia akan merasa bahwa org itu malah lebih perhatian dan sayang padanya dibandingkan anda, pasangannya. Anda tidak peduli, makanya tidak mengingatkannya.
Jadi? Saling mengingatkan adalah suatu hal yang juga harus masuk dalam resep mempertahankan cinta kasih.

8. Hm… apalagi ya? Capek ah…. Ayo monggo ditambahin donk…

“Tulisan ini saya ikutsertakan di acara 5th Anniversary Giveaway: Ce.I.eN.Te.Ayang diselenggarakan oleh Zoothera“

Dan teruntuk sahabat mayaku mba Zoothera, doa tulusku semoga di usia perkawinan ke 5 ini dan juga seterusnya, ikatan pernikahan mba dan suami semakin erat dan kuat adanya, tahan terhadap terpaan badai kehidupan (yang sudah pasti menjadi bumbu2 dalam kehidupan berumah tangga), senantiasa diselimuti keharmonisan dan kebahagiaan. Semoga langgeng hingga ke akhir hayat ya mbaaa..... Amin Ya Rabbal Alamin....

Salam hangat dari Banda Aceh... :-)




Sebenarnya ingin banget memberi judul postingan ini dengan “Semburat Jingga di suatu Senja”.
Eits…. Yang punya kontes ga boleh marah lho, kan ga diganti, hanya berandai-andai kok….. hehe. Tuh…. judulnya teteupkan?……“Dhila 13 Photo Challenge: Inspirasi”.

Berbicara tentang senja, apalagi yang bersemburat jingga seperti yang di foto, sungguh suatu hal yang selalu mampu membuat beban berat di alam fikirku berhembus pergi, atau setidaknya untuk sesaat (sepanjang malam) terkesampingkan.
Bagiku, senja adalah saat dimana bergantinya sang waktu, saat sang mentari terbenam di ufuk Barat dan sang rembulan malu-malu menampakkan diri, saat siang menghilang dan malam menjelang.
Artinya, saatnya juga aku meletakkan sejenak  aktifitas kantoran yang padat merayap ke suasana rileks dan damai yang selalu aku rindukan.

Sudah cukup lama alam fikirku tersugesti dengan 'doktrin' ini, bahwa di saat siang berganti malam, maka saat itu juga segala beban kantor atau urusan berat lainnya, wajib dikesampingkan/diistirahatkan terlebih dahulu, agar ‘pundak’ kita dapat sedikit rileks beristirahat, dan recharging their energy untuk kembali memikul beban itu di esok harinya.

Hampir lupa sejak kapan sugesti ini tertanam erat di hati dan benakku. Yang pasti, aku akan selalu mencari senja jika suasana hati sedang galau, (dan di tempat tinggalku, tidaklah sulit menemukan senja bersemburat jingga seperti ini), dan…. Automatically, selalu saja mampu mengusir kegalauan itu, memberiku inspirasi dalam mencari jalan keluar atau sekedar titik pencerahan dari kegalauan jiwa.

Manakala sang semburat jingga diselimuti mendung, bagiku senja tetap mempesona, dan tetap mampu memberiku beraneka inspirasi, yang kebanyakan aku tuangkan dalam bentuk tulisan.
Bagiku, menyambut senja, menatap semburat jingganya, atau hanya sekedar melihat awan gelap dari balik kaca mobilku, selalu mampu menghalau kegalauan yang mengusik ketenangan jiwa.

Foto di atas diambil oleh B,B (seorang kolega/sahabat), di kepulauan Simeulu saat kami menjalankan tugas disana, dan menjadi salah satu foto yang selalu mampu memberi inspirasi tersendiri bagi saya.

Adakah juga anda senang dan dapat menangkap sesuatu hal positif darinya?

"Tulisan ini disertakan pada "Bukan Kontes Biasa: TASBIH 1433 H", di Blog Dhila13"

Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • It's Me!
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Tantangan Para Pengrajin Lokal dan Solusi untuk Memasarkan Hasil Kerajinan Tangan
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes