My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty

Hey, welcome back to my page! 

Hari ini, kita ngobrol tentang jiwa dan raga, yuk! Iya..., jiwa dan raga. Ada yang aware ga sih jika sebenarnya pasangan jiwa kita itu bukanlah suami/istri, orangtua/anak, melainkan body kita sendiri? 

Yup, Jiwa - Raga adalah pasangan sehidup semati paling akurat dan tak terbantahkan! 

Bisa apa coba jiwa tanpa raga ini? Bisa apa coba raga tanpa jiwa? See? Body adalah pasangan jiwa, begitu juga sebaliknya, toh? 

Lalu, pertanyaannya berikutnya adalah, bisa apa raga kita tanpa jiwa yang sehat? Dan bisa apa jiwa kita jika tubuh kita sakit-sakitan alias tidak sehat? 

Semakin jelas donk ya kenapa quote yang dicetuskan oleh Decimus Iunius Juvenalis, yaitu "Men Sana In Corpore Sano" pas banget alias benar adanya? Yup. "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat." bukanlah sekedar quote semata, karena kita sudah menyaksikan bahkan mengalami sendiri situasi di mana ketika tubuh kita sedang berada di dalam kondisi down/kurang sehat, maka juga akan mempengaruhi keadaan jiwa alias mental kita. 

Tubuh yang sedang sakit, membuat vibrasi dan imunitas kita juga menurun, mengakibatkan suasana hati menjadi tak nyaman, selain karena menahan rasa sakit/pain, tentu juga karena jadi kuatir atau kepikiran berbagai hal (negatif/tak nyaman) yang tiba-tiba menghampiri kan? 

Tentu kita juga tak asing dengan informasi-informasi yang sering kita dengar bahwa sebenarnya sumber dari berbagai macam penyakit seringkali dipicu oleh keadaan mental kita yang tidak sehat, tidak bahagia, dipenuhi oleh kegelisahan, kecemasan, ketakutan, overthinking, dan berbagai hal kurang baik lainnya. 

Karenanya, menjaga kesehatan mental kita adalah sangat penting untuk kebahagiaan dan kesejahteran kita sehari-hari. Dan sebenarnya ada banyak sekali cara untuk melakukannya, tentu saja setelah dimulai dari langkah dasar yaitu MEMILIH untuk memiliki mental yang sehat. 

View this post on Instagram

A post shared by Stay Young and Gorgeous Tips (@alaikaabdullah)


Berikut 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental:

1. Tetap terhubung dengan orang lain (Human Connection)

Berinteraksi dengan orang lain dapat membantu kita merasa terhubung dan merasa didukung. Makanya memiliki hubungan sosial yang positif baik dengan keluarga mau pun teman atau pun komunitas, merupakan hal yang perlu kita lakukan. 

2. Olahraga secara teratur.

Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dengan memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Coba deh untuk berolahraga setiap hari setidaknya 30 menit, misalnya dengan berjalan kaki, lari, atau yoga?

3. Istirahat yang cukup

Nah ini! Tidur yang berkualitas dan cukup sangatlah penting untuk kesehatan tubuh juga mental, loh! Upayakan untuk bisa tidur selama 7-9 jam setiap malam dan hindari lah begadang atau tidur larut malam. Etapi, kalo pun ga bisa mencapai kuota jam tidur tersebut, tidur berkualitas selama 3-4 juga sudah bisa ngebantu banget gak, sih? 

4. Makan makanan yang sehat. Asupan makanan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik. Upayakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan biji-bijian. 

5. Lakukan kegiatan yang kamu sukai/nikmati. 

Yes, ini akan sangat membantu menciptakan rasa puas, hepi, sehingga bener-bener mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental kamu secara keseluruhan. 

6. Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan.

Jika kamu merasa kesulitan menjaga kesehatan mental kamu sendiri, jangan malu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Coba deh cek kesehatan mental kamu dengan konsultasi psikiater. Atau kalau kamu termasuk yang enggan untuk berbagi cerita (curhat) kamu pada orang lain, kamu juga bisa mencari praktisi Bars untuk mendapatkan sesi Bars, loh! 

Telah banyak sekali testimoni tentang kedasyatan efek bars ini di dalam mengurai stres, menghapus trauma, dan membantu seseorang dalam mengelola beban mentalnya. 

Dan untuk teman-teman di Jakarta, yang membutuhkan terapi Bars, boleh banget nih bikin janji denganku, and I am ready to let your Bars RUN. Japri atau tinggalkan komen di kolom komentar ya!


Salam, Al, 22 March 2023

Kemarin banget, aku terlibat obrolan panjang dengan salah satu adik ipar tentang pentingnya memilih sekolah yang sesuai untuk anak. Bukan hanya sesuai dalam artian kurikulum, pendidik, dan lingkungan cocok untuk anak, tapi yang paling penting adalah sekolah yang memang mampu memberikan kenyaman bagi si anak, sehingga dia happy dan excited untuk belajar, berkegiatan, berteman, dan meningkatkan kecerdasan dan mengembangkan diri (self development)-nya. 

Nah, bicara tentang pendidikan anak, terutama untuk anak-anak usia dini, di mana si anak masih sangat rentan terhadap situasi tak sehat (kemungkinan mengalami trauma karena perundungan, kekerasan, dan lain sebagainya), maka memastikan si anak belajar di tempat yang aman dan nyaman serta 'disukai' oleh si anak adalah sebuah pertimbangan signifikan yang harus diprioritaskan oleh setiap parents, ya, gak sih, teman-teman?

Obrolan kita kemarin itu mulai dari sekolah dengan sistem boarding school, sekolah nasional plus, sekolah nasional, sekolah international, sekolah alam, sekolah murid merdeka, madrasah, dan sekolah rumah atau homeschooling. 

Dan obrolan ini tak hanya refreshing my mind, tapi juga mengupdate pengetahuanku tentang jenis-jenis sekolah yang semakin bertambah dan menarik! Terutama sekolah alam, sekolah murid merdeka, dan homeschooling, sungguh membuatku excited untuk mengetahuinya lebih lanjut. Maklum, udah lama banget akutuh ga pay my serious attention tentang sistem pendidikan untuk anak, karena ga punya bocah! Intan kan udah dewasa. Haha. 

Etapi, perbincangan ini, jadi menarik minatku untuk involve dalam mempelajari dan juga memberikan masukan atau setidaknya berdiskusi dengan adik-adikku yang masih memiliki bocah. 😊 Karena, sebagai parents, pasti lah kita ingin agar anak-anak dapat menimba ilmu dan menjadi pribadi-pribadi yang tak hanya smart, happy, tapi juga santun beretika dan berbudaya kan? 

Nah, dari perbincangan kemarin, aku jadi ingin ngasih beberapa tips nih tentang memilih sekolah terbaik untuk anak, karena keputusan penting ini akan sangat berpengaruh pada masa depan si anak. 

6 Tips Memilih Sekolah Untuk Anak

6 Tips Memilih Sekolah Terbaik untuk Anak

1. Pertimbangkan Kebutuhan dan Minat Anak

Setiap anak memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda-beda, toh? So, pastikan parents mempertimbangkan hal ini dalam memilih sekolah untuk mereka. Pastikan bahwa sekolah yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka. 

2. Penuhi Diri dengan Informasi Yang Sebanyak Mungkin

Yup. Mulai dari riset/googling hingga mendatangi tekape untuk observe, adalah langkah yang perlu dilakukan agar tidak salah pilih sekolah. Lakukan riset, long-list hingga shortlist sehingga mendapatkan beberapa calon kuat sekolah tujuan. 

3. Tinjau Fasilitas Sekolah-sekolah yang masuk ke dalam Shortlist

Pastikan bahwa sekolah tersebut memiliki fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya. 

4. Tinjau juga Kurikulum Sekolah.

Pastikan bahwa kurikulum sekolah yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan minat anak serta dapat mempersiapkan anak untuk masa depan.

5. Pertimbangkan Biaya Sekolah

Nah, ini juga sangat penting. Pertimbangkan biaya sekolah yang harus dikeluarkan dan pastikan bahwa biaya tersebut sesuai dengan kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah. 

6. Site Visit atau Mengunjungi Secara Langsung Yang Diinginkan

Yes, mengunjungi tekape (sekolah-sekolah yang telah masuk dalam daftar pendek/shortlist) untuk mengetahui secara lebih detail calon kuat sekolah tujuan agar tidak salah pilih. Berbincang secara langsung dengan para guru, dan tanyakan kepada orang tua murid yang lain tentang pengalaman mereka terhadap sekolah tersebut. 

Nah, semoga tips di atas dapat menjadi tambahan insight bagi parents dalam memilih sekolah terbaik untuk anak-anak tercinta dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya di masa depan.

Oya, untuk yang berminat atau sedang cari-cari informasi tentang home education center, atau butuh blog homeschooling, teman-teman bisa mampir ke rumah virtualnya Mba Dian Kusumawardani yang banyak banget mengulas tentang homeschooling di blognya. Cus atuh ke tekape, nyak! 😊

Salam, Al, 18 March 2021

Perempuan dan Cryptocurrency. Wuih, topik yang menarik gak sih, teman-teman? 

Bagi sebagian orang, atau malah bagi banyak orang, mata uang digital/kripto ini mungkin masih dianggap sebagai sesuatu yang asing dan menakutkan?

Yup, walau pada kenyataannya, mata uang digital atau cryptocurrency ini semakin populer dan menjadi tren investasi yang menjanjikan, dengan potensi keuntungan yang besar dan fleksibilitas penggunaan yang lebih besar daripada uang fiat tradisional, namun tetap saja, banyak sekali orang-orang yang takut untuk terjun ke dalam bisnis ini, terutama kaum perempuan. 

Bicara tentang perempuan dan cryptocurrency, meskipun banyak perempuan yang memimpin di dunia bisnis dan teknologi, partisipasi mereka dalam bidang yang satu ini masih jauh dari merata, terutama di Indonesia ya, teman-teman? Masih banyak yang ogah ketika diajak berbisnis kripto.

Aku sendiri termasuk ke dalam kelompok yang tertarik banget terjun ke dunia yang satu ini. Perkenalan pertama dengan mata uang kripto justru bukan dengan si raja kripto bernama Bitcoin itu, melainkan dengan Steem dan Steem Dollar, yaitu mata uang kripto yang dikeluarkan oleh Steem Blockchain. 

Berkenalan dengan ekosistem Steem Blockchain ini pada tahun 2017 melalui salah satu Steemit Blogger dan mulai menulis di sana. Amazingly, aku berhasil mendapatkan mata uang kripto dari hasil menulis di sana, dan uangnya bisa ditukarkan menjadi Rupiah. Wow, lumayan pula. 

Bergabung dengan komunitas tersebut, aku pun diperkenalkan dengan crypto-trading. Dan...? Volatilitasnya bikin jantung kerap mau copot. Hehe. Tapi aku terus lanjut, walau tetap belum bisa dibilang mahir-mahir amat dalam dunia yang satu ini. Ibarat mengarungi lautan, ombak dan badai pun tak henti menghadang. Naik turun, bullish and bearish, silih berganti. Huhu. 

Anyway, balik lagi ke topik di atas, tentang perempuan dan dunia cryptocurrency dimana masih terlihat kesenjangan gender yang signifikan dalam penggunaan cryptocurrency, terutama dalam hal kepemilikan aset dan partisipasi dalam perdagangan. 

Kok bisa sih? Ya bisa, donk! Dari yang aku baca-baca sih, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesenjangan gender tersebut, sih. Yuk, kita lihat apa saja faktor-faktornya yuk!

Beberapa Penyebab Terjadinya Kesenjangan Gender dalam Penggunaan Cryptocurrency.

1. Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman

Banyak perempuan yang belum memiliki pengetahuan atau pemahaman yang cukup tentang cryptocurrency, sehingga menjadi momok bagi mereka, membuat tak nyaman, menakutkan, dan takut rugi jika berinvestasi di dalamnya. Hal ini dapat dikarenakan oleh kurangnya informasi yang tersedia atau oleh bahasa teknis yang sulit dipahami. 

2. Risiko Tinggi

Investasi di cryptocurrency memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada investasi di pasar tradisional. Banyak perempuan yang mungkin merasa takut serta tak nyaman dengan risiko ini, terumata jika mereka tidak memiliki pengalaman dalam berinvestasi. 

3. Ketidakamanan

Faktor ini sebenarnya tidak hanya menghantui kaum perempuan sih, ya. Sebagai pelaku suatu bisnis, tentu faktor keamanan menjadi pertimbangan utama apakah sebaiknya kita terjun atau tidak ke dalam bisnis tersebut. Begitu juga dalam hal cryptocurrency, faktor ketidakamanan investasi karena cryptocurrency sangat tergantung pada teknologi dan seringkali menggunakan platform yang belum teruji, menyebabkan banyak orang yang merasa tidak nyaman dan kuatir untuk berinvestasi. 

4. Stereotip Gender

Ada stereotype bahwa investasi di cryptocurrency lebih cocok untuk laki-laki. Hal ini dapat membuat beberapa perempuan merasa tidak percaya diri dalam berinvestasi di sana dan mungkin menghindarinya. 

5. Kurangnya Dukungan

Banyak perempuan yang mungkin merasa kurang didukung dalam berinvestasi di cryptocurrency. Industri ini didominasi oleh laki-laki dan kadang-kadang sulit bagi perempuan untuk menemukan kelompok atau komunitas yang mendukung dan memotivasi mereka dalam berinvestasi. 

Namun, tentu hal-hal tersebut di atas tidak berlaku untuk semua perempuan donk. Ada banyak perempuan yang justru telah berhasil dalam investasi di cryptocurrency, dan dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat, setiap orang termasuk perempuan, dapat menghasilkan keuntungan dari investasi di bidang ini. 

6 TIPS SUKSES BERINVESTASI DI BIDANG CRYPTOCURRENCY

1. Belajar dan Memahami Cryptocurrency

Ini adalah langkah dasar jika kita ingin sukses dalam hal apa pun. Belajar dan Memahami Hal tersebut. Belajar dan memahami tentang cryptocurrency, termasuk teknologi blockchain, pertukaran kripto, dan strategi investasi, adalah hal pertama yang harus dilakukan. Ada banyak sumber daya online yang tersedia untuk membantu belajar tentang cryptocurrency.

2. Mulai dengan Investasi Kecil

Penting untuk memulai investasi kecil dan berhati-hati saat memulai investasi di cryptocurrency. Hal ini memungkinkan perempuan untuk memahami risiko dan keuntungan sebelum mengambil risiko lebih besar. 

3. Diserfikasi Portofolio Investasi

Perempuan dapat mempertimbangkan untuk membagi investasi mereka di beberapa cryptocurrency yang berbeda, untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan. 

4. Diserfikasi Portofolio Investasi

Perempuan perlu terus mengikuti berita dan update terbaru mengenai cryptocurrency. Ini akan membantu mereka untuk memahami tren pasar dan mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana. 

5. Mencari Dukungan dan Mentor

Perempuan dapat mencari kelompok dan komunitas yang mendukung investasi cryptocurrency. Selain mencari mentor yang berpengalaman dalam berinvestasi di cryptocurrency dapat membantu mereka memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik. 

6. Mengelola Risiko

 Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi cryptocurrency dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengelola risiko tersebut. Salag satu caranya adalah dengan membuat rencana investasi yang jelas dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. 

Nah, teman-teman, semoga tips di atas bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi yang ingin mencoba masuk ke dunia cryptocurrency, ya! Good luck! 


Al, 18 March 2023


Berkomunitas? Seberapa penting sih? Emang perlu? Tanya beberapa teman yang introvert. Mereka beranggapan bahwa hidup menyendiri, dalam sepi, atau dalam circle yang sangat keciiiil saja, udah cukup! 

Jujurly, aku sempat kaget juga mendengar pertanyaan dan pernyataan di atas. Masalahnya ini adalah era digital, dan jaman now gitu loh! Masa di jaman now, masih ada orang yang tidak suka berkomunitas? Bahkan seorang temanku, Vietnamese yang tinggal di Amrik sana, adalah seorang wanita introvert yang justru bikin komunitas dengan tujuan supporting para introvert untuk bisa lebih nyaman di dalam beraktivitas di dalam circle atau lingkungan yang jauh lebih luas. 

Pentingnya Berkomunitas

Dan amazingly, dari komunitas yang dibentuknya itu, kemudian bergabung para introvert yang justru merasa sangat terbantu dan berkembang dengan bergabung di komunitas itu. See? Berkomunitas itu memang perlu dan berkontribusi bagi perkembangan kehidupan kita kan?

Dan bicara tentang pentingnya komunitas, berikut ada 5 alasan kenapa sih berkomunitas itu penting bagi kita. Yuk, disimak dan jika ada yang mau nambahin boleh banget nitip di kolom komentar, nanti aku masukin ke artikel ini, oke, mantemans?

5 Alasan Mengapa Berkomunitas itu Penting.

1. Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan berkomunits, kita bisa mendapatkan dukungan dari orang lain dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Misalnya mendapatkan dukungan moral dari teman-teman komunitas ketika kita merasa sedih atau dihinggapi rasa stres, atau pun cobaan kehidupan lainnya. Selain itu, dengan berkomunitas, kita juga bisa memperoleh informasi dan pengetahuan baru yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup kita. 

2. Networking/Membentuk Jaringan Pertemanan

Disaat bergabung dalam sebuah komunitas, kita tentu akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi, dengan minat yang sama tentu saja. Perbedaan profesi dan pendidikan ini tentu juga menjadi jembatan bagi kita untuk terhubung dengan profesi-profesi yang mungkin menjadi jalan bagi terbukanya berbagai peluang-peluang bisnis yang hasilkan cuan kan? Di tambah lagi melalui berkomunitas ini, maka akan semakin meluasnya pertemanan, pengetahuan, dan wawasan. 

3. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Nah, ini! Berkomunitas juga dapat membantu kita dalam meningkatkan keterampilan sosial kita, loh! Melalui berkomunitas, di dalam sebuah komunitas, kita akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan membangun kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. 

Keterampilan sosial ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional. 

4. Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental

Berinteraksi dengan orang lain juga berperanan dalam membantu kita meningkatkan kesehatan mental kita. Dalam sebuah komunitas, kita bisa mendapatkan dukungan dari orang lain ketika kita mengalami masalah emosional atau psikologis. 

Selain itu, bergabung di dalam sebuah komunitas yang positif dan mendukung juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang kita alami. 

5. Memberikan Kesempatan Untuk Berkontribusi

Berkomunitas tentu saja memberi kesempatan bagi kita untuk berkontribusi dan memberikan dampak positif pada lingkungan di sekitar kita. Misalnya nih, kita terlibat dalam kegiatan sosial atau kegiatan lingkungan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 

See? Berkomunitas itu memang banyak manfaatnya, ya, teman-teman? 

Itu pula mengapa aku suka sekali bergabung dengan aneka komunitas, mulai dari komunitas blogger, seperti Komunitas Blogger Bandung, Kumpulan Emak Blogger, Blogger Perempuan, dan lainnya, hingga ke Komunitas Podcast, Youtube, dan lainnya. 

Manfaatnya itu loh, kerasa banget dalam pengembangan diri dan bantu pekerjaan banget, sih, menurutku. Melalui berkomunitas pula aku jadi sering melakukan aktivitas-aktivitas di luar rumah, seperti traveling, camping, edukasi masyarakat, hingga ke aktivitas review hotel. Ah, what a wonderful life! 

Dan bicara tentang review hotel, kemarin aku sempat berkunjung ke blognya Teh Lia, seorang Blogger Bandung dan baca-baca artikel review hotel yang ditulis apik di blognya, loh! Jika temen-temen sedang berkunjung ke Bandung atau seputaran Jawa Barat, boleh banget tuh mampir ke blognya dan find out interesting and informative insight there, ya! 


Al, Jakarta, 15 March 2023

Yuhuu. Apa kabar nih, teman-teman? Semoga pada sehat walau berita tentang resesi yang mengintai di tahun 2023 ini semakin santer yaaa? Dan semoga berita ini tidak menjadi penyumbang utama terhadap timbulnya kecemasan, stres, apalagi depresi bagi kita. Aamiin. 

Btw, bicara tentang kecemasan, stres, mau pun depresi, sebenarnya adalah masalah kesehatan mental yang bisa menyerang siapa saja sih, ya, mulai dari orang muda, orang tua, anak dan remaja, pria dan wanita, termasuk ibu-ibu yang baru melahirkan tentu saja.

Nah, bicara tentang kecemasan mau pun stres serta depresi yang menghampiri para ibu yang baru melahirkan ini, menjadi perhatian dan butuh penanganan khusus terutama dari pasangan serta support system terdekat, loh! Mengapa?

Karena masalah ini bisa sangat mengganggu bagi ibu dan anak-anak mereka, serta dapat berefek tak baik dalam hubungan keluarga secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting banget untuk mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu dengan tepat dan segera. Namun, sebelum kesana, kita coba lihat dulu, yuk, penyebab kecemasan dan depresi. 

Penyebab kecemasan dan Depresi Pada Ibu

Kecemasan dan depresi pada ibu dapat disebabkan oleh banyak faktor. Dan beberapa di antaranya adalah:

1. Perubahan Hormon

Iya, donk. Setelah melahirkan, tubuh seorang ibu akan mengalami perubahan hormonal yang signifikan, yang tentunya akan menyebabkan perubahan suasana hati/mood serta kecemasan. 

2. Kelelahan dan Kurang Tidur. 

Punya baby, tidak lah seindah menatap wajah menggemaskan si baby itu sendiri, betul? Merawat bayi yang baru lahir bukanlah tugas yang mudah. Membingungkan (bagi ibu muda yang belum berpengalaman), melelahkan dan memakan waktu, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kurang tidur. Tentu hal ini juga menjadi penyumbang timbulnya anxiety/kecemasan, bahkan depresi. 

3. Stres dan Tekanan

Menjadi ibu baru dapat menyebabkan stres dan tekanan yang besar, terutama jika ibu merasa tidak siap atau tidak memiliki dukungan yang cukup.

4. Masalah Kesehatan Mental Sebelumnya

Ibu yang memiliki riwayat masalah kesehatan mental sebelumnya, seperti kecemasan atau depresi, lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi setelah melahirkan. 

5 Cara Atasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu


5 Cara Mengatasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu:

1. Mencari Dukungan

Mencari dukungan dari orang yang dekat dengan ibu, seperti pasangan, keluarga, atau teman, dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi. Ibu juga dapat mencari dukungan dari kelompok dukungan ibu atau profesional kesehatan mental. 

2. Istirahat Yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu. Ibu harus berusaha tidur ketika bayi mereka tidur dan menghindari melakukan terlalu banyak tugas rumah tangga. 

3. Olahraga dan Aktivitas Fisik

Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Ibu dapat mencoba melakukan latihan ringan seperti jalan-jalan, yoga, atau pilates. 

4. Makanan Sehat

Makan sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada ibu. Ibu harus mencoba makan makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran dan buah-buahan segar. 

5. Terapi Kognitif

Terapi kognitif perilaku adalah jenis terapi yang dapat membantu ibu mengatasi kecemasan dan depresi dengan mengubah cara berpikir dan bertindak. Terapi ini dapat dilakukan oleh profesional kesehatan mental. 

Nah, teman-teman, itu lah 5 cara mengatasi kecemasan dan depresi yang kerap menghantui para ibu, terutama para mahmud a.ka. mamah muda  mau pun para ibu dengan anak yang sudah remaja bahkan beranjak dewasa. 

Oya, jadi ingat artikel Mbak Andina di Blog Sunglow Mama tentang topik ini deh. Cus ke artikelnya yang berjudul tentang Stres, Depresi, dan Mental Health Pada Ibu, untuk informasi lebih lengkap deh!


Saleum,

Al, Jakarta, 14 March 2022


Halo, teman-teman semuanya. Semoga pada sehat yaaa. Aih, udah lama juga ga nulis di blog tercinta ini, saking keasyikan beraktivitas pada platform lainnya. Iya, nih, teman-teman. Belakangan ini aku enjoy banget berbagi video-video pendek di Tiktok seputar Law of Attraction dan juga Law of Assumption. Hayo, ada yang suka tema ini, ga, nih? Kalo iya, cus, langsung ke tekape yaaa! 

Bicara tentang kemelekatan, apa sih sebenarnya kemelekatan atau attachment itu? 
Kemelekatan atau keterikatan psikologis adalah suatu kecenderungan yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, baik itu benda, orang, konsep, atau apa pun yang bisa mengganggu keseimbangan mental dan emosional kita. 

Kemelekatan itu sendiri bisa bersifat positif atau pun negatif, tergantung pada keadaan dan jenisnya. Dan, biasanya nih, teman-teman, terutama di dalam praktek LoA atau Law of Attraction mau pun Law of Assumption, kemelekatan ini bisa menghambat terwujudnya hal-hal yang ingin kita attract atau manifestasikan loh! Bisa menghambat kita dalam mencapai kebahagiaan atau membuat kita sulit untuk berkembang. 

Loh, kok bisa? 

Bisa banget, loh! 
Membiarkan kemelekatan ini terus-menerus bercokol di dalam diri kita, akan membuat perhatian kita senantiasa terfokus di sana, sehingga mengganggu konsentrasi kita terhadap hal penting lainnya yang seharusnya kita kerjakan. Akibatnya? Akibatnya, pekerjaan jadi tidak selesai dengan sempurna, atau waktu pengerjaan jadi molor, kitanya jadi kayak orang bingung, dan lain sebagainya. 

Kemelekatan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti keinginan untuk memiliki sesuatu, rasa takut kehilangan sesuatu, atau rasa takut untuk melepaskan sesuatu. Hal-hal ini tentu saja akan membuat kita tidak tenang kan? Jadi was-was. 

Misalnya kemelekatan dalam bentuk kehilangan terhadap orang yang dicintai. Jika berlebihan maka akan menimbulkan berbagai rasa lainnya, seperti: was-was akan kesetiaannya, was-was karena takut orang tersebut diambil oleh orang lain, berpaling, dan sebagainya. Sehingga akan membuat si pemilik kemelekatan ini menjadi posesif, cemburuan, tidak tenang, susah tidur, sulit fokus, dan berbagai rasa lainnya, yang akhirnya berpengaruh tak baik bagi kehidupannya mau pun pasangannya. Ini baru salah satu contoh kan?

"Hm...., tapi kan wajar jika kita sayang terhadap seseorang, maka kita memiliki rasa itu, Al?" Atau, 
"Kan wajar, Al, jika kita terus teringat akan sesuatu yang belum kita miliki, dan termimpi-mimpi? Apa itu salah?"

Tentu saja tidak salah, sih. Tapi, itu juga namanya kemelekatan, yang bisa memberi efek tak baik bagi keseimbangan jiwa kita, loh! 

Dan, yes, of course. Tentu tak mudah melepaskan kemelekatan itu, I know. But..., pasti ada donk cara-caranya. Dan berikut beberapa cara yang bisa dipraktekkan dalam upaya melepaskan kemelekatan itu. Cekidot! 
7 Cara Melepaskan Kemelekatan


7 Cara Melepaskan Kemelekatan

1. Sadari keberadaan kemelekatan itu sendiri. 

Yup, ini adalah langkah pertama yang harus diterapkan. Menyadari keberadaan atau kehadiran si kemelekatan ini, serta mengenali pola pikir atau perasaan kita yang terkait dengan kemelekatan ini, akan sangat membantu, dan menjadi langkah awal yang kudu dilakukan. Caranya? 

Untuk mengenali kemelekatan ini, kita bisa mengajak seseorang yang dapat memberikan padangan objektif tentang situasi tersebut. 

2. Kenali Sumber Kemelekatan itu

Setelah menyadari dan mengakui keberadaan kemelekatan itu, langkah kita selanjutnya adalah mengenali sumbernya. Hal ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa kita merasa sulit untuk melepaskan kemelekatan tersebut. Apakah dia berasal dari keinginan untuk memiliki sesuatu atau seseorang, atau dari rasa takut kehilangan atau kekurangan. 

3. Menerima Kenyataan

Setelah mengenali sumber kemelekatan, langkah selanjutnya adalah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu bersifat sementara dan berubah. Tidak ada yang saklek atau konstan. Jika kita terlalu terikat pada sesuatu, maka kita cenderung untuk tidak bisa menerima perubahan tersebut, dan akan merasa sangat sulit untuk melepaskan kemelekatan, yang akibatnya tentu membuat kita sendiri jadi tersiksa.

4. Latih Pemusatan Pikiran

Mind Focus Exercise atau latihan pemusatan pikiran bisa membantu kita untuk lebih fokus pada saat ini dan membebaskan diri dari kemelekatan pada masa lalu, atau khawatir terhadap masa depan. Dengan melatih pemusatan pikiran ini, kita bisa menjadi lebih aware/sadr dan memusatkan perhatian pada saat ini. 

5. Berlatih Kehilangan

 Melepaskan kemelekatan juga melibatkan kemampuan untuk menerima kehilangan. Jika kita terlalu takut untuk kehilangan sesuatu atau seseorang, maka kita akan terus berusaha untuk mengendalikan dan mempertahankan hal tersebut. Oleh karena itu, berlatih menerima kehilangan dapat membantu kita untuk mengurangi kemelekatan. 

6. Cari Bantuan Profesional

Jika merasa kesulitan untuk melepaskan kemelekatan, kita bisa mencari bantuan profesional. Psikolog atau konselor dapat membantu kita untuk mengidentifikasi sumber kemelekatan dan memberikan strategi untuk mengatasi kemelekatan tersebut. 

7. Praktekkan Kebaikan Pada Diri Sendiri/Self-Love

The last but not least, praktekkan self-love atau berlaku sayang diri sendiri, act of kindness. Memiliki kasih sayang dan kebaikan pada diri sendiri adalah modal utama dalam membantu meningkatkan semangat hidup kita, loh! Tak hanya itu, tindakan ini juga akan mampu memperkaya energi kita, meningkatkan vibrasi, dan bikin kita paham banget bahwa kita ini layak mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan, tanpa harus terikat pada sesuatu atau seseorang. 

Nah, itu lah 7 cara melepaskan diri dari kemelekatan yang mungkin bisa menjadi solusi bagi teman-teman yang sedang dalam upaya membebaskan diri dari kemelekatan. Dan jika butuh lebih banyak bacaan lagi, teman-teman bisa juga berkunjung ke salah satu blognya temanku, nih, Mba Dhenok Hastuti, yang blognya merupakan blog tentang spritualitas, dan teman-teman bisa belajar spritualitas loh, di sana. 
Cus gih, ke tekape! 😇

Saleum,
Al, Jakarta, 10 Maret 2023
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • It's Me!
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Tantangan Para Pengrajin Lokal dan Solusi untuk Memasarkan Hasil Kerajinan Tangan
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes