![]() |
Credit and modified |
Hidup ini terkadang memang tidak indah. Banyak sekali masalah. Tapi haruskah kita terus menerus larut di dalam duka? Berontak, marah, menangis, bahkan menghancurkan barang-barang atau bahkan langsung mengamuk kepada pelaku atau penyebab penderitaan, adalah reaksi awal dan normal dari setiap individu. Tidak ada yang salah dengan semua tindakan itu, asaaaaal, jangan berlebihan. Mbokya jangan menghancurkan barang2-barang mahal, janganlah sampai melukai apalagi membunuh si pelaku, hehe. Bisa berabe kan ujung-ujungnya? Janganlah sampai bunuh diri. Bisa gawat ituh! Masak udah sedih susah dan menderita di dunia, menuju akhirat pun langsung disambut oleh terbukanya pintu neraka? Ga mau donk ah!
Nah, si teman, curcol tentang hidupnya yang mendadak tak lagi berarti. Sang suami tertangkap basah berselingkuh. Aih, sakit banget donk pastinya. Tapi, haruskah kita menangis berhari-hari karenanya? Apalagi sampai mogok makan dan lupa pada anak-anak hingga mereka terlantar? Menangis boleh saja, tapi saranku sih, cukup tiga hari saja. Karena menangis untuk seorang suami yang tidak setia, lebih dari tiga hari, adalah sama dengan memberinya kehormatan dan level yang mulia. Ya iyalah, emang begitu hebatnya dia hingga harus kita tangisi berhari-hari? Bukankah laki-laki seperti itu layaknya disingkirkan saja dari kehidupan? Hehe. Itu menurutku sih. Ya, walaupun tidak disingkirkan, tapi membebaskan rasa sakit dengan menangis, cukup lah tiga hari, maksimal. Karena, kita harus segera bangkit menata kembali kehidupan kita.
Kukatakan padanya, jika aku yang berada pada posisinya, maka aku akan ikuti flowchart ini deh. :)
Ketika Hidup Tak Lagi Berarti
1. Ekspresikan Rasa
Menghadapi situasi menyakitkan, siapa pun tak akan mampu terbebas dari rasa galau, sedih, kacau. Meng-ekspresi-kan rasa, adalah solusi awal dan sangat baik untuk dilakukan. Caranya? Ya bisa dengan menangis, marah-marah, mencorat coret
2. Bangkit
Biasanya, setelah semua rasa dikeluarkan, pikiran akan sedikit terbuka, dan inilah saatnya kita bangkit. Bangkit dalam artian, berusaha memupuk rasa percaya diri, tanamkan di dalam diri kita bahwa kita adalah manusia-manusia yang masih berguna, masih memiliki nilai lebih, bahwa kita adalah masih mutiara yang berharga.
3. Atur Langkah
Buatlah perencanaan [tentukan] langkah-langkah yang akan diambil dalam melanjutkan kehidupan kita.
4. Terapkan Langkah
Konsistenlah dalam melaksanakan apa-apa yang telah kita rencanakan dalam melanjutkan kehidupan kita. The show must go on kan? :)
5. Monitoring dan Evaluasi.
Setiap kegiatan tentu butuh monitoring dan evaluasi. Untuk apa? Untuk memantau dan memastikan agar rencana yang telah disusun itu dapat diterapkan sesuai dengan yang direncanakan, dan beroleh output yang sesuai target. Lalu apa yang harus dilakukan jika pelaksanaan atau output yang dicapai belum sesuai dengan target?
Ya, tentu kita harus dengan legowo melakukan perbaikan/penyesuaian, agar kelanjutan pelaksanaan langkah itu dapat kembali berjalan dengan baik, sehingga beroleh hasil yang sesuai dengan harapan.
Lima langkah di atas adalah solusi *halah bahasanya ituh* yang aku tawarkan untuk sang teman baik, tentu saja disamping penjelasan yang jauh lebih panjang lebar agar dirinya terhibur sih. :D Dan Alhamdulillah, masukan tadi cukup mampu membuat si teman terdiam, meresapi dan mendapat suntikan semangat. Terlebih lagi, mampu membuat rasa percaya dirinya bangkit. Ho oh, siapa doi sampai harus aku tangisi bahkan pengen bunuh diri segala ya, Al? Emoh eikeh!
Nah, gitu donk! Ayo atuh, hidup ini masih indah lho! Keep fighting and take action well!
Sekedar sharing,
Al, Bandung, 22 Februari 2014
27 comments
Setuju dngn isi postngan ini.hdup ini indah apapun mslh yg dihdpi dlm hidup ini mnjdkn kt lbh kuat lg..untk tmn cut kak ttp smngt jgn lama-lama bersedih
ReplyDeleteYup, hidup ini indah, apa pun kendala atau noda yang mencemarinya, mari hapus noda itu dan cerahkan dia kembali. *tsaaaah! :D
DeleteIya mak setuju banget sama tulisannya...hidup terlalu indah untuk berlarut2 dalam kesedihan ya mak...itu bagian mengekspresikan rasa bagian yang dicoret asik bgt ya dikerjainnya kalau lagi galau wkwkwk...i like to moving moving #nyanyimodeon...semoga semua yang sedang galau tercerahkan dgn tulisan mak alaika...amin amin amin...
ReplyDeleteYup, bener banget, Mak. Jangan terpaku pada keterpurukan, karena kalo bukan kita sendiri yang berniat untuk bangkit, walau ada yang membangkitkan pun, kita akan terduduk lagi. :)
DeleteHehe, iya, asyik banget melakukan action yang dicoret itu yaaa. Wkwkwk
Mak keren keren banget sih isi blog ini :D
DeleteHehehe... mira kadang suka down trus blank g jelas harus ngapain. Baca tulisan ini jd terbuka pikiran meubacut ..danke kak udh share :)
ReplyDeleteHehe, semoga ada manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini yaaa. Mau curhat? Ayo... :P
Deletesetuju dengan tahapan-tahapannya, Mak. Pokoknya jangan buru-buru ambil keputusan di saat sedang bersedih, ya. Tenangkan diri dulu
ReplyDeletewah, mantap kali flowchart-nya itu kakak. TFS ya kakaaaaa
ReplyDeleteDunia masih akan berputar dan tetap indah kan ya mba al? Turut prihatin ya Mba buat temannya..
ReplyDeletewadeuhhh bener2 nih saya lagi galau tingkat dewa, bukan karena suami selingkuh, tapi tanggal 22 Februari adalah tanggal pernikahan kami, dan biasanya suami ngasih aku kejutan hangat, tapi dua tahun belkangan ini hik hik hik, kerinduan yang berakhir dengan tangisan!, trims ya sudah diingatkan!
ReplyDeleteAku suka sedih kalau ada perempuan yang sampai desperate banget gara2 suami. Kasihan anaknya. Apapun keputusannya, anak jangan ikut kacau. Biarlah tiap malam nangis2 atau ngamuk2 sama suaminya, tapi didepan anak2 berusahalah mengendalikan diri sebentar. Nice tips mak, semoga perempuan2 yg putus asa bisa baca & segara bangkit
ReplyDeleteberuntung ada Mbak Al yang menjadi pendengar setia
ReplyDeletegreat sharing :)
ReplyDeleteSinggah dan follow di sini. Sangat baik perkongsian artikelnya. Jemput ke blog saya juga ya. Terima kasih.
ReplyDeleteLima langkah yang setuju banget saya, Mbak El
ReplyDeleteAgar hidup terasa berrati lagi setelah terjerembab dalam hampa makna.
hmm....semoga dia bias memahami yang kau sarankan dan langsung ambil tindakan yang sifatnya implementatif ya De...., semoga Allah terus damping 'pembelajaran' bagi dirinya...dibukakan segala bentuk pintu hikmah dari ini semua, amin
ReplyDeletesetuju bingits *bahasa anak jaman sekarang*, hehe
ReplyDeleteMbak Al kereeeen banget nget! Solusi ini bisa untuk SEMUA orang, bahkan yang masih merasa hidup sebenernya berarti, tapi stagnan. Tengkiu ya mba
ReplyDeleteSaya setuju, tp pasti ada masa melow yang harus dilewati dan itu berat sekali. Coba mengadu kepada Allah dan yakin Allah kasih jalan keluar.
ReplyDeleteMba alaika, saya punya kata-kata bagus nih tapi di di jawabnya bener apa engga "Hidup itu bukan soal pengorbanan tapi perjuangan" heheh minta pendapatnya mba.
ReplyDeleteSaya Ikut konseling jadinya. Hehehe
ReplyDeleteLangkah2 nya baca ulang2 dan memang benar. Saat terpuruk tidak baik berlebihan apalagi untuk hal yang tidak pantas...
Setiap orang pasti pernah merasa tak berarti ya mba, tapi ngga semua benar2 tau apa yang harus dilakukan utk kmbali bangkit. Postingan ini sangat membantu bagi yg sdg merasa jatuh
ReplyDeleteMba Al, kadang kalau ada perasaan yang tak menentu itu, saya selalu melihat bahwa ada yang lebih sedih atau menderita daripada kita
ReplyDeleteHmmm sbnrnya depresi itu kita yg buat android andai sgl masalah and jln kluarny Allah y mba,,,, dn kalau ad org d skitar kita depresi ajak bicara jgn d jauhi
ReplyDeleteTapi buat sebagian orang melupakan kesalahan orang lain itu gak mudah dan akan terus diingat seumur hidup..ini yang kadang bisa bikin down seseorang..
ReplyDeleteKadang orang yg mempercayakan curhatnya pd kita bukan mencari solusi tp ingi didengarkan sehingga meringankan perasaannya
ReplyDelete