Are you Special Enough to Be A Dad?


Credit
Tadinya ga terfikir untuk membuat postingan lanjutan related to my post "Between the Queen and the Princess", namun, chit chat dengan the diamond of my heart, Intan Faradila, dan juga komen serta chit chat dengan beberapa sahabat terkait quote indah berbunyi "Every woman may not be a queen to her husband, but she is always a princess to her father", akhirnya menuntunku untuk menerbitkan postingan berjudul di atas. "Are you Special Enough to Be A Dad?"

Aku memang teramat sangat beruntung diberikan seorang ayah yang penuh kasih, bertanggung jawab, bijaksana dan berjiwa besar seperti ayahku, pak Abdullah. Namun ternyata, aku tak perlu jauh-jauh berkaca kepada orang lain, karena di depan mataku, di dalam lingkup rumah tangga intiku, seorang anak manusia, yang adalah belahan jiwaku sendiri, ternyata dipilih Allah untuk TIDAK beroleh ayah kandung yang senantiasa menjadikannya seorang PRINCESS.

Sejujurnya, teriris hati ini saat putriku mengatakan betapa beruntungnya aku diberikan ayah sebaik ayahku, tidak seperti ayahnya yang tampaknya sama sekali tak peduli padanya. Duh! Ibu mana yang tak akan terdiam, ibu mana yang tak akan menangis mendengarkan keluhan yang seperti ini? Tuhan, kuatkan hati putriku, terangkan hatinya, bahwa dirinya adalah pilihan-Mu yang istimewa, untuk menerima cobaan-Mu. Tentu aku butuh waktu dan uraian bijak untuk menentramkan hatinya yang melo, untuk kembali ke suasana yang damai, penuh semangat dan ceria. Dan Alhamdulillah, Allah memang menganugerahiku seorang putri yang luar biasa, yang begitu mudah aku ajak mengerti, bahwa ritme hidup setiap orang itu berbeda. Ga boleh terlalu lama membanding-bandingkan, karena segala sesuatu pasti ada plus dan minusnya. Jadi ga boleh iri atau cemburu dengan kebahagiaan orang lain. 

Well, aku yakin, Intan tak sendiri. Masih banyak Intan-Intan yang lain yang bernasib serupa. Terbukti dari banyaknya komentar yang masuk melalui jalur pribadi terkait postingan "Between the Queen and the Princess", bahwa tidak semua laki-laki mampu menjadi ayah yang baik. Nun di belantara jagad ini, banyak juga para ayah yang tak mampu menjalankan perannya secara baik dan bertanggung jawab. Banyak sekali ternyata, Sobs. 

Siang ini, sambil istirahat makan siang, sengaja aku browsing sebuah quote yang cocok untuk aku sandingkan pada postingan ini, dan Alhamdulillah, aku menemukan tak hanya sebuah quote, tapi juga lengkap dengan gambar/image yang sangat menggugah hatiku untuk merangkainya menjadi sebuah postingan. Yup, image di atas, adalah yang aku temukan di jagad maya ini, semoga juga mengena di hati para sahabats yang membaca postingan ini yaaa. :)

Any man can be a father, but it takes someone special to be a Dad 
Setiap lelaki bisa saja menjadi seorang ayah, namun, BUTUH lelaki SPESIAL untuk menjadi seorang ayah yang baik

Well, Sobs, postingan ini tak punya maksud tertentu, hanya sebuah tulisan ringan yang dihasilkan oleh kerjasama apik antara pikiran dan jemariku yang menari tiada henti, menyentuh keyboard Macsy dan hasilkan postingan ini. Satu hal yang ingin aku sampaikan, bahwa anak-anak, adalah manusia cilik yang halus sekali perasaannya lho! Mari kita bina mereka, curahkan kasih sayang baginya, penuhi mereka dengan cinta dan bertanggung-jawablah selaku orang tua. 

Teruntuk para sahabatsku yang kaum Adam, mungkin tulisan ini dapat menjadi masukan kecil, untuk mengingatkan diri bahwa, anak-anak kita, sangat ingin lho menunjukkan pada teman-temannya, bahwa dia dilimpahi kasih sayang sepenuhnya dari sang ayah! Bahwa dia memiliki ibu yang penuh cinta, dan ayah yang penuh tanggung jawab. :)

Well, I am not the expert of parenting, semoga tulisan kecil ini mampu memberi manfaat, walau hanya sedikit, ya Sobs! Have a great day! 

catatan kecil, tentang pelajaran kehidupan
Al, Bandung, 7 Juni 2013

48 comments

  1. Hmm ..aku rindu sosok seorang Ayah :(
    Dari kecil ga mengenal ayahku :(
    tau di poto doank :( hikss

    #langsung nyanyi Koes Plus "Ayah "

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap anak punya perjalanannya masing-masing ya, Nchie. Dan ternyata, Allah memberimu 'ayah' yang lain kan? Yang mampu membuatmu menghormatinya. :)
      Dan untuk almarhum ayah, semoga beliau beristirahat dalam damai, dan bahagia menatap anak2nya yang kini hidup bahagia dengan keluarga kecilnya, ya, Nchie. :)

      Delete
    2. Hiks..hiks..
      # bikin mataku berkaca-kaca aja niy Mbayukku :)

      Delete
    3. Sodorin tissue untuk diajeng geulis ku. :) #peyuuuk.

      Delete
  2. terenyuh....:(...mak alaika tulisan mu dirimu selalu special

    ReplyDelete
  3. lama saya gak kemari..
    ayah.. banyak kata ttgnya untuk ku ucapkan.
    jangan siakan ayah yg masih hdup.
    jadi sedih ingat dia.
    Selalu mndoakan dalam setiap selesai sholat meski kita tak tahu apakah akan bertemu lagi :)
    HEHE AYAH YG BAEK ITU.... ayahku :) lariii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayahku juga baik banget kok. Dan aku teramat sangat menyayanginya. :)
      Apa kabar nih Annur? Lama tak saling mengunjungi yaa.?

      Delete
  4. Your writing made me cried, mbak...

    Yessss! That's exactly what i had in mind...

    Aku pun punya perasaan yg sama... Walau tidak akan pernah sama... Aku selalu membuat belahan jiwaku bersyukur, bahwa walau bagaimana dia msh memiliki orang2 yg mencintai menyayangi dia sepenuh hati.. Eyang, Oma dan Opa.. Sebagai ganti dia yg sudah tdk disisinya...

    Ya Allah.. Semoga Allah senantiasa melimpahi kasih sayangnya kepada Intan, dan Intan-Intan yg lain... Amiin ya Allah...

    Makasih mbak Al.. Utk tulisan yg indah ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. This post is dedicated for you Thia. Hope also meaningful for others yaaa.

      Semoga mampu mewakili perasaanmu dan para mama dari Intan-intan lainnya. Mari limpahkan anak-anak tercinta, dengan cinta, kasih sayang dan tanggung jawab. Percayalah, Tuhan tidak akan membiarkan hambaNya yang gigih berusaha, terpuruk dalam duka selamanya. Pasti akan sampai pada titik terang, setelah kita melewati kegelapan. Kuncinya adalah, JANGAN BERHENTI melangkah, agar kita sampai pada titik terang. :)

      Aamiin, atas doanya.

      Delete
    2. Makasih mbak Al..

      Kebahagiaan adalah milik semua orang... Bagaimanapun keadaannya :-)

      *hugs*

      Delete
  5. Baca tulisan ini jadi inget almarhum ayah, kak... Sesekalinya didunia jadi princess didunia nyata,, ternyata tidak bisa didapat oleh semua orang ya.. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trims atas kunjungannya ya, Rin. Semoga almarhum ayah kini beristirahat dalam damai di sisi Allah, yaaa... :)

      Delete
  6. Hmmmm jadi bapak mah tanpa nikah juga udah jadi bapak, tapi apa setelah anak lahir ya mbak.. apakah anak-anak bangga mengakui dia sebagai ayah?

    ReplyDelete
  7. nice posting cutkak. ya..., meski hanya sampai unit sembilan tahun liza dapat melihat papa, tapi sungguh kenangan indah bersamanya takkan terlupa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kenangan indah itu akan abadi sepanjang masa ya Liz. Jangan lupa, hadiahkan doa terindah untuk papa tercinta. :)

      Delete
  8. cut kak nice post, mudah2n saya bisa membahagiakan ayah saya menjelang hari tuanya :),

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga Allah mengabulkan doa2 kita yaa. :)

      Delete
  9. Seorang ayah bukan sekedar memberikan nafkah kepada anak-anaknya. Untuk menjadi ayah yang baik, dia harus berjalan berdampingan dengan istrinya. Bila tidak, anak akan merasakan kekurangan yang ada.
    Nice share mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, Mbak. Perlu kerjasama apik dan saling bahu membahu, isi mengisi dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Begitu kan, Mbak? :)

      Delete
  10. thank untuk motivasi dari seorang ibu seperti mbak Al ini kepada setiap keluarga.

    ReplyDelete
  11. Mudah untuk menjadi seorang ayah dan ibu, namun tidak mudah untuk menjadi seorang ayah dan ibu yang menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.

    Salam wisata

    ReplyDelete
  12. tetap mencoba jadi lelaki baik dan spesial :D

    ReplyDelete
  13. Rindu ayah. :'(
    Tugas mengurus anak sepertinya jangan diberatkan pada seorang istri ya, Suami harus juga perhatian. toh perhatian itu nanti akan balik lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, jadilah ayah yang bertanggung jawab, dan suami yang rela berbagi rasa, hati dan tugas-tanggung jawab dengan pasangan hidupmu. :)

      Delete
  14. Mba Al...dan juga Intan, ibumu ibu yang hebat. Aku enggak bisa komentar apapun, sedih sedih dan para kaum adam, jadilah lelaki yang hebat, lelaki yang tidak hanya mencintai dirimu sendiri, namun cintailah orang-orang yang menjadi bagian dari hidupmu.

    Salam
    Astin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Astin. Semoga kita mampu menjadi pribadi2 yang tanggung, mandiri dan bertanggung jawab terhadap anak2 kita ya. :) Trimakasih atas kunjungan, doa dan komennya. :)

      Delete
  15. semoga aku bs menjadi ayah yg baik utk anakku..

    ReplyDelete
  16. aku dekat dengan ayahku mbak :) Apa kabar mbak Al maaf baru bisa mampir nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga, Mbak Lidya. Kabarku baik sekali. Apakabarmu say?

      Delete
  17. sekuel yang hebat... oleh seorang blogger hebat dari ayah yang hebat pula... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih atas pujiannya, Eksak yang juga hebat dan smart!

      Delete
  18. mbak..peyuuukkk..aku baru tahu loh mbak, sedikit kisahmu ini..hiks...

    ReplyDelete
  19. cut kak memang banyak juga ayah yg ga pertanggung jawab, namun beruntunglah kita cutkak krn punya ayah yang baik, Allhamdulillah
    sabar ya intan, karena intan masih punya ibu yang baik dan kakek serta nenek yang perhatian

    ReplyDelete
  20. Belum ada yang mencintaiku sebegitu besar, seperti yang selalu ayahku berikan dan lakukan. Bahkan di usiaku saat ini pun, lagi... Ayah lah yang mencurahkan kasih sayangnya tak bertepi.

    ReplyDelete