Yes, sudah dua tahun ini [sejak memiliki Gliv], aku rela-relain mengurus segala hal yang berurusan dengan kebutuhannya by my self alias oleh diriku sendiri. Ga mau lagi pake tenaga orang lain, selain mahal ongkosnya, juga ribet, suka diakal-akalin. Maka, dua hari yang lalu, Selasa, 30 Oktober 2012, pagi-pagi setelah dropped Intan di sekolahnya, aku pun segera mengarahkan Gliv ke suatu tempat. Tapi sebelumnya aku singgah lagi di rumah, menjemput ayahanda, yang ingin nemenin putri tercinta biar ga sendirian disana. [Mungkin ayah takut ntar anaknya digodain orang kali ye? hihi #perasaan cantik nih kamu Al! Hih].
Suasana masih sepi kala kami memasuki gerbang gedung bercat dominan biru laut itu. Lengang, dan aku suka sih. Mudah-mudahan urusan bisa cepat kelar nih kalo lengang begini. Kuparkir dengan manis dan rapi si cantik abu-abuku. [Kamu tunggu disini ya Gliv, ga boleh masuk walau urusan ini murni adalah untuk kebutuhan kamu!].
Sesuai petunjuk ayahanda, yang kemudian mengambil tempat duduk seraya mulai baca koran, aku pun menuju tempat pengambilan formulir. Eits... ya formulir untuk bayar pajaknya Gliv lah sobs, masak formulir untuk test masuk polisi! :D
Sesuai spanduk yang terpasang di salah satu dinding ruangan, 'Kami memang belum sempurna, tapi kami selalu berusaha', aku melihat banyak kemajuan yang telah terjadi dalam tubuh dan personil 'Samsat' ini. Petugasnya dengan ramah menyapa, menawarkan bantuan, dan kemudian meminta surat-surat yang diperlukan [copy nya], memeriksanya sebentar lalu menyerahkan formulir.
"Bu, BPKB nya disimpan aja ya, jangan sampai hilang. Ibu isi dulu formulirnya terus nanti dibawa ke loket dua."
Aku mengangguk, mengambil formulir dan berkasnya seraya berterima kasih. Lalu menuju meja yang memang disediakan bagi orang-orang yang perlu untuk mengisi formulirnya. Tak pakai lama, formulir pun terisi dan aku menuju ke loket dua, tempat dimana jumlah pajak yang harus dibayarkan ditetapkan.
Aku diminta menunggu di loket tiga [kasir]. Sengaja memilih berdiri sambil jeprat jepret via BB, eh ga sampai 3 menit, namaku dipanggil.
"Dua juta dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah bu." Si petugas menyebutkan nominal yang harus aku bayarkan setelah terlebih dahulu menyapaku ramah. [lagi, ternyata petugas-petugasnya sudah aware untuk selalu bersikap ramah menyambut klien nya. :)].
Selembar tanda bukti pembayaran pajak pun aku terima setelah aku menyerahkan uang sejumlah yang disebutkan tadi, lalu aku diminta untuk beralih ke loket empat. Tempat dimana tanda bukti tadi kita tukarkan dengan lembaran lunas pajak yang baru. Tapi di loket empat ini yang agak lama sih sobs, makanya si petugas menyarankan agar besok saja kembali untuk mengambilnya, jika memang aku ada keperluan lain dan tidak ingin menunggu. Saran yang boleh digunakan juga sih sobs, mengingat aku juga ada keperluan untuk membeli oleh-oleh untuk beberapa teman di Bandung.
Jadi, segeralah aku dan ayahanda beranjak dari kantor Samsat, dan besok ayah aja deh yang akan kembali kesini untuk ambil pajaknya Gliv. Kan besok subuh aku sudah harus terbang ke Bandung. Lalu kami pun jalan-jalan ke Lampisang, tempat dimana banyak dijual aneka oleh-oleh khas Aceh... lalu main sebentar mengitari pantai berdua ayahanda. Sungguh sebuah momen indah yang sulit dilupakan sobs. Kapan lagi coba mau jalan berduaan dengan ayahanda. Inginnya juga ajak Umi tadinya, tapi Umi sedang malas keluar rumah. Ga mood ke kantor polisi katanya. Hehe...
Well sobs. itulah sekilas kisah tak berarti ini, namun yang ingin aku share adalah bahwa mengurus perpanjangan STNK atau pun bayar pajak kendaraan itu sama sekali ga ribet lho. Terkadang kan bagi yang selalu menggunakan jasa orang lain, kesannya urusan ini kok iya panjang dan njelimet gitu... padahal setelah dijalani tuh, simple, cepat dan murah alias ga ada punglinya lho!
Kita cukup datang sendiri ke kantor Samsat [boleh kok ditemani pacar, suami, orang tua, tetangga, tapi jangan rame2 ya... ingat sign board yang dipasang di pintu masuk ini nih! ]
![]() |
Tuh kan, ga boleh rame-rame! :D |
Dan syarat-syarat yang harus dilengkapi sebelum menghadap petugas di loket 1 [pengambilan formulir adalah]:
1. Buku BPKB (Bukti Kepemilikian Kendaraan Bermotor)
2. STNK asli
3. Lembaran Pajak kendaraan [itu lho, kertas yang ada dibalik STNK ituh..] asli
4. Copy KTP 2 lembar
5. Copy STNK 2 lembar
6. Copy lembaran pajak 2 lembar
7. Copy BPKB juga 2 eks.
Enaknya sih meng-copy nya di dekat kantor Samsat aja, karena biasanya tuh tukang foto copy nya udah ngerti tata letak menyusun berkasnya sesuai dengan kebutuhan untuk submit ke Samsatnya, jadi kita ga repot2 menyusunnya lagi sobs.
Well, hari telah sore, postingan ringan ini pun telah selesai, so aku pamit dulu ya sobs, mau bw dulu ah ngunjungi sobats semua.... have a great Thursday yaaa...
Saleum,
Al, Bandung, 1 November 2012
38 comments
Wah kita kok kompakan ya Kak. Kemarin baru bayar pajka motor di Samsat Outlet, cuman 30 menit urusan kelar. Sampe bingung sendiri, bisa super cepet gini yah...
ReplyDeleteHehe... ternyata ngurus sendiri jauh lebih praktis dan hemat ya mba...? :)
DeletePelayanannya juga jauh lebih mantap sekarang ini...
wuiiihhh... info yg beginian neh suka dilewatin blogger, keren infonya mbak.. sangat bermanfaat, jd termotivasi ngurus sendiri juga,.. #eaaa... :D
ReplyDeletetapi diBogor begini juga gak ya?? #galau :)))
Harusnya seluruh Indonesia berlaku pelayanan praktis seperti ini deh... apalagi di kota besar.... coba dicek deh... :)
Deletembak... jadi ingat SIMku mati, milih naik sepedah. duh tulisannya kecil, maklum mata udah berumur...
ReplyDeleteayo atuh mba, diurus lagi SIM nya.....
DeleteFontnya udah aku gedein, mudah2an sekarang lebih nyaman membacanya ya mba... :)
Alhamdulillah kalau sudah ada perbaikan kinerjanya, sepertinya perlu ditiru juga untuk birokrasi di pemkot, kalau bisa diselesaikan dgn cepat kenapa harus menunda2
ReplyDeletembak Al size fontnya di gedein dong..
Iya mas, Alhamdulillah, keliatannya kinerja Samsat di tempat asalku udah jauh lebih baik sih, semoga juga di daerah lain akan seperti itu adanya yaa... :)
DeleteUdah aku gedein tuh mas fontnya, semoga sekarang lebih nyaman yaaa.....
Aku suka ikut suami ngurus keperluan seperti ini mbak. Walau aku paling2 hanya mengamati sambil duduk atau berdiri disamping suami.
ReplyDeleteTapi memang sudah cepet kok pelayanannya. Asal dokumen memenuhi syarat, prosesnya pasti lancar.
Font nya mantep bener sekarang.. wkwkwkwk...
He eh mba, semoga ke depannya juga akan jauh lebih baik lagi yaaa.... kan sebagai wajib pajak, kalo kinerja mereka bagus, kita ga sia-sia membayar pajak setiap bulannya... :)
Deletehehe, syukur deh kalo udah mantap sekarang fontnya. hihi
Berarti kalau yang tidak kepentingan dilarang ikut banyak-banyk orang ya Mba. nanti disangka mau besuk orang lagi. He.....c9
ReplyDeleteSukses selalu
Salam Wisata
Iya dunk mas, ntar kalo rame2 dikira mau besuk pulak! wkwkwk
DeleteSamsat di wilayah saya beda mbak. kantornya kecil, pegawainya datang telat. apalagi kalo udah pas hari hujan (biar gak deras), pasti kosong melompong!.
ReplyDeletebtw, tulisan blognya mending kayak gini mbak. yang kemaren2 kecil banget! saya mesti tekan ctrl + scroll buat nge'gedein tampilannya!
DeleteHahahahaha... masak sampai segitunya sih bung? sungguh TERLALU! #meniru gaya bang Rhoma
DeleteNah, sekarang fontnya udah ok kan? :)
keren nih liputannya :)
ReplyDeleteSeneeng baca tulisan ini. Kesan samsat yang pernah saya datengin sendiri jauh bener Mba Al. Padahal itu di Ibukota propinsi loh.
ReplyDeleteSemoga semangat samsat di tempat Mba Al juga teraplikasikan di daerah lain.. :")
Oya Dan? berarti kinerja mereka masih harus dibenahi donk, percuma kita bayar pajak setiap bulan jika kinerja aparat pemerintahan [yang notebene nya adalah untuk melayani rakyat] masih tidak memuaskan.
DeleteIya Dan, semoga semangat dan kinerja yang baik ini bisa menular ke daerah lain ya?
Aku pernah nganterin teman ke Samsat ngurus balik nama kendaraan....ada banyak 'pos'nya. trs map-nya harus beli jugak. Nah kalau ngurusi STNK dan bayar pajak motor aku belum prnh blas....lha satu2nya kendaraan motorku sngaja pakai nama Embak jd ya trima beres mulu...#adik ndableg
ReplyDelete#Berasa kena senthil pd kalimat prolognya:(
Kalo di tempatku, harga map itu udah dimasukkan langsung dalam daftar yang harus dibayar, dan bayarnya nanti sekalian di kasir.
DeleteHayo, mulai mandiri atuh neng! :)
Tulisan kali ini kok kecil kak. Jadinya harus membuka lebih lebar untuk bisa membacanya, hihihiii
ReplyDeleteMasak masih kecil juga fontnya? Kan udah aku gedein tuh say....
DeleteMemang kecil, Kak, tulisannya. Gedein lagi, lah... Kasihanilah kami yang pandangannya sudah rabun ini T___T Eh, kayaknya Kak Ecky mah nggak minus ya...
DeleteHello would you mind sharing which blog platform you're working with? I'm planning to start my own blog soon but I'm having a difficult time selecting between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design and style seems different then most blogs and I'm looking for something unique.
ReplyDeleteP.S Sorry for getting off-topic but I had to ask!
Feel free to visit my page ; webs.Com
Hi, thanks for your visit. :)
DeleteI am using blogspot platform right now. Just try this one and you will find that this is really easy to use.
Than you can choose lots of template which are available there, prepared by blogger.com. I have my own design for the header picture.
Hope this answer could meet your question.. :)
Aku balik ke sini mau liat replynya... eh kok gak ada komenkuuu...
ReplyDeleteMasuk spam kah??
Nda ada Un.... cuma ini yang masuk. Udah mba cek di spam tapi ga ada tuh... :)
DeleteAku kemarin mau komen gini: trus itu Gliv nya ngikutin Mbak Al gak masuk ke samsat?
Delete*pertanyaan bego* ahahaha...
mengurus pajak kendaraan sekarang cepet kok mbak, aku juga gak perna pakai jasa orang lain
ReplyDeleteTernyata ngurus sendiri jauh lebih gampang dan murah ya mba... :)
Deletekalo nggak ribet gitu emang lebih enak ngurus sendiri ya mbak...apalagi kalo di temenin ayahanda tercinta, pasti makin semangat ya...:)
ReplyDeletememang tidak terlalu ribet kalau ngurus sendiri sekarang... termasuk perpanjangan sim dan lain lain.. saya sudah lama ngurus apa apa sendiri..
ReplyDeletememang kalau diperhatikan masih banyak calo juga disana.. cuma diem diem...
Samsat semakin bebenah dan semakin keran. Profesionalitasnya semakin terjunjung tinggi.
ReplyDeletewah jadi inget bayar pajak si bity bulan depan, biasanya yang bayarin ayah, heheheh :D
ReplyDeletemakasih dikasih tau yaa mbak al :D
Warga yg baek emang slalu bayar pajak! Hehehe, moga samsat ke depannya tambah baek!
ReplyDeleteO ya, post terbaru gak diijinin komen ya Al? Padahal gregetan pengen komen abis baca tadi! ;-)
Iya kak.. suami saya juga kalo samsat ngurus sendiri, lebih murah dan cepat. Samsat memang keren sekarang :)
ReplyDeleteMau komen di postingan terakhir ternyata gak boleh ya ... mudah2an segalanya membaik ya kak ...
Di sini juga udah lumayan samsatnya. Udah teratur pelayanannya. Tapi, kemarin waktu urus pajak di sana AC-nya dimatiin. Panas. Padahal waktu itu lagi rame T,T
ReplyDeletelagi nyimak aja, salam kenal pada kunjungan perdana saya :D
ReplyDelete