Sobats…. Malam ini
sebenarnya ingin posting artikel tentang sesuatu yang paling Indonesia (menurut
alam fikirku), namun apa daya sobs, artikel yang baru separuh jalan itu
terpaksa terbengkalai karena sebuah situasi yang tak dapat dihindari, yang
harus aku hadapi di dunia nyata.
Situasi yang
membutuhkan daya fikir prima, yang membuatku harus menyingkirkan hal-hal
lainnya agar yang satu ini mampu terselesaikan dengan baik dan bijaksana.
Maka malam ini, sebuah
sajian yang berasal dari renungan yang dikirim seorang sahabat ke ALaika BB
Group, kembali kupilih untuk menyambut kunjungan para sahabat ke rumah maya
tercinta ini. Semoga sajian kecil ini mampu menghibur hati dan menjadi bahan
renungan berarti bagi sobats semua yaaa….
Bagi yang sudah
pernah membacanya, silahkan dilewatkan aja ya sobs….. J
Yuk, langsung ke
TKP….
Seorang anak laki-laki
enam tahunan menggandeng ibunya pergi ke pet shop. Mereka melihat
binatang-binatang peliharaan. Anak ini tertarik pada seekor kura-kura dan
dengan penuh antusias menatapnya. Sang kura-kura memasukkan kepala ke
cangkangnya, malu. Si anak menjadi penasaran, dan dengan kedua tangannya,
diangkatnya kura-kura tersebut, membuat sang kura-kura kini, tak hanya
menyembunyikan wajahnya, tapi juga menarik ke empat kakinya ke dalam cangkangnya.
Si anak semakin penasaran. Dengan tak sabar digoyang-goyangkannya cangkang
kura-kura, berharap kepala dan kaki-kaki sang kura-kura akan keluar.
Diketuk-ketuknya cangkang si kura-kura kala sekian lama sang kura-kura masih
juga betah bersembunyi.
Melihat perlakuan itu,
ibu si anak dengan penuh kasih sayang membujuk anandanya,
“Bukan begitu caranya
sayang…. Yuk kita bawa kura-kura itu pulang, nanti di rumah akan ibu ajarkan
cara yang benar agar si kura-kura mau bersahabat denganmu.” Dibayarkannya
kura-kura itu pada pemilik pet shop, dan mereka pun pulang ke rumah.
Sesampai di rumah,
mereka membawa kura-kura tadi ke tepi kolam mereka yang sudah mongering. Si ibu
meletakkan kura-kura itu di pinggir kolam yang bermandikan cahaya matahari,
dengan sangat hati-hati, seraya berbicara ramah,
“Nah, kura-kura yang
manis, ini adalah rumah barumu, ayo keluarkan kepalamu dan nikmati rumah
barumu, ayo…. “
Kura-kura pun dengan
hati damai, mengeluarkan kepala dan kaki-kakinya. Melihat sekeliling, dan
mendekati si anak. Si anak tersenyum senang dan dengan hati bahagia
mendengarkan petuah sang bunda…
“Nah, kamu lihat nak?
Setiap sesuatu harus dilakukan dengan cara yang sesuai untuknya. Terkadang kita
sering memaksakan melakukan sesuatu, dengan cara kita sendiri, tanpa kita berfikir,
apakah ini sesuai untuk orang atau benda lainnya? Berikanlah kehangatan
dan keramahan, maka ia akan menanggapinya dengan baik.” Ujar sang ibu dengan
bijak.
Selamat beristirahat
sobats, have a very nice week end!
Saleum,
Alaika
11 comments
aku pernah baca ini dari bebe-nya Devon, tapi bagus sih, singkat tapi memberi petuah kepada anaknya tentang rasa kasih sayang...
ReplyDeletegreat mbak Al..
ehm. postingan yang tersingkat yang pernah saya baca diblog ini. Kelembutan lebih mudah masuk ke dalam hati. Mari kita tebarkan kasihsayang.
ReplyDeleteSetiap sesuatu harus dilakukan dengan cara yang sesuai untuknya...aku suka dengan kalimat yang ini..sangat bijak :)
ReplyDeletewah suatu pembelajaran yang tak di sangka sebelumnya, makasih mba sudah mengingatkan
ReplyDeletewah ibunya bijak sekali mba... jd malu hehehe... kalo lg banyak pikiran suka jd ibu yg agak2 garang nih aku (ngaku.com) hahaha
ReplyDeleteKarena saya belum pernah baca, maka yang ini saya baca sampai habis...
ReplyDeletebenar juga ya mbak!
ReplyDeletememaksakan sesuatu yang tidak pada tempatnya kadang justru bikin masalah baru.
Padahal saya orangnya suka maksa :D Berasa disindir -__-"
ReplyDeletehangatnyaaaa ^^ suka deh
ReplyDeleteharus sabar dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, nice mba!
wah ibunya bijak sekali, iya terkadang kita selalu memaksakan apa yang kita inginkan. bukan memberikan apa yang mereka butuhkan, padahal dengan memberikan apa yang mereka butuhkan kita juga mendapatkan apa yang kita inginkan. begitu kaya dale carnegine. heheh, makasih motifasinya mba.
ReplyDeletebegitupula terhadap anak ya mbak, kadang orang tua terlalu memaksakan kehendak kita tanpa bertanya pada anak dulu,oops kayanya sih itu aku
ReplyDelete