Katak dan Siput
Malam ini koneksi sungguh tidak bersahabat, sehingga keinginan untuk bersilaturrahmi ke rumah para sahabat terpaksa ditunda sampai 'kendaraan' andalan ini berbaik hati kembali untuk aku tumpangi mengunjungi sobats semua...
Malam ini, sembari menemani Intan belajar (emaknya sih tiduran sobs), kucoba berbagi sebuah filosofi kehidupan, yang mungkin banyak sobats sudah membacanya, namun tak ada salahnya kan jika kita baca ulang kembali?
Here is the story,
Ada seekor siput yang selalu memandang sinis terhadap makhluk bernama katak. Suatu hari, si katak yang telah kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"
Siput pun menjawab:
"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari, Sementara saya diberikan beban berat, mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah dengan gerakan yang sangat lambat, Saya iri dengan kamu dan juga merasa sangat sedih."
Katak menjawab:
"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing tuan, hanya saja tuan cuma melihat kegembiraan saya, tetapi tuan tidak melihat penderitaan kami (katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak? dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput tersadar... ternyata cangkang yang menempel setia ditubuhnya bukan merupakan suatu beban... Bukan sebuah kekurangan, tetapi adalah anugerah, adalah sebuah kelebihan baginya..
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak bukan pula saat kita tinggal di rumah mewah & pergi bermobil bagus.
Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yang menjadikan kita berbahagia...
Sumber: Alaika's BBGroup.
Semoga bermanfaat ya sobats, Have a great nite.
Good rest, Nice dream.
Salam hangat dari Banda Aceh,
Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®
17 comments
Subhanallah, malam ini sungguh luar biasa. Tulisan ini dalam sekali maknanya pasti, terima kasih telah berbagi ya Mbak Al :)
ReplyDeleteterima kasih untuk postingan inspiratif menjelang tidurnya mbaaa :)
ReplyDeleteiya ya, Tante.. harusnya kita bersyukur untuk berbahagia. bukan baru akan bersyukur setelah menuntut bahagia n mendapatkannya. T_T
ReplyDeleteHmm, pencerahan menjelang tidur..
ReplyDeleteMakasih ya mbak, semakin menambah syukur atas kehidupanku..
Salam hangat juga dari Jakarta, :)
mantaff deh mbak,besar sekali hikma dibalik ceritanya,,,,
ReplyDeletekita patut bersyukur bagaimanapun keadaan kita...
salam:)
'Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak bukan pula saat kita tinggal di rumah mewah & pergi bermobil bagus'
ReplyDeleteTapi sayangnya mindset umum bangsa ini kurang mendukung hal itu. Lebih memandang hasil daripada proses.
Postingan yg menyejukkan hati karena semakin bisa menghargai diri dan mensyukuri nikmat..
ReplyDeletebetul ya mba, "hidup hadir sebagai hadiah" maka jangan sia-sia kan, bukan begitu ?? :D
ReplyDeletepagi mbak ku yang cantik jelita harum mewangi sepanjang hari . . . . intannya dah bangun belom mbak.. . .??/
ReplyDeletetapi aku tetep pengen sekali kali seperti siput yg iri kepada katak ah . . . karena menurutku kadang mumandang kelebihan orang lain menjadi motifasi tersendiri buatku . . . . .
tulisannya bener2 menyejukkan hati mbak..."nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu membanding2kan dengan kehidupan orang lain"...semoga kita termasuk orang2 yang selalu pandai bersyukur ya mbak...
ReplyDeletemakJlebss yang ini: bukan kebahagiaan yang menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yang menjadikan kita berbahagia..
ReplyDeleteSeringkali kita (saya) lupa, membenarkan kebiasaan bersyukur saat menerima sesuatu tp merasa tak perlu bersyukur jika tak memperoleh apa-apa(yg diinginkan).
kunjungan siang mbak .. . .
ReplyDeletebener mbak...kalo kita membanding2kan trs sama orang lain, yg ada malah jd penyakit hati....jd syukurilah nikmat yang telah diberikan....
ReplyDeleterezeki bisa dalam bentuk apapun ya mbak, harus disyukuri
ReplyDeleteya Allah ya Rabb
ReplyDeletebagus banget mbak Al....!!!!
ini menyadarkanku bahwa setiap orang punya nikmatnya masing-masing :) masyaAllah
mbak Al sayang... kangen (>_<)
mbak Al.. sehat-sehat yaaa~
Kata orang jawa sawang sinawang ya mbak :D
ReplyDeleteWah mbak, bagus sekali postingannya. Bener2 memberikan pelajaran hidup yg luar biasa.
ReplyDeleteMakasih sharingnya ya...