My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty

Ini adalah postingan lanjutan dari catatan perjalanan gathering Media dan Bloggers yang diadakan oleh Putera Sampoerna Foundation kemarin. Bagi yang belum membaca artikel sebelumnya, mending luangkan waktu sejenak untuk membaca tayangannya [yaelah, tayangan, bo', hihi] di sini --> Media & Bloggers Gateaway deh, seru pisan soalnya, euy!

Well, seperti janjiku pada artikel sebelumnya, maka ijinkan aku untuk langsung cuap-cuap halah tentang acara inti di hari pertama itu. As I said before, setelah dijamu dengan welcome drink dan lunch yang menggugah selera, dan mengambil masa istirahat menikmati tidur siang di kamar yang berbentuk kubah persis rumah orang Mongol itu [yang pada awalnya malah kami kira sebagai water tank yang berjejer dengan warna menarik, hihi] atau bersantai ria nikmati view apik di sekitar resort, maka kami pun diundang untuk berkumpul di sebuah tenda cantik yang telah disulap apik menjadi sebuah ruang seminar yang cozzy.

Acara dibuka oleh duo MC cantik-cakep, Mba Gati Kamka dan Bang Togi Sinaga, dari Global TV. Keduanya tampil serasi dibalut kemeja putih bersih dan celana jeans, menyambut para jurnalis dan bloggers, serta mengundang para narsum untuk hadir dan berbincang santai di podium hadapan para undangan. Obrolan yang dikemas santai secara 'melantai' ini memang dimaksudkan untuk meraih kebersamaan seraya menyerap informasi yang akan disampaikan oleh para nara sumber. Ah, iya, ada tiga nara sumber yang dihadirkan, yaitu Ibu Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Ibu Ainun Chomsun, Pemerhati Pendidikan dari Akademi Berbagi Indonesia dan Bapak M. Ikhlasul Amal Ph.D, Peneliti dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI. Gimana? Familiar kah Sobats dengan ketiga nara sumber ini? Dan kue informasi apa saja yang mereka bagikan? :)

Sistem Pendidikan Berbasis STEM

Curious what STEM is? Ga usah tebak-tebakan deh ya, yuk langsung aku jelasin secara gamblang, berdasarkan pemahaman yang aku simpulkan dari penuturan para narasumber. Jadi STEM itu adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering dan Math. Ini adalah ke 4 unsur penting yang sebenarnya tidak bisa lepas dari keseharian kehidupan umat manusia, dalam rangka mencapai hidup yang sukses. Begitu juga di dalam bidang pendidikan, baik Science, Technology, Engineering and Math itu adalah 'bumbu dapur' yang saling melengkapi, adalah alat perang yang saling bekerjasama dalam menyiapkan para siswa agar ready to face the world! Jiah, ini mah kalimat saya, hihi. Terkesan begitu menggebu-gebu kah? Tepatnya sih agar siswa ready to face the global competition, terkhusus lagi dalam memasuki zona persaingan bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah di depan mata [2015] nanti. Siswa yang melek STEM tidak hanya seorang inovator dan pemikir kritis, tetapi juga seseorang yang mampu menghubungkan dirinya dengan sekolah, masyarakat, pekerjaan dan dunia. Mereka adalah kunci dari peningkatan ekonomi bangsa.

Bicara tentang STEM, beneran lho. Ke 4 unsur ini, tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Karena memang selalu hadir di dalam keseharian kita. Misalnya saja nih, setiap hari kita melihat cahaya matahari, flora dan fauna, keragaman hayati, makanan, bahan bakar yang kita gunakan untuk memasak, dan lain sebagainya. Semua itu adalah science bukan? Lalu, berbicara tentang teknologi, tentu saja tidak berbatas kepada komputer, smartphone semata, tetapi juga meluas kepada televisi, radio, alat-alat transportasi dan komunikasi dan lain sebagainya, yang hadir berkat berkembangnya Technology. 

Selanjutnya, berkat Ilmu Teknik/Engineering manusia dapat merancang gedung, jalanan, dan infrastruktur lainnya, serta juga menjawab berbagai tantangan dalam bidang transportasi, pemanasan global, mesin ramah lingkungan, dan berbagai hal terkait lainnya. Begitu pun unsur Math/matematika, bahkan kita temui di toko sayuran, bank hingga formulir pajak pada saat kita ingin berinvestasi atau sekedar menghitung anggaran keluarga. Hehe. Setiap bidang ilmu, pasti mengikutsertakan matematika di dalamnya. Gimana? Sudah mulai nangkap akan kehadiran STEM di sekitar kita kan, Sobs?

Kika atas : Gati Kamka, Ainun dan Nenny Soemawinata
Foto Bawah paling kanan : M. Ikhlasul Amal
Kembali melirik bidang pendidikan, berikut adalah sedikit kisah Bu Nenny tentang pengalaman beliau saat mengenyam pendidikan dasar puluhan tahun yang lalu. Beruntungnya, beliau mengenyam pendidikan di luar negeri sonoh, yang sistem pendidikannya memang sudah jauh lebih tertarget, dibandingkan sistem pendidikan kita [terlebih masa-masa puluhan tahun lalu], di mana 'seni' menghapal isi buku pelajaran lebih penting dibanding dari 'seni memahami' isi buku pelajaran itu sendiri. Akibatnya? Begitu pertanyaan sedikit dipelintir, kita langsung kewalahan karena tidak lagi sesuai dengan hapalan yang sudah terpatri di kepala. Aku sendiri, yang kelahiran tahun 1970-an, mengalami sendiri, di mana begitu piawai dalam menghapal [bahkan hingga ke titik koma] suatu topik bahasan. Namun kemudian, akan menjadi gelagapan saat ada guru kreatif, yang memelintir pertanyaannya, sehingga tidak lagi sesuai dengan rantai hapalan. 

Kembali ke kisah Bu Nenny, beliau sempat kaget begitu harus kembali ke tanah air, dan melanjutkan sekolahnya untuk beberapa waktu. Jika di luar sana, mereka diajarkan untuk belajar kreatif, belajar untuk berani bertanya dan meng-eksplor keingintahuan yang ada di benak, e di tanah air kok malah disuruh menghapal. Bahkan lazim sekali kita mendapati para guru yang dengan senang hati memberikan buku pegangannya kepada sekretaris kelas, untuk disalin di papan tulis, agar dicatat oleh para siswa. Untuk apa coba? Bukankah bisa difoto copy saja dan minta siswa mempelajarinya, daripada membuang waktu? Hehe. Itu fenomena yang sering banget dialami para siswa masa-masa daku sekolah dulu, sih. Dan sepertinya hingga kini pun, baik siswa mau pun orang tua siswa, masih kewalahan dalam beradaptasi dengan sistem pendidikan yang kurikulumnya begitu sering berubah. Belum lagi yang jumlah mata pelajarannya seabrek-abrek. Ampyuuun deh. Dan sedihnya, dari seabrek-abrek mata pelajaran itu, bukannya menumbuhkan keberanian dan keaktifan siswa untuk bertanya dan meng-eksplorasi, melainkan malah mengembangkan sikap anak yang tak berani unjuk suara saat dimintai pendapat atau diminta untuk tunjuk tangan menjawab pertanyaan. 

Pergantian kabinet, khususnya Mendikbud, tak pelak juga 'mengharuskan' [seperti suatu keharusan deh] pergantian kurikulum, sehingga yang bingung adalah para guru, siswa dan orang tua siswa. Seakan sudah menjadi slogan, ganti Menteri ganti Gaya [baca: kebijakan]. Aih, capeknyo. Sementara, menurut info dari McKinsey Global Institute, Indonesia akan menjadi negara terbesar ketujuh di dunia lho pada tahun 2030 nanti. Artinya, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil. Sementara ini, Indonesia baru bisa menghasilkan 55 jutanya saja. Seiring dengan segera diberlakukannya pasar bebas ASEAN pada 2015, kebutuhan akan para pemuda yang mampu menguasai keterampilan dan keahlian di bidangnya masing-masing tentu semakin mendesak donk? 

Kata Badan Pusat Statistik, nih, Sobs, SDM Indonesia masih didominasi oleh pekerja kurang terampil sebanyak 88 juta orang. Di sisi lain pekerja terampil berada di angka 22,1 juta orang dan related expert baru mencapai angka 6,5 juta orang saja. Hiks. Selain itu, negeri tercinta ini juga mengalami kelangkaan insinyur. Kata Kementerian Pekerjaan Umum, nih, Indonesia baru bisa menghasilkan 42.000 dari 175 ribu orang insinyur per tahun [wadoh! Ini ada satu nih, Pak, yang nulis ini juga insinyur lho, hehe]. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja terampil di Indonesia [talent gap]. Sehingga dapat mengakibatkan kondisi di mana berbagai posisi penting di perusahaan-perusahaan diisi oleh pekerja asing. Hiks, sedih yaaa? Hadeuh, jangan dunk. Upayakan agar SDM kita yang terpakai dunk ah!

Sampoerna School System sebagai 
Solusi Meningkatkan kualitas SDM Indonesia

Tiada kata lain, kata kunci 'Talent Gap' serta merta 'mencambuk' kita untuk melek bahkan terperangah. Aih, ga rela donk ah jika posisi-posisi kunci di perusahaan-perusahaan tanah air malah diduduki oleh expatriate alias tenaga terampil dari luar negeri? Apalagi jika kaum expat itu adalah mereka-mereka yang berasal dari India dan Thailand. Wuih, ga relaaaaaaa. Masak sih, negeri sebesar Indonesia, yang berpopulasi sekitar 250 juta jiwa ini, di mana sepertiganya berusia di bawah 15 tahun, ga sanggup meningkatkan investasinya pada perkembangan manusianya? Harus bisa donk! SDM yang berpendidikan tinggi dan terlatih sedang sangat-2 dibutuhkan untuk perekonomian kaya inovasi lho!

Jika kita ingin bersaing di arena global, maka kita harus sigap meraih peluang ini dan menunjukkan keberanian kita untuk mereformasi sistem pendidikan yang sekarang, dengan mengubahnya menjadi mesin penggerak ekonomi, pencipta lapangan kerja dan perbaikan karier, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan penduduk Indonesia. Dan, Sobats tercinta, langkah inilah yang telah dilirik oleh Putera Sampoerna Foundation [PSF], dengan menghadirkan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas yang dapat menjawab permasalahan di atas [talent gap]. PSF telah merancang Sampoerna School System [3S] untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Apa sih 3S itu? 

Sampoerna Schools System [3S] adalah sistem atau perjalanan pendidikan pertama di Indonesia yang membekali siswa didik dengan kurikulum internasional, mulai dari tingkat TK hingga Universitas dan bertekad untuk bekali siswa didik dengan metode ajar yang dapat mengasah kemampuan soft skill serta membangun karakter siswa, memiliki etos kerja, motivasi yang tinggi, kreatif dan inovatif, serta mampu menyesuaikan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan kerja. Yang paling penting lagi, Sampoerna School System fokus pada pendidikan berbasis STEM [menggunakan pendekatan antarilmu] sehingga diharapkan, akan 'menelurkan' calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkaliber tinggi dan memberikan perubahan positif di komunitas sekitarnya.

Sampoerna School System berkomitmen untuk mencetak siswa-siswi Indonesia yang terbaik dan berprestasi serta siap menghadapi tantangan global dengan mempersiapkan mereka secara akademis, mental, emosional dan memiliki basis teknologi abad 21, seperti yang tercantum di dalam salah satu misi mereka di bawah ini, nih!

Diskrinsut dari website Sampoerna Foundation
Creating leaders with vision and integrity. 
Nah, Sobats tercintah, gimana? Itulah sedikit banyak uraian yang berhasil aku rangkum dari seminar 1/2 hari dalam acara inti kemarin ituh. Semoga bermanfaat yaaa, dan bagi Mantemans yang tertarik untuk membekali putera-putera Mantemans pendidikan berbasis STEM, sehingga ready to face the global competition nantinya, silakan tanya jawab dengan pihak Putera Sampoerna Foundation, deh, ya! Untuk harga, ibu Nenny berani bilang bahwa ada rupa ada harga, tapi yang pasti, biaya pendidikan di Sampoerna jauh di bawah sekolah-sekolah bertaraf international lainnya yang ada di Indonesia lho! Penasaran dan berminat? Silahkan cekidot langsung aja ke tekape --> www.sampoernafoundation.org

Serunya STEM Games di PSF Gateaway

Bukan Sampoerna namanya kali, Sobs, jika setengah-setengah dalam menghelat suatu acara! PSF Media-Bloggers Gateaway 2014, memang dirancang sempurna! Fully active, interactive and innovative. Unsur STEM, tak hanya menjadi topik di dalam talkshow seperti yang telah aku ulas di atas, melainkan disisip juga di dalam games yang telah disusun di dalam agenda acara.

Beberapa permainan seru berupa team building, yang dikemas seru sukses bikin participant fully excited. Mixing between Media dan Bloggers yang dicampur di dalam setiap grup [Science, Technology, Engineering dan Math], membuat baik Media person or Blogger semakin kompak. Tiada kesenjangan seperti yang selama ini didesas-desuskan. Kompak aja! :)

Pada games pertama, panitia menyediakan peralatan dari buah jeruk bali, pelepah pisang, tusuk sate [dari bambu] serta sebuah kardus, dan diminta untuk dirancang menjadi sebuah kendaraan dan sebuah senjata. Di sinilah kreativitas dan innovasi setiap grup diuji, sejauh mana skill STEM mereka mampu diberdayakan di dalam mencapai goal [misi yang ditetapkan]. Hehe. Walau terlihat santai, seru dan fun, harus diakui bahwa cara ini sungguh bermanfaat di dalam membentuk team work lho!

Selain games, tentu acara malam hari pertama itu diimbuhi dengan barbeque [jagung bakar, sate] dan nyanyi and get-joget donk. Seru and fun deh, pokoke! Barulah keesokan harinya, di hari kedua, STEM games dilanjutkan. Baik grup Science, Technology, Engineer maupun Math, bermain serius, seru and fun! Kami diminta untuk memenuhi sebuah misi. Yaitu mencari petunjuk berupa clue dan arahan, di mana petunjuk itu ditulis di pada lembaran kertas dan disembunyikan pada tempat-tempat tertentu. Persis seperti permainan mencari jejak [jadi inget kegiatan pramuka deh, ih!]. Sungguh, games ini seru banget, karena setiap menemukan lembaran perintah yang disembunyikan itu, ada rasa excited gimanaaa gitu, dan setiap personil menjadi semakin kompak dengan sesama personil grupnya. Kebersamaan, kekompakan terangkai dengan sendirinya. Apalagi di saat-saat berhasil mengumpulkan semua clue dan 'kupon-2' untuk kemudian ditukarkan dengan benda-benda, yang nantinya akan dirangkai menjadi sebuah alat bagi permainan berikutnya. Wuih, seru banget!

Setelah ke empat grup berhasil menyelesaikan dan mengumpulkan harta karun kupon, dan kemudian ditukarkan dengan benda-benda yang ternyata adalah sebuah rakit, tiga buah ban dan 4 buah helm serta 1 buah dayung, maka kami pun di minta untuk merakit peralatan tersebut menjadi sebuah perahu. Weis, asyik banget! Dan...? Seruuuuuu!

Setiap tim diwajibkan untuk menyeberangkan anggotanya ke seberang dengan menggunakan perahu rakitan ini. Penilaian didasarkan pada teknik merakit perahu, disain rakitan, kecepatan waktu, juga jumlah anggota yang berhasil diseberangkan. 
Gimana, Sobs? Seru khaaaan? Selain seru, tentunya banyak sekali pembelajaran yang kami dapatkan dari gathering keren ini lho!

Jika pada bidang pendidikan, STEM diartikan sebagai Science, Technology, Engineering and Math, maka di dalam games 'team building' ini, maka STEM dapat diartikan sebagai Solid, Teamwork, Efficiency and Meet the goal! Bahwa, untuk mencapai keberhasilan dari sebuah project/usaha, maka diperlukan kekompakan sehingga membuahkan sebuah tim yang kompak, di mana dengan tim yang kompak dan saling bekerjasama ini, akan menciptakan efisiensi kerja, dengan kerja yang efisien ini maka tujuan akan tercapai [meet the goal]. 

catatan utama, Pendidikan Berbasis STEM,
Sampoerna School System
Al, Bandung, 11 Desember 2014


Sumber: 

Talkshow pada acara PSF Media-Bloggers Gateaway 2014 dengan narasumber: 
- Ibu Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, 
- Ibu Ainun Chomsun, Pemerhati Pendidikan dari Akademi Berbagi Indonesia 
- M. Ikhlasul Amal Ph.D, Peneliti dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI.

Press release acara PSF Media-Bloggers Gateaway 2014


Media & Bloggers Gateaway

Bermula dari pemberitahuan seorang teman blogger di FB Grup Blogger Bandung, bahwa Putera Sampoerna Foundation akan mengadakan sebuah acara keren bertajuk Media & Bloggers Gateaway, and inviting exclusively the Journalist and Bloggers to attend this agenda, maka sesuai petunjuk yang ada di grup, aku pun segera mengajukan permohonan via email kepada panitia untuk diperkenankan turut serta. Balasan dari panitia [Mba Kristin as the person in charge] ternyata tak pakai lama, eikeh diterima dan diminta untuk menunggu official invitation yang akan dikirimkan kemudian. Yeay!!! Ini sungguh berita paling menggembirakan sekaligus mengharukan, karena [awalnya] there are only 5 seats that go to Bloggers gitu lho, dan eikeh terpilih sebagai salah satunya. Alhamdulillah. Sempat penasaran juga akan siapa ke 4 blogger lainnya yang turut serta, do I know them? 

Hari H itu pun tiba, dan ternyata, Sobs, ke-empat bloggers lainnya itu adalah teman-teman Blogger Bandung yang ndilalah-nya adalah teman-teman yang semuanya aku kenal dan saling akrab! Aha! What a small word ya? Padahal applying via emailnya itu sendiri-sendiri dan sama sekali ga saling kompromi lho!

Dan ternyata, Sobs, #PSFGateaway berbaik hati dengan menambah quota bagi bloggers sehingga terhitung totally ada 10 blogger yang turut serta di dalam acara ini. Sementara dari media [journalist] kalo ga salah ada 20 orang gitu deh. Dan, honestly, ini adalah gathering pertamaku dengan para jurnalis, dan rasanya? Seru pake pisan, lho!

Jika selama ini kita sering mendengar bahwa awak media itu agak-agak sombong gituh, e-ternyata, enggak tuh! Mereka berbaur asyik lho dengan para bloggers. Ya tentu berkat kepiawaian duo MC cantik-ganteng yang memandu acara juga sih. Btw, tentang keseruan dan apiknya acara ini, aku ceritakan kemudian deh ya. Sekarang, let me share you the fun way we start from Bandung in reaching the meeting point, alias keseruan kami [aku, Nchie Hanie dan Erry si bibi titi teliti] dalam mencapai Gedung Sampoerna Strategic Square, yang merupakan tempat di mana seluruh peserta Media-Blogger Gateaway harus berkumpul, untuk bertolak ke tekape [Mongolian Camp di Bogor].

Nge-Dora di Dini Hari

Tentu bukan hal mudah bagi kami, tiga Dora emak cantik yang ingin meng-eksplor Mongolian Camp, untuk mendapatkan tumpangan dan sampai pada pukul 8 pagi di Gedung Sampoerna Strategic Square di Jalan Sudirman, Jakarta sana. Apalagi di hari kerja, rasanya itu adalah hal yang mustahil, jika kami bertiga harus menumpang bis antar kota atau pun kereta api. Bukan tak ada travel car, bis atau kereta api yang berangkat pada pukul tiga dini hari sih, tapi dari rumah ke travel car or kereta api itu lho, mustahil banget deh rasanya. Dini hari gitu lho! Siapa yang mau anterin? Hingga kami pun sepakat untuk memberdayakan Gliv [Grand Livina kesayanganku], untuk mencapai tekape. Fine. Solusi pertama selesai. Pemikiran kami, ntar ke Bogornya, pake bis yang telah disediakan oleh panitia dan Gliv kami titipkan di arena [Gedung Sampoerna] saja. 

Narsis cantik dulu donk, sebelum berangkat. Ah iya, kanan bawah, adalah
duo MC keren dari Global TV. Pasti familiar dengan
Gati Kamka dan Togi Sinaga khaan? 
Etapi, ternyata, Sobs! Begitu sampai di meeting point, dan setelah ngobrol akrab dan cantik dengan panitia, ternyata bukan hal murah menitipkan Gliv di sana. Mahal, bo'! Empat ribu rupiah perjam! Sebuah angka yang bikin wow jika dikalikan dengan 36 jam. Hihi. Panitia telah berusaha untuk mendapatkan kompensasi sih, tapi apa daya, ternyata peraturan tetap peraturan. Jadi, tetap, Rp. 4000,- per jam! Hehe. Ya sutra deh. Setelah mengaktifkan pola pikir emak-emak [kali kali dan tung-hitung], jadilah kami menitipkan Gliv di area parkir, dan menikmati kebersamaan berangkat naik bis bersama rekan-rekan lainnya, menuju The Highland Park Resort, Bogor alias Mongolian Camp. 

Sebuah pilihan bijak yang bener-bener tepat, karena perjalanan dan kebersamaan yang tercipta di dalam bis itu begitu menyenangkan. Digawangi oleh duo MC cantik dan ganteng [Gati Kamka dan Togi Sinaga] dari Global TV, yang langsung menyapa kami dengan renyah dan humor segar pengikat kebersamaan, sungguh menciptakan perjalanan berkelok-kelok menuju Bogor itu tidak terasa melelahkan. Derai tawa memenuhi ruangan bis. Seru! Plus panitia yang begitu ramah, baik hati dan berbaur dengan kami semua, menambah klop dan ceria suasananya. 

Welcome to the Mongolian Camp! 

Wow, wow dan uwoooow!!! Itulah komentar yang meluncur bebas dari mulut kami, para undangan begitu mendaratkan kaki di area mongolian camp ini. Disambut ramah oleh petugas resort plus welcome drink, makan siang, dan setelah itu dipersilahkan untuk menuju ke kamar yang telah ditentukan oleh panitia. Dan penasaran akan bentuk luar dan dalam dari kamar yang aku tempati? Hehe. Look at the picture beside deh! 

Bentuknya meniru rumahnya orang-orang Mongol yak? Tapi yang ini berdinding beton lho, etapi, bagian dalamnya, tidak dibiarkan bagian beton mengintip keluar, melainkan dibungkus apik oleh kain gorden cantik berwarna biru [untuk kamarku], dan langit-langitnya juga dibungkus unik dengan kain aneka warna. Lihat deh gambar kanan bawah. Serasa tenda pesta yang unik deh. Tapi, fasilitas di dalam kamarnya itu lho, spring bed nyaman dan elegan menanti untuk ditiduri. Hehe. Tak hanya itu, bath room-nya juga sekelas hotel2 berbintang lainnya lho. Ga heran jika kamar ini diklaim seharga di atas Rp. 2 juta rupiah per malam. *Bener ga sih? Lirik panitia. 

The Highland Park Resort emang luar biasa. Menawarkan kamar-kamar unik dengan view gunung Salak yang menantang, plus arena bermain dan water parknya yang bikin hati tertantang. Belum lagi area api unggun hingga ke taman bunganya yang terdapat di bagian belakang sana, sungguh menyegarkan mata yang memandang deh. Bener-bener bikin happy!

Kami diberi waktu kurang lebih dua jam untuk beristirahat, sebelum berkumpul kembali di sebuah tenda unik yang telah disulap menjadi ruang seminar. Ya, acara utama hari ini adalah seminar tentang system pendidikan baru yang dikembangkan oleh Putera Sampoerna Foundation, dalam rangka menghadapi persaingan global nanti. Penasaran ruang seminar cozzy dan rentetan acara penting lainnya? Yuk ikuti reportase ala Alaika Abdullah pada postingan ini atau langsung klik --> STEM - Sistem Jitu Sambut MEA 2015, ok? 

catatan permulaan tentang Media & Blogger Gateaway
yang diadakan oleh Putera Sampoerna Foundation
Al, Bandung, 9 Desember 2014
Lagi duduk santai sembari ngopi di sebuah cafe cantik seputaran Dago Atas, ketika sebuah sms masuk ke my smart andro. Sebuah pesan singkat, "Al, cek link ini deh, barang yang elu cari pas lagi promo tuh. Limited edition, buruan! Dari seorang teman yang sama-sama penggemar barang unik. Yup, sebulanan ini, aku memang sedang berburu container mungil artistik yang bisa digunakan untuk nyimpenin perhiasan gitu deh. Dan, Sari, adalah teman terbaik dalam berdiskusi hal-hal seperti ini.

Mendapatkan sms ini, maka aku segera meraih tabletku dan meluncur ke link yang diberikannya. Aih, bener saja, ini barang, mah, cantik pisan! Aku sukaaaa. Pinky nan blink...blink! Klop banget untuk menyimpan satu dua perhiasan yang juga berkilau.

Cek and ricek harga, serta metode pembayaran. Seep! Boleh bayar via atm transfer, sms banking, m-banking juga internet banking. Dan menerima pembayaran melalui rekening BCA. Klop deh! Maka, tunggu apa lagi, ini barang cuma tinggal satu [katanya sih], dan daripada diambil orang, mumpung sedang diskon pula, maka segera deh aku proses. Order, dan lakukan pembayaran alias transfer uang. Metode yang aku pilih adalah via net banking. Tak perlu menunggu lama, begitu transaksi well done, dan bukti transfer uangnya telah mereka terima, aku pun mendapatkan konfirmasi bahwa pembayaranku telah masuk ke rekening mereka dan barang yang aku pesan akan segera dikirimkan. Sore ini juga. Aih, Alhamdulillah. Asyiknya jaman teknologi canggih ya begini ini. Transaksi bisnis cukup dari ujung jemari saja! Dan selaku nasabah BCA, jelas aku merasa dimudahkan banget, karena kebanyakan online shop atau pelaku bisnis online tuh, juga banyak yang menyediakan rekening BCA untuk menerima pembayaran atau pun transaksi bisnis mereka. Ya, tentu saja, dengan satu atau dua bank pendamping lainnya. :) Pendeknya, hidup di jaman sekarang ini, dengan dukungan penuh dari kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan hidup ini menjadi jauh lebih indah dan lancar! Ya, seperti slogan dari bank keren yang satu ini, nih, Sobs!

sekedar sharing,
Al, Bandung, 6 Desember 2014
Entah mengapa, aku masih cinta banget akan si hitamku yang satu ini. Kunamai dia Oryx, singkatan dari Onyx Blackberry. Telah lebih dari 4 tahun menemani, mulai dari bentuknya yang gres, mulus dan apik, hingga kini telah mulai terlihat butut. Bukan saja penampilan yang tak lagi kece, kinerja-nya pun kini berbanding lurus. Suka hang jika kebanyakan aplikasi. Hiks. 

Itu pula sebabnya kenapa aku membagi tugas si Oryx ke smartphoneku lainnya, yang hadir belakangan. Agar Oryx tetap bisa berfungsi dengan baik, baik untuk teleponan, smsan mau pun menjalankan beberapa aplikasi yang aku benamkan di sana. 

Bicara tentang aplikasi, jadi ingat akan app world blackberry deh. Dulu, waktu masih maruk ber-BB ria, aku paling sering tuh main ke sana, mengintip aneka aplikasi menarik yang dipajang di sana. Dan paling getol download aplikasi gratisan, karena aplikasi berbayar yang sebenarnya jauh lebih komplit servicenya itu, susah banget dibeli. Bukan karena ga cukup duit, wong harganya cuma sekitar Rp. 15 rebon kok, tapi karena metode pembayarannya itu lho, kudu pake kartu kredit atau paypal. Aih, males deh! Padahal, aku yakin banyak banget dari kita yang ingin upgrade si aplikasi gratisan, ke versi premiumnya, agar bisa digunain maksimal. Contohnya aja, aplikasi Screen Muncher, pada familiar kan ya? Nah, hasil skrinsut kita jadi kurang menarik karena ada watermark 'screen muncher'-nya kan? Terus kita juga ga bisa mengutak-atik warna serta mengubah suaranya, jika tidak membeli full version-nya. Hiks.  

Tapi ternyata, Sobs, berkat kolaborasi cantik antara Blackberry dan operator GSM seperti XL dan rekan-rekan sejawatnya, kini kita sudah bisa mendownload aplikasi berbayar dengan cara yang lebih mudah dan memungkinkan, lho! Caranya, Al? Yup, caranya adalah dengan membayar pake pulsa! Asyik khaaaan? 

Sumber gambar diambil dari www.xl.co.id
Jadi pulsa kita akan terpotong sesuai dengan harga aplikasi yang kita beli. Sebenarnya sih, metode ini sudah lahir sejak tahun 2013 sih, tapi kayaknya, eikehnya nih yang kudet alias kurang update yak? Hihi. Tapi bagi yang belum mengetahuinya, bukankah informasi ini juga akan menjadi informasi yang berharga? :)

Terus syarat dan cara membelinya gimana nih, Al?

Syarat dan caranya gampang kok, Sobs, nih, pantengin deh panduan yang ada di gambar di bawah ini yaa? Ini khusus untuk pengguna XL lho ya, seperti provider yang dipake Oryx. :)



sekedar sharing,
Al, Bandung, 23 November 2014


Sudah familiar donk dengan 'kebijakan' berpakaian batik di hari Jumat? Kebijakan yang umumnya berlaku bagi para pegawai baik di instansi pemerintah maupun swasta. Aku sendiri, pada awalnya sih, kurang begitu suka dengan pakaian batik, selain dari disainnya yang masih sangat sederhana [dulu lho ya...], hingga ke image-nya yang lengket pada daster, sprei, kain sarung, kain panjang dan selendang. Itu dulu, pastinya.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, dan upaya keren para designer yang berupaya mengangkat image batik, dengan menciptakan aneka disain pakaian nan chic and trendy dari berbagai ragam batik Nusantara, perlahan aku jadi suka, deh, mengenakan pakaian batik. Apalagi kini berburu pakaian batik nan cantik itu, tak lagi mengharuskan kita terjun langsung ke pasar-pasar atau mal, tapi cukup melalui ujung jemari alias belanja online. Jadi semakin memudahkan kita dalam melengkapi koleksi kita. Trimakasih internet, trimakasih online shop! Hehe.

Berbicara tentang pakaian batik, beberapa teman yang tahu bahwa dulunya aku tuh kurang suka berbatik, suka iseng nanyain kok kini aku berubah haluan? Kok kini aku rajin koleksi pakaian batik? Dan dari mana sih belinya? Kok cantik-cantik koleksinya, padahal mereka tuh tau bahwa aku paling males keluyuran apalagi masuk pasar or mal hanya untuk shopping.

Well, kan udah dibilang tadi, bahwa sekarang ini kemana-mana itu cukup dengan 'menarikan jemari'. Iya lah, memainkan jemari di atas keyboard laptop or smartphone, yang terhubung dengan internet! Itu syarat utamanya. Jika itu sudah terpenuhi, maka kita akan langsung terpana, saat mengunjungi online-shop online-shop yang terhampar di ranah maya. Salah satu favoritku adalah Elevania.co.id. Pernahkah Sobats mengunjungi toko yang satu ini? Coba deh, pasti Sobats akan dibuat kagum oleh aneka pakaian yang terpajang di etalasenya. Tak hanya itu, harganya juga terjangkau lho!

Tentang alasan berbatik? Nah, kalo yang ini sih, karena kini aku menyadari bahwa batik adalah warisan budaya khas Indonesia, yang juga telah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya manusia milik Indonesia, yang sudah pasti harus kita cintai, lestarikan dan populerkan. Selain itu, mengenakan batik itu bikin adem, apalagi jika kita sedang berada di area atau ruangan non AC, sifat mendinginkan yang ditimbulkan oleh bahan batik, itu ngebantu banget! Kalo Sobats sendiri, gimana? Suka berpakaian batik juga kah? :)

Sekedar sharing,
Al, Bandung 22 November 2014
Memiliki saudara yang semuanya adalah laki-laki, yang adalah juga penggila soccer alias sepak bola, tidak berarti mampu mempengaruhi aku dan ibu untuk ikut-ikutan melebarkan mata mantengin layar kaca, hanya untuk sekedar bersiap-siap meneriakkan "Golll" atau memberi semangat untuk tim yang sedang didukung.

Bagi aku dan ibu, walau layar kaca di ruang tengah rumah kami itu senantiasa menayangkan acara sepak bola dari berbagai belahan dunia, teteup saja, ga suka ah! Kami memilih menyingkir dan mengalihkan perhatian ke buku bacaan atau malah beraktivitas di dunia maya [bagiku] sementara ibu malah melarikan perhatian ke obyek jahitan yang sedang digarapnya. Yah, kami lebih memilih mengalah pada suara terbanyak di rumah kami [empat lelaki dan 2 perempuan], daripada suasana menjadi kacau.

Keadaan ini terus berlangsung dalam damai, hingga kemudian satu persatu dari kami, beranjak meninggalkan rumah karena memang sudah harus mandiri. Ya karena berumah tangga, karena bertugas di kota lain dan alasan lainnya. Namun, pada saat kami kembali berkumpul di rumah induk, ternyata kebiasaan ini, kembali berulang. Dari informasi terpercaya yang aku peroleh sih [dari istri adik-adikku], ternyata, kegilaan akan soccer ini tak juga mereda, melainkan turut serta ke rumah baru mereka. Sang istri mengalah, pastinya. Dari cerita ipar-iparku, ternyata,  selain 'terikat' pada layar kaca, atau live streaming siaran terkait di dunia maya, adik-adikku itu juga heboh berburu berita prediksi bola. "Lha, emangnya Edo suka taruhan?" tanyaku kaget, pada Tiara, istrinya Edo.

"Hehe, setau saya sih ndak, Mbak. Cuma katanya ada rasa gimanaaaaa gitu jika bisa mengetahui lebih awal, atau membaca ulasan hingga ke ramalan sebuah pertandingan. Karena saya sendiri juga penggila bola, jadinya saya juga ketularan hal yang sama sih, Mbak. Rasanya gimanaaa gitu jika punya wawasan lebih tentang team yang kita dukung itu."

Tiara menjelaskan panjang lebar, penuh semangat. Beruntung Edo punya istri yang sehobi, ya? Jadi friksi yang terjadi gegara rebutan siaran televisi, atau sejenisnya bisa diminimalisir. Hehe. Kalo Sobats sendiri gimana? Are you a soccer mania? J


Sekedar coretan,
Al, Bandung, 21 November 2014

Harga-harga mulai meroket. Tadi pagi, 12 jam setelah pemberlakuan kenaikan harga BBM, imbas pertama yang aku rasakan adalah, naiknya ongkos angkutan umum alias angkot. Masa', dari pasar burung tungku ke tempat tinggalku yang biasanya cukup dengan membayar 1000 rupiah [berjarak kira-kira 400 meter], eh sejak tadi itu, naik ke 2500 rupiah bo'! Duh, ampun dije deh ini. Belum lagi tiap 'ngasih minum' si Gliv [isi bensin mobil], pasti ga akan cukup lagi 200 rebon untuk menuhin setangki-nya, hiks.

Imbas berikutnya sudah pasti efek domino dari kenaikan harga BBM ini, yaitu kenaikan harga barang-barang sembako. Aih, pasti ini akan bikin para emak semakin pusing dalam mengatur alokasi dana belanja. Syukur-syukur jika income juga berbanding lurus dengan kenaikan BBM, kalo ternyata berbanding terbalik alias ga naik gaji atau income? Pasti bikin manyun kan? Aku sendiri, 'aksi teror' ini ditutup dengan 'laporan' dari Intan bahwa smartphone-nya yang memang sudah berusia senja lama itu harus di-lembiru [lempar dan beli baru]. Hadeuw, berapa duit lagi ituh, Nak? Di tengah kebutuhan membayar iuran semester kedua [Desember nanti], plus deadline tagihan asuransi yang juga sudah jatuh tempo, maka kebutuhan bulan ini sudah pasti bikin eikeh sulit tersenyum deh. Hayyah, gaswat ini. 

Etapi, ga ada gunanya mengeluhkan keadaan bukan? Yang terpenting adalah bagaimana menyiasati keadaan genting ini agar kita mampu memenuhi kebutuhan hidup seperti biasanya. Iya enggak, sih, Sobs? Misalnya, dengan memaksimalkan penggunaan angkot untuk transportasi dan baru akan gunakan mobil pribadi jika memang benar-benar diperlukan. Langkah selanjutnya adalah dengan benar-benar selektif dan cermat di dalam berbelanja. Yes, selektif dan cermat di sini adalah bener-bener bisa membedakan antara 'butuh' dan 'ingin'. Cara cermat lain yang aku paling suka tuh, adalah berburu barang bagus yang sedang diskon, sale atau cuci gudang, baik via online shop mau pun offline shop! Hehe, emak-emak banget yak? Hihi.

Kupon keren ini langsung bikin mupeng euy! Cocok nih untuk ganti smartphone Intan yang kudu di-lembiru
Ada satu lagi lho cara cermat berbelanja hemat, yang aku sendiri baru ngeh dan mulai tergila-gila untuk menggunakannya, yaitu berbelanja pakai kupon alias voucher! Beberapa toko online sekaliber Lazada, Zalora, Expedia, Groupon Indonesia, Streetdeals dan Qoo10 ternyata bekerjasama dengan sebuah situs bernama iPrice dalam menyediakan kupon-kupon tersebut. Caranya ga sulit kok, Sobs. Cukup masuk ke halaman iPrice, dan cek-ricek deh kupon-kupon yang tersedia di sana. Aku sendiri langsung tertarik untuk ambil penawaran terhadap kupon di atas, tuh. Pas banget untuk beli smartphone baru for Intan. Hehe.

Kalo ga komit pada niat awal, terus terang, bermain-main di situs ini suka bikin 'kalap' lho, Sobs! Haha. Habis, penawarannya itu lho, menggiurkan banget! Siapa coba yang ga mupeng melihat penawaran kupon 'tanpa ada masa berlaku' maupun yang berbatas waktu, dengan diskon gede-gedean? Aku sendiri jadi tertarik untuk mengambil kupon penawaran yang satu ini deh! Hihi, biar puas narsis-narsisan gitchu. :)

Yes, akhirnya bisa beli tongsis keren dengan harga murah, yeayy!
Memanglah yaa, di tengah kemelut ekonomi yang kian menanjak, sebenarnya ada saja jalan cermat menghemat uang belanja. Ya, salah satunya dengan cara memanfaatkan kupon yang disediakan di situs ini. Tapi..., teteup, kita kudu cermat di dalam mempergunakan kupon-kupon ini, karena ada kupon yang mensyaratkan begini dan begitu. Jadi perhatikan kuponnya dengan teliti, jangan sampai sudah habis masa berlaku [bagi yang berbatas waktu], tidak memenuhi syarat minimum pembelian, salah masukin kode kupon atau malah barang yang dibeli tidak sesuai dengan jenis yang tertera di kupon tersebut. Jadi kudu teliti, ya, Sobs!

sekedar berbagi pengalaman,
Al, Bandung, 18 November 2014
KopDar, senantiasa memberikan sensasi tersendiri bagi setiap event/moment-nya. KopDar dengan si A, begini, dengan si B, begitu. Yang jelas, selalu saja mampu memberikan sensasi luar biasa bagiku setiap melakukan KopDar, terutama yang pertama kali dengan sahabat-sahabat mayaku, khususnya sahabat blogger.

Malam ini, sebelum beranjak melaksanakan tugas lainnya, aku ingin tampilkan sebuah foto cantik berisi tiga wanita cantik yang aku yakin, Sobats semua pasti mengenalnya. Uhuy! Siapa mereka? Yuk langsung pantengin foto di bawah ini deh, ya! :)

Pada kenal dengan tiga wanita bening cantik ini khaaan? 
Yes, yang sebelah kiri biasa dipanggil sebagai 'si bening' oleh si pak boss (nya),  tenarnya adalah Nchie Hanie, yang tengah, adalah eikeh [Alaika] dan yang paling kanan, yang senyumnya begitu menawan itu adalah Mba Lidya.
Kebersamaan ini tercipta saat lunch time, pada acara yang diadakan oleh PLN berkolaborasi dengan blogdetik, berlokasi di Jakarta. Lupa tempat acaranya, hehe.

Sobats sendiri, senang KopDar ga?
Sekedar catatan random,
Al, Bandung, 18 November 2014



Boleh saja berselimut kemiskinan, namun tekad dan kepercayaan bulatnya bahwa pendidikan adalah jalan terbaik ubah nasib, menjadikannya nekad merantau di usia dini. Tak harus dijenguk ibu, tak harus dikirimi ayah. Tak perlu bersepatu, tak harus berseragam, yang penting punya buku tulis dan boleh minjem buku pelajaran. Cukup. Kini lelaki itu hidup jauuuuuh lebih baik, bahkan berkemampuan untuk hantar putra putri ke kehidupan yang benderang. Lelaki itu, Ayahku, lelaki hebat dengan pundak siaga untukku labuhkan air mata. Selamat Hari Ayah Nasional, Yah! Terima kasih untuk tanggung jawab dan tekad bulatmu dalam memastikan kebahagiaan kami. Bersamamu, damai itu selalu ada..., GBU Yah!

Bersama Ayahanda di sebuah taman di Belarus, July 2013.

catatan spesial untuk Hari Ayah Nasional,
Al, Bandung, 12 November 2014
jumlah kata :100 kata
Seonggok ragu, sebenarnya sudah mengintip di hati bahkan sejak shalat Subuh tadi pagi. Namun karena janji yang sudah disepakati, maka kulangkahkan kaki dengan Bismillah. Menumpang bus antar kota bertuliskan Arimbi, sampailah aku dua jam setengah kemudian di tekape. Satu jam lebih cepat dari waktu yang kami sepakati. Karena aku yang lebih dulu sampai, maka adalah tugasku untuk mencari meeting point sekaligus meeting venue. Sengaja aku pilih sebuah cafe berinisial DD, yang secara umum memang nyaman untuk hangout juga meeting.

Hm, so far still so good. Sengaja kutahan diri dari keinginan wara wiri di Slipi Jaya Plaza yang begitu menggoda mata dan beresiko mengoyak dompet ini. Kuingatkan diri, ingat dompet, Al! Banyak pengeluaran bulan ini, lho! Oops! Jadilah aku menenggelamkan diri ke dalam materi yang hendak kami bahas nanti, sembari tentu saja, berselancar jaya di dunia maya seraya mengutak atik Oppi (my smart Oppo) yang akhir-akhir ini mengulah. Setiap download ato update applikasi baru, selalu aja keluar notif 'downloading error, not enough space' apa gitu....

Jadi, mumpung sedang berada di area full wifi, langsung deh aku tenggelam dalam keasyikan utak atik Oppi. Hingga, waktu yang ditentukan tiba, dan si klien belum juga menampakkan diri, aku pun mulai was-was. Ah, paling kejebak macet. Kunanti beberapa menit hingga kemudian aku pun jadi penasaran. Sms yang kulayangkan 1/2 jam lalu belum juga beroleh jawaban. Aih, ada apa dengannya? Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengannya....

Akhirnya, kuraih juga smartphone-ku untuk memanggil nomornya. Ya ampun, ternyata sudah ada sebuah sms yang nangkring manis di inbox. 'Al, maaf banget, tak disangka, istriku menyusul dan sekarang sudah ada di hotel. Ijinkan saya temui istri dulu ya, nanti saya ke tkp. Jangan pulang dulu, tunggu ya.' Oalah..., sang istri bikin surprise kah? Atau malah sedang jadi intel? Hihi. Whatever lah, aku rapopo seh. Kan eikeh cuma teman dan punya sedikit kerjasama dengannya, tak lebih tak kurang. Jadi oke deh. Baiklah, aku tungguin deh. Kubalas dengan pesan singkat, 'OK Bos.'

Dua jam berlalu dalam damai, namun genderang perang mulai ditabuhkan oleh hatiku. Aih, ini ga ada kabarnya, sementara eikeh kan harus balik ke Bandung. Bisa kemaleman nih, mana ga bawa Gliv. Hadeuh. Kuraih smartphone-ku dan menelepon nomornya. Aih, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif terdengar ibarat sebuah ejekan. Masak sampai harus matikan hape segala seh? Ya sudahlah, dibalik kecewa, kucoba berbesar hati. [Andaikan] aku di posisi istrinya, dan sedang menginteli suami, apa yang akan aku lakukan? Ih, tapi aku kan belum pernah melakukan hal seperti itu..., haha.

Ya sudah deh, mending pulang aja. Setengah lima aku cabut dari cafe DD dan chitchat sebentar dengan si abang tukang ojek di pinggir jalan, pas di depan Slipi Jaya Plaza. Menanyakan kendaraan apa yang bisa membawaku ke stasiun Jakarta Kota. Ditawarin naik ojek dia aja sih, cuma aku belum pernah naik Kopaja, jadi ingin mencobanya. Dan ternyata asyik juga! Aku kebagian jatah berdiri, seruuuu. Bersama beberapa penumpang lainnya, kami turun di stasiun Jakarta Kota. Sayangnya, ternyata kereta yang berangkat ke Bandung baru ada sekitar jam 9 malam. O ow! Jangan dunk. Maka aku disarankan untuk mencapai stasiun Gambir, karena kalo naik dari sana, aku bisa berangkat pukul 19.50 wib. Jadilah aku bergegas numpang ojek ke sana.

Perjalanan menembus kemacetan kota Jakarta di sore jelang malam seperti ini, bagi kebanyakan orang sudah pasti ngebosenin dan bikin bete, tapi bagiku yang jarang-jarang mengalaminya, menjadi sesuatu yang aku anggap fun. Apalagi si abang ojeknya termasuk gesit salip sana salip sini, bikin perjalanan tambah seru. Sampai-sampai aku jadi lupa dengan 'kekecewaan' yang ditimbulkan karibku tadi.

Benar saja, sesampai di Gambir, masih ada beberapa tiket yang available untuk ke Bandung pukul 19.50 wib. Itu artinya aku masih harus menanti sekitar dua jam kurang dikit lah. Tak ape, rapopo, yang penting pulang ke Bandung. Untuk menanti waktu keberangkatan, kuputuskan untuk hangout lagi di sebuah cafe. Kembali aku memilih cafe yang sama dengan yang di Slipi Jaya tadi. Sekalian beli donutnya untuk oleh-oleh deh.

Senja mulai turun, kumandang azan Magrib mulai diperdengarkan. Namun karena jemaah di Mushalla yang tak seberapa luas itu sedikit membludak, kuurungkan niat untuk shalat Magrib. Aku jamak di Isya aja deh ntar sampai rumah. Maka aku kembali menenggelamkan diri di dunia maya. Ya, bikin postingan ini nih! Hehe, biar ga bete gituh, Sobs! Iya dunk, ngapain juga kita harus bete, toh si karibku pun pastinya tak mengharapkan situasi jadi seperti ini. Namun apa daya, pasti dia tak kuasa melepaskan diri dari intaian dan pelukan sang istri, sehingga, dengan terpaksa, pertemuan dan meeting ini di-TIADA-kan dulu deh. Ditunda saja. Biarlah, yang penting damai. :)

Dan aku? Kecewakah aku? Hm..., iya sih, soalnya udah jauh-jauh datang dari Bandung gitu lho. Tapi ya sudahlah, ngapain juga memelihara kecewa, ntar aura negatif ini malah menyebar dan mempengaruhi energi sekitar menjadi negatif pula. Ah, mending aku utak atik foto saja, dan bermain-main di stasiun.

catatan penutup malam,
Al, posted from Argo Parahyangan, 6 November 2014




Tulisan ini, seharusnya posted tepat pada hari Blogger Nasional kemarin. Tapi gegara sibuk berjibaku dengan urusan offline, driving over here and there, jadilah ini draft teronggok di pojokan folder. Hari ini, usai nge-review dua laporan yang baru disubmit oleh klien, jadilah daku duduk manis sejenak, melihat-lihat blog tercintah, yang draft-nya lumayan juga euy!

Satu dua tiga dan empat *nyanyi* lima enam, tujuh delapan. Wew, lumayan juga, ada 8 draft yang duduk manis dan lama tak tersentuh. Sabar yaaaaa. Hari ini mau update yang ini dulu deh yaaa. Mumpung aroma hari blogger nasional masih semerbak di sekitar. :)

Bicara tentang blogging dan pernak perniknya, tiada henti rasa syukurku ketika pada tahun 2007 telat banget yaaak? jemari ini membawa diriku berselancar heboh di atas gelombang cinta lautan maya. Takjub! Hadoooh, kemana aja eikeh selama ini bo'? Tenggelam di quality control room sebagai quality control engineer di sebuah perusahaan cat terkemuka di kota Medan, sampai tak sempat melongok ke sebuah dunia lain yang begitu cetar bergelora? 

Untungnya keputusan beralih haluan gegara tsunami menimpa Aceh, membuka kesempatan bagiku untuk berkenalan langsung dengan internet. Setiap hari, segala komunikasi dengan kantor pusat di Portland kudu lewat email dan skype, yang pastinya butuh koneksi internet. Mataku terbuka lebar. Lapar dan dahaga akan pengetahuan tentang dunia baru yang satu ini. Hingga suatu hari, gegara googling tentang cara membuat laporan yang efektif dan efisien, mampirlah aku di sebuah blog. Di situlah aku mulai mengenal tulisan-tulisan non formal, yang dikemas dengan hangat, bersahabat dan informatif! Langsung jatuh cinta. 

Aih, aku juga harus bisa nih punya blog seperti ini. Harus bisa punya media digital untuk menampung hobi menulisku yang mendadak menggebrak ke permukaan. Bergurulah aku pada si Mbah [Google], dan terciptalah 6 buah blog sekaligus! Hihi. Maruk pake bingits dah eikeh! Nyesel dan kewalahan di sela tugas rehab rekon Aceh Paska tsunami? Tidak atuh. Malah hepi. Tertantang dan bikin adrenalin berpacu kenceng. Rasanya gimanaaaaa gitu jika berhasil menaikkan satu postingan di tengah kesibukan kerja. Berhasil nyuri waktu itu sensasinya luar biasa. Bangga! 

Tanpa terasa, tujuh tahun sudah akun blogger ini tercipta, dan tujuh tahun sudah aku menjadi blogger. Bahagianya luar biasaaaa. Banyak teman dan sahabat yang kuperoleh dari gelar yang satu ini. Bertambah wawasan dan jaringan juga berkat kegiatan yang satu ini. Banyak pula penghargaan bahkan rupiah yang telah mengalir dari kegiatan yang satu ini. 

Hari ini [seharusnya tepat di hari Senin, 27 Oktober 2014], aku ingin berterima kasih kepada siapa pun yang telah turut serta mencomblangi aku dengan dunia maya ini, terima kasih kepada kamu2 yang telah mengajarkan aku blogging, terima kasih kepada kamu-kamu yang telah berinteraksi positif denganku di dunia maya ini, terima kasih kepada Sekarani Tjahyono, Mira Sahid, Una, Ririe Khayan, Mas Stupid Monkey, Mba Lidya Fitrian, Mba Reni Judhanto, Nchie Hanie, Teh Dey dan Meti Media serta Mimi Arie Radial, yang telah menjadi sahabat2 onlineku pada awal-awal blogging dahulu, yang akhirnya menjadi sahabat2 baikku, secara online-offline, semoga persahabatan indah ini semakin indah dan bermanfaat bagi kita semua. 

Keep blogging happily and possitively. Happy Belated Blogger Day, Blogger!
sepenggal catatan istimewa,
Al, Bandung, 28 Oktober 2014

Hari Minggu kemarin, dapat undangan untuk hadiri acara yang diadakan oleh Manulife. Eits, bukan Manulife Insurance lho ya, tapi Manulife Reksa Dana. Bersama sembilan teman-teman Blogger Bandung lainnya, kami hadir di tekape, yaitu di Istana Plaza, tepatnya di Giggle Box. Enaknya jadi blogger tuh begini nih, suka diundang untuk hadiri berbagai acara, jadinya nambah ilmu/wawasan, nambah pula jaringan pertemanan/network. Asyik khaaan?

Well, back to the topic. Acara dimulai sekitar pukul 4 sore, sesuai dengan yang dijadwalkan. Seperti biasa pula, segenap hadirin disuguhkan camilan, minuman sembari menikmati satu persatu agenda acara. Agenda acara utama hari ini, tentu saja seperti yang tertulis di atas tuh, pada judul, yaitu 3 Langkah Sadar Investasi ala Manulife Reksa Dana.

Yup, investasi! Sesuatu yang mungkin masih sangat banyak diabaikan oleh masyarakat kita, yang sehari-harinya berjibaku dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin meninggi, sehingga mau tak mau, terpaksa harus mengenyampingkan urusan investasi sampai akhirnya bener-bener jadi gagap investasi. Butuh sih, tapi mau gimana lagi? Untuk biaya hidup aja kagak cukup, pegimane mau nabung atau invest? Itulah jawaban yang sering kita temukan jika pembicaraan tentang investasi mengemuka.

Kemanapun tujuan kita, perjalanan kita harus diawali dengan satu langkah awal. Dan untuk mengantar Anda menuju apapun tujuan hari depan Anda, kami persembahkan bukan satu, tapi sekaligus tiga langkah awal; 3i - insyaf, irit dan invest.

Quote bertulisan biru di atas, tertera di dalam booklet mini yang di-handout oleh Manulife Reksa Dana bagi para partisipan yang hadir, dan langsung menarik minatku untuk segera membalik ke halaman berikutnya. 3i? Insyaf, Irit dan Invest! Yuk kita intip satu persatu i-nya itu yuk!

i pertama : Insyaf

Insyaf di sini adalah menyadari bahwa untuk menempa kehidupan masa depan yang aman, nyaman dan terkendali, kita harus dengan sadar untuk mempersiapkannya. Harus benar-benar punya niat untuk mempersiapkannya dengan baik. Harus menyadari beberapa hal berikut ini;

1. Bahwa grafik kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat, bukannya menurun. Jelas donk, meningkatnya usia anak, meningkat pula tingkat pendidikannya, yang efeknya jelas kepada kebutuhan biaya yang semakin tinggi pula.

2. Pertambahan usia kita, berbanding terbalik dengan jatah usia produktif yang kita miliki. Jadi, sudahkah kita memikirkan dari mana kita akan mengambil biaya hidup untuk masa-masa tak lagi produktif [masa pensiun] kita nanti? Apalagi jika masa pensiun itu datang, masih ada anak-anak yang butuh biaya sekolah? Huft, bisa gaswat donk jika kita tidak mempersiapkan dari sekarang?

ii kedua: Irit

Jika pada mesjid-2 kita sering membaca tulisan 'sudahkah Anda shalat?' maka dalam mempersiapkan masa depan, ada baiknya kita juga menulis sebaris kalimat pengingat seperti ini nih 'sudahkah kita irit?', hehe. Yup, karena irit adalah bijak dalam memilah antara BUTUH dan INGIN. Laper atau Ingin makan? Perlu telepon atau ngiler ngelihat gadget baru? Hihi. Beda kan? Jadi bener-bener harus bijak di dalam mencermati antara yang diBUTUHkan dan diINGINkan.

Pastikan bahwa belanja yang kita lakukan itu LEBIH KECIL biayanya daripada penghasilan! ~tips irit paling penting
Untuk menjadi IRIT, sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil, seperti;
membawa bekal ke kantor sehingga ga perlu keluarkan uang untuk beli lunch; ngopi di rumah, jangan di cafe; kalo bisa bekas kenapa musti baru?; bikin sendiri kado teman; berkebun = liburan gratis + bunga gratis; dll.


 iii ketiga : investasi

Nah, ini! Ingat lho ya, bahwa investasi itu beda dengan saving! Investasi, adalah memberdayakan dana yang kita punya sehingga bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan secara signifikan. Sementara menabung/saving, adalah menyimpan uang [jika di bank] dengan iming-iming bunga bank yang jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan investasi. Memang sih, tingkat keamanan menabung jelas, sementara investasi, bisa untung bisa pula rugi. Huft.

Namun, tentu banyak kiat untuk berinvestasi agar resiko kerugian itu bisa diminimalisir. Salah satunya adalah dengan berinvestasi via reksa dana. Mengapa harus reksa dana? Karena Reksa dana adalah jenis investasi yang terdiversifikasi [ditempatkan pada beragam instrumen dan kelas aset], sehingga resiko lebih terkendali. Selain itu, berinvestasi melalui reksa dana lebih terjangkau biayanya. Pengelolaan investasi di Reksa dana dikelola oleh para ahlinya [manajer investasi], sehingga kita tidak perlu memantau dan mengelola investasinya setiap saat, dengan pengetahuan yang kita tidak mumpuni pula. :)

Informasi Nilai Aktiva dan Bersih dan kinerja reksa dana dapat dengan mudah diperoleh melalui media masa seperti surat kabar dan situs internet, di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan UU Pasar Modal.

Satu lagi hal yang menarik yang perlu mendapat perhatian nih, Mantemans! Ternyata berinvestasi di Reksa dana Manulife, bisa dimulai dengan minimum seratus ribu rupiah lho! Wow!
Gimana, Sobs? Sudah sadarkah untuk mulai berinvestasi? :) Yuk lakukan sekarang agar lebih cepat menghasilkan, yuk!

sekilas info tentang Reksa Dana Manulife
Al, Bandung, 28 Oktober 2014






Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes