Pernah mengalami cinta dikhianati? Wuih, rasanya sakit banget kan ituh? Aku pernah. Sakiiiiiiit banget! Ingin rasanya menumpahkan 10 liter
Suer deh, rasanya gimanaaa gitu! Seperti kecolongan benda paling berharga di dalam hidup ini, ketika pertama kali mengetahui bahwa cinta ini telah dikhianati. Rasanya seperti terjerembab ke dalam lembah berlumpur yang di dalamnya penuh dengan pecahan kaca, kala mengetahui bahwa si dia bermain api. Lebih sakitnya lagi, jika ternyata, si selingkuhan itu adalah teman kita sendiri! *Ini persis seperti yang ada di lagu-lagu atau sinetron kan, Sobs? Tapi ternyata, banyak lho kisah nyata yang seperti itu.
Beberapa
Lalu, apa yang mereka lakukan begitu mengetahui bahwa pasangannya berkhianat? Mencak-mencakkah? Bersikap kasar/keras? Atau malah berdiam diri, dan menangis berhari-hari? Banyak sekali reaksi, yang sebenarnya adalah reaksi alamiah dari orang-orang yang cintanya dikhianati. Menangis, itu wajar kok. Marah-marah, juga wajar. Menghancurkan peralatan, boleh-boleh saja [tapi mbok ya dipilah-pilah, biar ga rugi gede :)]. Membunuh, wah, jangan atuh!
Well, seperti yang sudah aku posting dalam kultwit sesuai permintaan beberapa
1. TIDAK BOLEH Mengusir si Dia
Ini adalah tindakan utama yang tidak boleh kita lakukan! Mengapa? Karena, jika si dia kita usir, gimana kita mau memantau tindak tanduknya lagi, sementara kita masih harus melanjutkan investigasi kita, untuk memastikan benar tidaknya berita pengkhianatannya itu. Jika pun sudah benar, tentu akan lebih mudah untuk menyelesaikan persoalan, ketika kita masih tinggal serumah dengannya dibanding jika si dia sudah jauh dari jangkauan dan pandangan. Apalagi, jika faktanya adalah, bahwa kita belum yakin benar akan tindakan kita selanjutnya setelah mengetahui perselingkuhan/pengkhianatannya [jika memang benar]. Jadi, daripada tambah runyam, mending pending dulu deh upaya pengusiran itu, agar lebih mudah bagi kita untuk melanjutkan aksi-aksi investigasi atau pun monitoring.
2. TIDAK BOLEH Meninggalkan Rumah
Iya donk, selain tidak boleh mengusirnya, kita sendiri juga TIDAK BOLEH meninggalkan rumah. Rugi donk ah! Rumah bersama, baik sewa atau pun milik berdua, kok seenaknya kita tinggalkan begitu saja hanya karena si dia berbuat ulah. Justru dengan tetap bertahan, kita akan menunjukkan padanya sebagai pasangan yang pantang menyerah dan punya prinsip. Tidak lari dari masalah. Bertahan di rumah yang sama, menunjukkan padanya bahwa kita adalah pribadi yang kuat, tegar dan tidak gentar. Selain itu, seperti pada point 1 di atas, dengan bertahan/tetap serumah, berarti kita masih dapat melanjutkan pemantauan/monitoring, investigasi dalam pengumpulan data yang kita butuhkan dengan lebih mudah.
3. TIDAK BOLEH Konfrontasi Tanpa Bukti Konkrit
Nah, yang ini juga perlu diperhatikan agar kita tetap berada dalam koridor istri/suami elegan!
Iya donk. Kita tidak serta merta menuduhnya, melainkan baru akan me-matikutu-kannya setelah semua bukti terkumpul dan lengkap. Sehingga, begitu kita 'tembak', si dia tak akan mampu berkutik. Rasanya akan keren dan bikin kita legaaaa banget lho, saat mendudukkannya dan mengungkap semua bukti pengkhianatan itu di depannya, tanpa membuatnya mampu mengelak. Hehe. Jadi, bersabarlah dulu untuk memberondongnya sebelum semua bukti terkumpul secara konkrit dan komplit!
4. TIDAK BOLEH Pura-pura ga Tahu
Nah, kalo yang ini hukummnya wajib! Ga boleh pura-pura ga tahu bahwa si dia telah berkhianat. Ya iyalah, jika kita memilih sikap mendiamkan pengkhianatannya, apalagi pura-pura cuek dan ga tahu, maka yang untung adalah si dia dan selingkuhannya. Mereka akan dengan semakin seenaknya bermain api. Ga peduli akan terbakar nanti, yang penting mereka akan dengan semene-mena menikmati perselingkuhan itu, dan menoreh luka di hati kita. Ih, ga mau khaaaan? Jadi, bersikap tegaslah. Menurut aku sih, cukup dengan berkata, 'Mas/dek, hati-hati lho, hidungku sudah mencium aura perselingkuhan nih di sekitarku. Segera hentikan sebelum jadi penyesalan."
Yakin deh, kalimat itu akan membuatnya berfikir keras, untuk mencoba menghentikan perselingkuhan atau malah mencari cara lain melanjutkan perselingkuhannya. Tapi biasanya sih, laki-laki/wanita normal, akan berfikir ulang untuk lanjutkan perselingkuhan itu, jika tau bahwa istri/suaminya MENGETAHUI tindak tanduknya itu.
5. TIDAK BOLEH Curhat ke Semua Orang
Ini artinya bahwa kita harus pilah-pilah dalam memilih orang untuk curhat. Membicarakan hal sensitif seperti ini, butuh orang yang tepat. Salah memilih tempat curhat, justru akan menambah runyam keadaan. Hati-hati! Salah-salah, mereka malah akan menyebar-luaskan berita ini sebagai hot gossip, bukannya berusaha mencarikan jalan keluar bagi persoalan yang sedang kita hadapi. Ya khaaan? :) So, be selective in curhat!
6. TIDAK BOLEH Curhat ke Teman si Dia
Ini juga perlu banget mendapat perhatian. Tidak semua teman si dia [walau akrab dengan kita], bisa kita andalkan dalam mengatasi persoalan seperti ini. Terkadang, si teman itu malah memanfaatkan situasi, sehingga bukan pertolongan yang kita peroleh, melainkan tambahan persoalan.
7. TIDAK BOLEH Terobsesi pada Objek Selingkuhannya
Nah, terkadang, saking sakit hatinya kita, kita malah jadi sibuk menguber-nguber si selingkuhan pasangan kita [obyek selingkuhan]. Jadi penasaran, secantik/seganteng apa sih dia itu sampai bikin hati suami/istri ku kepincut? Sehebat apa sih dia itu? Bla...bla....
Jangan terlalu heboh mengejar kenapa sih suami/istri sampai begitu jatuh hati padanya. Karena ini justru akan membuat suami/istri semakin berfikir serius mencari kelebihan dan membandingkan selingkuhannya itu dengan kita. Jangan pula kita melabrak si selingkuhan, karena itu akan menjatuhkan harga diri kita, baik di depan si selingkuhan mau pun pasangan kita. Mending bersikap 'cantik' tapi
8. TIDAK BOLEH Menghina Obyek Selingkuhan
Yang ini jelas TIDAK BOLEH. Karena bisa-bisa kita malah diseret ke meja hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik atau sejenisnya. Ih, amit-amit deh! Mending menyabarkan hati, dan selesaikan dengan kepala dingin. Mending melarikan kemarahan pada suami/istri kita deh, karena sesungguhnya, semuanya tidak akan terjadi jika si dia bersikap setia kan? Tidak ada asap tanpa api.
9. TIDAK BOLEH Melabrak Apalagi Membunuh Obyek Selingkuhan
Nah, yang ini jelas ga boleh banget! Menghina saja kita bisa diperkarakan, apalagi melabrak dan melakukan tindak kekerasan hingga membunuh segala. Oh, NO! Sekarang ini kan jaman hukum, jadi kita pun harus pandai-pandai meniti ombak, agar payung hukum tetap bisa melindungi kita dari terpaan ombak dan badai kehidupan. Ok?
Nah, Sobats tercintah, itulah 9 point TIDAK BOLEH dilakukan ketika hati kita sedang membara dan pikiran sulit diajak kompromi, akibat cinta yang dikhianati. Semoga bermanfaat yaaa. :)
Sekedar berbagi tips,
Al, Sawangan, 30 September 2014
27 comments
Tips mak Al selalu mantab! Ditunggu tips yg lain....:)
ReplyDeleteSiap, Mak Dwina. :)
DeleteWah lengkap banget mak, kayaknya memang perlu bgt nih disebarkan bwt yang lg putus cinta. Putus cinta bukan disesali atau diratapi tetapi harus bisa move on melupakan segalanya. Anggap dia yang memutuskan kita bukan jodoh yang diberikan Allah, jadi lebih baik bangkit sambil berdoa jodoh terbaik segera menghampiri kita
ReplyDeleteBener, Mak. Putus cinta berarti jodoh hanya sampai di situ, dan kita harus siap untuk tak hanya move on tapi move up. :)
DeleteSilakan dishare bagi yang membutuhkan, Mak Sri. Monggo....
Dikhianati memang sakit. Tak heran jika ada tokoh yang membuat komitmen dengan pasangannya :"Jika salah satu berselingkuh maka kami sepakat untuk mengakhiri pernikahan"
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya
Salam hangat dari Surabaya
Bener, Dhe. Sakit banget. Makanya ada komitmen yang seperti itu, ya, Dhe? :)
DeleteTerima kasih tipsnya mak ..... saya share di FB saya ya mak, semoga bisa membantu sahabat2 saya yang sedang bermasalah.
ReplyDeleteSama2, Mak. Monggo dishare, semoga bermanfaat yaaaa. :)
Deletesemoga.. Gak pernah terjadi dlm hidup ...sakit banget pasti. Tapi tipsnya ku simpan mba al...... Thanks ya....
ReplyDeleteAamiin. Semoga jgn sp mengalami ya, Mak. :)
Deletesemoga.. Gak pernah terjadi dlm hidup ...sakit banget pasti. Tapi tipsnya ku simpan mba al...... Thanks ya....
ReplyDeleteberarti gak boleh nabrak pager rumah selingkuhan, ya, Mak? :D
ReplyDeleteHaha, becuuuul, Mak Myra. Kalo nabrak pagar bisa runyam dan rugi beruntun kita. Udah kehilangan pasangan, harus ganti rugi material, eh diperkarakan pula. Ga mau khaaan? :D
Deletedikhianati memang sakit ya cut kak,keren tipsnya :)
ReplyDeletejangan sampai terjadi, tapi thanks tipsnya mbak
ReplyDeleteMoga dijauhkan dari yang namanya pengkhianatan baik sebagai korban maupun pelaku, tapi ilmu baru nih buat saya mak, thanks
ReplyDeletememang sakit rasanya, mbak Al, dikhianati :)
ReplyDeleteWah, ternyata kita itu nggak boleh pira pura nggak tau ya. Iya juga sih, nanti sakit sendiri dan malah jadi bom waktu.
ReplyDeleteKalo sampai pasangan saya berkhianat..artinya dia harus bersiap-siap saya tinggalkan. Saya memang sudah berkomitmen sejak awal untuk saling setia, kalau sampai terjadi pengkhianatan berarti dia sudah melanggat komitmen, dan tak ada ampun baginya.. *kejam ya, biarin ah :D
ReplyDeleteKalau dikhianati ya tinggalkan saja.
ReplyDeleteUntuk apa memelihara pengkhianat.
Namun demikian perlu diselidiki dulu apakah dia benar2 berkhianat atau hanya kabar burung.
Salam hangat dari Jombang
Yg no 9 noted bgt buat semua org.. Ga boleh membunuh.. Bgmn pun bukan hak kita ya menghilangkan nyawa org
ReplyDeleteTetap bertahan, untuk menunjukkan pada pasangan jika kita pribadi yang kuat, tegar, tangguh dan memiliki prinsip.
ReplyDeleteTapi kalau sudah dikhianati, rasanya gak kuat untuk tetap bertahan di depan dia, Mbak Al. Pengennya jauh aja, biarin dia hilang ditelan bumi aja, deh! Hi..hi..hi
No 6 JANGAN!!!! ntar malah cinta temennya haha
ReplyDeletePlus... Tidak boleh mengenang apalagi menyusuri jalan kenangan mb Al. Ha... Ha...
ReplyDeleteHarus siap bgt hadapinya yah dan pake Trik juga ya mbak Al..supaya gak terbawa emosi n msh bs kontrol Perasaan
ReplyDeleteSemoga enggak terjadi mbak, tapi makasih sharing tipsnya :)
ReplyDeleteHiiiks, btw mba itu objek apa obyek seh
ReplyDelete