Kejadian itu terjadi dengan begitu saja, tak ada tanda-2 sama sekali. Kulajukan si abu-2 kesayangan yang telah kinclong dari debu dan kotoran akibat perjalanan panjang sejak Jumat pagi hingga Minggu malam tadi dengan santai.
Feelingku sedamai sebelumnya saat kulirik kaca spions dan memutar arah kendaraanku. Namun suara gedubrak yang begitu keras, jelas adalah suatu benturan maha keras yang sungguh membuatku kaget dan merubah feelingku menjadi kacau balau.
Jelas suara benturan keras itu adalah sesuatu yang membentur belakang mobilku. Refleks kuhentikan kendaraan yang memang sedang pelan melaju, karena kan aku sedang hendak memutar arah. Tak ada apa2, kendaraan yang lalu lalang di jalur ku itu juga tak seberapa, dan tetap melaju normal. Feelingku masih kacau, pasti ada sesuatu yang menghantam dan merusak belakang mobilku. Kulajukan si abu-abu menyempurnakan putaran, lalu kuparkir ke pinggir jalan, yang telah berdiri beberapa bapak-bapak yang baru keluar dari restoran di depan parkiranku.
"Ibu ga papa?" serempak mereka bertanya. Aku heran.
Kugelengkan kepala seraya bergegas ke belakang si abu-abu kesayanganku.
"Masyaallah!" Hanya itu yang sanggup kuucapkan. Kualihkan pandangan ke arah suara keras tadi, di belokan. Sebuah kendaraan yang juga kelihatan patah sayapnya melaju ke arah mobilku. Seorang anak muda, belum sempat turun dari motornya itu sudah memarahiku.
"Ibu ini gimana? belok kok pelan-pelan banget?" bentaknya, membuat emosiku langsung melonjak. Ini dia rupanya yang telah menubruk mobilku dan membuatnya benyok begini.
"Heh, sejak kapan belok itu harus kencang2? Apa kamu ga pernah belajar? Apa kamu ga lihat saya udah ngasih sign sejak dari sana, sebelum belok?" tinggi suaraku, gemetar meredam amarah. Kuyakin, kalo ga ingat akan peraturan dan hukum, sudah ke tampar mukanya itu.
"Ibu harus ganti motor saya ini!" sentaknya lagi. Cukup sudah kesabaranku. Kuseret dia,
"Ayo sini, lihat kerusakan yang kamu buat dimobilku." Mana berani dia turun, tapi posisi dia memang sudah di bagian belakang mobilku. kulanjutkan kemarahanku.
"Kamu bisa bayangkan berapa juta harus saya keluarkan untuk memperbaikinya? ini kamu yang harus ganti, saya akan telp polisi!"
Bapak2 yang disana juga mulai kasak kusuk. Membelaku. Ada juga yang membujuk anak muda itu agar jangan seemosi itu, karena mereka juga melihat bahwa dia yang salah. Tapi si anak muda malah balik menggertak.
"Silahkan panggil polisi, saya juga akan panggil polisi!"
Tak menunggu lama, kutekan beberapa angka di HPku dan tersambung. Aku tidak menelphone polisi, tapi kepala keamanan kantorku, selaku staf di lembaga PBB, ada baiknya aku melaporkan dulu kejadian yang kualami ini pada kepala keamanan kami, sehingga mereka tau keberadaan dan situasiku, karena begitulah peraturannya.
Begitu telefon tersambung dan mendengar pembicaraanku, sianak muda yang memang belum turun dari motornya, langsung tancap gas, walau sempat ditahan oleh dua bapak yang dengan sekuat tenaga menarik belakang motornya agar tidak melaju. Namun apa daya, pacuan gas yang semakin keras tentu membuat daya tahan tangan Bapak-bapak ini lepas juga.
Larilah dia dan hanya nomor plat kendaraannya yang berhasil aku peroleh, itupun dari Bapak-bapak yang baik hati itu. Kemudian mereka memintaku parkir ke tempat yang lebih baik, jika aku menunggu staf keamanan kami yang sedang dikirim ke tempatku. Tapi kemudian, aku pikir, tak ada gunanya lagi menunggu disitu. Kuucapkan terima kasih atas perhatian mereka, lalu aku telefon kepala keamanan kami bahwa aku tidak menunggu lagi disitu, melainkan meluncur balik ke kantor. Aku masih bingung, harus ngapain dan kemana? Bengkel? sendirian? aku ga mengerti.
Lalu kuparkir kendaraan setelah melajukannya beberapa ratus meter dari TKP. I am really blue. Seperti yang seringkali kuungkapkan, kendaraanku ini adalah benda kesayangan yang benar-benar sangat kusayangi. Kubeli dia dengan hasil keringatku sendiri, tanpa kuijinkan sepeserpun uang dari sumber lain untuk mewujudkan kehadirannya. Dan seperti kata ayah, apapun yang kita beli dengan hasil keringat kita sendiri, murni, rasa sayang kita terhadapnya akan sangat berbeda dibanding terhadap benda-benda lainnya yang sumber pendanaannya tidak berasal dari kantong kita sendiri. Dan aku benar-benar merasakannya. Benda beroda empat itu, sungguh kukasihi, kusayangi, bahkan Intan sendiri tak berani mengotori kursi-kursinya, asesorisnya, karena tau persis betapa Uminya begitu menyayangi benda yang satu ini.
Kurawat dia sepenuh hati, kuelus stirnya setiap pagi sambil kuajak ngobrol, seakan dia paham akan pembicaraanku. Kemarin, saat melaju ke Medan bersama ayah dan Umi, kupacu dia dengan penuh perhitungan agar selamat sampai tujuan. Tapi hari ini? Siang ini? Baru saja kumandikan dia di sebuah car wash, saat dia baru kinclong lagi setelah penuh debu dan lumpur oleh hujan yang mengguyur sepanjang perjalanan kami kemarin, eh, seenaknya pemuda itu menubruk Grand Livinaku dari belakang. Membuat beberapa kerusakan pada bagian belakangnya.
Pedih hatiku. Sedih dan pilu tiba-tiba menyeruak. Jika tadi aku sanggup berperang dengan suara lantang memerangi pemuda itu, kini ibarat awan kelabu yang penuh oleh uap air, air mata tak mampu lagi tertahankan di pelupuk mataku. Kuraih BBku dan begitu suaraku tersambung ke suamiku diujung sana, air mata ini segera berhamburan.
"Mas, mobil kita ditubruk orang!" dan aku langsung tersedu. Tentu suamiku kaget, apalagi mendengar suara tangisku yang tersedu sedan. Aku memang bener-bener sedih. Terbayang beberapa juta akan keluar dari kantong untuk memperbaiki si abu-abu kesayangan. Asuransi mobil ini baru saja expired 8 hari yang lalu, dan rencanaku akan pindah ke asuransi lainnya (Senin depan), yang katanya uang kembali jika tidak ada claim. Sebelumnya aku asuransikan di Jasindo, dan alhamdulillah tidak ada musibah yang mengharuskan aku mengajukan claim. Eh ga taunya, disaat asuransi expired, kok malah musibah menghadang. Innalillahi wainna ilaihi rajiun...
"Lho, kok bisa, gimana ceritanya? tadi baik-baik aja, kamu gimana? ga papakan? udah selesai dari car wash?" (tadinya sambil menunggu mobil dicuci, suamiku memang menemaniku via chat di skype, jadi update akan keberadaanku).
Aku ceritakan kejadiannya sambil terus tersedu-sedu. Sedih banget rasanya, mana si penabrak juga udah lari. Otomatis harus dibiayai sendiri dan ga murah lagi...
Suamiku akhirnya berhasil membujuk dan juga mungkin karena semua kepiluan telah tersalurkan, berhasil juga kehentikan tangis ini, dan oleh saran suamiku, begitu sampai di pelataran parkiran kantorku, ku telefon adikku, Edo, yang pastinya sedang di kantornya.
Beruntung aku memiliki adik2 yang sigap dan penuh perhatian, tak sampai 10 menit dia telah hadir di depanku. Prihatin jika ada apa2 denganku. Lalu dilihatnya kondisi mobilku.
"Lumayan parah, tapi ga papa kak, masih bisa ditangani kok... nanti sore coba Edo tanya di bengkel langganan, tenang aja. Paling 2-3 juta ini...".
Aku hanya mengangguk, dalam hati aku merintih pilu, 3 juta? aku baru saja menghabiskan 4 jutaan ke Medan Jumat kemarin.
"Ya udah, yang penting kakak ga papa, dan mobilnya masih prima, semua masih berfungsi dengan baik, hanya perlu ketok, dempul, dan ganti lampu ini...., kalo perlu kakak pake mobilku aja dulu, tapi nanti sore ya...".
Adikku ini memang pendiam, tapi perhatiannya itu, sungguh membuat hatiku adem. Tak lama kemudian dia pamit kembali ke kantornya. Nanti sore akan menelphone update tentang rencana perbaikan si abu-abu ku.
Sabar ya sayang, mudah-mudahan kamu bisa segera cantik lagi ya....
Feelingku sedamai sebelumnya saat kulirik kaca spions dan memutar arah kendaraanku. Namun suara gedubrak yang begitu keras, jelas adalah suatu benturan maha keras yang sungguh membuatku kaget dan merubah feelingku menjadi kacau balau.
Jelas suara benturan keras itu adalah sesuatu yang membentur belakang mobilku. Refleks kuhentikan kendaraan yang memang sedang pelan melaju, karena kan aku sedang hendak memutar arah. Tak ada apa2, kendaraan yang lalu lalang di jalur ku itu juga tak seberapa, dan tetap melaju normal. Feelingku masih kacau, pasti ada sesuatu yang menghantam dan merusak belakang mobilku. Kulajukan si abu-abu menyempurnakan putaran, lalu kuparkir ke pinggir jalan, yang telah berdiri beberapa bapak-bapak yang baru keluar dari restoran di depan parkiranku.
"Ibu ga papa?" serempak mereka bertanya. Aku heran.
Kugelengkan kepala seraya bergegas ke belakang si abu-abu kesayanganku.
"Masyaallah!" Hanya itu yang sanggup kuucapkan. Kualihkan pandangan ke arah suara keras tadi, di belokan. Sebuah kendaraan yang juga kelihatan patah sayapnya melaju ke arah mobilku. Seorang anak muda, belum sempat turun dari motornya itu sudah memarahiku.
"Ibu ini gimana? belok kok pelan-pelan banget?" bentaknya, membuat emosiku langsung melonjak. Ini dia rupanya yang telah menubruk mobilku dan membuatnya benyok begini.
"Heh, sejak kapan belok itu harus kencang2? Apa kamu ga pernah belajar? Apa kamu ga lihat saya udah ngasih sign sejak dari sana, sebelum belok?" tinggi suaraku, gemetar meredam amarah. Kuyakin, kalo ga ingat akan peraturan dan hukum, sudah ke tampar mukanya itu.
"Ibu harus ganti motor saya ini!" sentaknya lagi. Cukup sudah kesabaranku. Kuseret dia,
"Ayo sini, lihat kerusakan yang kamu buat dimobilku." Mana berani dia turun, tapi posisi dia memang sudah di bagian belakang mobilku. kulanjutkan kemarahanku.
"Kamu bisa bayangkan berapa juta harus saya keluarkan untuk memperbaikinya? ini kamu yang harus ganti, saya akan telp polisi!"
Bapak2 yang disana juga mulai kasak kusuk. Membelaku. Ada juga yang membujuk anak muda itu agar jangan seemosi itu, karena mereka juga melihat bahwa dia yang salah. Tapi si anak muda malah balik menggertak.
"Silahkan panggil polisi, saya juga akan panggil polisi!"
Tak menunggu lama, kutekan beberapa angka di HPku dan tersambung. Aku tidak menelphone polisi, tapi kepala keamanan kantorku, selaku staf di lembaga PBB, ada baiknya aku melaporkan dulu kejadian yang kualami ini pada kepala keamanan kami, sehingga mereka tau keberadaan dan situasiku, karena begitulah peraturannya.
Begitu telefon tersambung dan mendengar pembicaraanku, sianak muda yang memang belum turun dari motornya, langsung tancap gas, walau sempat ditahan oleh dua bapak yang dengan sekuat tenaga menarik belakang motornya agar tidak melaju. Namun apa daya, pacuan gas yang semakin keras tentu membuat daya tahan tangan Bapak-bapak ini lepas juga.
Larilah dia dan hanya nomor plat kendaraannya yang berhasil aku peroleh, itupun dari Bapak-bapak yang baik hati itu. Kemudian mereka memintaku parkir ke tempat yang lebih baik, jika aku menunggu staf keamanan kami yang sedang dikirim ke tempatku. Tapi kemudian, aku pikir, tak ada gunanya lagi menunggu disitu. Kuucapkan terima kasih atas perhatian mereka, lalu aku telefon kepala keamanan kami bahwa aku tidak menunggu lagi disitu, melainkan meluncur balik ke kantor. Aku masih bingung, harus ngapain dan kemana? Bengkel? sendirian? aku ga mengerti.
Lalu kuparkir kendaraan setelah melajukannya beberapa ratus meter dari TKP. I am really blue. Seperti yang seringkali kuungkapkan, kendaraanku ini adalah benda kesayangan yang benar-benar sangat kusayangi. Kubeli dia dengan hasil keringatku sendiri, tanpa kuijinkan sepeserpun uang dari sumber lain untuk mewujudkan kehadirannya. Dan seperti kata ayah, apapun yang kita beli dengan hasil keringat kita sendiri, murni, rasa sayang kita terhadapnya akan sangat berbeda dibanding terhadap benda-benda lainnya yang sumber pendanaannya tidak berasal dari kantong kita sendiri. Dan aku benar-benar merasakannya. Benda beroda empat itu, sungguh kukasihi, kusayangi, bahkan Intan sendiri tak berani mengotori kursi-kursinya, asesorisnya, karena tau persis betapa Uminya begitu menyayangi benda yang satu ini.
Kurawat dia sepenuh hati, kuelus stirnya setiap pagi sambil kuajak ngobrol, seakan dia paham akan pembicaraanku. Kemarin, saat melaju ke Medan bersama ayah dan Umi, kupacu dia dengan penuh perhitungan agar selamat sampai tujuan. Tapi hari ini? Siang ini? Baru saja kumandikan dia di sebuah car wash, saat dia baru kinclong lagi setelah penuh debu dan lumpur oleh hujan yang mengguyur sepanjang perjalanan kami kemarin, eh, seenaknya pemuda itu menubruk Grand Livinaku dari belakang. Membuat beberapa kerusakan pada bagian belakangnya.
Pedih hatiku. Sedih dan pilu tiba-tiba menyeruak. Jika tadi aku sanggup berperang dengan suara lantang memerangi pemuda itu, kini ibarat awan kelabu yang penuh oleh uap air, air mata tak mampu lagi tertahankan di pelupuk mataku. Kuraih BBku dan begitu suaraku tersambung ke suamiku diujung sana, air mata ini segera berhamburan.
"Mas, mobil kita ditubruk orang!" dan aku langsung tersedu. Tentu suamiku kaget, apalagi mendengar suara tangisku yang tersedu sedan. Aku memang bener-bener sedih. Terbayang beberapa juta akan keluar dari kantong untuk memperbaiki si abu-abu kesayangan. Asuransi mobil ini baru saja expired 8 hari yang lalu, dan rencanaku akan pindah ke asuransi lainnya (Senin depan), yang katanya uang kembali jika tidak ada claim. Sebelumnya aku asuransikan di Jasindo, dan alhamdulillah tidak ada musibah yang mengharuskan aku mengajukan claim. Eh ga taunya, disaat asuransi expired, kok malah musibah menghadang. Innalillahi wainna ilaihi rajiun...
"Lho, kok bisa, gimana ceritanya? tadi baik-baik aja, kamu gimana? ga papakan? udah selesai dari car wash?" (tadinya sambil menunggu mobil dicuci, suamiku memang menemaniku via chat di skype, jadi update akan keberadaanku).
Aku ceritakan kejadiannya sambil terus tersedu-sedu. Sedih banget rasanya, mana si penabrak juga udah lari. Otomatis harus dibiayai sendiri dan ga murah lagi...
Suamiku akhirnya berhasil membujuk dan juga mungkin karena semua kepiluan telah tersalurkan, berhasil juga kehentikan tangis ini, dan oleh saran suamiku, begitu sampai di pelataran parkiran kantorku, ku telefon adikku, Edo, yang pastinya sedang di kantornya.
Beruntung aku memiliki adik2 yang sigap dan penuh perhatian, tak sampai 10 menit dia telah hadir di depanku. Prihatin jika ada apa2 denganku. Lalu dilihatnya kondisi mobilku.
"Lumayan parah, tapi ga papa kak, masih bisa ditangani kok... nanti sore coba Edo tanya di bengkel langganan, tenang aja. Paling 2-3 juta ini...".
Aku hanya mengangguk, dalam hati aku merintih pilu, 3 juta? aku baru saja menghabiskan 4 jutaan ke Medan Jumat kemarin.
"Ya udah, yang penting kakak ga papa, dan mobilnya masih prima, semua masih berfungsi dengan baik, hanya perlu ketok, dempul, dan ganti lampu ini...., kalo perlu kakak pake mobilku aja dulu, tapi nanti sore ya...".
Adikku ini memang pendiam, tapi perhatiannya itu, sungguh membuat hatiku adem. Tak lama kemudian dia pamit kembali ke kantornya. Nanti sore akan menelphone update tentang rencana perbaikan si abu-abu ku.
Sabar ya sayang, mudah-mudahan kamu bisa segera cantik lagi ya....
67 comments
wah pecundang banget orang yang nabrak mobilmbak. menggertak di gertak balik malah kabur.
ReplyDeletewah si abu abu jadi begini, padahal baru selesai di service. turut prihatin mbak
jadi ga bisa ngomong, tapi saranku tadi lacak plat nomor dia yang ketinggal, trus ajak orang keamanan, minimal dia harus ganti dan ga arogan gitu.
ReplyDeleteAku setuju dengan Mas mu, yang penting dirimu sehat, asumsi begitu denger khabar dirimu tabrakan, opsss !!! ga keruan rasanya.
Ya sudahlah yang penting kamu slamet
aku turut prihatin
iya nih Sep, pencundang tuh anak muda. sedih banget rasanya Sep, keluar duit lagi, tapi namanya musibah, harus diapain lagi? terpaksa deh rogoh kantong untuk obatin si abu2...
ReplyDeletemakasih ya Sep atas perhatian dan prihatinnya..
@Mas Satrio: makasih atas perhatiannya mas.... iya, adikku udah catat nomor polisinya itu, mau dia laporkan dan lacak.
ReplyDeleteBerani2nya menggertakku tadi, eh ga taunya kabur sendiri begitu aku telp orang keamanan. Dasar pecundang.
Alhamdulillah aku ga pa2 mas, thanks, atas perhatian dan emphatic nya ya mas...
semoga sicantik lekas kembali seperti semula ya mbak
ReplyDelete@Lydia: amin mba... trims yaaa...
ReplyDeleteanak muda itu pasti gertak sambal siapa tahu dapat untung. setelah tahu siapa jeng lalu kabur dia.
ReplyDeleteIkut prihatn jeng,namun masih bersyokur jeng tak kurang suatu apa.
Musibah memang untuk menguji kesabaran kita.
Salam hangat dari Surabaya
rusaknya mobil masih bisa diperbaiki , yg terpenting mbak alaika masih sehat2 selalu,,itu yg utama,,
ReplyDelete@Pakde Cholik: trims atas kunjungan, perhatian dan keprihatinannya Pakde, memang benar banget, musibah tak bisa ditolak, sebagaimana untung juga tak bisa diraih jika yang di Atas belum menginjinkannya ya...
ReplyDelete@Mas kahfi: iya mas... Alhamdulillah aku ga pa2, ya, kerusakan2 yang ditimbulkan tubrukan tadi insyaallah masih dapat ditangani...
ReplyDeletemakasih atas perhatian dan keprihatinannya ya mas..
Waduh, aku jadi ikut kesel sama yang nabrak.
ReplyDeleteSabar ya mbak,
semoga cepat cantik lagi mobilnya :D
@Untje: iya nih Na... aku musibah nih, kurang asem banget tuh pemuda... pake kabur segala lagi.... tapi ya sudahlah, apa mau dikata, sesuai judul postingan, hrs diterima dengan lapang dada deh...
ReplyDeletega ada di dasbor ya Na, pantesan dirimu ga muncul ya? hehe
Sesuatu banget tuh penabraknya. Menggertak tapi akhirnya lari, aku jadi ikutan gemes. Lalu, bisa2 saja pas expired asuransinya malah terjadi seperti ini, yang penting mbak selamat, masalah uang bisa dicari mbak, tapi kalau nyawa tidak, aku doakan yg terbaik dari sini :)
ReplyDeleteikut prihatin ya mbak...sampe pecah lampu berarti kenceng banget tuh, kupikir pas lihat bonyoknya si abu ditbarak mobil, ternyata motor ya..
ReplyDeletesemoga Allah menggantikannya dengan rejeki yang lebih baik dan lebih berlimpah ya mbak
salam kenal mbak.....
ReplyDeletewaduh mbak si abu kasihan....
bisa-bisanya orang salah minta ganti..sabar ya mbak..
Wah, maaf Mbak telat neh tahu kabar 'tragedi' yg di alami MBak Alaika. semalam gk nyalain Netbook blas, mungki efek kemarin pagi berangkat kerja menerobos hujan.
ReplyDeletePanik, blue, geram, jengkel, tentu campur aduk banget. Tp akhirnya ya memang kita harus kembali 'bersyukur' masih selamat. Karena memang sdh terjadi, pilihannya yg ya kita menanta hati dan menyiapkan dana utk repair'nya. Semoga diberikan ganti yg lebih baik dan di berikan kesehatan selalu
sabar Mbak. semoga ada hikmah yg bisa dipetik dari peristiwa ini. btw pengendara motor emang selalu begitu! suamiku jg pernah diomelin pengendara motor, pdhl jelas2 mrk yg salah! mungkin mrk takut suruh ganti rugi kerusakan mobil kita makanya mereka nyerang duluan.
ReplyDeletesabar mb'
ReplyDeletenanti akan diganti sama Allah
Sabar mbak, Istirjak dan baca doa ketika mendapat musibah "Allohumma jurni fii musiibati wa akhlif li khoiru minhaa"..Insyaallah Allah akan mengggantinya dengan yang lebih baik. Amin :)
ReplyDeleteastagfirullahaladzim baca ini saya jadi ikutan emosi juga. Kan ada plat nomornya bu, kenapa gak dicari aja orangnya? lagian sejak kapaaaaan mau belok harus ngebut ngebut. Tolol banget tu orang
ReplyDeletenyebelin deh si pemuda itu, ga bertanggungjawab. mbak yang sabar yaaa, insya Allah rejeki akan ada dan Allah akan mengganti dg yg lebih baik lagi..cheers..
ReplyDeletewaduh tuh orang bener2 gak tanggung jawab. omongnya aja berani sok gertak ya. malahkabur lagi. duh sungguh terlalu
ReplyDelete@Basith: iya tuh, anak muda yang bener2 ga bertanggung jawab, udah jelas salah, masih sok gertak2 segala, eh malah kabur setelah aku balas.
ReplyDeleteIya sih, untungnya diriku ga apa2, uang masih bisa dicari, kesehatan ini yang utama.
Thanks atas doanya ya...
@epay: amin YRA mba..... semoga Allah memberi rezeki lainnya....
ReplyDeletememang keras banget benturannya, sp aku sendiri kaget, ga nyangka aja ditubruk, sekencang itu...
Huft, mana lari lagi penubruknya....
@Nyitnyit: iya tuh mba, kurang asem bener yang nubruk....
ReplyDeletesemoga segera bisa direpair deh si abu2nya, ga enak banget ga punya kendaraan nih...
@Popi: iya tuh mba.... mungkin mereka takut kita minta ganti...
ReplyDeleteemang parah tuh, mengendarai motor kok sengebut itu......ya jelas nubruk. huft... pake nyalahin aku lagi. kurang asem.
makasih atas kunjungan dan doanya ya mba...
@Jiah: makasih ya dek.....
ReplyDelete@Seagate: makasih atas dukungan semangat dan doanya ya mas....
ReplyDeleteturut prihatin. pekan kemaren saya juga kecelakaan, tapi pake motor. 500ribu mesti keluar lagi. soalnya orang yang salah itu orang miskin, gak tegaan juga minta biaya perbaiki.
ReplyDeletenyebelin banget ya mbak pengendara motor itu... udah dia yg salah, nyalak lagi...
ReplyDeletediawal baca baru mau tanya apa ndak diasuransi... ternyata lg peralihan ya...
ujian kesabaran ya mbak alaika, musibah datang justru disaat asuransi expired...
semoga berkah setelah musibah ini mbak, amin :-)
Ya Allah, mbak... ternyata kerusakannya parah juga ya?
ReplyDeleteIh, aku jadi sebel banget ama pemuda itu. Seenaknya aja dia marah2 padahal jelas2 dia yang salah.
Alhamdulillah, mbak Alaika baik2 aja dalam insiden itu.
Memang bener mbak, barang yg kita beli dari hasil keringat sendiri pasti akan kita rawat sedemikian rupa dan kita akan sangat sayangi. Karena kita tahu bagaimana susahnya kita mendapatkan barang itu kan?
Semoga saja pemuda itu dapat ditemukan dan bertanggung jawab atas perilakunya.
baru baca postingan ini, aku juga pernah tuh di posisi begitu, biasa deh pengendara motor itu pikir klo perempuan bisa digertaknya, untungnya langkah pertama ya itu ambil kunci motor sama stnknya dulu, rebut2an sih, tapi usahakan dapat :D *aku sih belajar dari cara adek2ku nangani org2 model gitu*, klo kita udah pegang 2 hal itu kan ga berkutik lagi mereka mba hehehe
ReplyDeletetp gpp, jadi pelajaranlah, lain x lebih tau mesti gimana :) kecuali memang langsung mo ikhlas, ya udah ga usah kita perpanjang.
Info menarik dan boleh sekali dicoba, Makasih buat infonya dan sukses
ReplyDeleteTerima kasih untuk tipsnya, saya mau coba semoga juga.
ReplyDeleteSaya cari dibeberapa website dan dapat tipsnya di website ini, terima kasih, mau dicoba oleh saya.
ReplyDeleteAmazing artikel…. Semoga saya bisa praktekan tipsnya dan berhasil
ReplyDeleteTerima Kasih, Tulisan yang sangat membantu. Salam Sukses!
ReplyDeleteTerima kasih atas pencerahannya, tulisannya menarik juga. Saya akan coba
ReplyDeleteaku paling senang dengan semua pengetahuan ini, terima kasih sudah berbagi ilmu
ReplyDeleteTerima kasih atas Artikel dan Info yang selalu menambah wawasan.semoga sukses
ReplyDeleteMenarik, sangat Menarik Artikel dan Tipsnya. boleh dicoba. salam sukses
ReplyDeleteMenarik, sangat Menarik Artikel dan Tipsnya. boleh dicoba. salam sukses
ReplyDeleteCemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteArtikel yang sangat Innovatif dan banyak Tipsnya. jadi ingin coba. semoga berhasil
ReplyDeleteTulisan dan Tipsnya sangat bermanfaat dan Infomatif. wajib dicoba. sukses selalu.
ReplyDeleteTips yang cerdas cuma di Wibesite ini banyak kumpulan Artikel bagus. harus dicoba. salam sukses
ReplyDeleteAmazing artikel, Infonya bagus banyak mengandung Tips dan Pesan yang bermutu. salam sukses
ReplyDeleteAmazing Artikel yang sangat berguna,terutama Tipsnya sangat membangun. boleh dicoba.
ReplyDeleteTerimakasih Tulisan dan Info yang bermanfaat. wajib dicoba. salam sukses selalu.
ReplyDeleteTips dan Info menarik, boleh dicoba, Semoga berhasil
ReplyDeleteSetelah membuka Wibesite ini, saya menemukan Artikel yang Amazing dan infonya boleh dicoba. Sukses selalu
ReplyDeleteSaya menemukan Artikel hebat di wibesite ini jadi ingin coba Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeleteSaya senang setelah membaca Tips dan Artikelnya, harus dicoba.Semoga berhasil
ReplyDeleteInfo dan Tulisannya Amazing, boeh dicoba. Sukses selalu
ReplyDeleteTipsnya sangat Infomatif, wajib dicoba salam sukses
ReplyDeleteInformasinya keren sekali, sangat bermanfaat.sukses selalu
ReplyDeleteTerimakasih Banyak Tips dan Artikelnya, boleh dicoba. Salam sukses
ReplyDeleteTerimakasih Artikelnya bermanfaat dan Infonya menambah Ilmu pengetahuan. Harus dicoba. Semoga berhasil
ReplyDeleteIlmu yang bermanfaat dan berguna Cuma ada di Wibesite ini, terutama Tips dan Artikelnya. Jadi ingin coba. Salam sukses
ReplyDeletesetelah saya mencari cari di beberapa Wibesite , saya menemukan Artikel yang Bagus dan bermanfaat. Patut di coba, sukses selalu
ReplyDeleteSaat membaca Artikel dan Tipsnya yang benar benar menarik. Jadi ingin mencoba. Salam sukses selalu
ReplyDeleteIde cemerlang saya dapat dari Artikel yang di buat di Wibesite ini, Wajib dicoba Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeleteWibesite yang menarik di dalamnya banyak Artikel dan Tips yang mengandung Ilmu Pengetahuan, Harus dicoba.Terimakasih
ReplyDeleteSaya senang membaca Info dan Artikel yang di buat di Wibesite ini. Patut dicoba. Salam Sukses selalu.
ReplyDeleteHalo Gliv.... aku juga pengen bertemu denganmu dehh...
ReplyDeletepengen diajak jalan2 naik dirimu...
Semoga dirimu segera sampai Bandung ya Gliv...
qiqiqiqi...
bener deh, paling gak suka sama motor yg ugal-ugalan. Kalau dah nabrak toh gak berani tanggung jawab juga. Salah malah kabur karena emang gak punya duit. Tapi pasti ada hikmahnya ya mbak, semoga segera ciamik lagi deh kesayangannya.
ReplyDeletesabar ya mba say. semoga ada hikmah terbaiknya.
ReplyDelete