My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Persahabatan, adalah sebuah kata yang unik, yang setiap membacanya akan memberikan sebuah rasa sejuk yang mendamaikan hati. Bersahabat, dapat terjadi dalam segenap lini kehidupan, dalam setiap kejadian, dalam setiap kesempatan dan dalam berbagai alam. Jika dulu kita mengenal sahabat pena, dimana persahabatan itu terjalin hanya melalui untaian kata, yang dihamparkan di sehelai kertas, dibungkus di dalam amplop, ditempelkan benda kecil tipis bernama perangko di atasnya, baru kemudian dilayangkan ke alamat tujuan, maka kini, kemajuan teknologi, telah mempersingkat waktu dan jarak tempuh, telah menghemat ribuan helai kertas dan tak lagi memerlukan perangko, dalam menghantarkan untaian kalimat atau tegur sapa, the words/paragraphs are delivered on time or a bit delay (tergantung pada kelancaran koneksi internet).

Tak dapat dipungkiri, hobby menulis (walau belum jelas arah dan thema tulisannya), telah membawa aku pada sebuah negeri tak berwujud, bernama the kingdom of Cyber atau ngetrend nya dikenal dengan dunia maya. Negeri ini begitu mengesankan, begitu menakjubkan! Membuatku tak henti berinteraksi dengannya, menuangkan ide atau hanya sekedar mencurahkan uneg-uneg pada rumah mayaku yang begitu sederhana. Yang kubangun beberapa tahun lalu tanpa keahlian apa-apa. Hanya menurutkan insting dan keinginan untuk memiliki sebuah pojok tempat aku berbagi cerita.

Bermula dari saling berkunjung dan meninggalkan komentar di blog masing-masing, tak terasa persahabatanku dengan ketiga sobats yang akan menjadi tokoh sentral postingan malam ini, terjalin semakin dekat. Interaksipun meningkat ke Yahoo Messenger dan Yahoo! Conference Chat, sebagai media komunikasi paling ontime bagi kami yang terpisah jarak. Aku di Banda Aceh, Una di Tebet, Mas Stupid Monkey di Grogol dan Ririe di Banyuwangi. Wow! Thanks to the Information technology!

Ada juga sih ber YM ria dengan sobats blogger lainnya, namun yang paling intens adalah dengan ketiga sobats yang ini, yang mungkin karena kami berempat memiliki hobby begadang yang tak layak ditiru kali ya?  Sehingga selalu saja bertemu saat mengembara di dunia maya…hehe…
Berinteraksi di dumay, tentu saja menimbulkan keinginan juga untuk bisa bertemu secara langsung di dunia nyata. Hanya saja, jarak yang terpisah jauh, membuat kami menjadi sulit untuk mewujudkan keinginan ini. Bertemu secara langsung, berempat!
Aku sendiri sudah pernah sih bertemu langsung alias KopDar dengan makhluk kriwil nan eksotis bernama Una, ataupun makhluk penjelajah gunung berjuluk Stupid Monkey, yang postingannya pernah aku tuangkan di halaman yang ini. Pertemuan dengan keduanya telah berlangsung beberapa kali, yang tetap saja meninggalkan kesan menyenangkan dengan nuansa berbeda-beda.
Nah, kali ini, sebuah kesempatan langka akhirnya hadir juga. Memungkinkan kami berempat bisa landed on the earth dan berkonferensi secara nyata, di alam nyata! Yeaaayy!! Subhanallah. Sampai juga apa yang telah begitu lama kami angankan. Dan aku menjadi tak sabar menanti tanggal yang telah ditetapkan ini. 2 Juli 2012, jam 11 wib, kurang lebih.
Maka bersolo ria dari Bekasi, via bus Mayasari AC 05, Jurusan Blok M, dan berbekal rajin bertanya agar tak sesat di jalan, aku pun diturunkan di depan Deplu Office, jalan dikit akhirnya sampai juga di meeting point. Sebuah plaza keren bernama Plaza Senayan. Penuh percaya diri, sambil terus sms-an sama Una dan Ririe yang telah terlebih dahulu tiba di meeting point, akhirnya sampai juga aku di depan sebuah taman, dekat lift. Menemukan dua makhluk manis yang telah menanti. Daaaan……
Adegan cipika cipiki pun tak terhindari. Rasanya gimanaaaa gitu ya? bisa berhadapan langsung dengan makhluk manis yang selama ini hanya terlihat di webcam atau hanya dapat kubaca untaian kalimat yang hadir di layar monitorku. Takjub! Exciting! Pokoke seneng banget dweh sobs! J
Ririe tak beda jauh penampakannya dari yang sudah sering aku lihat, baik di foto maupun webcam. Una apalagi… udah beberapa kali ketemu, jadi ya udah ga asing lagi dunk… J Sambil menunggu satu makhluk misterius  mas Stumon, yang kabarnya masih otw (tapi kok ya ga sampe2 gitu lho?), kami pun mengobrol dengan asyik. Hangat dan akrab seperti biasanya di dunia maya. Campur baur  yang kami obrolin, termasuk mengomentari para calon model nan cantik menawan, yang sedang audisi dalam acara ‘Model Search’. Asyik juga ternyata melihat-lihat para wanita cantik dengan kostum ‘summer’ (mini skirt and tank top), melenggak lenggok di atas karpet hitam (beneran lho, warna karpetnya hitam gitu lho, bukan merah). Namun ternyata, kecantikan para model dan eksotisme yang mereka tampilkan terkalahkan juga oleh musik keroncong yang mulai dimainkan oleh instrument-2 yang bersemayam di dalam perut, hingga akhirnya kamipun sepakat untuk mencari pelampiasannya di food court, namun sebelum itu, kami menyempatkan diri melihat film-film yang sedang ditayangkan di cinema XXI of Plaza Senayan.
Abraham Lincoln, the vampire hunter pun menjadi daya tarik tersendiri bagi kami untuk menebus 4 tiket guna masuk ke dalam cinema, masih lama sih, sekitar dua jam-an lagi, so we will have the chance to response the music yang semakin keras menggema. Sementara itu, makhluk penjelajah gunung Mas Stumon belum juga tiba, heran deh. Entah nyangkut dimana…..
Kamipun memilih makanan pengisi perut sesuai selera, yang ternyata lidahku se Indonesia lidahnya Ririe. Mie bakso, kemana-mana kok mie bakso yaaa? Hihi..., Kalo lidah Una sih lebih western, sementara Mas Stumon? Ntar aja deh kalo dia udah nongol. Tau ga sobs, ternyata tuh sobat yang satu itu, nyangkutnya di acara model search, terpesona oleh kecantikan dan kemolekan tubuh para calon model.  Alhamdulillah, ternyata dia masih memiliki mata yang normal sobs! J  Mas Stumon pun merapat setelah mendapatkan panggilan dari Una… mungkin  dengan berat hati meninggalkan pemandangan indah yang telah menjebaknya.
Aneka obrolan sambil meng-copy film seraya menikmati makanan masing-masing mengalir akrab. Setelah itu kami sempatkan untuk shalat zuhur dan ashar (Jamak, kan aku & Ririe terhitung musafir), foto-foto narsis di depan ZARA store sebelum masuk ke cinema.
ngapain aja teteup aja narsis... 
narsi maning narsis maning..
Akhirnya waktu yang dinantikan pun tiba, Abraham Lincoln movies. Film yang satu ini memang begitu seru dan menegangkan. Juga menimbulkan kekaguman dihatiku terhadap keberanian dan kebebasan di negeri paman Sam itu. Bisa-bisanya dan berani-berani nya mereka mengarang cerita, bahwa mantan presiden legendaris itu juga punya kehebatan dalam memburu vampire, mulai dari masa kanak-kanak hingga menjadi presiden Amerika. Come on! Bisa-bisanya peperangan yang tercipta adalah melawan pasukan vampire. J
Whatever, sajian yang disuguhkan dalam film ini, terutama cara ‘Abraham Lincoln’ mengayunkan kapaknya bener-bener membuatku tak berkedip. Amazing!! (minjem nada dan intonasinya Tukul J). Hihi…
Usai nonton, kami masih melanjutkan acara KopDar ini dengan window shopping di SenCi (Senayan City), yang bikin dompetku aman adalah harga barang-barang disini nih mahaaaaaal amat. Alhamdulillah, jadinya aku ga berminat deh untuk beli, hihi. Setelah wara wiri di dalam Senci, akhirnya kami putuskan untuk makan malam di warung pinggiran jalan. Asyik banget deh. Lagi-lagi aku dan Ririe berlidah serupa, Lele goreng, dengan gerogotin kepalanya yang garing itu, sementara Una dan Mas Stumon milih ayam goreng.
Belum puas akan kebersamaan kami, kami pun lanjut lagi hang out di seven eleven. Rasanya angka di jam tangan yang telah menunjuk angka 8.15 wib, belum mampu menggerakkan hati kami untuk say good bye. Masih terlalu sore rasanya untuk pulang. Haha… Masak ketemuan jarang-jarang, mau langsung pulang? Rugi donk? J
Nongkrong deh di Seven evelen sekian jam, dengan hanya membeli teh botol dan teh kotak serta sebungkus Qetela. Rupa-rupa obrolan meluncur sempurna tanpa dikomando, hingga akhirnya, sang malam mengingatkan agar kami segera mengundurkan diri. Ingat keselamatan diri! Apalagi pulangnya ke empat penjuru. Masing-masing.
Yo wes, mau gimana lagi? Terpaksa deh kebersamaan dua belas jam kurang lebih itu, harus diakhiri. Berempat kami menunggu di halte bis, dan kebetulan bis yang akan membawaku ke Bekasi muncul duluan. Langsung deh aku melompat ke dalam bis setelah cipika cipiki Ririe, entah kapan akan ketemu lagi. Kalo Una dan mas Stu sih, mungkin ntar lusa juga bakalan ketemu sih, makanya ga sempat lagi aku cipika cipiki (untuk Una maksudnya yaaa?).
Aku tiba di kost-an sekitar jam 11-an malam, ganti pakaian, cuci muka, wudhu dan shalat Isya. Setelah itu sms-an dengan ketiganya menanyakan sudah sampai dimana. Seperti yang sudah diuraikan oleh Ririe disini, sang sahabat yang satu ini ternyata sempat kebablasan tuh naik angkotnya, tapi Alhamdulillah semuanya sampai di rumah dalam keadaan selamat sejahtera. Alhamdulillah….
What a nice meeting we had! This is the beauty of blogging, kebahagiaan tiada tara saat persahabatan di dunia maya bisa berujung dan bertemu di dunia nyata. Tak hanya pengetahuan/wawasan yang bertambah, tapi jumlah sahabat dan the quality of friendship juga meningkat tajam. Senangnya ngeblog... Olala.... Subhanallah…

Tulisan ini diikutkan pada kontes Betapa Senangnya Ngeblog
dan disponsori oleh Mahabbah




Sengaja meminjam kata yang sering diucapkan oleh Om NH, the Beauty of Blogging, untuk mengawali judul postinganku kali ini. Habis, fikiranku merasa klop banget sih dengan kata yang satu ini. Bahwa blogging, bagiku tak hanya menjadi obat stress, tapi juga sebagai ajang menambah wawasan, mengasah kemampuan untuk lebih kreatif dalam menulis, dan juga sebagai ajang dalam  menambah teman serta mempererat silaturrahmi. Silaturrahmi yang bisa dijalin, tak hanya terhenti di dunia maya saja, namun besar kemungkinan untuk dihadirkan ke dalam dunia nyata. Isn’t that the beauty of blogging?
Secara pribadi, aku sendiri telah merasakan indahnya pertemuan di daratan alias KopDar, dengan beberapa teman blogger, yang sebelumnya hanya bisa bertegur sapa di kolom komentar masing-masing, di yahoo chat or Fb atau messenger lainnya, tapi kemudian berhasil diwujudkan ke silaturrahmi di alam nyata alias tatap muka. Oh indahnya….
Postingan malam ini, sengaja aku peruntukkan untuk meng-update informasi sebuah KopDar unik, bertajuk KopDar Bekasi Senyum Berseri. Sungguh sebuah tema yang sangat menjanjikan kesan kebahagiaan kan sobs? Salut deh dengan pakdhe yang memberi tema ini. Pada kenal donk dengan Pakdhe Cholik? Yup, persis! Beliau memang Komandannya BlogCamp. Bener lagi kamu sobs! Beliau adalah salah satu selebblog ternama negeri ini lho. J
Mendapat undangan (lebih tepatnya mengundang-kan diri deh Al, hihi), untuk bergabung dalam momen indah ini, adalah sebuah kesempatan yang rasanya akan sulit untuk terulang. Makanya aku berusaha sedapat mungkin untuk mengalihkan agenda yang sebenarnya telah tersusun rapi pada hari Sabtu itu. Alhamdulillah, teman baikku bersedia menggeser waktu pertemuan kami ke hari berikutnya, sehingga aku dapat dengan leluasa mempergunakan momen KopDar dengan sang Komandan beserta teman-2 blogger Bekasi lainnya.
Tak henti debaran jantungku (ya iyalah, kalo sempat berhenti, ga bisa kopdar donk, dah harus mendapatkan penanganan khusus deh di rumah sakit! J), menapaki pelataran Bekasi Cyber Park dan menuju resto bernama Bumbu Desa, tempat dimana pertemuan mendebarkan ini akan berlangsung. Dan tak sulit menemukan segerombolan serombongan tersangka makhluk yang datang untuk acara special ini.
Dari jauh aku sudah bisa menebak, inilah dia sang komandan fenomenal itu, duduk manis di samping sang istri yang tersenyum ramah menyambut kedatanganku. Kedatanganku memang terlambat dua puluh menit dari jadwal deh, sehingga tak heran jika beberapa teman lainnya telah lebih dulu bergabung, dan ngobrol akrab dengan Pakdhe dan Budhe. Tadinya aku agak gimanaaaa gitu ya? grogi dikit sih, habis belum pernah bertemu langsung dengan Pakdhe, Budhe, dan teman-teman lainnya. Hanya Una dan Mba Lydia aja sih yang sudah pernah KopDar.
Tapi Alhamdulillah, suasana pertemuan itu begitu akrab dan menyenangkan. Apalagi selama ini sudah sering bertegur sapa di dunia maya dengan semua personil, kecuali dengan mba Chocovanila. Mba yang satu ini, aku belum pernah berkunjung deh ke rumah mayanya… Alhamdulillah ternyata Tuhan mempertemukan kita terlebih dahulu di dunia nyata ya mba, baru akan lanjut ke dumay nanti. J
Seperti yang telah diuraikan oleh mba Lydia, Mba Nia, Una, Mba Chocovanila dan mba Chi di blognya masing-masing, acara ini memang berlangsung dengan begitu menyenangkan. Diisi dengan obrolan-obrolan seru nan menggelitik. Hangat dan sangat memberi kesan istimewa. Tak sedikitpun terlihat kecanggungan di antara kita, baik dalam percakapan, maupun dalam bahasa tubuh. This is the beauty of blogging. Mempererat silaturrahmi yang terjalin di dumay (dunia maya) ke dunya (dunia nyata). Amazing! (Kayaknya ini kata2nya Tukul deh, hihi). Tapi this is really-really amazing lho! Ga percaya? Let me show you some more pictures untuk meyakinkan sobats semua yaaaa…. Tapi janji lho! GA BOLEH NGIRI! Hehe.
1, 2, 3.... cheese! ayo mba Nia... mana senyumnyaa? 
Nih foto nyulik dari blognya Una

edisi duet, ki-ka searah jarum jam: bersama mba Lydia, mba Myra/Chi, Mba Nia dan Budhe Ipung.
ki-ka: Alaika, Mba Nia, Mba Chi dan Una.
dan foto pamungkasnya adalaaaaah......... terereng....
pasti pada kenal donk? Yup! Pakdhe Cholik, sang Komandan BlogCamp
Nah sobats maya tercinta, itulah sekilas update tentang KopDar Senyum Bekasi Berseri, yang telah sukses dilaksanakan pada hari Sabtu , 30 Juni 2012 yang lalu, kesan yang sangat membahagiakan. Untuk Budhe dan Pakdhe, makasih banget lho atas keramahtamahan dan kebaikan hatinya...semoga bisa ketemu lagi di lain tempat dan kesempatan ya dhe.... amin.

gambar pinjem dari sini
Mengemudi mobil, bagiku adalah hal yang sudah biasa, dan semoga saja ini bukan insting untuk alih profesi dari seorang humanitarian worker alias pekerja kemanusiaan menjadi seorang supir alias driver. Kemampuan mengemudi ini telah aku miliki sejak aku duduk di kelas dua SMU (sekitar tahun 1987). Lalu apakah postingan ini tercipta berselubung kesombongan memamerkan diri?
Ih, ada-ada aja deh, masak bisa mengemudi aja pamer? Hehe. Bukan itu kok sobs tujuannya. Kebetulan barusan diriku terhubung secara online dengan seorang teman lama (yang sama-sama bergelut di dunia humanitarian worker, tapi kini dirinya telah alih profesi menjadi seorang fulltime mother). Nah, dia ini dulunya adalah mantan anggota teamku. Jadi kangen-kangenan donk begitu terhubung kembali tadi.
Lalu obrolan pun tak terhindari lagi, kembali menggali kenangan masa-masa tanggap darurat paska tsunami yang menghantam Aceh, 26 December 2004 yang lalu. Sebut saja namanya Titie, yang kedatangannya ke Aceh kala itu, penuh dedikasi untuk membantu Aceh bangkit kembali dari keterpurukannya. Maka tergabunglah kami di bawah satu bendera LSM International yang bergerak di bidang kesehatan. Kami bekerja bahu membahu membantu masyarakat yang terluka dan trauma oleh efek yang dihasilkan oleh gelombang maut bernama tsunami ini.
Maklum sendiri kan sobs, jika di masa-masa emergency alias tanggap darurat, kita berusaha memaksimalkan apa yang ada guna melancarkan usaha kita membantu Aceh. Nah, tersebutlah kisah, dimana kala itu, teamku kekurangan satu mobil/transportasi untuk setiap hari berkunjung ke dua desa yang terhantam tsunami. Hampir seluruh kendaraan yang kita miliki adalah jenis Phanter Touring, karena medan yang ditempuh adalah jenis medan yang termasuk berat, karena jalanannya banyak yang rusak parah. Namun di bulan puasa itu, kita membutuhkan tambahan satu armada lagi, dan karena darurat, juga disebabkan oleh minimnya dana yang aku kelola, aku terpaksa memaksa atasanku untuk mengijinkan kami menyewa sebuah colt L-300, milik tetanggaku, yang kebetulan beliau sedang sakit parah, sehingga diputuskan mobil coltnya itu dianggurkan saja, dan berhasil kami nego untuk disewa dengan harga yang cukup sesuai dengan sisa budget kami.
Kesulitan berikutnya adalah, anggota teamku, yang hanya 5 orang, terdiri dari 3 wanita dan 2 pria, belum bisa mengemudi. Sementara untuk menggaji supir, kala itu, kami perlu tambahan 3 juta lagi perbulannya. Rasanya ga cukup lagi, mengingat sebagian besar dana adalah aku peruntukkan untuk procurement dan program. Jadi kami benar-benar harus menghemat budget.
Akhirnya, aku nekad minta diijinkan oleh bosku, agar boleh merangkap menjadi supir. Ga tanggung-tanggung sobs. Menjadi supir L-300 yang membawa teamku setiap harinya ke dua desa tersebut. Di Aceh, bukanlah pemandangan umum, menyaksikan seorang wanita, menjadi sopir angkot/L-300 seperti ini. Juga di mata para petugas lalu lintas. Beberapa kali aku dihadang oleh polisi, beruntung, pengecualian khusus yang memang diberikan oleh pihak kepolisian kala itu, akhirnya membuat urusan cepat selesai. Setelah menyetopku sejenak, akhirnya bapak polisi membebaskan kami untuk segera melanjutkan perjalanan. Mencapai tujuan. J
Menjadi supir L-300 merangkap Program coordinator untuk project ku berlangsung kurang lebih 1,5 bulan. Dan aku bertekad agar tak perlu mengulang lagi, mengemudi sebuah L-300, mengingat ibuku protes keras. Malu melihat anak perempuannya malah jadi supir angkot! Yo wes mommy, it’s enough, no worries, I will drive it no more. Janjiku kala itu.
Tapi siapa yang bisa meramal sebuah kejadian di masa depan sih sobs?
Tak pernah ada harapan untuk mengemudikan L-300 lagi, eh pada suatu malam di bulan Ramadhan, di perjalanan menuju Meulaboh dalam rangka menjenguk suami, hal ini terpaksa berulang.
Awalnya sih, dari Banda Aceh sampai Calang, Aceh Jaya, penumpang L-300 ini penuh. Kami berbuka puasa di salah satu warung di Calang ini. Setelah shalat magrib dan rehat sejenak, eh si abang supir, mendekatiku, bicara perlahan, bahwa dia keberatan untuk naik ke Meulaboh karena penumpang hanya tinggal aku sendiri. Spontan aku hampir mengamuk, tapi kemudian aku ingatkan diriku sendiri, bahwa hanya aku sendiri yang tertinggal sebagai penumpangnya. Jadi aku harus benar-benar kontrol emosi. Lalu aku coba bicarakan baik-baik tapi tegas. Aku bicara dalam bahasa Aceh supaya dia tau persis bahwa aku juga punya temperamen yang serupa. Agar dia berhati-hati. Aku katakan padanya bahwa aku telah membayar penuh untuk sampai Meulaboh, bukan Calang. Jadi dari awal jelas destinasi ku adalah Meulaboh, yang artinya butuh 1,25 jam lagi ke atas. Dan artinya, dia ga punya hak menghentikan kendaraan hanya sampai Calang. Dia harus antar aku ke Meulaboh. Tegasku. Tapi dia malah meminta tambahan ongkos, 50 ribu lagi. Spontan aku akan mengamuk. Tapi aku masih mencoba meredam emosiku, karena apapun ceritanya, aku harus sampai Meulaboh malam ini. Calang, kala itu, masih belum memiliki penginapan, dan aku ga punya saudara di Calang.
Akhirnya, nego punya nego, aku tambahkan 50 ribu untuknya. Deal. Kami pun berangkat. Hanya berdua, aku dan dia, sang sopir. Eh baru lima belas menit perjalanan, si abang ngulah. Dia yakin aku bisa mengemudi, dan dia ngantuk banget, jadi dia minta bantuanku agar aku menggantikannya sejenak, biar dia bisa tidur sebentar. Atau jika aku setuju, dia akan menghentikan kendaraan sejenak, di pinggir jalan (yang gelap gulita kala itu), lalu dia akan tidur sebentar. Whaaaaat????
Asli aku akan mengamuk. Ingin kutikam perutnya dengan garpu yang tersimpan rapi di dalam tasku. Tapi akal sehatku segera memerintahkan aku untuk bersikap baik. Aku hanya seorang wanita, yang tentu saja akan kalah jika berperang melawannya. Yang penting aku harus sampai Meulaboh dengan selamat. Tak kurang suatu apa. Akal sehat harus menang melawan emosi yang menggelegak. Kukontrol bicaraku sebaik-baiknya, sambill mencatat sebuah pembelajaran. Lain kali, pastikan sejak awal, untuk perjalanan ke daerah-daerah yang belum maju (kala itu), bahwa transportasinya dijamin sampai tujuan. Minta nomor telephone pool L-300 nya agar bisa melaporkan jika ada kejadian seperti ini. Pastikan penumpang dengan destinasi yang sama itu ada lebih dari satu orang.
Aku mengalah, dengan perjanjian, aku akan mengemudi 30 menit. Jadi dia ada waktu untuk tidur selama 30 menit. Oke. Deal. Aku mengambil alih kemudi. Mengemudi di jalan gelap (saat itu, jalanan buatan USAID belum selesai sempurna, jadi benar-benar belum semulus saat ini), sambil bertasbih. Ya Allah, selamatkan perjalanan hamba ya Allah… Jangan biarkan iblis menggoda laki-laki ini ya Allah. Berikan dia rasa kantuk dan istirahatkan dia ya Allah. Biarlah hamba mengemudi hingga Meulaboh, tak apa asal bisa tiba di tujuan dengan selamat. …. Aku terus saja mengulang kalimat2 pengharapan itu. Di sebelahku, si abang sopir tertidur lelap.
Aku mengemudi dengan lancar, hingga 25 menit kemudian, HPku berbunyi nyaring. Si abang supir terbangun, kaget. Aku mengangkat telephone yang ternyata adalah suamiku.
“Udah sampai mana Al?”
“Ga tau nih mas, jangan telephone dulu donk, ini Al lagi nyetir!”
“What? Kemana supirnya? Kenapa kamu yang nyetir. Apa-apaan ini, mana supirnya, biar mas ngomong!” Suara keras suamiku terdengar sampai keluar HP. Si abang supir menatapku ga enak. Kuserahkan HPku padanya.
“Assalammualaikum Pak…. Maaf, saya ngantuk kali tadi habis buak puasa…. Jadi saya minta tolong kakak untuk nyetir, jadi kami ga perlu stop dijalan…” Si abang supir bicara agak tergagap.
Entah apa yang dikatakan suamiku di seberang, yang kutahu si supir nggih-nggih, dan tak lama memintaku berhenti. Mengambil alih kemudi, berterima kasih padaku yang telah menggantikannya. Dan dia siap mengemudi, melanjutkan perjalanan kami. 30 menit kemudian, kami telah sampai di terminal Meulaboh, dinanti dengan was-was oleh suamiku.
Duh, sungguh pengalaman tak terlupakan dan sebuah pembelajaran yang begitu berharga. Alhamdulillah, Allah mendengar dan mengabulkan doaku. Terima kasih ya Allah….
Punya pengalaman mencekam yang tak terlupakan sobs? Monggo dishare yuk... :)


Pasti masih familiar dengan istilah Bhinneka Tunggal Ika kan sobs? J #bisa dikemplang lho kalo sampai ga paham makna dari tiga rangkaian kata ini… atau malah disuruh segera meninggalkan negeri ini lho kalo ga bisa menjelaskan maksud dari semboyan ini.. Masak sebagai orang Indonesia, ga ngerti akan makna Bhinneka Tunggal Ika?
Ok, aku percaya kok jika kita semua paham benar, dan sepakat secara mutlak, bahwa negeri ini, yang adalah mutiara khatulistiwa, terdiri dari beragam suku bangsa, budaya dan bahasa daerahnya. Yang walau berbeda-beda tapi tetap satu juga. Nah, sehubungan dengan postingan artikel kontes di rumahnya Pakdhe Cholik per 30 Juni 2012 kemarin nih sobs, maka postinganku kali ini, akan mencoba mengulas sedikit tentang tarian daerah, khususnya tarian dari daerah asalku yaitu Aceh province.
Jika diminta menyebutkan nama tarian dari daerah Aceh, aku yakin bahwa sobats tentu akan menyebutkan tari Saman, Seudati dan Rapai Geleng sebagai tarian paling terkenal dari Aceh kan? Ga salah sih sobs. Tapi masih banyak lho tarian lainnya yang juga berasal dari provinsi paling barat Indonesia ini….. yuk kita lihat beberapa diantaranya yuk….
Tari Ranup Lampuan
(Sirih dalam Puan/Mangkuk indah khusus untuk tempat sirih).
gambar dari sini
Jika selama ini sobats disuguhkan oleh sebuah tarian yang ditarikan oleh sekelompok pemuda atau pemudi, yang bergerak lincah/dinamis, dalam ritme yang begitu cepat menghentak, diiringi oleh music dan syair yang begitu bersemangat, maka tarian yang satu ini akan terlihat sungguh berbeda sobs.
Tari Ranup Lampuan ini adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang ditarikan oleh para wanita, yang ditujukan untuk memberi penghormatan dalam penyambutan tamu secara resmi. Tari Ranup Lampuan berarti Sirih dalam Puan (tempat khusus untuk sirih). Secara koreografi tari ini menceritakan bagaimana dara-dara Aceh menghidangkan sirih kepada tamu yang datang, yang geraknya menceritakan proses memetik, membungkus, meletakkan daun sirih ke dalam puan, sampai menyuguhkan sirih kepada tamu yang datang. Tarian ini sering dipersembahkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan di dalam pembukaan sebuah acara formal maupun semi formal, acara perkawinan, dan lain sebagainya.
Gerakan tarian ini dilakonkan dengan lemah lembut sesuai dengan alunan lembut irama musik yang mengiringinya. 
Tari Rateb Meusekat
gambar pinjem dari sini
Syahdan, tarian ini diciptakan oleh anak dari Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syairnya diciptakan oleh Teungku Chik Di Kala, seorang ulama di Seunagan. Nama Rateb Meusekat sendiri berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti ibadat dalam diam. Kandungan syair-syairnya berupa puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada nabi, ditarikan oleh para pemudi/kaum wanita dengan menggunakan pakaian adat Aceh.
Pada mulanya tarian ini ditarikan sesudah selesai mengaji atau mengkaji pelajaran agama, di malam hari, yang juga ditujukan sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Sesuai dengan perkembangannya, tarian ini akhirnya berkembang pesat, dan digelar/dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.
Sebagian masyarakat Indonesia sering menganggap tarian yang satu ini sebagai tarian Saman perempuan, padahal tarian Rateb Meuseukat beda jauh dari tarian Saman. Adapun tiga perbedaan yang paling mendasar pada kedua tarian ini adalah sebagai berikut;

* Tari Rateb Meusekat: *
Berasal dari suku Aceh (kabupaten Nagan Raya)
Syairnya berbahasa Aceh
Diiringi alunan music (Genderang/Rapai)
Ditarikan oleh kaum wanita dengan pakaian adat Aceh
* Tari Saman *
Berasal dari suku Gayo (Aceh Tengah – Tenggara)
Syairnya berbahasa Gayo
Tidak diiringi oleh music
Ditarikan oleh kaum laki-laki dengan pakaian adat Gayo.

Sedikit penjelasan bagi sahabats yang mungkin bingung dengan kata Aceh dan Gayo…. Apakah Gayo bukan Aceh? Daerah Aceh itu terdiri dari 13 suku bangsa lho,  yaitu; Aceh, Gayo, Aneuk Jamee, Singkil, Alas, Tamiang, Kluet, Devayan, Sigulai, Pakpak, Haloban, Lekon dan Nias. (Sumber: Aceh Wikipedia). Nah, keliatankan sobs jika suku Gayo adalah salah satu suku/etnik yang mendiami salah satu wilayah di provinsi Aceh. Mereka menempati bagian Aceh Tengah, Bener Meriah hingga Tenggara Aceh, memiliki bahasanya tersendiri, namun bagaimanapun, mereka tetaplah bagian dari Provinsi Aceh, yang kekayaan ; alam, kesenian/budaya nya turut serta memperkaya provinsi paling Ujung Barat Indonesia ini. Untuk penjelasan lebih rinci tentang hal ini mungkin sobats dapat membacanya disini.


Tari Likok Pulo
gambar pinjem dari sini

Kabarnya, tarian ini lahir sekitar tahun 1849, dari kreatifitas seorang ulama yang berasal tua yang berasal dari Arab, yang hanyut di laut dan terdampar di gugusan pulau Aceh, tepatnya di Pulo Besar Selatan, sekitar 30 mil dari daratan kota Banda Aceh. Dinamakan tari Likok Pulo, Likok berarti gerak tari dan Pulo adalah pulau, yang tentunya mengacu kepada Pulau Besar Selatan tersebut.  
Awalnya tarian ini dipertunjukan di tepi pantai. Para penari menari di atas pasir yang hanya diberi alas sehelai tikar daun lontar atau pandan. Tarian yang merupakan media pengembangan dakwah Islam di masa kesultanan Aceh ini dibawakan oleh 12 orang penari pria/wanita sambil duduk rapat berlutut, bahu membahu, dengan posisi sejajar.
Seorang penari utama yang disebut "cèh" berada di tengah-tengah pemain. Dua orang penabuh rapa'i berada di belakang atau sisi kiri dan kanan penari. Gerakan tari Likok Pulo hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, yakni badan, tangan, dan kepala. Gerakan tari ini pada prinsipnya adalah gerakan olah tubuh, keterampilan, keseragaman atau kesetaraan.
Dalam pertunjukannya, para penari menari sambil melantunkan syair-syair pujian kepada Sang Pencipta. Mereka menari dengan iringan alat musik Rapa'i. Rapa'i atau rebana adalah salah satu alat musik tabuh khas Aceh. Likok Pulo telah menjadi tarian wajib dalam mata pelajaran murid-murid sekolah di kota Banda Aceh ini.


Nah sobs…. Itulah uraian sekilas tentang beberapa tarian dari provinsi Aceh selain Tari Saman, Seudati atau Rapai Geleng yang begitu melegenda. Semoga sajian ini dapat semakin memperluas pengetahuan kita akan khasanah budaya bangsa yang ternyata begitu kaya dan beragam ya sobs…

Yuk kita lestarikan budaya bangsa ini, yaaa walaupun tidak dengan mempelajari lenggang lenggoknya, tapi dengan sering menyaksikannya, akan membuat kita familiar akan budaya bangsa, dan langsung ngeh dan waspada sehingga cepat tanggap dalam berusaha mencegahnya untuk tidak di klaim oleh bangsa lain.
Artikel ini diikutsertakan dalam Jambore On the Blog 2012 Edisi Khusus
 bertajuk Lestarikan Budaya Indonesia


gambar dari mbah Wiki

Sobats… artikel ini benar-benar dirampungkan dalam keadaan yang berpacu dengan waktu. Satu jam lagi menuju detik-detik ditutupnya perhelatan akbar yang digelar oleh kumpulan blogger Makassar dalam rangka menyambut 17 tahun Telkomsel. Ya ampun Al? kemana ajaa? Kok belum kelar juga?
Jangan tanya aku sobs, sungguh, aku tuh selalu saja kesulitan jika ditanya tentang ini. Tentang apa yang menurutku Paling Indonesia. Sulit menjawabnya sobs. Walau hingga kini puluhan bahkan ratusan artikel (mungkin?) telah terdaftar dalam kompetisi bergengsi ini, namun aku sampai saat ini masih saja bingung menentukan apa yang akan aku tulis untuk turut serta dalam kontes yang satu ini.
Iya sih sobs, waktu tak banyak lagi, hanya satu jam ke depan, jika aku memutuskan untuk tetap berpartisipasi, artinya aku harus segera merampungkan artikel ini, ya kan sobs?
Baiklah… tak dapat kita pungkiri, bahwa bumi persada yang dipenuhi oleh berbagai suku bangsa, ragam adat istiadat dan bahasa ini, memang benar-benar Bhinneka Tunggal Ika. Dari Barat hingga ke Timur, semuanya adalah Indonesia. Semua ciri khas yang ada di setiap inci negeri ini, adalah merujuk kepada ciri khas negeri tercinta, Indonesia. Jadi… balik lagi ke kesulitan yang aku hadapi, bahwa sulit sekali memilih apa/mana yang paling Indonesia…..
Melanjutkan semediku sebelumnya, dalam rangka mencari wangsit di belantara dunia maya, berkunjung ke mbah Google di pertapaannya, menyelam ke dalam lautan artikel karya para sahabat blogger yang telah terlebih dahulu menggelar artikelnya di rumah maya mereka…., maka aku memutuskan dan sedikit memaksa diri untuk mengambil judul diatas sebagai sesuatu yang Paling Indonesia.
Yah, Monumen Nasional alias tugu Monas! Itulah pilihanku sobs..
Melihat gambarnya yang gagah menjulang ke angkasa, siapapun di dunia ini akan langsung teringat akan sebuah mutiara di tengah garis Khatulistiwa. Sebuah negeri permai bernama Republik Indonesia. Aku rasa, siapapun akan setuju jika Monumen Nasional yang akrab disapa MONAS ini adalah ciri khas Indonesia. Tak akan ada seorangpun yang berani mengatakan bahwa itu adalah negeri China misalnya, atau Arab Saudi. Melihat gambar tugu Monas, ingatan orang pasti akan langsung lari ke kota Jakarta, alias ibu kota Negara Republik Indonesia.
Sama seperti ketika kita melihat menara Eiffel, otomatis ingatan kita akan lari ke Paris, Perancis, dimana menara indah ini berdiri kokoh. Atau saat kita melihat patung Liberty, tentu ingatan kita akan lari ke United states of America. Begitu juga saat kita melihat menara Pisa, maka tentu Google akan mengatakan bahwa itu adalah milik/ciri Negara Italia, terletak di kota Pisa.
Nah, karena telah membulatkan tekad dan sedikit memaksa diri, karena sebenarnya yang diminta adalah kategori adat istiadat/budaya, wisata alam maupun kuliner, maka berikut ini aku akan sedikit mengulas tentang monumen nasional yang tersohor ini.
Ada yang belum pernah ke Monas? Aku yakin pasti banyak sekali yang akan tunjuk tangan, hehe. Alhamdulillah aku sendiri sudah pernah lho ke Monas. Biarin aja dibilang norak, main kok ke Monas, tapi selaku orang Indonesia, sudah pasti dong aku harus menjejakkan kaki di tugu megah ini, melihat dengan mata kepala sendiri, apa dan bagaimana sih kemegahannya, apalagi mengingat 38 kg dari 50 kg emas yang merupakan lidah api tugu Monas itu adalah sumbangan dari Teuku Markam, salah satu orang terkaya di Aceh kala itu… Wow! Bangga dan haru banget deh rasanya. Maka aku begitu ingin menjejakkan kakiku kesana.. untuk melihat langsung dengan darah muda yang menggelegak. J
Terlepas dari pro dan kontra tentang pendirian tugu setinggi 132 meter ini, khususnya dalam designnya yang merupakan perpaduan antara Yoni dan Lingga, Monas tetap merupakan sebuah monumen kebanggaan bangsa Indonesia, yang didirikan untuk mengenang dan menandai kebesaran perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikenal dengan revolusi 17 Agustus 1945, serta untuk membangkitkan semangat patriotisme generasi muda sekarang dan yang akan datang.
Rancang bangun tugu fenomenal ini mengambil konsep pasangan universal abadi berupa Lingga dan Yoni. Tugu Obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga/phallus, yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk/tiang adalah Yoni, yang melambangkan perempuan, elemen feminine yang pasif dan negative, serta melambangkan malam hari. Lingga dan Yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu, bentuk tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang ‘alu’ dan ‘lesung’, alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia.
Monumen ini terdiri atas 117,7 meter obelisk/tiang/pilar di atas landasan persegi setinggi 17 meter. Keseluruhan Monumen ini dilapisi dengan marmer italia. Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari system pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.
Pada halaman luar monumen, di setiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Dimulai dari sudut Timur laut bercerita tentang kejayaan Nusantara masa lampau; menampilkan sejarah Singasari dan Majapahit, berlanjut pada kronologis searah jarum jam menuju sudut Tenggara, Barat Daya dan Barat Laut, menggambarkan tentang masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan Nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi Perang Kemerdekaan RI hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis. 
Melangkah ke bagian dasar monumen, sekitar kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, kita akan menemukan sebuah Museum Sejarah Nasional Indonesia. Yang menyajikan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru, sungguh mengesankan dan sangat layak dikunjungi oleh setiap insan Indonesia dalam rangka mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa.
Pada bagian dalam cawan monumen, terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar dari pintu sisi utara dan selatan. Pada ruangan ini disimpan symbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya adalah naskah aslik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambing Negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih serta dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan RI. Ruang ini juga digunakan sebagai ruang tenang/hening untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi dalam mengenang hakikat perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bagian lain yang tak kalah mengagumkan dari tugu bergengsi ini adalah Pelataran dan Puncak Api Kemerdekaan, yang dapat kita akses melalui pintu sisi selatan. Pelataran puncak ini berukuran 11 x 11 m di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Elevator/lift berkapasitas 11 orang, tersedia untuk mengangkut para pengunjung mencapai puncak, yang berdaya tampung (di puncak) sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama seluruh penjuru kota Jakarta.
Pada puncak Monumen terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg (pada awalnya). Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini adalah simbol semangan juang rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Dalam rangka menyambut perayaan kemerdekaan RI yang ke lima puluh tahun, lembaran emas yang 35 kg ini dilapis ulang hingga mencapai berat keseluruhan menjadi 50 kg emas. Puncak tugu berupa api nan tak kunjung padam, bermakna agar bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.
Nah sobs, itulah sekilas uraian tentang tugu Nasional kebanggaan bangsa Indonesia ini, semoga kita sebagai generasi penerus bangsa, dapat mengenang kebesaran perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia, dan komit untuk senantiasa menjaga hasil perjuangan (Kemerdekaan negeri) ini, membawanya ke arah kemajuan yang jauuuh lebih baik di masa yang akan datang. Amin.

Untuk mengenang dan menandai kebesaran perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945 serta untuk membangkitkan semanggat patriotisme generasi muda sekarang dan yang akan datang, maka dibangunlah suatu tanda peringatan yang bentuk tugu yang Kemudian diberi nama Monumen Nasional.

Tulisan ini diikutkan lomba blog Paling Indonesia 
yang diselenggarakan oleh  Komunitas Blogger Makassar, AngingMammiri.org
 bekerjasama dengan Telkomsel area SUMALPUA [Sulawesi - Maluku - Papua]
dalam rangka ulang tahun ke-17 Telkomsel


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-monas-monumen-nasional.html

Sobats…. Malam ini sebenarnya ingin posting artikel tentang sesuatu yang paling Indonesia (menurut alam fikirku), namun apa daya sobs, artikel yang baru separuh jalan itu terpaksa terbengkalai karena sebuah situasi yang tak dapat dihindari, yang harus aku hadapi di dunia nyata.
Situasi yang membutuhkan daya fikir prima, yang membuatku harus menyingkirkan hal-hal lainnya agar yang satu ini mampu terselesaikan dengan baik dan bijaksana.
Maka malam ini, sebuah sajian yang berasal dari renungan yang dikirim seorang sahabat ke ALaika BB Group, kembali kupilih untuk menyambut kunjungan para sahabat ke rumah maya tercinta ini. Semoga sajian kecil ini mampu menghibur hati dan menjadi bahan renungan berarti bagi sobats semua yaaa….
Bagi yang sudah pernah membacanya, silahkan dilewatkan aja ya sobs….. J
Yuk, langsung ke TKP….
Seorang anak laki-laki enam tahunan menggandeng ibunya pergi ke pet shop. Mereka melihat binatang-binatang peliharaan. Anak ini tertarik pada seekor kura-kura dan dengan penuh antusias menatapnya. Sang kura-kura memasukkan kepala ke cangkangnya, malu. Si anak menjadi penasaran, dan dengan kedua tangannya, diangkatnya kura-kura tersebut, membuat sang kura-kura kini, tak hanya menyembunyikan wajahnya, tapi juga menarik ke empat kakinya ke dalam cangkangnya. Si anak semakin penasaran. Dengan tak sabar digoyang-goyangkannya cangkang kura-kura, berharap kepala dan kaki-kaki sang kura-kura akan keluar. Diketuk-ketuknya cangkang si kura-kura kala sekian lama sang kura-kura masih juga betah bersembunyi.
Melihat perlakuan itu, ibu si anak dengan penuh kasih sayang membujuk anandanya,
“Bukan begitu caranya sayang…. Yuk kita bawa kura-kura itu pulang, nanti di rumah akan ibu ajarkan cara yang benar agar si kura-kura mau bersahabat denganmu.” Dibayarkannya kura-kura itu pada pemilik pet shop, dan mereka pun pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, mereka membawa kura-kura tadi ke tepi kolam mereka yang sudah mongering. Si ibu meletakkan kura-kura itu di pinggir kolam yang bermandikan cahaya matahari, dengan sangat hati-hati, seraya berbicara ramah,
“Nah, kura-kura yang manis, ini adalah rumah barumu, ayo keluarkan kepalamu dan nikmati rumah barumu, ayo…. “
Kura-kura pun dengan hati damai, mengeluarkan kepala dan kaki-kakinya. Melihat sekeliling, dan mendekati si anak. Si anak tersenyum senang dan dengan hati bahagia mendengarkan petuah sang bunda…
“Nah, kamu lihat nak? Setiap sesuatu harus dilakukan dengan cara yang sesuai untuknya. Terkadang kita sering memaksakan melakukan sesuatu, dengan cara kita sendiri, tanpa kita berfikir, apakah ini sesuai untuk orang atau benda lainnya? Berikanlah kehangatan dan keramahan, maka ia akan menanggapinya dengan baik.” Ujar sang ibu dengan bijak.

Selamat beristirahat sobats, have a very nice week end!

Saleum,

Alaika

Handphone. Siapa sih yang ga mengenal kata yang satu ini? Benda ajaib yang dulu begitu terkesan mahal dan sulit dijangkau, kini tak lagi menjadi benda asing dan sulit diraih oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Dewasa ini, ponsel bukan lagi barang mewah (kecuali yang memang berspesifikasi tinggi dengan harga yang selangit itu sih) yang hanya mampu digenggam oleh pejabat tinggi, artis maupun kaum berduit. Benda keren peretas jarak ini, kini telah bisa kita jumpai dalam genggaman siapa saja, pria dan wanita, tua dan muda bahkan anak kecil pun kini telah ber-ponsel ria. Kegunaannya juga tak lagi terbatas pada kebutuhan untuk menelphone atau ber-sms saja. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, maka fungsi sebuah ponsel pun kian meningkat. Innovasi tiada henti yang terus dilakukan menghantarkan ponsel menjadi sebuah alat bantu yang benar-benar mempermudah pekerjaan seseorang.
Jika dulu, untuk mengirim gambar, seseorang harus memindahkan gambarnya dari kamera terlebih dahulu ke laptop/komputernya, baru kemudian meng-attached nya dalam email, baru kirimkan. Maka kini, ponsel dapat menyingkat semua pekerjaan itu, cukup dengan mengaktifkan aplikasi-aplikasi yang tertanam di dalam tubuhnya. Namanya aja smartphone alias ponsel pintar, sudah pasti ponsel canggih ini akan mampu membantu kita melakukan banyak hal. Mulai dari fungsi standard nya (telephone dan sms), MMS hingga ke kemampuan dalam membantu kita untuk berinteraksi dengan dunia maya.
Aku yakin, sebagai perempuan Indonesia (emak-emak) masa kini, kebutuhan kita akan internet adalah hal yang tak dapat lagi kita hindari. Banyak kemudahan yang diberikan oleh internet dalam membantu pekerjaan kita sehari-hari. Bagiku sendiri, internet adalah mitra kerja yang tak terpisahkan. Setiap bulan, aku memerlukan asistensinya dalam membayarkan tagihan-tagihan bulanan, seperti bayar listrik, PDAM, kartu halo, biaya internet, iuran sekolah dan lain sebagainya. Belum lagi dalam membeli tiket jika akan melakukan perjalanan, jasa koneksinya akan sangat aku perlukan. Juga dalam mencari informasi-informasi pendukung pekerjaan, mbah Google dan sumber informasi lainnya adalah hal yang paling wajib aku kunjungi. Belum lagi jika di hari libur, timbul keinginan untuk memasak, aku tinggal lari ke internet untuk browsing aneka resep masakan. Atau jika ingin berkunjung ke suatu wilayah, tinggal lihat maps dari internet juga sebagai penunjuk jalan agar tidak tersesat. Banyak banget deh asistensi yang telah diberikan oleh internet bagi kehidupanku, dan kuyakin juga bagi kehidupan para perempuan Indonesia (emak-emak) yang kini kian melek teknologi.
Dulu…. Internet, hanya dapat kita lakukan melalui koneksi via PC atau laptop. Jika pun via ponsel, itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semakin canggih sebuah peralatan, akan semakin tinggi pula harganya. Ada rupa ada harga, begitu kata orang-orang. Ungkapan ini sering menyurutkan keinginan kita untuk mempersunting si pintar tadi. Apalagi bagi kita kaum perempuan nih sobs, emak-emak, yang jeli dan pelit (namanya aja manager keuangan keluarga kan?) dalam mengatur budget bulanan, jelas akan berfikir panjang untuk meraih si pintar ini ke dalam genggaman. Akal sehat seorang emak pasti akan memutuskan “ah ntar aja deh kalo ada duit lebih baru beli, mahaaaal. Emang sih, ponsel pintar itu sangat saya butuhkan, tapi harganya itu lho! Belum sanggup.” Lalu impian untuk menggenggam si pintar pun terbenam dalam impian entah sampai kapan.
Image ‘Semakin smart sebuah hape, tentu akan semakin mahal mahar untuk menebusnya’ terus saja terpatri hingga beberapa masa ke belakang. Namun kini sobs? Syukur Alhamdulilah… Innovasi tiada henti yang dilakukan oleh Nokia, menghadirkan sebuah ponsel cantik nan imut bertajuk Nokia Asha 202. Designnya bener-bener pas untuk para wanita lho sobs! Dan jangan pernah beranggapan bahwa bentuknya yang imut akan membatasi kecanggihan si mungil ini dalam meng-asistensi penggunanya dalam banyak hal lho! 
Nokia Asha 202 Red

Nokia Asha 202 Black
Si mungil nan cantik ini dibenamkan teknologi/fitur fitur ciamik seperti dual simcard/on GSM, teknologi layar sentuh dan keypad, kamera dengan resolusi 2 MP dan aplikasi berselancar di dunia maya, sehingga kehadirannya akan mampu mewujudkan impian para emak (perempuan) Indonesia yang ingin memiliki ponsel pintar dengan budget terbatas.
Jadi menurut saya nih sobs, inilah saat yang tepat untuk mewujudkan impian. Menggenggam si pintar, menjadikannya asisten terbaik tanpa harus mengorbankan kebutuhan bulanan kita. Apalagi sekarang ini, simungil nan pintar ini sedang dipersandingkan alias dibundling dengan provider kawakan negeri ini, berbendera Indosat. Pada kenal Indosat kan sobs?
Nah, kini, kerjasama apik keduanya (Nokia dan paket hebat Indosat), menghadirkan sebuah Paket bundling Indosat Mobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia, untuk para Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga Selama 30 Hari dan Layanan Info Wanita.
 Apa saja kah benefit dari paket Hebat Keluarga ini? Yuk kita lihat pada gambar berikut:

sumber gambar dari sini
Nah sobats, banyak sekali ternyata keuntungan/benefit yang ditawarkan oleh paket hebat keluarga ini... Saatnya menjadi lebih bijak dalam menilai dan cerdas dalam memilih ponsel yang pas dan smart bagi perempuan Indonesia.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ponsel Pintar untuk Perempuan Indonesia” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger”




Met malam sobats semua... Maaf banget belum bisa bersilaturrahmi secara intens nih ke rumah maya para sahabat... Maklum sobs, sedang sedikit sibuk dengan project kehidupan di dunia nyata nih..

But... Tak berarti malam ini aku tak bisa menyajikan sebuah sambuutan segar bagi kedatangan para sahabat ke my virtual corner lho...

Walau bukan karya sendiri, kuyakin sajian segar nan kocak ini akan mampu menyunggingkan senyum bahkan ledak tawa dari bibir sobats deh...

Bagi yang sudah pernah membacanya, senyum sedikit juga ga akan rugi lho! Yuk cekidot..

Seorang Pejabat di undang untuk membuka Pameran Lukisan, tetapi sesampainya di tempat Pameran si Pejabat lupa pake kacamata....

Pejabat : Ajudan, saya lupa bawa kacamata...!
Ajudan : Siap Pak!, tenang saja nanti saya bantu.

Singkat cerita, selesai gunting pita si Pejabat jalan2 melihat lukisan...(Sambil diikuti oleh rombongan dan para hadirin).

Pada lukisan pertama,

Pejabat : Wah indah sekali lukisan Ikan ini.. Cantik.
Ajudan : Pak, itu Buaya...
Pejabat : Ya, saking cantiknya buaya ini kelihatan seperti ikan (sambil ngeles....)

Lukisan Kedua,
Pejabat : Nah, Lukisan ini kalo diliat Ibu Megawati, pasti dibelinya... Banteng...
Ajudan : Pak, itu Gajah...
Pejabat : Owh, karena gadingnya kayak Banteng.. (Ngeles lagi..)

Akhirnya si Pejabat melihat lukisan laen...
Pejabat : Nah, dari sekian banyak lukisan yang ada disini Saya paling suka sama lukisan Simpanse ini. Kelihatan hidup... Saya mau membelinya...

Ajudan : Pak, itu cermin pak... Cermin..!!

Hihihihi..., Met malam sobats semua..

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes