Jingga Jelaga


Amarah itu terkesan nyata
Di bola matamu yang memerah saga
Getarkan jiwa putuskan asa
Jingga Jelaga getarkan jiwa


Sungguh engkau berubah jauh
Makin lama semakin tak acuh
Tiada lagi mata yang teduh
Musnah sudah asa berlabuh

Taukah engkau wahai adinda
Di tengah senja semburat jingga
Ayah dan Bunda panjatkan doa
Usir jelaga pertahankan jingga

Walau,
Engkau kian tak acuh
Walau engkau kian tak butuh
Namun kami tetap utuh
Siapkan dermaga tempat kau berlabuh,
jika waktumu tiba....

sekedar menguntai kata, 
wakili rasa yang penuhi relung jiwa
Al, Bandung, 6 Maret 2014

0 comments