My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty


Yup, hari ini adalah hari proklamasi kemerdekaan Turkey, di mana negara masyur ini berganti haluan dari bentuk kesultanan/kekaisaran menjadi sebuah negara Republik. Jika kita mengenal Soekarno sebagai Bapak Proklamator Republik Indonesia, maka adalah Mustafa Kemal Ataturk, tokoh bangsa Turkey yang memimpin perjuangan dalam perang kemerdekaan dan memperoleh kemenangan, sehingga terbentuklah negara Republik Turki, pada tanggal 29 Oktober 1923.

Tentunya Sobats sudah tidak asing lagi dengan negara keren yang satu ini, kan? Apalagi film-film Turki juga saat ini sedang semarak penayangannya di beberapa stasiun swasta kita. Dan melalui postingan kali ini, aku ingin cerita-cerita sedikit nih tentang negara keren yang satu ini. Kebetulan pula aku bekerja di Kedutaannya [Kedutaan Besar Turki di Jakarta], jadi anggaplah ini sebagai persembahanku bagi tempat di mana aku bekerja itu, dalam rangka menyambut hari proklamasi mereka. *bukan modus lho, ya! Haha.

Sekilas Tentang Turki


Kemal Ataturk
Mustafa Kemal Ataturk, pendiri negara Republik Turki
Bangsa Turki adalah bangsa pertama Asia Tengah yang bermigrasi ke wilayah Anatolia dan Eropa, yang akhirnya menetap di Anatolia serta mendirikan sebuah negara yang menjadi cikal bakal Republik Turki saat ini. Pada awalnya, bangsa ini menganut paham Samanisme dan ajaran Buddha. Barulah pada masa setelah berakhirnya Perang Talas [751 Masehi], bangsa ini memeluk agama Islam. 

Seiring waktu, bangsa Turki berkembang dan mendirikan Kekaisaran Usmani yang masyur, terdiri dari 16 negara besar dengan kekuatan dan kemasyurannya diakui dunia. Namun, beberapa hal [yang biasanya juga menggoda hancurnya sebuah negara besar] juga tak terhindari, diantaranya beberapa sultannya yang berperangai buruk dan lemah, pemberontakan internal, kemerosotan kondisi sosial ekonomi, munculnya kekuatan Eropa, kalah perang dengan Eropa, gerakan oposisi sekuler dan nasionalis, akhirnya meruntuhkan kekaisaran Usmani. Pecahlah perang kemerdekaan yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk dan mencapai kemenangan pada hari ini, 29 Oktober 92 tahun yang lalu. 




Surga Wisata


Home of Two Continents
Negeri Dua Benua
Dengan banyaknya tempat bersejarah, budaya serta pemandangan alamnya yang aduhai, Turki tentunya menjadi surga wisata di dunia. Negeri 4 musim ini memang istimewa, karena kita bisa merasakan keempat musimnya itu pada waktu yang bersamaan lho! Penasaran bagaimana? Ntar kapan-kapan ceritanya, ya, atau googling dulu deh yang ga sabaran. Hehe. 

Secara geografis, Turki terbagi atas tujuh wilayah yang masing-masingnya menawarkan pengalaman wisata yang ajib menakjubkan, seperti bukit keren untuk bermain ski di musim dingin, lokasi berlayar dan menyelam dengan pemandangannya yang luar biasa, dan wisata sejarah dan budaya yang juga tak kalah menarik di seantero negeri. 

Tak hanya itu, Turki juga memiliki banyak hutan hijau, puncak gunung yang berselimutkan salju yang pastinya cocok banget untuk bermain ski, lau dan pantai yang masih asli, sumber air panas, penduduk yang ramah serta kuliner yang termasyur di seluruh dunia. 

Pariwisata musim panas juga tak kalah seru, lho, khususnya di Mediterania dan sebagian Laut Hitam. Tujuan wisata paling populernya adalah Antalya, Alanya, Marmaris, Kusadasi, Bodrum dan Fethiye.
Selat Bosphorus, si pemisah antar Turki bagian Asia dan Turki bagian Eropa
Sebagai tempat asal berbagai peradaban, negeri ini memiliki banyak situs bersejarah dan karya agung yang unik dan amazing. Hadir karena posisi unik Turki sebagai jembatan antar benua Asia dan Eropa. Beragamnya perbedaan yang berdampingan ini tercermin di setiap sudut negara dalam bentuk kekayaan alam, seni - budaya, dan estetika. Sebagai rumah bagi berbagai budaya dan agama selama ribuan tahun, Turki juga menjadi salah satu pusat wisata keagamaan yang penting, karena memiliki monumen, masjid, gerega, sinagoga dan tempat-tempat suci lainnya yang penting dan bersejarah. So, jangan lupa untuk mengunjungi dan take pictures kalo ke sana, ya, Sobs!




Selama dua dasawarsa terakhir, Turki telah berinvestasi besar di bidang infrastruktur dan mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dari sektor pariwisata. Langkah ini menjadikan Turki sebagai salah satu negara yang paling cepat berkembang di dunia. Peningkatan jumlah wisatawan dan pendapatan dari pariwisata menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dan stabil. Pada 2014, tercatat sekitar 36,8 juta wisatawan mancanegara datang, meningkat sebesar 5,14 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan bersih sektor pariwasata negara ini tercatat senilai 34,3 miliar dolar Amerika, artinya meningkat sebesar 6,2 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya [2014]. Wow!


Jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Turki juga meningkat tajam. Jika pada tahun 2002 tercatat sekitar 6.000 wisatawan, maka pada tahun 2014 jumlah warga Indonesia yang main ke sana meningkat hingga 59.486 orang. Ajigile, cuy!

Pamukale - Istana Kapas
Di daerah ini terdapat hamparan tatanan calcite-laden [kristalisasi kalsit] pada ketinggian 200 m,
yang berasal dari mata air. Tempat ini sudah tercatat dalam daftar warisan dunia UNESCO, lho!

Uludag



Uludag, terletak 36 km di sebelah Selatan Bursa, Taman Nasional yang merupakan salah satu tempat favorit olahraga musim dingin. 



Tempat wisata yang unik lainnya adalah Menara Maiden. Dengan letaknya yang strategis di Semenanjung BoÄŸaziçi (Bosphorus), di antara wilayah Balkan di Eropa dan Anatolia di Asia, dan di antara Laut Hitam dan daratan Mediterrania, Istanbul berhubungan erat dengan peristiwa-peristiwa dalam sejarah politik dunia, sejarah agama dan seniselama lebih dari 2.000 tahun.Dalam foto ini tampak Menara Maiden di Istanbul, yang juga tercatat dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. 

Kulinari

“Janganlah merendahkan masakan dengan mengatakan itu hanya makanan. Makanan adalah keseluruhan dari suatu kebudayaan.”— Abdulhak Sinasi.

Bagi mereka yang suka petualangan kuliner, masakan Turki sangat layak dieskplorasi. Mulai dari keragaman makanan yang membentuk kuliner Turki, cara penyajiannya yang mewah, serta tingkat kerumitan yang tinggi dari setiap keahlian yang terlibat di dalamnya, adalah merupakan hal yang memberikan sangat banyak materi menarik untuk dipelajari. Tidaklah mudah melihat suatu unsur dasar atau fitur dominan tunggal dalam masakan Turki, seperti misalnya pasta untuk Italia atau saus untuk Prancis. Pola familiar dari citarasa yang beragam dan kaya ini selalu tersaji, baik di rumah yang sederhana maupun di restoran terkenal. Seni langka ini memanjakan indera pengecap seraya menegaskan tingkat sosial, komunitas, dan budaya tinggi.

Mant1, Kopi Turki dan Baklava
Mantı, Kopi Turki, dan Baklava (kiri ke kanan). Hidangan Turki, hasil perpaduan dari budaya Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, yang berkembang dibawah pengaruh kuliner masa Usmani dan Seljuk selama berabad-abad, menawarkan ribuan variasi hidangan dan kenikmatan. Tidak perlu khawatir memakannya, karena kalori akan terbakar saat Anda berenang, bermain ski, berjalan-jalan dan trekking.

Seorang anak kecil, ketika melihat ibunya memasak cabbage dolma pada suatu hari yang menyenangkan akan bertanya-tanya, “Siapa yang telah menemukan kombinasi unik nasi goreng, kacang pinus, kismis, rempah-rempah dalam ramuan-ramuan yang dibungkus dengan daun kubis yang tebal, setiap gulungannya tepat setengah inci, disusun di atas piring oval yang dihiasi dengan irisan lemon? Bagaimana mungkin mengolah sayuran sederhana ini menjadi makanan yang bercitarasa tinggi dengan sangat sedikit bumbu tambahan?”
Sementara, orang  dewasa akan memiliki pikiran yang serupa saat memasuki toko manisan yang menyajikan baklava yang serumpun dengan lusinan pastri manis dan cantik dengan nama seperti Twisted Turban, Sultan Sarayı (Istana Sultan), Lady’s Navel, atau Nightingale’s Nest. Pengalaman yang sama juga menanti di sebuah muhallebici, toko puding yang menawarkan lusinan jenis puding susu.
Evolusi cita rasa yang luar biasa ini bukanlah kebetulan. Cita rasa kuliner yang mendunia ini hasil kombinasi tiga unsur kunci: lingkungan yang mendukung, dapur kerajaan, dan tradisi sosial yang berlangsung lama. Pertama, lingkungan yang mendukung yang tak dapat digantikan. Turki terkenal akan makanan yang beragam dan berlimpah yang ditunjang oleh kekayaan peradaban yang sangat mengenali flora, fauna, serta wilayahnya.
Kedua, warisan dapur kerajaan. Ratusan chef, yang semuanya pakar dalam berbagai jenis makanan, senang memanjakan selera istana sehingga tak mengherankan jika pengaruh tersebut menyempurnakan citarasa yang dapat kita cicipi sampai saat ini.
Ketiga, dapur kerajaan yang didukung oleh organisasi sosial yang kompleks, kehidupan manusia yang penuh semangat, keahlian tenaga kerjanya, perdagangan dunia, dan kontrol total jalur rempah-rempah, kesemuanya mencerminkan puncak kekayaan dan kebudayaan yang berkembang di ibukota kerajaan yang besar ini. 
Negara Bagian Turki, Anatolia, sudah berusia seribu tahun lebih, begitu juga dengan  kulinernya. Waktu merupakan intisarinya, seperti dituliskan oleh Ibnu Khaldun,“Agama raja dikarenakan oleh rakyatnya.” Hal yang sama juga berlaku untuk makanan raja. Oleh sebab itu, pada masa 600 tahun Dinasti Usmani dan transisi kebudayaan yang luar biasa hingga masa Turki modern, telah terbentuk evolusi cita rasa utama. Mereka yang telah mengunjungi Turki atau telah mencoba masakan di rumah Turki pasti akan merasakan keunikan cita rasa tersebut.

Peluang Beasiswa
Turki membuka lebar pintu universitas-universitasnya bagi para mahasiswa internasional dari seluruh dunia melaluıi program Beasiswa Turki. Beasiswa dengan peluang besar dan pendidikan di  perguruan tinggi Turki yang berkualitas akan membantu Anda mendapatkan perspektif baru serta kemampuan yang membuat Anda selangkah lebih maju dalam karier.
Para peminat yang memenuhi syarat untuk Beasiswa Turki dan tidak dapat berbicara bahasa Turki akan mendapat pelatihan bahasa Turki secara gratis. 
Pada tahun 2014 ini, 82 ribu mahasiswa dari 176 negara telah mengajukan permohonan beasiswa untuk program sarjana dan pascasarjana. Sekitar sepuluh ribu pelamar telah diwawancarai langsung di negara mereka masing-masing untuk proses evaluasi kemampuan akademik mereka. Sekitar empat ribu pelamar memperoleh BeasiswaTurki, 72 di antaranya adalah mahasiswa Indonesia. 
Nah, Sobats tercinta, itulah sekilas tentang negeri keren bernama Republik Turki. Semoga postingan ini bisa menambah pengetahuan Sobats terhadap negara yang satu ini, ya. Semoga bermanfaat, keep posting and happy blogging!
sekedar sharing,
Al, 29 Oktober 2015
Blang Bintang Regional Landfill, antara mimpi dan kenyataan

Malam ini, aku ingin bercerita tentang sebuah kisah. Sebuah kisah penuh pengharapan dan impian yang kini ternyata berujung tragis. Ini tentang perjuangan yang telah kami mulai pada masa-masa rehab-rekon Aceh dan Nias Paska tsunami. Pada masa-masa di mana Badan Rehabilitasi Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam - Nias [BRR NAD - Nias] masih dalam masa baktinya, bekerja sama dengan UNDP - TRWMP Aceh dan Pemerintah Provinsi Aceh, Pemko Banda Aceh serta Pemkab Aceh Besar, memulai tongkat perjuangan.

Yup, ini adalah kisah yang telah bermula bertahun-tahun lalu, dan aku hapal benar sejarahnya, karena aku termasuk salah satu staff BRR yang terlibat langsung di dalamnya [sebagai person in charge dalam berkoordinasi dengan stakeholders dalam proses perwujudan landfill ini]. Berlanjut pula dengan beralihnya aku ke UNDP TRWMP, begitu BRR selesai masa baktinya. Salah satu tugasku dan Faisal Ridwan, kolegaku di UNDP adalah juga menjadi PIC dalam berkoordinasi dengan berbagai stakeholders demi terlaksananya pembangunan landfill ini. Jika Faisal Ridwan 'mengawal' dari segi konstruksi/infrastrukturnya, maka aku 'mengawal' dari sisi administrasi dan kolaborasi antar pemerintahnya.

Adapun ide awal tercetusnya keinginan untuk menghadirkan sebuah landfill regional ini, adalah karena  TPA Gampong Jawa, milik Kota Banda Aceh diperkirakan tidak akan sanggup lagi menampung dan mengolah sampah-sampah yang dihasilkan dan melimpah di kota itu ke depannya, mengingat pertumbuhan dan pertambahan penduduk Kota Banda Aceh yang grafiknya semakin menanjak, yang artinya jumlah produksi sampah harian juga tentunya akan menanjak pula. Tercetuslah ide untuk membangun sebuah Tempat Pengolahan Akhir [TPA] Regional Terpadu, yang bernama lengkap TPA Regional Terpadu Sanitary Landfill Blang Bintang, seluas 200 hektar, berlokasi di desa Data Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Berkonsep moderen lagi canggih, yang akan siap dan sigap menampung dan mengolah sampah dari dua wilayah, yaitu Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Wow! Sungguh sebuah ide brillian yang jika benar-benar terlaksana, tentunya akan menjadi sebuah aset yang sangat bernilai, serta akan mampu beri kontribusi ekonomis bagi khalayak ramai, utamanya adalah masyarakat setempat.

Betapa tidak, TPA atau yang di luar negeri beken disebut sebagai landfill ini, tak hanya menjadi tempat persinggahan akhir dari sampah, melainkan juga akan menjadi tempat bagi beberapa industri pengolahan sampah, *yang tentunya jika terlaksana dengan baik* akan mampu menyerap tenaga kerja - kurangi pengangguran - tambah income bagi khalayak ramai. *Itu jika ide ini terlaksana dengan baik, sih* Tak hanya itu, Regional landfill ini juga diharapkan akan jadi pilot project nasional untuk penerapan teknologi canggih, yang akan menyumbangkan PAD dari jasa pengolahan sampah, yang akan menjadi kebanggaan Aceh karena bisa hasilkan produk bernilai ekonomis seperti biogas, listrik, produk daur ulang, pupuk organik, hutan edukasi, agro wisata dan bahkan akan menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Persampahan Nasional. 

Adalah Teuku Zul Akhyar, salah seorang kolega juga seniorku, bersama almarhumah Ibu Arsyiah Arsyad, yang benar-benar getol memperjuangkan kehadiran landfill ini. Aku masih hapal benar bagaimana kegigihan mereka memperjuangkan impian ini. Teuku Zul Akhyar, yang biasa kupanggil Pak Zul, berkontribusi dan berjuang dengan keahlian dan pengetahuannya akan spesialisasi landfill, menuangkan ide-ide awalnya dan memberikan input-input, baik bagi Pemerintah maupun stakeholder lainnya, maka almarhumah ibu Arsyiah Arsyad, berjuang meyakinkan pihak Pemerintah Aceh untuk mendukung dan berpartisipasi penuh di dalam perwujudan ini. Kuingat salah satu ucapan yang selalu diucapkannya di hadapan para petinggi pemerintahan, 'Ayolah Pak, mumpung kita mendapat dukungan dana international seperti ini, mumpung kita dapat dukungan BRR, UNDP dan GTZ, tunggu apa lagi, ini patut kita perjuangkan. Jangan sampai lepas, kesempatan tidak akan datang kedua kalinya." Duh, jadi kangen deh sama almarhumah yang satu ini, rest in peace ya, Bu....

Dan aku ingat banget, awal-awal mengenal almarhumah, adalah kala beliau berkunjung ke ruangan Deputi Bidang Operasi - BRR NAD Nias, Bapak Eddy Purwanto, yang adalah bosku. Dengan gigih dan penuh semangat, almarhumah menunjukkan keseriusannya untuk mendukung ide pendirian landfill ini. Mendengar presentasinya di hadapan bosku, aku ikut tergugah, bersemangat pula. Wah, landfill? Regional Landfill? Dengan industri-industri pengolah sampah di sekitar area landfill-nya, tentu ide cemerlang, yang akan memberi manfaat sangat positif bagi masyarakat setempat. Aku salut akan rencana ini, dan berdoa agar gol dan mencapai tujuan.

Hingga kemudian, aku ditugaskan oleh Pak Bos untuk ngantor di Joint Secretariat, Gedung Kantor Gubernur Aceh, di mana almarhumah berkantor, aku semakin kagum akan sepak terjang almarhumah, juga Pak Zul, sang seniorku, sang landfill expert. 

Perjuangan yang tidak mudah memang. Ditingkahi oleh mengalirnya peluh, bersitegang urat leher dengan warga setempat, yang terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu, masalah pembebasan tanah yang njelimet, urusan izin penggunaan lahan ke Kementerian Kehutanan, pertikaian, perseteruan, silih berganti mewarnai upaya perwujudan Regional Landfill ini. Hingga akhirnya, beberapa tahun kemudian, landfill yang menyerap dana milyaran rupiah ini, akhirnya berhasil terwujud. Berdiri megah. Diresmikan dan beroperasi.

Namun..., sungguh malang nasibmu wahai Blang Bintang Regional Landfill ku sayang...,
Hidupmu kini..., sungguhlah malang. Merana, hidup segan mati tak boleh. 
Setelah milyaran rupiah terserap untuk pembangunanmu, Pemerintah terkait malah kini tak lagi peduli.... Bagaimana engkau bisa hidup jika begini...?

Seperti yang tertulis di wall FBnya Pak Zul Akhyar per 11 Oktober 2015 kemarin. Aku terenyuh!


Ya Tuhan, sekelam ini penampakanmu..., tiga tahun lebih aku tak berkunjung,
begini buruk rupamu kini...
Atau yang tertulis di beberapa media cetak maupun online, salah satunya yang ini;



Huft, entahlah, ku tak mampu berkata lain, turut mengaminkan doa dan harapan yang sama dengan doanya Pak Zul. Semoga pihak terkait terpanggil nuraninya untuk mengurus dan mengelolamu dengan baik. Engkau, kami citakan menjadi pusat kebanggaan Aceh, lho! Bersabar dan bertahanlah, semoga bantuan segera tiba, ya TPAku sayang!

Sebuah catatan,
Al, Margonda Residence, 12 Oktober 2015

Judul di atas, sebenarnya adalah untuk reminding my self. Begitu banyak ide yang berseliweran di kepala yang cuma sebiji ini *untung cuma satu, kalo sempat dikasih dua kepala, bisa lari dunk semua orang, hihi*, belum lagi tugas kantor yang tak kalah bersaing dengan aneka ide yang sudah duduk manis di To do list.

Tadinya, sih, pikirku, dengan membuat list to do atau things to do dan menyelipkannya/menempelkannya di dekat mouse pad laptop, itu akan mempermudah aku dalam mengingat urutas priotasnya, sehingga akan meringankan gerak langkahku dalam menghandlenya.

Ealah, teteup aja, entah karena emang diriku sulit fokus, atau memang yang ga sabaran, sehingga semuanya mau dihandle at once alias sekaligus. Dan hasilnya? Ya setengah-setengah semuanya! Aih....

Mantemans juga pernah mengalami hal seperti inikah? *cari teman*

Jika iya, apa yang biasanya Mantemans lakukan?
Kalo aku sih, biasanya langsung ambil kertas dan pulpen, tulis dan tempel di dinding, biar keliatan dengan jelas. Biasanya, sih, kalo udah diperbaharui [ditulis dengan jelas dan dipampang] seperti ini, aku akan lebih gampang untuk mengikuti prioritas yang telah aku tetapkan itu.


Kalo, Mantemans, gimana? Share donk!

Sekedar bertanya,
Al, Margonda Residence, 22 September 2015

Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • Lelaki itu, Ayahku
  • It's Me!
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Berani Lapor Kejahatan Siber

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes