Beberapa hari dilanda kesibukan tiada tara (jiaaah), membuatku tak sempat menyentuh laptop tercinta.., plus koneksi yang teramat lemot, jelas bikin aku kesulitan membuka pintu rumah maya tercinta ini... #alasan :D
Malam ini, sambil menikmati perjalanan via darat dari Medan ke Banda Aceh, aku kok tiba2 jadi kangen banget ya pada kalian semua.... Sobats maya yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung (lebay ah Al!) ...
Ok..ok... Iya deh sobs, hehe... Ga maksud lebay2an kok, saking kangennya pada sobats semua, sambil nunggu bis exclusive ini jalan, aku ingin bagi sebuah renungan penuh makna nih sobs... Kudapat dari seorang teman di BB group. Yuk kita simak yuuk...
Sepasang suami istri yang saling mencintai, akhirnya dikaruniai seorang putra setelah 11 tahun menikah.
Suatu pagi, kala si anak tersebut berumur 2 tahun, si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Kuatir akan terlambat tiba di kantornya maka dia pun meminta istrinya untuk menutup botol obat dan menyimpannya dilemari.
Sang istri yang sedang tanggung di dapur, menangguhkan untuk melaksanakan permintaan itu sejenak, eh malah akhirnya lupa untuk kemudian memenuhi permintaan sang suami.
Si anak yang memang sedang bertumbuh bijak dan aktif, dengan ceria mendekati botol obat yang terbuka itu. Layaknya anak kecil lainnya, dia pun
memainkannya dengan gembira.
Warna obat yang begitu menarik, membuatnya menuang isi botol, dan dengan tangan mungilnya memasukkan beberapa butir ke dalam mulut mungilnya. Lagi dan lagi, hingga akhirnya reaksi obat keras itu menghentikan aktifitasnya...
Menemukan sang anak yang telah tergeletak di lantai, si istri langsung melarikan si anak ke rumah sakit. Namun sayang, si anak tidak tertolong...
Si istri ngeri membayangkan bagamana dia harus menghadapi suaminya. Jantungnya makin berdegub kencang saat kedatangan sang suami ke rumah sakit.. Pasrah hatinya...namun 3 kata yang diucapkan suaminya, sungguh membuat siapapun terpana...
PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu?
2. Apa makna cerita ini?
JAWABAN :
Sang Suami hanya mengatakan:
"SAYA BERSAMAMU SAYANG".
Reaksi suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tak kan mungkin mampu dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri.
Tidak ada yg perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Permata hatinya.
Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami & itulah yang
diberikan suaminya sekarang.
Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini.
"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil".
Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutan kita.
Kita akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kita bayangkan.
MORAL CERITA:
Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan org lain/siapa yang salah dalam sebuah hub/dalam pekerjaan/dgn org yg kita kenal. Hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dlm hub antar manusia.
Good nite dear friends... Wish me a safe trip ya sobs...
Saleum,
Alaika
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!