Membaca judul ini pasti sobats akan teringat judul sebuah lagunya Koes Plus dan juga sebuah sinetron yang pernah ditayangkan di sebuah stasiun televise swasta ternama di tanah air inikan? Saya sendiri juga lupa tuh di TV apa, tapi judul ini memang saya pilih karena ga tau mau memberi judul apa terhadap postingan saya kali ini.
Pagi ini, Minggu ceria saya (baru habis fitness, nyambung yang kemarin pagi sobs) sedikit di-abu-abukan oleh sebuah telephone masuk yang ternyata adalah dari seorang sahabat lama saya waktu masih bekerja di BRR NAD-Nias. Safira (sengaja saya samarkan sobs demi menghargai sebuah privacy dan kepercayaan, walau saya sendiri sudah minta ijin darinya untuk me-rekam- jejak ini di dalam diary online saya (my-virtual corner) ini.
Baca selanjutnya
Hari ini pekerjaan benar-benar semakin membuatku sesak napas, tapi untunglah rasa exciting yang aneh memenuhi rongga dadaku hingga membuat kelelahan terkalahkan oleh rasa bahagia.
Readers,
Lama sudah tak sempat meng-update rumah mayaku yang satu ini (sebenarnya rumah mayaku yang lain juga terbengkalai sih….), so iseng-iseng diriku langsung klik ‘google chrome’ browser dan lari ke blogspot.com. Tapi sebelumnya sebuah email yang masuk ke gmailku menghentikan aktivitasku yang tadinya mau langsung update my-virtual corner.
Email balasan dari ayahandaku yang juga dicc ke diriku adalah diperuntukkan bagi adikku nun jauh di Turkey sana. Membalas email sang adik yang menginfokan tentang kedatangan mantan presiden BJ. Habibie yang berkunjung untuk suatu urusan revitalisasi proyek CN-235, dan meminta adikku dan bossnya (adikku bekerja di sebuah organisai international beranggotakan 8 negara) untuk menemani beliau mengunjungi Presiden Abdullah Gul, yang adalah murid dari Erbakan (teman kuliah Pak Habibie) dan juga ke Ankara, ke pabrik pesawat terbang. Tak tertahan airmataku membaca untaian kalimat yang ditulis ayahandaku, terharu hati ini akan kebesaran jiwa pemaaf orang tuaku yang satu ini. Kuluangkan waktuku membaca baris demi baris yang telah ditulis ayahandaku.
Yuk baca lanjutannya
Dear Readers,....
Halo, apa kabar semuanya? Hope that you all are in excellent health yaaaa....
Duh... lama banget ga nulis dan kangen readers semuaaaa......kangen corat coret blogsku yang udah sekian lama terbengkalai, tapi mau gimana lagi sobats.... tugas dan tanggung jawab pekerjaan sedang tinggi-tingginya nih, but....last nite I can’t stop myself to continue writing, mencoba menyambung serial pentalogi selingan semusim yang kepending sekian lama.... padahal banyak sobats yang menanti lanjutannya kan ya?
Ingin tau kelanjutan kisah Novita dan Fajar yang hm......
Well sobats, mungkin juga sobats semua udah pada lupa dengan kisah hidup mereka ya? Gampang...ntar kapan ada waktu, monggo atuh di buka-buka lagi serial selingan semusimnya..... Kan tinggal klik dan klik aja tuh....
Nah sobats semua, yuk kita lanjut langsung ke kisah Novi dan Fajar berikutnya..... tapi jangan lupa sedia tissue ya sobatsku sayang.... dan.... selesai baca jangan lupa tinggalkan komen ya say......
YUK LANGSUNG KE TKP YUUUK....,
Dear readers..... apa kabar? Hope that you all are in excellent health ya, hayoo kudu sehat atuuh.. kan menjelang akhir tahun nih.... harus tetap fit dan berstamina prima donk ah.....
By the way, diriku sedang organizing sebuah training nih for the participants from some districts in Aceh, tapi sebuah pesan yang masuk ke inbox fesbuk ku dari Rumah Yatim Indonesia, sungguh menggugah hati dan pikiran, dan aq rasa pesan ini sangat layak untuk dibaca oleh kita semua.....
So, untuk mendokumentasikannya, maka diriku langsung minta ijin ke Rumah Yatim Indonesia agar kiranya dapat diijinkan menyimpan pesan penting ini di blog tercinta ini....
Readers.... coba deh dibaca dan direnungi secara mendalam, I am sure that at the end you will be in the same page with me about that. Bahwa benar banget..... Hanya Allah the Al-Mighty yang Paling Berkuasa terhadap segala sesuatu. Hanya Allah yang berhak menentukan segala sesuatu, kita sebagai ciptaanNya, hanya boleh berusaha, never try to be very confindent to CLAIM about something.
Ok readers, lets start to read
the nice article yuuuk....,
Dear readers...., apa kabar? Duh lama banget ga ngutak atik blog ini dweh... jadi kangen sama readers semua... Semoga semuanya dalam stamina prima yaaa.... walau TIMNas kita baru aja KO oleh terjangan 3-0 oleh negeri jiran yang sering banget mencurangi kitaa.....Kecewa? Pasti donk!! Tapi mau gimana lagi? How ever, we should keep highly appreciated for TIMNas kita yang telah mencoba their best lah.... ya ndak readers?
Well, sekian lama ga update blogs ini, dan berkenaan dengan peringatan 6 tahun terjadinya tsunami yang jatuh pada hari ini, dan juga, hari nya juga sama lho readers.... hari ini, enam tahun yang lalu, juga hari Minggu, dan hari ini? Juga Minggu....
Tak dapat dipungkiri, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan oleh para syuhada, tentu ribuan duka masih bergayut di dada, kepedihan masih kental terukir bahkan jauh dilubuk sanubari yang terdalam sekalipun. Dan bagi sebagiannya, mungkin sampai kini masih sulit mengikhlaskan kepergian para anggota keluarga yang menjadi korban gelombang bernama cantik namun berkekuatan menghancurkan maha dasyat ini. Ikhlas.... adalah kata yang paling mudah diucapkan dan sering kita dengarkan saat kita mendapat musibah... kata ini selalu dipadu dengan kata ‘sabar’, ‘tabah’ dan kata sejenis lainnya.
‘Saya ikhlas kok, saya rela kok’, It is easy to say but really difficult to do. Tentu saja. Saya yakin kita semua pernah mengalami betapa sulitnya menerapkannya dalam kehidupan kita. Sulit sekali memang, karena ikhlas adalah amalan hati, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya dapat dilihat tanda-tandanya walau itupun tidak pasti.
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Well, berbicara tentang kata ikhlas tadi, saya punya sebuah cerita menarik yang saya yakin akan punya manfaat bagi kita semua. Yuk intips disini yuuuk........,
Dear sobats,
Hari ini dapat sebuah message di my facebook inbox dari Rumah Yatim Indonesia Dua. Sebuah tulisan yang awalnya aq baca iseng untuk merefresh pikiran yang penat karena pekerjaan, eh ga taunya malah menyentak batin. Bener dan tepat sekali momentnya menyambut hari raya qurban, 27 november ini. Tulisan yang sangat berarti dan aq yakin akan banyak memberi makna juga bagi sobats semua. Penasaran dan ingin tau lebih lanjut on what article it is…. Yuk lanjut
klik disini yuuuuk,