tag:blogger.com,1999:blog-47254346286450466222024-03-16T16:18:04.116+07:00My Virtual CornerAlaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.comBlogger950125tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-67762215633321534832023-08-08T23:37:00.000+07:002023-08-08T23:37:13.539+07:00Wajah Kembali Glowing dengan Photo Facial Glow di ZAP Clinic MKG-3<p style="text-align: justify;">Dua tahun terakhir ini adalah masa-masa sulit bagiku dan keluarga, karena kami harus berhadapan dengan sebuah rasa bernama kehilangan, yang walau sudah sering banget mendengar dan melihat teman-teman lain yang disinggahi oleh rasa ini, dan telah menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang mengalaminya, tapi ternyata..., <span style="color: red;"><i>Oh My Goodness</i>,</span> kita itu..... <i><span style="color: red;">can't get the real feeling, until.... we, ourselves, facing this lost! </span></i></p><p style="text-align: justify;">Kehilangan ayah, bener-benar membuatku tahu persih rasa perih itu. Sedih, <i>pain! </i>Hiks.... <i>Rest in Peace, Daddy. </i>Tak hanya sampai di sana. Ternyata kehilangan ini juga mengundang rasa lainnya, membawa kita ke <i>low vibration,</i> dan diakui atau tidak, ternyata secara nyata mempengaruhi penampakan kulit wajah! </p><p style="text-align: justify;">Ditambah lagi dengan bolak balik Jakarta - Banda Aceh, dan <i>stay</i> lama di sana, tentu membuat perawatan wajahku tidak lagi se teratur saat aku masih tinggal di Bandung, dimana perawatan wajah, kupercayakan pada sahabatku yang adalah seorang dokter dan pemilik klinik yang memang <i>concern</i> pada bidang ini. </p><p style="text-align: justify;">Apa daya, menjauh dari Bandung dan tinggal lama pula di kampung halaman, yang secara cuaca juga ekstrim, membuat kulit wajahku jadi kusam, tak lagi kenyal bercahaya seperti dulu. Sediiiiih. </p><p style="text-align: justify;">Gak iya nih. Ntar balik ke Jakarta, aku harus segera <i>reserve facial treatment,</i> ga boleh ditunda lagi, kasian <i>my face</i> jika kelamaan jeda perawatannya. Bisa-bisa bukan hanya <i>my face</i> yang protes, tapi bikin hati dan <i>body</i>-ku <i>unhappy</i> nanti. </p><p style="text-align: justify;">Iya donk. Merawat diri (tubuh, wajah, hati, jiwa, dan pikiran) adalah bentuk tanggung jawab dan terima kasih kita kepada Sang Maha, toh? Yang telah menganugerahkan kita kesehatan dan kecantikan jiwa raga, sehingga kita mampu menjalankan aktivitas harian kita dengan baik dan lancar? </p><p style="text-align: justify;">Makanya, tiga hari sebelum balik ke Jakarta kemarin itu, pas pula mau <i>meet up</i> dengan seorang sahabat yang sudah lama tak bertemu, dan kebetulan beliau juga sedang berada di Jakarta, maka aku langsung cari <i>clinic</i> yang lokasinya tak berjauhan dari tempat di mana kami berencana bertemu. </p><p style="text-align: justify;">Ibarat kata pepatah, <i><span style="color: #2b00fe;">sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, </span></i><span style="color: #cc0000;">peratan wajah harus dapat, <i>meet up</i> sahabat pun kudu terlaksana,</span> maka pilihanku jatuh ke <b>ZAP Clinic</b> yang berlokasi di Mal Kepala Gading 3, di mana menurutku sungguh strategis bagi kami berdua. Bisa <i>ngafe</i> dulu sebelum <i>treatment</i>, dan nanti setelah <i>treatment</i> pun, masih bisa lanjut <i>hangout</i> lagi . Asyik kan?</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b>Photo Facial Glow di ZAP Clinic MKG-3 - Upaya Membuat Wajah Kembali Glowing</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span><i>Yess, here I am!</i> </span></p><p style="text-align: justify;"><span><b>ZAP Clinic</b> MKG-3, setelah terlebih dahulu <i>hangout</i> bareng Mba Ilona, sahabatku. Melangkah <i>happy</i> karena <i>the view</i> menuju <i>clinic</i> yang juga berada Mall Kelapa Gading-3, lantai 3 ini terlihat artistik! Lihat deh di video yang aku <i>shoot</i> ini, gaes! Oya, letaknya persis sebelah Sushi Tei. </span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/ea8TILdOXoY" width="320" youtube-src-id="ea8TILdOXoY"></iframe></div><br /><span><br /></span><p></p><p style="text-align: justify;">Seperti yang teman-teman lihat pada <i>shorts</i> video di atas, ZAP Clinic MKG3 ini keberadaannya emang seperti menjawab permintaan para <i>customernya</i> yang tak hanya punya keperluan untuk <i>treatment</i>, tapi juga untuk yang punya kebutuhan lain seperti <i>shopping</i>, <i>meeting/hangout </i>di cafe, atau yang sekedar <i>ngemall</i> lalu <i>treatment</i>! </p><p style="text-align: justify;">Memasuki ZAP Clinic, aku disambut ramah oleh Mba yang bertugas di <i>front office</i>, menanyakan nama dan waktu <i>appointment</i> saat aku melakukan registrasi online beberapa hari lalu. Dengan ramah, si mba mempersilakan aku duduk seraya mengisi biodata secara <i>online</i> karena ini merupakan kunjunganku pertama di clinic mereka. Dan biodata ini akan tersimpan di database mereka dan bisa diakses di ZAP mana pun nanti kita berkunjung. </p><p style="text-align: justify;">Oya, untuk katalog <i>treatment</i> plus harganya, kita bisa mengakses langsung dari website Zap Clinic, atau bisa banget lihat langsung versi cetaknya yang tersedia di <i>front office, </i>ya, gaes!</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b><i>Know Your Needs</i> melalui Konsultasi dengan Dokternya</b></span></p><p style="text-align: justify;">Yup, sebagai pasien, tentu kita butuh konsultasi dulu donk dengan dokter agar tau persis <i>our needs, right?</i> Apalagi jika ini adalah <i>treatment</i> pertama kita di klinik ini. Karenanya, aku juga minta konsul dokter dulu karena <i>jujurly</i>, aku sendiri <i>have no clue</i> akan kebutuhan kulit wajahku setelah sekian lama jeda dari <i>treatment</i> yang di Bandung. </p><p style="text-align: justify;">Masih oleh mba yang bertugas di <i>front office,</i> aku diantar ke ruang dokter untuk konsultasi. Ruangan dokternya bersih dan nyaman, plus dokternya cantik, ramah, dan edukatif! Dokter Sandra Lisa namanya. </p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah banget, <i>based on the doctor assesment</i>, kulit wajahku tidak mengalami penurunan kondisi yang signifikan, meskipun sekian lama jeda dari perawatan rutinku selama ini. Hanya saja, penampakannya jadi kusam dan fleks hitam mulai lancang menampakkan diri. </p><p style="text-align: justify;">Dan berdasarkan kondisi itu, aku disarankan untuk <i>having Photo Facial Glow Tretment, </i>dalam upaya mengembalikan kulit wajahku ke kondisi yang jauh lebih baik, tentu saja setelah dr. Sandra memastikan bahwa diriku <span style="color: red;">tidak</span>; mengidap vitiligo, infeksi aktif seperti cacar air, herpes dan infeksi jamur, hamil, sedang tidak mengonsumsi obat isotretinoin, sedang tidak mengonsumsi obat yang berefek fotosensitif, atau pun pengobatan penyakit berat tertentu lainnya. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b>ZAP Photo Facial Glow itu Apa, sih? </b></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-family: Karla, sans-serif; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 16px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDqBfkIZgdQipR9HCsNdPBp_a500rzL2x0UNdhoiZeGogYbpdxEz0k5FQ0tguxaPcAiaN1igxqP6sm6ref3hByX6NQNJuY_fuYqM0Ntv9_ZoVOiUC-AZPdqNn_WlfbpZpElE9u71fMsIyrnm-FQunkqwm2YiFzb4VnHddAi-KyxF6FsiNl-PCIe9vYEFc/s1304/Zap%20Photo%20Facial%20Glow.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="1304" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDqBfkIZgdQipR9HCsNdPBp_a500rzL2x0UNdhoiZeGogYbpdxEz0k5FQ0tguxaPcAiaN1igxqP6sm6ref3hByX6NQNJuY_fuYqM0Ntv9_ZoVOiUC-AZPdqNn_WlfbpZpElE9u71fMsIyrnm-FQunkqwm2YiFzb4VnHddAi-KyxF6FsiNl-PCIe9vYEFc/w450-h145/Zap%20Photo%20Facial%20Glow.jpeg" width="450" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Sumber: Zap Clinic</span></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Nah, ini dia! Pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih sebenarnya ZAP Photo Facial Glow itu? Ye kah? </p><p style="text-align: justify;">ZAP Photo Facial Glow adalah <b><i>ZAP treatment</i></b> 3 langkah (3 in 1 <i>treatment</i>) yang menggabungkan 3 jenis teknologi terbaik dunia dalam satu waktu. Ketiga langkah ini adalah Laser Toning, Alma Beauty Rejuve, dan Oxy Infusion, yang gunanya tentu untuk membantu kulit wajah menjadi lebih kencang, cerah, dan sehat.</p><p style="text-align: justify;">Oya, ada dua jenis ZAP Photo Facial, teman-teman, yaitu;</p><p style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;">Photo Facial Acne</span></i></b></p><p style="text-align: justify;">Dari namanya udah bisa dipastikan donk ya, bahwa <i>treatment</i> ini untuk pasien yang kondisi kulitnya berjerawat. Menggunakan teknologi laser untuk mematikan bakteri penyebab jerawat. </p><p style="text-align: justify;"><i>Treatment</i> ini memiliki 4 tahapan yaitu; Active Acne Laser, Acne Toning, Acne Rejuvenation, dan Oxy Infusion. </p><p style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;">Photo Facial Glow</span></i></b></p><p style="text-align: justify;"><i>Treatment</i> ini khusus untuk pasien yang ingin mencerahkan kulit dan bikin kulit glowing. Dan ingat, bukan untuk pasien dengan kondisi jerawat yang sedang meradang. hehe. </p><p style="text-align: justify;"><i>Treatment</i> ini memiliki 3 tahapan yaitu; Laser Toning, Alma Beauty Rejuve, dan Oxy Infusion. </p><p style="text-align: justify;">Sebelum mengirimku ke ruang <i>treatment</i>, Dokter Sandra menjelaskan secara spesifik tentang <i>step by step</i> proses <i><b>ZAP Photo Facial Glow</b></i> yang akan aku jalani, yaitu;</p><p style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;">1. Laser Toning. </span></i></b></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">Menggunakan teknologi laser Q-switched ND:Yag terbaik dari Eropa. Fluence laser yang dihasilkan teknologi ini bila dilakukan secara rutin, akan membantu mengecilkan pori-pori, meratakan warna kulit, mengurangi produksi minyak berlebih, dan mengurangi pigmentasi dermal. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="color: black; text-align: justify;"><i><span style="color: red; font-family: inherit;">2. Alma Beauty Rejuve</span></i></b></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; text-align: justify;">Berguna untuk mencerahkan dan meratakan warna kulit. </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="color: black; text-align: justify;"><i><span style="color: red; font-family: inherit;">3. Oxy Infusion. </span></i></b></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">Merupakan proses pemberian serum melalui oksigen tekanan tinggi, yang berguna dalam melembabkan wajah. </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #515151; font-family: Karla, sans-serif; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 16px; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="color: #cc0000; font-family: Times; font-size: x-large; text-align: justify;">Pengalaman Menjalani ZAP Photo Facial Glow</b></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Yuhuu, saatnya menikmati <i>treatment</i>! Aku diantar ke ruang <i>treatment</i> oleh si mba yang di <i>front office,</i> yang tadi mengantarku ke ruangan dr. Sandra. Si mba ini ramah banget dan supel. <i>Thank you for your hospitality, Mba. 😍</i></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><i><span style="color: red;">1. Double Cleansing</span></i></b></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Diterima oleh suster Eka, yang kemudian memulai <i>treatment</i> dengan membersihkan wajahku dari <i>make up </i>yang tadi aku sengaja pakai karena kudu <i>meet up</i> dulu dengan Mba Ilone, sahabatku. Dengan sopan, ramah, dan cekatan, suster Eka melakukan tugasnya, yaitu membersihkan wajahku menggunakan cleansing milk, dilanjut dengan oxy infusion yang membuat kulit wajahku sedikit kaget di awal karena oksigen bertekanan tinggi menembus kulit wajahku. Hihi. Kaget eikeh! Soalnya udah lama banget ga kena oxy infusion! </p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><i><span style="color: red;">2. Laser Toning</span></i></b></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: inherit;">Proses ini dilakukan sendiri oleh dokter Sandra. Sebelum memulai, sang dokter cantik ini berpesan agar aku jangan sungkan untuk menyampaikan jika dalam proses laser nanti aku merasa kurang nyaman, sehingga proses bisa </span><i style="font-family: inherit;">diadjust. </i></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Seperti yang aku sudah tulis di atas, laser toning ini menggunakan teknologi laser Q-switched Nd:Yag terbaik dari Eropa. Dan aku sendiri sudah beberapa kali menjalani proses laser Q-switch ini di Bandung, sehingga kulit wajahku sudah terbiasa dan ga kagetan lagi. Walau tidak dianestesi, kulit wajah kita mampu menolerir hawa panas dari proses laser yang menyentuh kulit kita, karena memang tingkatannya lasernya masuk kategori ringan. <i>So, no worries,</i> ga perlu anestesi! </p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: 24px; margin: 1.5em 0px 12pt; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">Dan menjalani beberapa kali proses laser ini mampu bantu kecilkan pori-pori, ratakan warna kulit, kurangi produksi minyak berlebih, dan kurangi pigmentasi derma, loh! </p><div><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-family: inherit; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-size: 11.5pt; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-variation-settings: inherit; font-weight: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="font-size: medium; text-align: justify;"><i><span style="color: red;">3. Alma Beauty Rejuve</span></i></b></span></div><p style="text-align: justify;">Proses ini juga dilaksanakan oleh dokter Sandra. Merupakan perawatan yang menggunakan teknologi berbasis AFT (Advances Fluorescence Technology) yang lebih canggih dari IPL, dan aman untuk segala jenis kulit. </p><p style="text-align: justify;">Spectrum khususnya akan mampu bantu kurangi peradangan pada jerawat, mengurangi hiperpigmentasi epidermal, tingkatkan kelembaban dan mencerahkan kulit wajah, mengembalikan tekstur kulit, dan mengurangi kemerahan dan pigmentasi. </p><p style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;">4. Oxy Infusion plus serum</span></i></b></p><p style="text-align: justify;">Proses ini adalah tahapan akhir dari proses treatment Photo Facial Glow. Merupakan proses pengaplikasian serum dan oksigen bertekanan tinggi yang akan diserap langsung oleh lapisan kulit melalui pori-pori, dan berguna mengurangi penumpukan sisa make up dan membantu membuat wajah terasa segar. Kulit wajah langsung terasa sangat sejuk, adem deh!</p><p style="text-align: justify;">Sayangnya aku lupa minta fotoin saat menjalani tahapan-tahapan proses ini, gaes! Huhu. </p><p style="text-align: justify;">Dan setelah tahapan-tahapan ini selesai, maka treatment photo facial glow pun well done! Suster Eka dengan lembut mengoleskan krim anti iritasi dan pelembab pada wajahku, dan kemudian melakukan pengambilan foto 'after treatment'. </p><p style="text-align: justify;">Yeayy, thank you, Dokter Sandra dan Suster Eka. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCSW3zoQMUP4uUq_5o6knOqNE6uKJLez-qB3NLVBuIfCU9517HoEU7C7Ns3u4PYGSl6Fc9d4jQFrqMxwjNDOeXPlHtOF56wRQvkKKkVrc6u0hDg6kwY3mMMCcb2HYQjtw8Ma5Iz858iM1WFb9jipKUK17V5Rh-EUiADUKyGDw2MZn4APBI6b2ypnjSiSs/s1600/Before%20After%20zap%20photo%20facial%20glow.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCSW3zoQMUP4uUq_5o6knOqNE6uKJLez-qB3NLVBuIfCU9517HoEU7C7Ns3u4PYGSl6Fc9d4jQFrqMxwjNDOeXPlHtOF56wRQvkKKkVrc6u0hDg6kwY3mMMCcb2HYQjtw8Ma5Iz858iM1WFb9jipKUK17V5Rh-EUiADUKyGDw2MZn4APBI6b2ypnjSiSs/s320/Before%20After%20zap%20photo%20facial%20glow.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Oya, ada beberapa catatan berdasarkan apa yang dokter Sandra sampaikan tadi terkait the "don'ts after treantment" yaitu;</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Puasa dari penggunaan scrub wajah untuk 2-3 hari setelah <i>treatment</i></li><li>Puasa skincare pagi dan malam selama 2-3 hari setelah <i>treatment</i></li><li>Hindari penggunaan air panas/hangat saat membasuh/cuci wajah, dalam 2-3 hari setelah <i>treatment</i></li><li>Hindari terpapar sinar matahari secara langsung. </li><li>Apalagi yaa? </li></ul><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ExOKme2tru7G0-r_MkFYVL7HWojQ6oTqsWqd29SDs_uhGxHES4aZYf5le2fv2eY4ezmvhGM4z9Nop42VrApSRkjmAxeeVNtqv9Heei4fZcwJTvq2HEWoS2KH7L5bCYqLqrRTjoinadK-7ixIqxRsvqjyTMpvM_gtcrGdiMYr4YE3_xwFR0HXG5SxXpQ/s1600/MANFAAT%20PHOTO%20FACIAL%20GLOW.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1131" data-original-width="1600" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ExOKme2tru7G0-r_MkFYVL7HWojQ6oTqsWqd29SDs_uhGxHES4aZYf5le2fv2eY4ezmvhGM4z9Nop42VrApSRkjmAxeeVNtqv9Heei4fZcwJTvq2HEWoS2KH7L5bCYqLqrRTjoinadK-7ixIqxRsvqjyTMpvM_gtcrGdiMYr4YE3_xwFR0HXG5SxXpQ/w640-h452/MANFAAT%20PHOTO%20FACIAL%20GLOW.jpeg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table>Wow, panjang juga kisah pengalaman treatment aku kali ini, yak? Hihi. Btw, untuk kamu juga sedang punya kebutuhan serupa, bisa banget nih melangkahkan kaki untuk dapatkan treatment di berbagai outlet ZAP Clinic. Cek lokasi terdekat kamu pada <a href="https://zapclinic.com/" target="_blank">website</a> mereka, ya! <p></p><p style="text-align: justify;">Lakukan registrasi terlebih dahulu untuk dapatkan appointment kamu, dan ceki-ceki juga promo yang sedang berlangsung. Pantengin juga Instagram mereka karena sering banget tuh ZAP ngadain layanan dengan harga promo, loh! Untuk treatment Photo Facial Glow ini sendiri dari harga IDR. 1.097.000, bisa dapat diskon hingga jadi IDR. 749.000, loh kemarin itu. So, check their website or Social Media account, yak! </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDL5j3F5goK6W0HzsY25FmdPa2VLHW6SgzfmGL86zTa7YgRQ7KXS-VMsOZ2XwA_9vcIzEofHbtxKoeHqRvvTt4ODvZSfO7wUMOPs6wPErB_VubfHtBriArIs-tJxzfJ7CRICxgoqPtIlkD4MBPALpzRd93Th9y-kym8Ixd8HrbQhjvGmSn2VpLxkWxqTw/s1600/Before%20after%20treatment%20photo%20facial%20glow.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDL5j3F5goK6W0HzsY25FmdPa2VLHW6SgzfmGL86zTa7YgRQ7KXS-VMsOZ2XwA_9vcIzEofHbtxKoeHqRvvTt4ODvZSfO7wUMOPs6wPErB_VubfHtBriArIs-tJxzfJ7CRICxgoqPtIlkD4MBPALpzRd93Th9y-kym8Ixd8HrbQhjvGmSn2VpLxkWxqTw/s320/Before%20after%20treatment%20photo%20facial%20glow.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 8 August 2023</i><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div><br /></div><p></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-49547715156156622832023-08-04T01:32:00.007+07:002023-08-04T02:07:52.688+07:00Saatnya Rawat dan Manjain Gigi di The Smile Dental Clinic BSD<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieP0WGSy8kVMBYBWUtUNnQ4sZkkFhRqgkb9KzT5VjX9xH2clm0U1RdFQqV6lzzmufqHEiA6w3Z5dXG0JKvNEQgCGeLhR2cABb3Q5y7RqD26FGT3oKnK6jRJQKa4G7S2N1fNeVk2j1UNhSKvS4ypOWJb73ZYeoZJLuPfX0jhx-lkExrnG-ZdBrLB_0GV4o/s1280/Gigi%20dan%20Mulut%20Yang%20Sehat.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieP0WGSy8kVMBYBWUtUNnQ4sZkkFhRqgkb9KzT5VjX9xH2clm0U1RdFQqV6lzzmufqHEiA6w3Z5dXG0JKvNEQgCGeLhR2cABb3Q5y7RqD26FGT3oKnK6jRJQKa4G7S2N1fNeVk2j1UNhSKvS4ypOWJb73ZYeoZJLuPfX0jhx-lkExrnG-ZdBrLB_0GV4o/w398-h224/Gigi%20dan%20Mulut%20Yang%20Sehat.jpeg" width="398" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Setiap menatap cermin dan melihat pantulan senyuman wanita cantik dari dalam cermin itu, selalu deh muncul rasa bersalah di dalam hati. Rasa bersalah karena telah menelantarkan deretan gigi-gigi mungil yang berbaris rapi namun terlihat redup berbalut beberapa noda dan juga plak yang mulai membungkus bagian sekeliling gigi, padahal beberapa tahun lalu masih terlihat bersih cemerlang. Hiks. </p><p style="text-align: justify;">Ah..., aku jadi sedih. Kok bisa ya, aku menunda rencana <i>scaling</i> gigi sebegitu lama?</p><p style="text-align: justify;">4 tahun? <i>Noo,</i> lebih! <i>OMG! I am soooo sorry, my teeth.</i> Ampuuun. Janji..., kita akan segera ke <i>dental clinic</i> untuk merawatmu kembali, ok sayang?</p><p style="text-align: justify;">Sepenuh hati kuucap janji itu sambil menyentuh kiri kanan pipiku, berkomunikasi langsung dengan gigi-gigiku yang berada di baliknya. Sedikit melo masih bersemayam di hati, tapi tekad di dalam hati menguat sempurna. </p><p style="text-align: justify;">Dan....??</p><p style="text-align: justify;">Dan..., Masyaallah. Tak pakai lama, tiga hari berikutnya, aku sudah berdiri di depan pintu masuk <a href="https://thesmileorthodontic.com/" target="_blank">The Smile</a>, Aesthetic & Orthodontic Clinic BSD, menunaikan janjiku pada barisan gigiku <i>for scalling</i> dan perawatan yang dibutuhkannya. </p>
<center><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/CvT1vaFpmIX/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style="background: rgb(255, 255, 255); border-radius: 3px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.5) 0px 0px 1px 0px, rgba(0, 0, 0, 0.15) 0px 1px 10px 0px; margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0px; width: calc(100% - 2px);"><div style="padding: 16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/CvT1vaFpmIX/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="background: rgb(255, 255, 255); line-height: 0; padding: 0px; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0px;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0px auto 12px; width: 50px;"><svg height="50px" version="1.1" viewbox="0 0 60 60" width="50px" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg"><g fill-rule="evenodd" fill="none" stroke-width="1" stroke="none"><g fill="#000000" transform="translate(-511.000000, -20.000000)"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0px;"></div> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px;"><div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12.5px; margin-left: 2px; margin-right: 14px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px); width: 12.5px;"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="border-bottom: 2px solid transparent; border-left: 6px solid rgb(244, 244, 244); border-top: 2px solid transparent; height: 0px; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg); width: 0px;"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style="border-right: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); transform: translateY(16px); width: 0px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; transform: translateY(-4px); width: 16px;"></div> <div style="border-left: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); height: 0px; transform: translateY(-4px) translateX(8px); width: 0px;"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0px 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/CvT1vaFpmIX/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by Stay Young and Gorgeous Tips (@alaikaabdullah)</a></p></div></blockquote><p><br /></p><p> </p> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></center><div style="text-align: justify;">Yup, kebetulan banget aku sedang nginep di BSD, di rumah adikku, dan istrinya bercerita bahwa dia baru saja melakukan <i>treatment</i> gigi di salah satu <b style="font-style: italic;">klinik gigi BSD, </b>seraya memperlihatkan akun Instagram <a href="https://instagram.com/thesmile.dental" target="_blank">@thesmile.dental</a> yang ternyata letaknya tak begitu jauh dari tempat tinggal mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengalaman adik iparku yang mendapatkan pelayanan ramah dan menyenangkan, baik dari staf, nurse, dan <b>dokter ortodonti bsd</b> yang merawatnya, membuat minatku untuk melakukan perawatan gigi berkobar. Kapan lagi kan? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kasian banget gigi-gigi aku jika terus tertunda perawatannya hanya karena aku trauma oleh pengalaman terakhir <i>scaling</i> gigi, di mana layanan yang aku terima kasar dan menyakitkan, hingga membuatku jadi menunda-nunda kebutuhan ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-size: large;"><b>Pengalaman Perawatan Gigi di The Smile, Aesthetic and Orthodontic BSD</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sesuai pengalaman adik iparku, kami di sambut dengan ramah oleh resepsionis saat aku konfirmasi kehadiranku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa, ketika kita menjadi pasien baru di sebuah klinik atau rumah sakit, tentu ada data yang harus kita isi, dan setelahnya, aku dipersilakan untuk menanggalkan sepatu dan menggantinya dengan sepasang sandal, serta dibantu penggunaan APD oleh seorang perawat dengan penuh keramah-tamahannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;">Clean, Cozy, and Welcoming.</span></i></b></h4><div style="text-align: justify;">Alam bawah sadarku langsung <i>notice this hospitality</i>. Hm, ini yang membuat klinik ini banyak pasiennya! Sebagai pasien, apalagi untuk perawatan gigi, kayaknya masih banyak deh orang-orang yang merasa 'takut' untuk melakukan perawatan gigi, termasuk aku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kok bisa? Ya, mungkin karena pengalaman yang aku dan mereka alami saat perawatan sebelum-sebelumnya kali ya? Apalagi jika kliniknya tidak meletakkan <i>hospitality as their priority</i>, maka bisa dipastikan, pasiennya pun dengan senang hati akan mencari alternatif <i>dental clinic</i> lain untuk perawatan serupa di kali berikutnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, di <b>The Smile Dental Clinic</b> ini, pasien atau pengunjung akan merasakan tiga unsur ini, deh! <b><i>Clean, Cozy, and Welcoming. </i></b>Yup, tempatnya bersih dan menyenangkan, dan kita benar-benar merasa disambut dengan hangat dan ramah! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i><b><span style="color: red;">Proficient, Educative, and Humble</span></b></i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain tiga unsur yang aku sebutkan terdahulu, tiga hal lain yang aku simpulkan dari kunjungan dan perawatan yang aku terima kemarin adalah ini, nih. Dokter giginya <i>proficient/competent, educative, and humble! </i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah aku dilayani oleh drg. Cymilia, dan setelah mendengar keluhanku (gigi ngilu dan terasa banyak plaknya), dan memeriksa keadaan gigiku, beliau menganjurkan agar untuk kunjungan perdana ini, <i>treatment</i> yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah <i>scaling and polishing </i>(Layanan Dental Spa). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alasannya adalah karena gigi-gigi aku memang udah lama banget absen dari <i>treatment scaling</i> sehingga plaknya memang mulai mengancam akar-akar gigi. <i><b>"Duh, maafkan aku ya, gigi-gigiku sayang."</b></i></div><div style="text-align: justify;"><i><b><br /></b></i></div><div style="text-align: justify;">Setelah <i>scaling</i>, nanti akan dilakukan <i>polishing</i> untuk membantu bersihkan gigi-gigiku dari noda yang mulai mencemari kecemerlangan mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjav1BPxzJpgEiIQDjiL8BYznkXe_Ny1KUgY_92xaCRox9dJl13-BoxIFhp04jzYR8ngqnC9UgpeT9eQeWPJ72s8FUOMDLwBZCre6sIhQqZRgRr1cVPmjAo2NgGmJscwLGYznsH8lL0Lrl8iigCPFpEYDKgvHBKrD0YRDmRwZxJLHYMuL2KztKgWWfSJmI/s1280/Gigi%20sehat%20adalah%20aset.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjav1BPxzJpgEiIQDjiL8BYznkXe_Ny1KUgY_92xaCRox9dJl13-BoxIFhp04jzYR8ngqnC9UgpeT9eQeWPJ72s8FUOMDLwBZCre6sIhQqZRgRr1cVPmjAo2NgGmJscwLGYznsH8lL0Lrl8iigCPFpEYDKgvHBKrD0YRDmRwZxJLHYMuL2KztKgWWfSJmI/w397-h223/Gigi%20sehat%20adalah%20aset.jpeg" width="397" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Drg. Cymilia bekerja dengan lembut dan cekatan. Nada bicaranya yang meneduhkan, membuat rasa kuatir (takut/trauma sakit ketika treatment) lenyap tak berbekas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah. Proses <i>scaling</i> dan <i>polishing</i> ini ternyata tidak memakan waktu yang terlalu lama. <i><b>I was so happ</b></i>y ketika dokter Cymilia bilang bahwa proses <i>treatmentnya</i> telah selesai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yeayy!! Kusambut cermin dan memeriksa gigi-gigiku yang kini mulai terlihat jauh lebih bersih dan kinclong! Alhamdulillah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesimpulanku tentang drg. Cymilia memang tak meleset! Selain capable, beliau juga ramah, <i>humble</i>, dan tidak pelit ilmu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak himbauan penuh manfaat yang aku dapatkan dalam memelihara gigiku ke depan nanti. Terutama dalam hal menyikat gigi, di mana selama ini aku terlalu bersemangat di dalam <i>brushing</i> <i>them</i>, sehingga kulakukan dengan tekanan yang kuat yang berpotensi mengganggu akar gigi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi ternyata ada baiknya jika kini aku lakukan dengan penuh kelembutan, karena sebenarnya kotoran yang menempel atau nyempil di antara gigi kita pun, mampu dibersihkan dengan gosokan dan tekanan sikat yang lembut saja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut beberapa summary berdasarkan perbincanganku dengan sang dokter selama <i>treatment</i> kemarin, ya, mantemans! Semoga bermanfaat!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-size: x-large;">Pentingnya <i>Scalling</i> dan Perawatan Gigi</b></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pasti pada setuju donk jika kesehatan gigi dan mulut adalah aspek penting dari kesehatan tubuh kita. Gigi sehat dan bersih tak hanya berkontribusi penuh pada penampilan fisik yang menarik, namun juga memainkan peranan penting dalam fungsi makanan dan komunikasi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sayangnya, nih, masalah kesehatan gigi seringkali dikesampingkan sehingga akhirnya justru menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit di kemudian hari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padalah sebenarnya, untuk menjaga gigi tetap sehat dan berfungsi sempurna, ada dua prosedur dasar yang tak sulit untuk kita lakukan, loh! Yaitu; <i>Scalling</i> dan Perawatan Rutin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><h3><b style="color: #990000;"><span style="font-size: small;"><i>Scaling</i>: Pembersihan Mendalam untuk Kesehatan Gigi</span></b></h3></div><div style="text-align: justify;"><i>Scalling</i> adalah prosedur pembersihan gigi yang dilakukan oleh profesional kesehatan gigi, seperti dokter gigi. Proses ini melibatkan penggunaan alat khusus untuk membersihkan plak, karang gigi, dan kotoran lainnya yang menumpuk pada permukaan gigi dan di bawah garis gusi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><b style="color: #990000;"><span style="font-size: small;">Manfaat <i>Scaling</i></span></b></h3><div style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;"><br /></span></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">1. Mencegah Penyakit Gusi</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: red;"><br /></span></i></b></div><div style="text-align: justify;">Penumpukan plak dan karang gigi adalah pemicu utama masalah gusi, termasuk gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah radang gusi yang dapat menyebabkan gusi merah, bengkak, dan berdarah. Jika tak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, di mana infeksi menyebar ke jaringan dan tulang di sekitar gigi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Scaling</i> membantu menghilangkan plak dan karang gigi yang menjadi tempat tumbuh bakteri berbahaya, sehingga mencegah dan mengobati masalah gusi ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">2. Mencegah Penyakit Gigi dan Infeksi. </span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Plak yang tidak dihilangkan dengan baik bisa menyebabkan pembusukan gigi atau karies. Karies yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan infeksi pada pulpa gigi dan bahkan dapat menyebabkan kematian saraf gigi <i>Scaling</i> secara teratur membantu menghilangkan plak dan mengurangi risiko pembusukan gigi serta infeksi yang terkait. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">3. Mengurangi Bau Mulut. </span></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bakteri yang berkembang biak di dalam mulut akibat penumpukan plak dan karang gigi bisa menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Dengan melakukan <i>scaling</i> teratur, bau mulut dapat dikurangi atau bahkan dieliminasi, meningkatkan kepercayaan diri dan rasa percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">4. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi </span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"> </span></b></div><div style="text-align: justify;">Gigi yang bersih dan bebas dari plak dan karang gigi dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi. Saat gigi mengalami masalah atau terlalu sensitif, seseorang mungkin akan kesulitan makan makanan yang sehat dan bergizi, mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">5. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi </span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Selain manfaat kesehatan, <i>scaling</i> juga dapat meningkatkan estetika gigi. Plak dan karang gigi yang menumpuk dapat membuat gigi terlihat kuning dan tidak menarik. Dengan membersihkan permukaan gigi, <i>scaling</i> dapat membantu meningkatkan penampilan senyuman kita, loh!</div><div style="text-align: justify;"><span face="Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"" style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; font-size: 16px; text-align: start; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><h3><b style="color: #990000;"><span style="font-size: small;">Perawatan Gigi Rutin: Kunci Keberhasilan Jangka Panjang</span></b></h3><div>Selain <i>scaling</i>, perawatan gigi rutin di rumah dan kunjungan reguler ke dokter gigi juga merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan gigi jangka panjang. Berikut beberapa langkah penting yang harus diikuti dalam perawatan gigi rutin kita, nih, mantemans!</div><div><br /></div><div><b><span style="color: red;">1. Sikat Gigi Secara Teratur</span></b></div><div><br /></div><div>Sikat gigi dua kali sehari selama dua menit setiap kali sikat. Pilihlah sikat gigi dengan bulu lembut dan pasta gigi yang sesuai dengan keadaan gigi kita. Gunakan pasta gigi sensitif jika keadaan gigi kita sensitif!</div><div><br /></div><div><b><span style="color: red;">2. Gunakan Benang Gigi</span></b></div></div><div style="text-align: justify;"><span face="Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"" style="background-color: #f7f7f8; color: #374151; font-size: 16px; text-align: start; white-space-collapse: preserve;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><i>Flossing</i> atau penggunaan benang gigi setiap hari dapat membantu membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Ini membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang tertinggal di antara gigi dan garis gusi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">3. Perhatikan Pola Makan</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, terutama yang manis dan lengket, karena dapat menyebabkan pembentukan plak. Pilih makanan sehat yang kaya akan nutrisi dan beragam, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">4. Gunakan Obat Kumur</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Penggunaan obat kumur berkualitas membantu mengurangi jumlah bakteri berbahaya di mulut dan memberikan kesegaran napas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">5. Kunjungi Dokter Gigi Secara Teratur</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Yes, lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya dua kali setahun. Dokter gigi akan melakukan pembersihan gigi profesional dan memeriksa adanya masalah kesehatan gigi yang mungkin perlu diatasi sebelum berkembang menjadi penyakit yang serius. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, mantemas, gimana? Masih mau menunda-nunda perawatan gigi kamu? Udah tau donk pentingnya <i>scaling</i> dan perawatan rutin yang bisa kita lakukan di rumah? Yuk, ah, jangan ditunda-tunda lagi atuh lah. Aku sendiri kapok nih menunda sekian lama, padahal begitu melangkah ke klinik, cuma butuh waktu ga sampai 1 jam loh. Haha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oya, untuk kamu yang domisili di BSD sekitarnya, boleh banget nih percayakan perawatan gigi kamu di The Smile Dental Clinic, di Ruko Golden Madrid 2 Blok F No. 05 - BSD dan jangan lupa reversasi dulu sebelum ujug-ujug ke klinik, ye! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Bisa melalui nomor Whatsapp mereka di 0877-1200-0300, atau DM aja ke IG mereka tuh di @thesmile.dental. Catat juga jam operasional mereka adalah dari jam 10.00 hingga 20.00 wib! </div><div><br /></div><div>Terus..., The Smile juga bekerjasama dengan Owlexa Healthcare, BNI Life Insurance, Medika Plaza, Halodoc, Admedika, Fullerton. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>Well, segitu dulu aja ya, semoga tips dan <i>sharing</i> pengalaman ini jadi <i>reminder</i> bagi kita untuk lebih rajin menjaga dan merawat gigi kita, ya! Gigi sehat, bersih dan kinclong adalah aset dan investasi kesehatan jangka panjang, loh! </div><div><br /></div><div>Al, Jakarta, 3 Agustus 2023</div></div>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-13561442680995603802023-05-24T22:25:00.003+07:002023-05-24T22:25:51.536+07:00Peluang Asyik Menjadi Sultan Dadakan via Sampoerna Mobile Banking<p style="text-align: justify;">Alarm bersuara bebek <i>kwek-kwek-kwek</i> mengusik tidur lelapku dan tanpa membuka mata pun otakku sudah langsung paham bahwa penunjuk waktu kini telah berada pada angka 6.30 wib, pagi hari, di mana aku tak boleh lagi bermanja diri jika tak ingin terlambat dan tertinggal oleh <i>shuttle car</i> yang akan membawaku ke Bandung pagi ini. </p><p style="text-align: justify;"><i>Aih, my body actually still needs more rest, sleeping more. But I know..., we can't do that, body. We need to get up, get ready to go! </i></p><p style="text-align: justify;">Maka berdialoglah aku dengan diriku di depan cermin, meminta pengertian bahwa ada prioritas yang harus dijalankan pagi ini, yaitu bergerak ke Bandung untuk menghadiri sebuah <i>event</i> menarik di mana akan ada seseorang yang menjadi SULTAN DADAKAN JABAR malam nanti. Aih, siapa ya yang beruntung ini? </p><p style="text-align: justify;">Sepenting itu kah? Yup, karena aku sudah janji dengan beberapa teman untuk hadir di sana, dan selain janji adalah utang, ada agenda berikutnya juga yang mengharuskan aku untuk hadir di Bandung sesuai dengan yang telah aku janjikan. So, ga ada alesan untuk mangkir donk! </p><p style="text-align: left;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"><b>Cihampelas Walk - Bertabur Doorprize, Bazaar, KPOP Dance Competition, Costplay and Costwalk Competition, and Guest Star Performance! </b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://images.hive.blog/DQmYfj4bapLkc23BbGBsDpvKq4pZ5dd7MRbW39cWt92dAFs/Sultan%20Dadakan%20Jabar.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="225" src="https://images.hive.blog/DQmYfj4bapLkc23BbGBsDpvKq4pZ5dd7MRbW39cWt92dAFs/Sultan%20Dadakan%20Jabar.jpeg" width="400" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Yup, mungkin teman-teman sudah familiar nih dengan event kece besutan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) ini? Pasti lah ya, mengingat informasi tentangnya sudah wara-wiri di <i>timeline</i> teman-teman beberapa hari ini kan? </p><p style="text-align: justify;">Bahwa setelah sukses menggelar event serupa, menjadikan sultan dadakan di beberapa kota lainnya, seperti Kota Jakarta, Makassar, Medan, dan Pekanbaru, maka <a href="https://sampoernamobile.banksampoerna.com/" target="_blank">Sampoerna Mobile Banking</a> melanjutkan inisiatifnya sebagai apresisasi kepada segenap nasabahnya di Bandung, dengan menggelar event serupa bertajuk SULTAN DADAKAN JABAR ini. </p><p style="text-align: justify;">Tak hanya menghadirkan Budi Doremi yang sedang digandrungi oleh para kawula muda nih sebagai <i>guest star performance</i>, ternyata event ini juga dimeriahkan oleh para <i>costplay</i> yang sudah berdandan maksimal untuk mengikuti <i>costwalk competition</i>, plus ada KPOP Dance Competition jugak! Wohoo. </p><p style="text-align: justify;">Tak hanya itu, para pelaku UMKM juga turut serta mengambil peran dan kesempatan dalam ajang satu ini, dengan berpartisipasi di dalam bazaar yang digelar, sehingga para pengunjung juga dapat menikmati sajian atau pun berbelanja produk-produk yang mereka dagangkan. Aih, seru dan seneng deh melihat kemeriahan ini! </p><p style="text-align: justify;">Btw, aku serasa berada di dunia anime deh begitu menjejakkan langkah di pelataran masuk Cihampelas Walk! Gimana enggak, coba, mantemans! Adik-adik costplay tuh udh berdandan maksimal, persis dengan karakter-karakter yang mereka perankan, loh! Langsung deh rasa malas yang tadinya masih bergelayut di tubuhku sirna, berganti dengan <i>excitement</i> yang bergelora. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://images.hive.blog/DQmSEaseg2dEHTVhzY64MtLaqXApwbACbzHMk4TkZn6ec9x/Costplayers.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://images.hive.blog/DQmSEaseg2dEHTVhzY64MtLaqXApwbACbzHMk4TkZn6ec9x/Costplayers.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beberapa peserta costplay yang akan mengikuti costwalk competition</td></tr></tbody></table><br /><br /><p style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans";">SULTAN DADAKAN JABAR - Event Seru Berpotensi Datangkan Rezeki!</b></p><p style="text-align: justify;">Kemajuan teknologi informasi yang seakan tak terbendung ini, tentu saja membuat dunia perbankan juga tak mungkin tinggal diam, melainkan turut berinovasi digital mensejajarkan diri agar tak ditinggal oleh nasabah yang kebutuhannya selalu dinamis. Karenanya, Bank Sampoerna juga berupaya memberikan layanan terbaiknya, dengan mempersembahkan Sampoerna Mobile Banking (SMB), dimana para nasabah dapat menemukan kemudahan dalam mengakses layanan perbankan dengan cepat, aman, dan praktis, di mana saja dan kapan saja. </p><p style="text-align: justify;">Seperti yang disampaikan oleh Bapak Henky Suryaputra, Finance & Business Planning Director Bank Sampoerna, bahwa Bank Sampoerna hadir dengan layanan perbankan SMB (Sampoerna Mobile Banking) sebagai solusi bagi nasabah yang bergaya hidup dinamis dan beradaptasi terhadap perubahan digital. Layanan SMB ini memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah. </p><p style="text-align: justify;">Fitur-fitur yang ada di SMB ini, seperti fitur pembukaan rekening secara <i>online</i>, <i>transfer</i> antar bank, pembayaran tagihan, <i>top up e-wallet,</i> dan transaksi belanja dengan fitur QRIS, adalah kemudahan-kemudahan yang didamba nasabah dalam mempermudah urusan perbankan dan transaksi keuangan harian. <i>Plus</i>..., Sampoerna Mobile Banking ternyata juga memberikan program loyalitas dan royal memberikan <i>reward</i> bagi nasabahnya yang aktif menggunakan layanan SMB, loh, sehingga nasabah memperoleh keuntungan tambahan dari penggunaan layanan tersebut. Wohooo, seru yaaa? </p><p style="text-align: justify;">Diharapkan dengan hadirnya SMB, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan lebih fleksible dan efisien, tanpa harus mengunjungi kantor cabang Bank Sampoerna. Dari segi keamanannya? <i>No worries! </i>SMB sudah dilengkapi dengan fitur keamanan yang canggih untuk melindungi nasabah dari ancaman kejahatan perbankan digital, seperti sistem otentikasi ganda (two factor authentication) dan notifikasi transaksi. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://images.hive.blog/DQmfBXZJpt4w6Ef2Ae4sZQf5KZSRfWv36GP92Jzm28Q3wxk/Press%20Conference%20Sultan%20Dadakan%20JABAR.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://images.hive.blog/DQmfBXZJpt4w6Ef2Ae4sZQf5KZSRfWv36GP92Jzm28Q3wxk/Press%20Conference%20Sultan%20Dadakan%20JABAR.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Siaran Pers<br />Acara Sultan Dadakan JABAR<br />di<br />Cihampelas Walk - Bandung</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Wuih, canggih ya? Cucok banget nih untuk kita-kita yang tak lagi suka bawa-bawa dompet dan pegang uang cash, deh! </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdvv4BFJmoMimwWOTiYrMP63-fkru6I-dieZCXuMBg9t2X08Kor1ecdlQVIIK9koyB_i2--qCzImSvLoewbuTns9CMVyivHSnj6jhLH2aqXrSkCEirJaGYIicEuq0zkxc1o3AhyXI1dNmUEetb67StlgDQdxQsz2-CG8J7y3GxL7HlIntOEovNe1_INA/s571/sultan%20dadakan%20jabar%20sampoerna%20mobile%20banking%205.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="321" data-original-width="571" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdvv4BFJmoMimwWOTiYrMP63-fkru6I-dieZCXuMBg9t2X08Kor1ecdlQVIIK9koyB_i2--qCzImSvLoewbuTns9CMVyivHSnj6jhLH2aqXrSkCEirJaGYIicEuq0zkxc1o3AhyXI1dNmUEetb67StlgDQdxQsz2-CG8J7y3GxL7HlIntOEovNe1_INA/s320/sultan%20dadakan%20jabar%20sampoerna%20mobile%20banking%205.jpeg" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Etapi, cerita punya cerita soal dompet dan uang serta kartu atm. Ya ampun, aku kemarin itu berangkat ke Bandung dalam keadaan ga bawa dompet, tau? Iyaa, beneran. Ketauan ga bawa dompet tuh justru setelah event selesai. Ceritanya aku pengen beli t-shirt (kaos bandung) dan gagal <i>payment</i> via mbanking karena sinyal waktu itu sedang buruk banget! Sebel, deh! Apalagi letak kedainya itu berada di bawah sky-walk, Cihampelas, sehingga semakin tak berdaya lah itu sinyal. Huhu.</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya mau ga mau bayar pakai uang <i>cash</i> lah. Nah, begitu mau ambil dompet di dalam tas, melongo donk eikeh. Kagak ada dompetnya, dan aku langsung <i>ngeh</i> bahwa dompet itu berada di dalam tas yang satu lagi. Huhu. Gagal deh transaksi. Padahal kalo sinyalnya oke, beli kaos tentu akan sukses sempurna melalui QRIS or mbanking saja, ga perlu uang <i>cash</i>. Hiks...</p><p style="text-align: justify;">Yup, jaman now kan kita udah jarang banget yak pegang duit <i>cash</i>, atau menggunakan kartu atm. Apa-apa tinggal <i>scan barcode,</i> bayar pake QRIS, <i>or mbanking. Cashless and cardless! </i></p><p style="text-align: justify;">Nah, ini juga yang dicoba fasilistasi oleh Bank Sampoerna melalui Sampoerna Mobile Banking-nya ini, loh! Seperti yang dikatakan oleh <b>Pak Henky</b> dalam siaran persnya, "Ke depan, dalam era digital yang semakin berkembang ini, Sampoerna Mobile Banking merupakan salah satu upaya Bank Sampoerna untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih inovatif dan terintegrasi dengan kebutuhan nasabah. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah serta mendukung pertumbuhan bisnis Bank Sampoerna."</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"><b>UNDIAN SETIAP BULAN SEPANJANG TAHUN</b></span></p><p style="text-align: justify;">Selanjutnya, masih dalam momen yang sama (siaran pers) tersebut, Head of Lending & Fintech Product & Partnership Division, Ibu Oktavia Laksmi Wardani menyampaikan bahwa loyalitas dan kepercayaan dari nasabah adalah hal yang sangat penting bagi keberlangsungan usaha dan tumbuh kembangnya Bank Sampoerna, karenanya, menjaga dua hal tersebut menjadi salah satu fokus yang terus diupayakan, diantaranya dengan terus memberikan layanan terbaik bagi para nasabah, serta memberi apresiasi terhadap loyalitas dan kepercayaan mereka melalui event-event seperti ini (Sultan Dadakan JABAR).</p><p style="text-align: justify;">Event banjir hadiah sejumlah 263 hadiah <a href="https://sampoernamobile.banksampoerna.com/undian/" target="_blank">undian</a> dengan total bernilai IDR. 400 juta serta <i>doorprize</i> kali ini memang khusus dipersembahkan untuk warga Jawa Barat dengan hadiah utama berupa 10 gram Logam Mulia. </p><p style="text-align: justify;">Yup, jadi tuh, sebagai komitmen perbankan terhadap loyalitas dan kepercayaan nasabahnya, Bank Sampoerna Mobile Saving akan memberikan apresiasi kepada nasabahnya berupa "Undian Sepanjang Tahun" berupa Undian Bulanan dan Undian Grand Prize setiap tiga bulan sekali. Dan setiap tahunnya tersedia total hadiah bernilai IDR. 3 Milliar yang akan dikucurkan melalui dua jenis undian tersebut. </p><p style="text-align: justify;">Wow!! Pantesan menjadi sultan dadakan pun bukan lagi hal yang mustahil yak? </p><p style="text-align: justify;">"Kami merasa terhormat dengan kepercayaan yang diberikan oleh nasabah kami. Dengan memanfaatkan seluruh fitur yang tersedia, di Sampoerna Mobile Banking secara maksimal, nasabah dapat merasakan manfaat dan keuntungan dari layanan kami, serta membantu kami dalam meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan nasabah kami." Imbuh Ibu Oktavia. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"><b>Emang Bisa Jadi Sultan Dadakan? Gimana Caranya?</b></span></p><p style="text-align: justify;">Nah, pasti pertanyaan ini yang paling sering muncul kaaan? Kepo yak? Emang bisa? Sulit ga, sih? </p><p style="text-align: justify;">Menurutku sih, ini adalah cara asyik untuk (siapa tau beruntung) jadi sultan dadakan, loh! Karena bagaimana pun juga, kita tuh butuh aplikasi perbankan yang berada di dalam genggaman, hm, bukan hanya di dalam genggaman sih, tapi juga yang bisa memberi peluang bagi kita untuk meraih rezeki tambahan! Ye khaan? </p><p style="text-align: justify;">Misalnya nih, dengan menabung di rekening SMB minimal 5 juta Rupiah maka kita berpeluang untuk dapatkan 1 kupon undian doorprize (berlaku kelipatan), untuk diundi pada periode berikutnya, loh!</p><p style="text-align: justify;">Program ini juga memungkinkan kita selaku nasabah yang aktif menggunakan fitur-fitur SMB untuk mendapatkan hadiah-hadiah menarik lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Dan untuk yang ingin tau cara buka rekening tanpa harus ribet ke kantor cabangnya, bisa langsung deh intip alurnya di sini, ya, gaes! </p><p style="text-align: justify;"><i><b>It is easy!</b></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://images.hive.blog/DQmYkav63fUj3aw6tByTX1hrxNmX8y7SAFnUPAyY9GENaNg/cara%20buka%20rekening%20sampoerna%20mobile%20banking.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="615" data-original-width="1214" height="324" src="https://images.hive.blog/DQmYkav63fUj3aw6tByTX1hrxNmX8y7SAFnUPAyY9GENaNg/cara%20buka%20rekening%20sampoerna%20mobile%20banking.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Nih, aku sudah buka rekeningnya, loh! Sebenarnya sih pengen registrasi langsung di booth Sampoerna Mobile Banking tuh kemarin, karena <i>registrantnya</i> bisa dapetin hadiah langsung berupa mug SMB atau voucher belanja senilai IDR. 20 K, loh. Etapi, <i>as I said,</i> sinyalnya beneran ga bersahabat ih kemarin ituh! Huft. </p><p style="text-align: justify;">Tapi ga papa lah ya, yang penting sudah punya akun Sampoerna Mobile Banking (registrasi di rumah saat sinyal sangat ramah dan kaya, haha). </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://images.hive.blog/DQmNtFYtgJTK8hxAscbn8Jxn576CHkYY7qQXqkY15YjUk3H/photo1684936981.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://images.hive.blog/DQmNtFYtgJTK8hxAscbn8Jxn576CHkYY7qQXqkY15YjUk3H/photo1684936981.jpeg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Dan bagi-bagi tabungan ke sini jugak, selain mudah untuk bertransaksi keuangan/ping-shopping, juga berpeluang dapatkan kupon doorprize dengan menabung di sini, huhu. Siapa tau sultan dadakan berikutnya adalah akyu... Aamiin ya Allah, Aamiin. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Bandung, 24 Mei 2023</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-63233414421999221052023-04-10T04:38:00.000+07:002023-04-10T04:38:01.922+07:00Menulis dan Menerbitkan Novel Sendiri, Mungkinkah? <p style="text-align: justify;">Hello, bestie? Kalian termasuk yang punya hobi menulis ga, sih? Kalo aku, <i>yes</i> pake banget! Dari kecil tuh aku udah suka bikin cerita fiksi sendiri, di dalam buku tulis, yang mana <i>story</i>-nya terbentuk ketika ngasih makan bebek di sore hari. <i>What???</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Yep! </i>Haha. Iya, dulu, saat masih kanak-kanak (sekitar kelas 3 SD), dan kami sekeluarga masih tinggal di kampung, aku sudah kebagian tugas untuk <i>feeding the duckling and its mom</i> (mama bebek dan anak-anaknya). </p><p style="text-align: justify;">Nah, setiap melakukan proses ini, aku tuh udah bikin cerita di dalam hati, bikin story seolah-olah mama bebek minta agar anak-anaknya diem dan berbaris manis, karena sebentar lagi kakak Al akan datang bagi-bagi makanan. Hehe. Dan <i>story</i> berkembang sesuai suasana hati dan imajinasi Al kecil saat itu. Bagiku sih itu sungguh bikin hari-hariku ceria dan berwarna. Menjadikan pekerjaan <i>feeding the duckling</i> tak lagi menjemukan.</p><p style="text-align: justify;">Tak hanya membentuk dialog, tapi aku juga mengubah percakapan-percakapan <i>imaginer</i> itu ke dalam tulisan, dengan menulisnya di dalam salah satu buku tulis yang memang aku peruntukkan sebagai tempat menuang cerita-cerita di atas. </p><p style="text-align: justify;">Kebanyakan ide cerita itu biasanya berkembang setelah membaca halaman demi halaman fiksi yang ada di majalah Bobo. Hayo, siapa yang juga menjadi pelanggan setia majalah anak-anak ini? Dan sampai sekarang si Bobo ini masih terbit kan ya? Hihi.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Menulis di Blog Hingga Menerbitkan Novel Sendiri</span></b></p><p style="text-align: justify;">Perjalanan menulis ini memang tiada pernah berhenti bagiku, walau masih dalam bentuk draft fiksi yang hanya teronggok di dalam lembaran-lembaran kertas folio, karena aku tak pernah mencoba mengirimkannya ke majalah-majalah remaja saat itu, atau majalah-majalah wanita (kala aku beranjak dewasa). </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYbH2kyS-Imx8cGMdW9QkLY7JlZWuym_pAQfrUR8klN6yw1KhofDNqh9EjiwoFqU8qiBz5Z3SEYpw54Gj5MyGjny4F1qR89Tepj1K6AgDuxKzjMRfMeltw9CVQ8UUhDm_Kmdwo_XHEe7yvBor4-aTy5kKpYy1oaBztbe85dwJczYiDOrOi8BF47zkd/s1080/png_20230410_043206_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYbH2kyS-Imx8cGMdW9QkLY7JlZWuym_pAQfrUR8klN6yw1KhofDNqh9EjiwoFqU8qiBz5Z3SEYpw54Gj5MyGjny4F1qR89Tepj1K6AgDuxKzjMRfMeltw9CVQ8UUhDm_Kmdwo_XHEe7yvBor4-aTy5kKpYy1oaBztbe85dwJczYiDOrOi8BF47zkd/s320/png_20230410_043206_0000.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Writing is a self-healing</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Baru lah format menulisku beralih ke bentuk digital setelah aku mengenal yang namanya blog. My Virtual Corner ini adalah salah satu blog perdana yang aku rintis, dan Alhamdulillah masih eksis dan terus menelurkan tulisan-tulisan hingga kini. Tak hanya itu, blog ini juga berjasa dalam membawaku menjadi juara utama dalam ajang pemilihan Srikandi Blogger indonesia pada tahun 2013, persembahan Kumpulan Emak Blogger yang bekerjasama dengan Acer Indonesia saat itu. Alhamdulillah. </p><p style="text-align: justify;">Selain itu, tulisan-tulisan di blog ini juga menjadi penyumbang award (menjadi juara-juara dalam kompetisi menulis) dan menyumbangkan hadiah-hadiah keren bagiku. Alhamdulillah.</p><p style="text-align: justify;">Namun, menjadi seorang author/penulis fiksi adalah cita-cita yang tak pernah padam, walau terkadang sering redup. Hingga suatu ketika, ada tantangan dari banyak teman untuk meneruskan draft fiksi berjudul "Selingan Semusim" untuk aku tamatkan dan publish sebagai sebuah novel. Aku pun menerima tantangan itu, dan mulai berupaya untuk mewujudkannya. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai seorang pengarang yang namanya justru belun dikenal, adalah tantangan maha besar dalam menarik perhatian penerbitan makro sekaliber Gramedia. Dan aku cukup legowo untuk tak memasukkan penerbitan itu atau yang sekelasnya di dalam daftar penerbit yang aku bidik. </p><p style="text-align: justify;">Noo. Kala itu sudah banyak penerbit indie yang dengan senang hati membantu para penulis/author wanna be menerbitkan buku mereka. Sehingga aku pun ingin menitipkan harapan pada salah satu penerbitan ini.</p><p style="text-align: justify;">Maka aku pun menuntaskan draft novel yang tadinya duduk manis dan sudsh sangat nyaman di dalam file word document bernama Selingan Semusim itu. Opsi POD alias Print On Demand juga menggiurkan! </p><p style="text-align: justify;">Aku bekerja dengan penuh gairah dalam menuntaskan novel itu. Termasuk dalam proofreading (yang di kemudian hari aku temukan masih banyak salahnya, hihi). Lalu aku juga belajar layouting sendiri dengan software In-Design. Yes, jadi baby novelku itu aku bidani sendiri, saking semangatnya aku untuk mengukir namaku sebagai salah satu penulis fiksi tanah air. 🙂</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Mendirikan Penerbitan Indie Sendiri</span></b></p><p style="text-align: justify;">Ini adalah langkah gila lainnya. Awalnya iseng googling tentang cara dan biaya pendirian penerbitan indie. Dan OMG, biayanya masih affordable banget untuk kantongku. Yes, please, doaku pada-Nya. Dan ga pake lama, Smartgarden Publishing & Printing pun menjadi brand penerbit indieku. Khusus untuk menerbitkan buku-buku aku sendiri, karena setelah Selingan Semusim, tentu aku masih ingin menerbitkan buku-buku lainnya donk! </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Y7Fz_3bAhGfKsfuNitp7ppc7zRs8o8nDrtvMxBbdzDRIHivynkOKkR_8OdxeXseKqQS_PJUVhxynXSNonQfByjKfvaKQ9OdZrDWHVR8ipmhlJTB0pHBMLwJnwi8FpszFEc87HzL8rnWTMxQWWgqvKF2Rtroy8yHpZSl0EX26nOHq07yb0qiZFzGg/s1280/IMG_20230410_042008_147.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="591" height="491" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Y7Fz_3bAhGfKsfuNitp7ppc7zRs8o8nDrtvMxBbdzDRIHivynkOKkR_8OdxeXseKqQS_PJUVhxynXSNonQfByjKfvaKQ9OdZrDWHVR8ipmhlJTB0pHBMLwJnwi8FpszFEc87HzL8rnWTMxQWWgqvKF2Rtroy8yHpZSl0EX26nOHq07yb0qiZFzGg/w227-h491/IMG_20230410_042008_147.jpg" width="227" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Dan tentu saja aku kemudian juga membuka peluang bagi teman-teman penulis lainnya untuk menerbitkan buku mereka melalui penerbitanku. Hitung-hitung memudahkan teman-teman wujudkan impian mereka juga kan? Memungkinkan mereka untuk MENERBITKAN BUKU SENDIRI.</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;"><b>Belajar Menulis Dimana?</b></span></p><p style="text-align: justify;">Ini adalah pertanyaan yang sering banget ditanyakan oleh teman-teman yang membaca blog ini maupun <i>my baby novel. </i>Dan jawabnya? Jujurly aku pun bingung. Apalagi ketika ada yang ingin belajar menulis padaku. Hayyah, aku belajarnya secara otodidak, loh. Dan kayaknya aku tuh menulis dengan <i>using my own writing style deh.</i> Ga pake format tertentu. Makanya aku ga terima murid loh, bestie.... 😊</p><p style="text-align: justify;">Dan bicara tentang pelajaran menulis blog atau pun buku, cerpen, cerbung atau tulisan lainnya, sebenarnya banyak banget loh sumber ilmu yang kita bisa pelajari, baik secara gratis mau pun yang berbayar.</p><p style="text-align: justify;">Terutama untuk yang sedang belajar menulis cerpen, nih, bestie, ada seorang temen baikku, seorang <a href="https://www.naqiyyahsyam.com/2018/09/cara-mudah-menulis-cerpen.html" target="_blank">Penulis Lampung</a> bernama Naqqiyah Syam, yang berbagi tips tentang cara menulis cerpen. Cus deh ke link <a href="https://www.naqiyyahsyam.com" target="_blank">Blogger Lampung</a> ini dan serap ilmunya. Ada banyak tips jitu yang dibagikan Kak Naqqy di sana, loh! </p><p style="text-align: justify;"><i><span style="color: #cc0000;">Al, Jakarta, 8 April 2023</span></i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-37555240389759075552023-04-07T01:21:00.000+07:002023-04-07T01:21:19.504+07:00Ini Dia Tentang Generasi Strawberry! <p style="text-align: justify;">Yuhuuu. Pasti udah ga asing donk dengan Gen-berry? Yes, Generasi Strawberry, adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah fenomena sosial di Jepang, di mana asal mula istilah ini berhembus, tepatnya pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: Josefin Sans;">Loh, kok di Jepang? Bukannya bermula dari TAIWAN? Seperti yang dilansir di artikel-artikel yang bertebaran di internet, Al? </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Nah, ini! Awalnya aku juga berpikir demikian, <i>based on those article</i> yang aku <i>search</i> ketika akan menuliskan artikel ini. Namun kemudian, aku justru mendapatkan pencerahan, bahwa istilah "Generasi Strawberry" <u><span style="color: red;">bukanlah</span></u> berasal dari Taiwan, melainkan dari Jepang, dan pertama kalinya diperkenalkan oleh penulis dan kolumnis Jepang bernama </span><b><span style="color: red;"><u>Kunio Kitamura</u></span></b><span style="font-weight: normal;"> pada tahun 2004 dalam bukunya berjudul <span style="color: red;"><u>"The Complete Manual of the New Generation". </u></span></span></p><p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTEj0BOXmBpZYmwHlKTu-qsDlYhlkm_HVOyIE9bJKlUNe7qqnvicy9yTSKNygAVE4mnMGnChryr9JeeJWWPkPum0xXIOhyXghs3yidc6vVZCxkyIwRU-4UsSUynwfqmI7Knxsnbr0kUus7hdV0GRnEpE0sGvpgvb6aCoNVe9MShpfpk0zkx5M5In8/s2240/GENERASI%20STRAWBERRY.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYTEj0BOXmBpZYmwHlKTu-qsDlYhlkm_HVOyIE9bJKlUNe7qqnvicy9yTSKNygAVE4mnMGnChryr9JeeJWWPkPum0xXIOhyXghs3yidc6vVZCxkyIwRU-4UsSUynwfqmI7Knxsnbr0kUus7hdV0GRnEpE0sGvpgvb6aCoNVe9MShpfpk0zkx5M5In8/w523-h294/GENERASI%20STRAWBERRY.png" width="523" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">STRAWBERRY GENERATION</td></tr></tbody></table><br /></p><p style="text-align: justify;">Istilah "Generasi Strawberry" kemudian menyebar di kalangan masyarakat Jepang dan menjadi topik pembicaraan populer. Barula setelah itu, istilah ini juga mulai digunakan di negara-negara lain, termasuk Taiwan dan Korea Selatan, untuk merujuk pada fenomena serupa yang terjadi di negara mereka. </p><p style="text-align: justify;">Istilah ini sendiri menggambarkan situasi di mana sekelompok anak muda yang kreatif dan memiliki banyak ide cemerlang, namun sangat mudah hancur ketika mendapat tekanan sosial dan menjadi kurang bersemangat dalam menghadapi tantangan kehidupan. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Penyebab terbentuknya Generasi Strawberry.</span></b></p><p style="text-align: justify;">Beberapa penyebab terbentuknya generasi strawberry ini di antaranya adalah:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Perubahan Nilai dan Budaya:</b></p><p style="text-align: justify;">Seiring dengan berkembangnya pengaruh globalisasi dan modernisasi, nilai-nilai tradisional di Jepang mulai berubah. Generasi muda di jepang tidak lagi diajarkan untuk fokus pada disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab yang tinggi seperti yang diajarkan pada generasi-generasi sebelumnya. </p><p style="text-align: justify;"><b>2. Sistem Pendidikan yang Tidak Cocok</b></p><p style="text-align: justify;">Sistem pendidikan di Jepang terkenal sangat kompetitif dan menuntut, dengan jadwal belajar yang padat dan kurikulum yang sangat terstruktur. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya level stress pada siswa, terutama mereka yang kesulitan dalam mengikuti tempo belajar yang cepat. </p><p style="text-align: justify;"><b>3. Tekanan dari Masyarakat dan Keluarga</b></p><p style="text-align: justify;">Di Jepang, kesuksesan dan keberhasilan dalam karir sangat dihargai dan dianggap sebagai patokan dalam suksesnya sebuah kehidupan. Sebenarnya di kita juga sih, ya? Dan bahkan di seluruh dunia juga beranggapan bahwa orang yang sukses dalam karir adalah orang yang berhasil, yak? Dan hal ini tentu menjadikan para kawula muda ini semakin tertekan dan was-was akan kegagalan. </p><p style="text-align: justify;"><b>4. Isolasi Sosial</b></p><p style="text-align: justify;">Generasi muda di Jepang juga dianggap cenderung lebih terisolasi secara sosial karena banyak dari mereka yang lebih memilih menghabiskan waktu sendirian di rumah, atau di depan layar komputer atau smartphone mereka. Kondisi ini dapat membuat mereka kurang terlatih dalam menghadapi situasi sosial dan interaksi dengan orang lain.</p><p style="text-align: justify;">Faktor-faktor penyebab terbentuknya gen-berry di negara-negara lain seperti Taiwan, Korea Selatan, dan negara lainnya tentu berbeda-beda ya, gaes, tapi setidaknya keempat faktor di atas juga termasuk yang umum sih yaa, walau tentu saja karakteristik dan tantangan yang dihadapi oleh Gen-Berry di masing-masing negara mungkin berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor budaya, sosial, dan ekonomi yang ada di negara tersebut. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;"><br class="Apple-interchange-newline" />Karakteristik Negatif Generasi Strawberry</span></b></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Kurangnya ketahanan mental.</b></p><p style="text-align: justify;">Generasi Strawberry seringkali dianggap kurang tahan terhadap tekanan dan stres, dan cenderung lebih cepat putus asa dalam menghadapi masalah. </p><p style="text-align: justify;"><b>2. Kurangnya kemandirian</b></p><p style="text-align: justify;">Gen-berry sering dianggap kurang mandiri dan tidak mampu mengambil inisiatif sendiri dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuan.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Kurangnya Bertanggung Jawab</b></p><p style="text-align: justify;">Biasanya gen-berry ini kurang mampu melihat kesalahan yang mereka perbuat, dan tidak berupaya untuk memperbaikinya. Malahan justru cenderung untuk mengandalkan orang lain dalam mencari solusi permasalah yang telah mereka perbuat itu. <br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. Ketergantungan pada teknologi</b></p><p style="text-align: justify;">Gen-berry sering dianggap lebih bergantung pada teknologi seperti smartphone atau media sosial, dan kurang terbiasa dalam interaksi sosial secara langsung (offline activities). </p><div><br /></div><p style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;"><b>Kelebihan Yang dimiliki Oleh Generasi Strawberry</b></span></p><p style="text-align: justify;">Yess, di balik kekurangannya yang 'lembek, mudah membusuk, dan tidak tahan tantangan', tentu saja Gen-Berry memiliki kelebihan, loh! Di antaranya:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Kreativitas</b></p><p style="text-align: justify;">Gen-berry cenderung lebih kreatif dan berani dalam mencari solusi untuk masalah yang dihadapi. Mereka juga seringkali memiliki minat dan bakat dalam seni, musik, dan teknologi.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Fleksibilitas</b></p><p style="text-align: justify;">Generasi ini lebih fleksibel dan terbuka dalam berpikir dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mereka cenderung lebih mudah beradaptasi dan bergaul dengan orang lain dari berbagai latar belakang. </p><p style="text-align: justify;"><b>3. Kesadaran Lingkungan</b></p><p style="text-align: justify;">Generasi ini lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan bumi. Mereka juga cenderung lebih peduli dan aktif dalam mengambil tindakan untuk memperbaiki lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam. </p><p style="text-align: justify;"><b>4. Tidak Takut Dalam Menyampaikan Pendapat</b></p><p style="text-align: justify;">Gen-berry mampu berbicara secara lugas dan tidak takut di dalam menyampaikan pendapatnya. Mereka juga dikenal berani dalam menyampaikan ide-ide penuh inovatif demi kemajuan project yang mereka pegang atau perusahaan tempat mereka bekerja. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Nah, gaes, itu lah sekilas tentang Generasi Strawbery, dan pastinya tidak semua karakteristik (kekurangan dan kelebihannya) berlaku untuk semua individu didalamnya, ya. </p><p style="text-align: justify;">Oya, selain Generasi Strawberry, tentu kita juga sering banget mendengar istilah Generasi Sandwich kan? Atau <a href="https://www.mariatanjungsari.my.id/2021/12/sandwich-generation.html" target="_blank">Sandwich Generation</a>? Nah, untuk generasi yang satu ini, teman-teman bisa berkunjung ke blognya Mba <a href="https://www.mariatanjungsari.my.id" target="_blank">Maria Tanjung</a> yang telah mengulas dengan apik tentang hal tersebut, deh! Cekidot yaaa!</p><p style="text-align: justify;">Salam,</p><p style="text-align: justify;">Al, Jakarta, 5 April 2023</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-15036964342536782822023-03-22T17:38:00.001+07:002023-03-22T17:38:41.262+07:00Ini Dia 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental <p><i style="font-family: inherit;">Hey, welcome back to my page! </i></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hari ini, kita ngobrol tentang jiwa dan raga, yuk! Iya..., jiwa dan raga. Ada yang <i>aware</i> ga sih jika sebenarnya pasangan jiwa kita itu bukanlah suami/istri, orangtua/anak, melainkan <i>body</i> kita sendiri? </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Yup, Jiwa - Raga adalah pasangan sehidup semati paling akurat dan tak terbantahkan! </span></p><p style="text-align: justify;">Bisa apa coba jiwa tanpa raga ini? Bisa apa coba raga tanpa jiwa? <i>See? Body</i> adalah pasangan jiwa, begitu juga sebaliknya, toh? </p><p style="text-align: justify;">Lalu, pertanyaannya berikutnya adalah, bisa apa raga kita tanpa jiwa yang sehat? Dan bisa apa jiwa kita jika tubuh kita sakit-sakitan alias tidak sehat? </p><p style="text-align: justify;">Semakin jelas donk ya kenapa <i>quote</i> yang dicetuskan oleh Decimus Iunius Juvenalis, yaitu <i>"Men Sana In Corpore Sano"</i> pas banget alias benar adanya? Yup. <b>"Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat."</b> bukanlah sekedar <i>quote</i> semata, karena kita sudah menyaksikan bahkan mengalami sendiri situasi di mana ketika tubuh kita sedang berada di dalam kondisi <i>down</i>/kurang sehat, maka juga akan mempengaruhi keadaan jiwa alias mental kita. </p><p style="text-align: justify;">Tubuh yang sedang sakit, membuat vibrasi dan imunitas kita juga menurun, mengakibatkan suasana hati menjadi tak nyaman, selain karena menahan rasa sakit/<i>pain</i>, tentu juga karena jadi kuatir atau kepikiran berbagai hal (negatif/tak nyaman) yang tiba-tiba menghampiri kan? </p><p style="text-align: justify;">Tentu kita juga tak asing dengan informasi-informasi yang sering kita dengar bahwa sebenarnya sumber dari berbagai macam penyakit seringkali dipicu oleh keadaan mental kita yang tidak sehat, tidak bahagia, dipenuhi oleh kegelisahan, kecemasan, ketakutan, overthinking, dan berbagai hal kurang baik lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Karenanya, menjaga kesehatan mental kita adalah sangat penting untuk kebahagiaan dan kesejahteran kita sehari-hari. Dan sebenarnya ada banyak sekali cara untuk melakukannya, tentu saja setelah dimulai dari langkah dasar yaitu <span style="color: #990000;"><u>MEMILIH untuk memiliki mental yang sehat. </u></span>
</p><center><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/CXbKxnBJe2L/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style="background: rgb(255, 255, 255); border-radius: 3px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.5) 0px 0px 1px 0px, rgba(0, 0, 0, 0.15) 0px 1px 10px 0px; margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0px; width: calc(100% - 2px);"><div style="padding: 16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/CXbKxnBJe2L/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="background: rgb(255, 255, 255); line-height: 0; padding: 0px; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0px;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0px auto 12px; width: 50px;"><svg height="50px" version="1.1" viewbox="0 0 60 60" width="50px" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg"><g fill-rule="evenodd" fill="none" stroke-width="1" stroke="none"><g fill="#000000" transform="translate(-511.000000, -20.000000)"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0px;"></div> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px;"><div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12.5px; margin-left: 2px; margin-right: 14px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px); width: 12.5px;"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="border-bottom: 2px solid transparent; border-left: 6px solid rgb(244, 244, 244); border-top: 2px solid transparent; height: 0px; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg); width: 0px;"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style="border-right: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); transform: translateY(16px); width: 0px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; transform: translateY(-4px); width: 16px;"></div> <div style="border-left: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); height: 0px; transform: translateY(-4px) translateX(8px); width: 0px;"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0px 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/CXbKxnBJe2L/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by Stay Young and Gorgeous Tips (@alaikaabdullah)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></center>
<p></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000;"><u><br /></u></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;"><b>Berikut 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental:</b></span></p><p style="text-align: justify;">1. Tetap terhubung dengan orang lain <i><b>(Human Connection)</b></i></p><p style="text-align: justify;">Berinteraksi dengan orang lain dapat membantu kita merasa terhubung dan merasa didukung. Makanya memiliki hubungan sosial yang positif baik dengan keluarga mau pun teman atau pun komunitas, merupakan hal yang perlu kita lakukan. </p><p style="text-align: justify;">2. Olahraga secara teratur.</p><p style="text-align: justify;">Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dengan memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Coba deh untuk berolahraga setiap hari setidaknya 30 menit, misalnya dengan berjalan kaki, lari, atau yoga?</p><p style="text-align: justify;">3. Istirahat yang cukup</p><p style="text-align: justify;">Nah ini! Tidur yang berkualitas dan cukup sangatlah penting untuk kesehatan tubuh juga mental, loh! Upayakan untuk bisa tidur selama 7-9 jam setiap malam dan hindari lah begadang atau tidur larut malam. Etapi, kalo pun ga bisa mencapai kuota jam tidur tersebut, tidur berkualitas selama 3-4 juga sudah bisa ngebantu banget gak, sih? </p><p style="text-align: justify;">4. Makan makanan yang sehat. Asupan makanan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik. Upayakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan biji-bijian. </p><p style="text-align: justify;">5. Lakukan kegiatan yang kamu sukai/nikmati. </p><p style="text-align: justify;">Yes, ini akan sangat membantu menciptakan rasa puas, hepi, sehingga bener-bener mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental kamu secara keseluruhan. </p><p style="text-align: justify;">6. Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan.</p><p style="text-align: justify;">Jika kamu merasa kesulitan menjaga kesehatan mental kamu sendiri, jangan malu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Coba deh <a href="https://helloinez.com/apa-bedanya-psikolog-dan-psikiater/" target="_blank">cek kesehatan mental</a> kamu dengan <a href=" https://helloinez.com/psikiater-bpjs/ " target="_blank">konsultasi psikiater</a>. Atau kalau kamu termasuk yang enggan untuk berbagi cerita (curhat) kamu pada orang lain, kamu juga bisa mencari praktisi Bars untuk mendapatkan sesi Bars, loh! </p><p style="text-align: justify;">Telah banyak sekali testimoni tentang kedasyatan efek bars ini di dalam mengurai stres, menghapus trauma, dan membantu seseorang dalam mengelola beban mentalnya. </p><p style="text-align: justify;">Dan untuk teman-teman di Jakarta, yang membutuhkan terapi Bars, boleh banget nih bikin janji denganku, <i>and I am ready to let your Bars RUN</i>. Japri atau tinggalkan komen di kolom komentar ya!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Salam, Al, 22 March 2023</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-62749383168708013922023-03-19T13:07:00.002+07:002023-03-19T13:07:12.979+07:006 Tips Memilih Sekolah Terbaik Untuk Anak<p style="text-align: justify;">Kemarin banget, aku terlibat obrolan panjang dengan salah satu adik ipar tentang pentingnya memilih sekolah yang sesuai untuk anak. Bukan hanya sesuai dalam artian kurikulum, pendidik, dan lingkungan cocok untuk anak, tapi yang paling penting adalah sekolah yang memang mampu memberikan kenyaman bagi si anak, sehingga dia happy dan excited untuk belajar, berkegiatan, berteman, dan meningkatkan kecerdasan dan mengembangkan diri (self development)-nya. </p><p style="text-align: justify;">Nah, bicara tentang pendidikan anak, terutama untuk anak-anak usia dini, di mana si anak masih sangat rentan terhadap situasi tak sehat (kemungkinan mengalami trauma karena perundungan, kekerasan, dan lain sebagainya), maka memastikan si anak belajar di tempat yang aman dan nyaman serta 'disukai' oleh si anak adalah sebuah pertimbangan signifikan yang harus diprioritaskan oleh setiap parents, ya, gak sih, teman-teman?</p><p style="text-align: justify;">Obrolan kita kemarin itu mulai dari sekolah dengan sistem <i>boarding school</i>, sekolah nasional plus, sekolah nasional, sekolah international, sekolah alam, sekolah murid merdeka, madrasah, dan sekolah rumah atau <i>homeschooling. </i></p><p style="text-align: justify;">Dan obrolan ini tak hanya refreshing my mind, tapi juga mengupdate pengetahuanku tentang jenis-jenis sekolah yang semakin bertambah dan menarik! Terutama sekolah alam, sekolah murid merdeka, dan homeschooling, sungguh membuatku excited untuk mengetahuinya lebih lanjut. Maklum, udah lama banget akutuh ga pay my serious attention tentang sistem pendidikan untuk anak, karena ga punya bocah! Intan kan udah dewasa. Haha. </p><p style="text-align: justify;">Etapi, perbincangan ini, jadi menarik minatku untuk <i>involve</i> dalam mempelajari dan juga memberikan masukan atau setidaknya berdiskusi dengan adik-adikku yang masih memiliki bocah. 😊 Karena, sebagai parents, pasti lah kita ingin agar anak-anak dapat menimba ilmu dan menjadi pribadi-pribadi yang tak hanya smart, happy, tapi juga santun beretika dan berbudaya kan? </p><p style="text-align: justify;">Nah, dari perbincangan kemarin, aku jadi ingin ngasih beberapa tips nih tentang memilih sekolah terbaik untuk anak, karena keputusan penting ini akan sangat berpengaruh pada masa depan si anak. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfIwdLFRWQgBcmGlGyftRrg6zqpT9E0pSRW-nzTKAbXt5mvNUrZD5MvZdAjClsyEi-EKscfExbmksJosFojwPZjlv6SU8Firr_MGgH7rr18QDLVpzXNWr7YO0aIkzAnc7kZORoEkMPQHbh4kPKqwSVVTnybuZr2NlKNANdE6iPQoOAwjqnglh-YlGo/s1280/6%20TIPS%20Pilih%20sekolah%20untuk%20anak.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfIwdLFRWQgBcmGlGyftRrg6zqpT9E0pSRW-nzTKAbXt5mvNUrZD5MvZdAjClsyEi-EKscfExbmksJosFojwPZjlv6SU8Firr_MGgH7rr18QDLVpzXNWr7YO0aIkzAnc7kZORoEkMPQHbh4kPKqwSVVTnybuZr2NlKNANdE6iPQoOAwjqnglh-YlGo/w430-h241/6%20TIPS%20Pilih%20sekolah%20untuk%20anak.jpeg" width="430" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">6 Tips Memilih Sekolah Untuk Anak</td></tr></tbody></table><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">6 Tips Memilih Sekolah Terbaik untuk Anak</span></h4><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">1. Pertimbangkan Kebutuhan dan Minat Anak</span></b></p><p style="text-align: justify;">Setiap anak memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda-beda, toh? So, pastikan parents mempertimbangkan hal ini dalam memilih sekolah untuk mereka. Pastikan bahwa sekolah yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394;"><b>2. Penuhi Diri dengan Informasi Yang Sebanyak Mungkin</b></span></p><p style="text-align: justify;">Yup. Mulai dari riset/googling hingga mendatangi tekape untuk observe, adalah langkah yang perlu dilakukan agar tidak salah pilih sekolah. Lakukan riset, long-list hingga shortlist sehingga mendapatkan beberapa calon kuat sekolah tujuan. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394;"><b>3. Tinjau Fasilitas Sekolah-sekolah yang masuk ke dalam Shortlist</b></span></p><p style="text-align: justify;">Pastikan bahwa sekolah tersebut memiliki fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394;"><b>4. Tinjau juga Kurikulum Sekolah.</b></span></p><p style="text-align: justify;">Pastikan bahwa kurikulum sekolah yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan minat anak serta dapat mempersiapkan anak untuk masa depan.</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394;"><b>5. Pertimbangkan Biaya Sekolah</b></span></p><p style="text-align: justify;">Nah, ini juga sangat penting. Pertimbangkan biaya sekolah yang harus dikeluarkan dan pastikan bahwa biaya tersebut sesuai dengan kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">6. <i>Site Visit</i> atau Mengunjungi Secara Langsung Yang Diinginkan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Yes, mengunjungi tekape (sekolah-sekolah yang telah masuk dalam daftar pendek/shortlist) untuk mengetahui secara lebih detail calon kuat sekolah tujuan agar tidak salah pilih. Berbincang secara langsung dengan para guru, dan tanyakan kepada orang tua murid yang lain tentang pengalaman mereka terhadap sekolah tersebut. </p><p style="text-align: justify;">Nah, semoga tips di atas dapat menjadi tambahan insight bagi parents dalam memilih sekolah terbaik untuk anak-anak tercinta dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya di masa depan.</p><p style="text-align: justify;">Oya, untuk yang berminat atau sedang cari-cari informasi tentang <a href="https://www.humaneducationcentre.com" target="_blank">home education center</a>, atau butuh <a href="https://www.humaneducationcentre.com/category/catatan-homeschooling/" target="_blank">blog homeschooling</a>, teman-teman bisa mampir ke rumah virtualnya Mba <span style="text-align: left;">Dian Kusumawardani yang banyak banget mengulas tentang </span>homeschooling di blognya. Cus atuh ke tekape, nyak! 😊</p><p style="text-align: justify;"><i>Salam, Al, 18 March 2021</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-88402790289877201662023-03-18T23:33:00.001+07:002023-03-18T23:33:39.796+07:00Perempuan dan Cryptocurrency<p style="text-align: justify;">Perempuan dan <i>Cryptocurrency</i>. Wuih, topik yang menarik gak sih, teman-teman? </p><p style="text-align: justify;">Bagi sebagian orang, atau malah bagi banyak orang, mata uang digital/kripto ini mungkin masih dianggap sebagai sesuatu yang asing dan menakutkan?</p><p style="text-align: justify;">Yup, walau pada kenyataannya, mata uang digital atau <i>cryptocurrency</i> ini semakin populer dan menjadi tren investasi yang menjanjikan, dengan potensi keuntungan yang besar dan fleksibilitas penggunaan yang lebih besar daripada uang fiat tradisional, namun tetap saja, banyak sekali orang-orang yang takut untuk terjun ke dalam bisnis ini, terutama kaum perempuan. </p><p style="text-align: justify;">Bicara <a href="https://www.wairaa.my.id/search/label/All%20About%20Women" target="_blank">tentang perempuan</a> dan <i>cryptocurrency</i>, meskipun banyak perempuan yang memimpin di dunia bisnis dan teknologi, partisipasi mereka dalam bidang yang satu ini masih jauh dari merata, terutama di Indonesia ya, teman-teman? Masih banyak yang ogah ketika diajak berbisnis kripto.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://old.trybe.one/wp-content/uploads/2022/02/Crypto-family-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="560" height="315" src="https://old.trybe.one/wp-content/uploads/2022/02/Crypto-family-1.png" width="560" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.alaikaabdullah.com/2022/04/cryptocurrency.html" target="_blank">Apa itu Cryptocurrency</a></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Aku sendiri termasuk ke dalam kelompok yang tertarik banget terjun ke dunia yang satu ini. Perkenalan pertama dengan mata uang kripto justru bukan dengan si raja kripto bernama Bitcoin itu, melainkan dengan Steem dan Steem Dollar, yaitu mata uang kripto yang dikeluarkan oleh Steem Blockchain. </p><p style="text-align: justify;">Berkenalan dengan ekosistem Steem Blockchain ini pada tahun 2017 melalui salah satu Steemit Blogger dan mulai menulis di sana. <i>Amazingly</i>, aku berhasil mendapatkan mata uang kripto dari hasil menulis di sana, dan uangnya bisa ditukarkan menjadi Rupiah. Wow, lumayan pula. </p><p style="text-align: justify;">Bergabung dengan komunitas tersebut, aku pun diperkenalkan dengan <i>crypto-trading</i>. Dan...? Volatilitasnya bikin jantung kerap mau copot. Hehe. Tapi aku terus lanjut, walau tetap belum bisa dibilang mahir-mahir amat dalam dunia yang satu ini. Ibarat mengarungi lautan, ombak dan badai pun tak henti menghadang. Naik turun, bullish and bearish, silih berganti. Huhu. </p><p style="text-align: justify;"><i>Anyway</i>, balik lagi ke topik di atas, tentang perempuan dan dunia <i>cryptocurrency</i> dimana masih terlihat kesenjangan gender yang signifikan dalam penggunaan cryptocurrency, terutama dalam hal kepemilikan aset dan partisipasi dalam perdagangan. </p><p style="text-align: justify;">Kok bisa sih? Ya bisa, donk! Dari yang aku baca-baca sih, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya <a href="https://www.wairaa.my.id/" target="_blank">kesenjangan gender</a> tersebut, sih. Yuk, kita lihat apa saja faktor-faktornya yuk!</p><h4 style="text-align: justify;"><b><span style="color: #990000;">Beberapa Penyebab Terjadinya Kesenjangan Gender dalam Penggunaan Cryptocurrency.</span></b></h4><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">1. Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman</span></b></p><p style="text-align: justify;">Banyak perempuan yang belum memiliki pengetahuan atau pemahaman yang cukup tentang cryptocurrency, sehingga menjadi momok bagi mereka, membuat tak nyaman, menakutkan, dan takut rugi jika berinvestasi di dalamnya. Hal ini dapat dikarenakan oleh kurangnya informasi yang tersedia atau oleh bahasa teknis yang sulit dipahami. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">2. Risiko Tinggi</span></b></p><p style="text-align: justify;">Investasi di cryptocurrency memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada investasi di pasar tradisional. Banyak perempuan yang mungkin merasa takut serta tak nyaman dengan risiko ini, terumata jika mereka tidak memiliki pengalaman dalam berinvestasi. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">3. Ketidakamanan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Faktor ini sebenarnya tidak hanya menghantui kaum perempuan sih, ya. Sebagai pelaku suatu bisnis, tentu faktor keamanan menjadi pertimbangan utama apakah sebaiknya kita terjun atau tidak ke dalam bisnis tersebut. Begitu juga dalam hal cryptocurrency, faktor ketidakamanan investasi karena cryptocurrency sangat tergantung pada teknologi dan seringkali menggunakan platform yang belum teruji, menyebabkan banyak orang yang merasa tidak nyaman dan kuatir untuk berinvestasi. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">4. Stereotip Gender</span></b></p><p style="text-align: justify;">Ada stereotype bahwa investasi di cryptocurrency lebih cocok untuk laki-laki. Hal ini dapat membuat beberapa perempuan merasa tidak percaya diri dalam berinvestasi di sana dan mungkin menghindarinya. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">5. Kurangnya Dukungan</span></b></p><div style="text-align: justify;">Banyak perempuan yang mungkin merasa kurang didukung dalam berinvestasi di cryptocurrency. Industri ini didominasi oleh laki-laki dan kadang-kadang sulit bagi perempuan untuk menemukan kelompok atau komunitas yang mendukung dan memotivasi mereka dalam berinvestasi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, tentu hal-hal tersebut di atas tidak berlaku untuk semua perempuan donk. Ada banyak perempuan yang justru telah berhasil dalam investasi di cryptocurrency, dan dengan pengetahuan dan pemahaman yang tepat, setiap orang termasuk perempuan, dapat menghasilkan keuntungan dari investasi di bidang ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">6 TIPS SUKSES BERINVESTASI DI BIDANG CRYPTOCURRENCY</span></h4><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">1. Belajar dan Memahami Cryptocurrency</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Ini adalah langkah dasar jika kita ingin sukses dalam hal apa pun. Belajar dan Memahami Hal tersebut. Belajar dan memahami tentang cryptocurrency, termasuk teknologi blockchain, pertukaran kripto, dan strategi investasi, adalah hal pertama yang harus dilakukan. Ada banyak sumber daya online yang tersedia untuk membantu belajar tentang cryptocurrency.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">2. Mulai dengan Investasi Kecil</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Penting untuk memulai investasi kecil dan berhati-hati saat memulai investasi di cryptocurrency. Hal ini memungkinkan perempuan untuk memahami risiko dan keuntungan sebelum mengambil risiko lebih besar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">3. Diserfikasi Portofolio Investasi</span></b></div><p style="text-align: justify;">Perempuan dapat mempertimbangkan untuk membagi investasi mereka di beberapa cryptocurrency yang berbeda, untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">4. Diserfikasi Portofolio Investasi</span></b></p><p style="text-align: justify;">Perempuan perlu terus mengikuti berita dan update terbaru mengenai cryptocurrency. Ini akan membantu mereka untuk memahami tren pasar dan mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">5. Mencari Dukungan dan Mentor</span></b></p><p style="text-align: justify;">Perempuan dapat mencari kelompok dan komunitas yang mendukung investasi cryptocurrency. Selain mencari mentor yang berpengalaman dalam berinvestasi di cryptocurrency dapat membantu mereka memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">6. Mengelola Risiko</span></b></p><p style="text-align: justify;"> Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi cryptocurrency dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengelola risiko tersebut. Salag satu caranya adalah dengan membuat rencana investasi yang jelas dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. </p><p style="text-align: justify;">Nah, teman-teman, semoga tips di atas bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi yang ingin mencoba masuk ke dunia <i>cryptocurrency, ya! Good luck! </i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, 18 March 2023</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-89296925794004436122023-03-17T20:15:00.011+07:002023-03-18T21:00:03.428+07:00Ini Dia 7 Tips Mulai Karirmu Sebagai Freelance Writer!<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; white-space: pre-wrap;"><i>Hello, everyone!</i> Semoga pada sehat dan bersemangat untuk menjalankan rutinitas hariannya, ya! Postingan kali ini, kita ngobrol tentang topik yang satu ini, yuk! </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; white-space: pre-wrap;"><b><i>Yes, FREELANCE Writer!</i></b> Sebuah profesi yang dulu (banget) terasa sulit sekali untuk dilakoni namun kini peluangnya semakin terbuka lebar, dan akses untuk mendapatkannya pun terasa lebih ease/mudah. Dan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin ramai pula orang yang memilih untuk bekerja sebagai <i>freelance writer</i> atau penulis <span style="font-family: inherit;">lepas. </span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Pekerjaan ini tak hanya menawarkan kebebasan dalam memilih waktu dan tempat kerja, namun juga memberikan potensi penghasilan yang besar, loh!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Sebagai </span><i style="white-space: pre-wrap;">freelance writer</i><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">, tentu saja kita menulis untuk klien yang membayar kita atas jasa penulisan artikel untuk mereka, baik itu klien individual, perusahaan, atau pun organisasi yang memerlukan konten untuk keperluan mereka, seperti artikel blog, konten untuk situs web, buletin, iklan, brosur, dan masih banyak lagi. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Sebagai seorang </span><i style="white-space: pre-wrap;">freelance writer</i><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">, kita akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek penulisan yang diberikan oleh klien. Tugas-tugas ini mungkin meliputi riset topik, mengembangkan ide, membuat outline, menulis dan mengedit draft pertama, dan memperbaiki revisi yang diminta oleh klien. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Salah satu keuntungan utama menjadi </span><i style="white-space: pre-wrap;">freelance writer</i><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;"> adalah fleksibilitas waktu dan tempat kerja yang diberikan. Kita bisa memilih kapan dan di mana kita ingin bekerja, baik itu di rumah, kafe, atau tempat-tempat lainnya. Selain itu, teman-teman, menjadi </span><i style="white-space: pre-wrap;">freelance writer </i><span style="white-space: pre-wrap;">dan <i><a href="https://www.trianiretno.com " target="_blank">editor freelance</a></i></span><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;"> juga memungkin kan untuk mengatur jadwal kerja kita sendiri kan? Dan bekerja sesuai dengan kebutuhan pribadi kita. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;"><i>Wuih, sounds interesting, yak?</i> Mudah dan mengasyikkan? Eits, tunggu dulu! </span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: inherit;">Menjadi <i>freelance writer</i> juga memiliki tantangan tersendiri, loh! Kita dituntut untuk mampu mengelola waktu kita dengan baik agar bisa menyelesaikan proyek tepat waktu dan memastikan kualitas pekerjaan kita tetap terjaga.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Selain itu, kita juga harus memiliki keterampilan pemasaran yang kuat agar mampu mempromosikan layakan kita sendiri, sehingga bisa menarik klien-klien baru lagi. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Untuk menjadi seorang </span><i style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">freelance writer</i><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;"> yang sukses, kita perlu banget nih, teman-teman, memiliki set skills atau keterampilan menulis yang kuat, kemampuan riset yang baik, keahlian dalam menulis berbagai gaya dan format. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Juga perlu memiliki keterampilan interpersonal yang baik, seperti kemampuan bernegosiasi, berkomunikasi, dan kemampuan/kemampuan presentasi. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Kita tau donk bahwa di era digital ini ada banyak sekali platform dan situs web yang memungkinkan kita untuk memasarkan layanan/jasa kita sebagai freelance writer, seperti di platform Upwork, Fiverr, Freelancer, dan banyak lagi. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Selain itu juga kita bisa bergabung dengan komunitas-komunitas online mau pun grup-grup yang dapat membantu kita membangun jaringan dan mendapatkan saran dari <i>freelance writer</i> lainnya. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Gimana, teman-teman? Menarik banget yaa? <i>Amazing work, yes?</i> Terkhusus untuk yang memang passionnya di dunia tulis menulis, loh ya. Gimana ceritanya untuk orang-orang yang tertarik menekuni dunia </span><i style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">freelance writer, </i><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><i>editor freelance, </i>dan juga <a href="https://www.trianiretno.com/2016/10/rekam-jejak-di-dunia-menulis.html" target="_blank">penulis buku</a>,</span><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;"> tapi set skillnya belum cakap-cakap banget, atau malah baru mau memulainya? Mungkin kah? </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Mungkin banget, donk! Asal berdedikasi dan siap bekerja keras untuk membangun karir di bidang ini. Berikut adalah beberapa tahapan yang bisa kita lakukan dalam memulai karir sebagai <i>freelance writer</i> dan tips untuk meningkatkan kualitas karya dan menarik klien. </span></p><p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz5lDpYofzb0gyjcnVokhbwodz2lj5CaYvZTo7W0oCr8-MVmsxE81ak4l3fIhQgr2s78crMoEcNdFYQD6Hz4KTvCOE_tHF0kazjRavV7skIpGR4TfUX7WEObPv64rv-KdhTmzeSY5NEZ_eAu13259bgg5xatYkfpShJlyZ40Rryln3soMXsB0KXppx/s1280/7%20tips%20mulai%20karir%20sebagai%20freelance%20writer.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz5lDpYofzb0gyjcnVokhbwodz2lj5CaYvZTo7W0oCr8-MVmsxE81ak4l3fIhQgr2s78crMoEcNdFYQD6Hz4KTvCOE_tHF0kazjRavV7skIpGR4TfUX7WEObPv64rv-KdhTmzeSY5NEZ_eAu13259bgg5xatYkfpShJlyZ40Rryln3soMXsB0KXppx/w377-h212/7%20tips%20mulai%20karir%20sebagai%20freelance%20writer.jpeg" width="377" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">7 Tips Mulai Berkarir sebagai Freelance Writer</td></tr></tbody></table><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans"; text-align: left; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans"; text-align: left; white-space: pre-wrap;">7 HAL YANG HARUS KITA PERSIAPKAN DALAM MEMBANGUN KARIR FREELANCE WRITING</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><b><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">1. Kenali Passionmu.</span></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">Sebelum memulai karirmua sebagai <i>freelance writer, </i>cek dulu apakah kamu memang memiliki passion dan keahlian dalam menulis? Apa topik yang paling kamu kuasai? Apakah kamu lebih suka menulis artikel berita, opini, atau kreatif? Pahami juga gaya penulisan kamu dan selalu berusaha untuk meningkatkan mutu tulisan/karyamu. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">2. Bangun Portopolio </span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Untuk menarik klien dan membangun reputasi sebagai <i>freelance writer </i>yang berkualitas, tentu kamu butuh portopolio sebagai etalase untuk menampilkan karya-karya terbaikmu. Buatlah blog pribadi atau bergabung dengan situs-situs <i>freelancer </i>seperti Upwork, Fiverr, atau sejenisnya, dan upload karya-karya terbaikmu sebagai referensi bagi klien potensial. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">3. Bangun Network/Jejaring </span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">Bangun koneksi dengan sesama penulis dan bergabung dengan komunitas penulis atau pun grup-grup diskusi online adalah langkah yang sangat baik dalam menginkatkan networking dan membuka peluang dalam mendapatkan proyek-proyek baru. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">4. Tetapkan Harga</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">Ini juga penting banget. Tetapkan harga yang sesuai dengan kualitas karya kamu dan jangan takut untuk menolak suatu penawaran jika ratenya bellum sesuai dengan rate yang kamu tetapkan. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">5. Gunakan Media Sosial</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">Manfaatkan media sosialmu seperti Twitter, Instagram, Tiktok, Facebook Page, atau LinkedIn untuk mempromosikan dirimu dan membangun reputasi sebagai seorang penulis. Bagikan karya terbaikmu dan jangan lupa untuk mengikuti akun-akun klien potensial.</span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">6. Jangan Takut Mengambil Tantangan</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left; white-space: pre-wrap;">Terkadang proyek yang hadir memiliki tantangan tersendiri dan mengharuskan kita untuk keluar dari zona nyaman. Jika berhadapan dengan situasi yang seperti ini, yakinkan diri untuk mengambilnya, dan berusahalah untuk memenuhi tuntutan tugas dari proyek tersebut agar tuntas dan memuaskan bagi klien. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">7. Tingkatkan Kualitas Karya</span></b></p><p style="text-align: left;"><span style="white-space: pre-wrap;">Jaman terus berkembang, dan teknologi terus melesat maju. Jangan pernah malas untuk selalu upgrade pengetahuan termasuk pengetahuan tulis menulis kamu, agar kamu mampu tampil sebagai freelance writer yang cakap dan dikenal oleh banyak orang sehingga peluang untuk mendapatkan semakin banyak klien akan kian terbuka lebar. Jika perlu, ikuti kursus atau seminar terkait untuk upgrade ilmu kamu, ok?</span></p><p style="text-align: left;"><span style="white-space: pre-wrap;">Nah, itu lah beberapa tips untuk teman-teman yang mungkin sedang mempertimbangkan untuk menjadi seorang <i>freelance writer, editor freelance,</i> atau pun penulis buku. Semoga bermanfaat yaa! </span></p><p style="text-align: left;"><i>Salam, Al, 17 March 2022</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-61078557502801235242023-03-17T00:42:00.002+07:002023-03-17T00:42:24.386+07:00Ini 5 Alasan Tentang Pentingnya Kita Berkomunitas<p style="text-align: justify;">Berkomunitas? Seberapa penting sih? Emang perlu? Tanya beberapa teman yang <i>introvert</i>. Mereka beranggapan bahwa hidup menyendiri, dalam sepi, atau dalam circle yang sangat keciiiil saja, udah cukup! </p><p style="text-align: justify;">Jujurly, aku sempat kaget juga mendengar pertanyaan dan pernyataan di atas. Masalahnya ini adalah era digital, dan jaman <i>now</i> gitu loh! Masa di jaman <i>now</i>, masih ada orang yang tidak suka berkomunitas? Bahkan seorang temanku, <i>Vietnamese</i> yang tinggal di Amrik sana, adalah seorang wanita <i>introvert</i> yang justru bikin komunitas dengan tujuan supporting para <i>introvert</i> untuk bisa lebih nyaman di dalam beraktivitas di dalam <i>circle</i> atau lingkungan yang jauh lebih luas. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixyuH141Tjmdz3MvKSdavipqt18asTiUiGQhNLLpU2-FFaW8Y36AWZB9S-zTa9gumguU-nXD6785gG03xKIbnXj8V6M05Wc1GXyfYXn_xgaJlmGHv0_blnZhq73UwJeTBTHUKAic6rrudaCGgMROX6xBLU4AL2Pu4j0z2eJn5yd6reZVz7AKu-ktFe/s1280/Pentingnya%20Komunitas.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixyuH141Tjmdz3MvKSdavipqt18asTiUiGQhNLLpU2-FFaW8Y36AWZB9S-zTa9gumguU-nXD6785gG03xKIbnXj8V6M05Wc1GXyfYXn_xgaJlmGHv0_blnZhq73UwJeTBTHUKAic6rrudaCGgMROX6xBLU4AL2Pu4j0z2eJn5yd6reZVz7AKu-ktFe/w393-h221/Pentingnya%20Komunitas.jpeg" width="393" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pentingnya Berkomunitas</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Dan <i>amazingly</i>, dari komunitas yang dibentuknya itu, kemudian bergabung para <i>introvert</i> yang justru merasa sangat terbantu dan berkembang dengan bergabung di komunitas itu. <i>See? </i>Berkomunitas itu memang perlu dan berkontribusi bagi perkembangan kehidupan kita kan?</p><p style="text-align: justify;">Dan bicara tentang pentingnya komunitas, berikut ada 5 alasan kenapa sih berkomunitas itu penting bagi kita. Yuk, disimak dan jika ada yang mau nambahin boleh banget nitip di kolom komentar, nanti aku masukin ke artikel ini, oke, mantemans?</p><h4 style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">5 Alasan Mengapa Berkomunitas itu Penting.</span></b></h4><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">1. Meningkatkan Kualitas Hidup</span></b></p><p style="text-align: justify;">Dengan berkomunits, kita bisa mendapatkan dukungan dari orang lain dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Misalnya mendapatkan dukungan moral dari teman-teman komunitas ketika kita merasa sedih atau dihinggapi rasa stres, atau pun cobaan kehidupan lainnya. Selain itu, dengan berkomunitas, kita juga bisa memperoleh informasi dan pengetahuan baru yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup kita. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">2. Networking/Membentuk Jaringan Pertemanan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Disaat bergabung dalam sebuah komunitas, kita tentu akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi, dengan minat yang sama tentu saja. Perbedaan profesi dan pendidikan ini tentu juga menjadi jembatan bagi kita untuk terhubung dengan profesi-profesi yang mungkin menjadi jalan bagi terbukanya berbagai peluang-peluang bisnis yang hasilkan cuan kan? Di tambah lagi melalui berkomunitas ini, maka akan semakin meluasnya pertemanan, pengetahuan, dan wawasan. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">3. Meningkatkan Keterampilan Sosial</span></b></p><p style="text-align: justify;">Nah, ini! Berkomunitas juga dapat membantu kita dalam meningkatkan keterampilan sosial kita, loh! Melalui berkomunitas, di dalam sebuah komunitas, kita akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan membangun kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. </p><p style="text-align: justify;">Keterampilan sosial ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">4. Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental</span></b></p><p style="text-align: justify;">Berinteraksi dengan orang lain juga berperanan dalam membantu kita meningkatkan kesehatan mental kita. Dalam sebuah komunitas, kita bisa mendapatkan dukungan dari orang lain ketika kita mengalami masalah emosional atau psikologis. </p><p style="text-align: justify;">Selain itu, bergabung di dalam sebuah komunitas yang positif dan mendukung juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang kita alami. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;">5. Memberikan Kesempatan Untuk Berkontribusi</span></b></p><p style="text-align: justify;">Berkomunitas tentu saja memberi kesempatan bagi kita untuk berkontribusi dan memberikan dampak positif pada lingkungan di sekitar kita. Misalnya nih, kita terlibat dalam kegiatan sosial atau kegiatan lingkungan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. </p><p style="text-align: justify;">See? Berkomunitas itu memang banyak manfaatnya, ya, teman-teman? </p><p style="text-align: justify;">Itu pula mengapa aku suka sekali bergabung dengan aneka komunitas, mulai dari komunitas blogger, seperti Komunitas Blogger Bandung, Kumpulan Emak Blogger, Blogger Perempuan, dan lainnya, hingga ke Komunitas Podcast, Youtube, dan lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Manfaatnya itu loh, kerasa banget dalam pengembangan diri dan bantu pekerjaan banget, sih, menurutku. Melalui berkomunitas pula aku jadi sering melakukan aktivitas-aktivitas di luar rumah, seperti <i>traveling</i>, <i>camping</i>, edukasi masyarakat, hingga ke aktivitas <i>review hotel. Ah, what a wonderful life! </i></p><p style="text-align: justify;">Dan bicara tentang <i>review</i> hotel, kemarin aku sempat berkunjung ke blognya Teh Lia, seorang <a href="https://www.liayuliani.com" target="_blank">Blogger Bandung</a> dan baca-baca artikel <a href="https://www.liayuliani.com/2022/07/staycation-di-danau-dariza-garut.html" target="_blank">review hotel</a> yang ditulis apik di blognya, loh! Jika temen-temen sedang berkunjung ke Bandung atau seputaran Jawa Barat, boleh banget tuh mampir ke blognya dan <i>find out interesting and informative insight there, ya! </i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Al, Jakarta, 15 March 2023</p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-90490207365264877422023-03-16T23:15:00.002+07:002023-03-16T23:15:38.435+07:005 Cara Mengatasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu<p style="text-align: justify;">Yuhuu. Apa kabar nih, teman-teman? Semoga pada sehat walau berita tentang resesi yang mengintai di tahun 2023 ini semakin santer yaaa? Dan semoga berita ini tidak menjadi penyumbang utama terhadap timbulnya kecemasan, stres, apalagi depresi bagi kita. Aamiin. </p><p style="text-align: justify;">Btw, bicara tentang kecemasan, stres, mau pun depresi, sebenarnya adalah masalah kesehatan mental yang bisa menyerang siapa saja sih, ya, mulai dari orang muda, orang tua, anak dan remaja, pria dan wanita, termasuk ibu-ibu yang baru melahirkan tentu saja.</p><p style="text-align: justify;">Nah, bicara tentang kecemasan mau pun stres serta depresi yang menghampiri para ibu yang baru melahirkan ini, menjadi perhatian dan butuh penanganan khusus terutama dari pasangan serta support system terdekat, loh! Mengapa?</p><p style="text-align: justify;">Karena masalah ini bisa sangat mengganggu bagi ibu dan anak-anak mereka, serta dapat berefek tak baik dalam hubungan keluarga secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting banget untuk mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu dengan tepat dan segera. Namun, sebelum kesana, kita coba lihat dulu, yuk, penyebab kecemasan dan depresi. </p><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">Penyebab kecemasan dan Depresi Pada Ibu</span></h4><p style="text-align: justify;">Kecemasan dan depresi pada ibu dapat disebabkan oleh banyak faktor. Dan beberapa di antaranya adalah:</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">1. Perubahan Hormon</span></b></p><p style="text-align: justify;">Iya, donk. Setelah melahirkan, tubuh seorang ibu akan mengalami perubahan hormonal yang signifikan, yang tentunya akan menyebabkan perubahan suasana hati/mood serta kecemasan. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">2. Kelelahan dan Kurang Tidur. </span></b></p><p style="text-align: justify;">Punya baby, tidak lah seindah menatap wajah menggemaskan si baby itu sendiri, betul? Merawat bayi yang baru lahir bukanlah tugas yang mudah. Membingungkan (bagi ibu muda yang belum berpengalaman), melelahkan dan memakan waktu, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kurang tidur. Tentu hal ini juga menjadi penyumbang timbulnya anxiety/kecemasan, bahkan depresi. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">3. Stres dan Tekanan</span></b></p><p style="text-align: justify;">Menjadi ibu baru dapat menyebabkan stres dan tekanan yang besar, terutama jika ibu merasa tidak siap atau tidak memiliki dukungan yang cukup.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">4. Masalah Kesehatan Mental Sebelumnya</span></b></p><p style="text-align: justify;">Ibu yang memiliki riwayat masalah kesehatan mental sebelumnya, seperti kecemasan atau depresi, lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi setelah melahirkan. </p><p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjybvbonIlcIPLPH_8o828fyH4tlBL4nh17tYY-FMoZm07z_t0_PHy1uXyiCzDmVDhhF9_QXiouW_QtumtFF9PDstXm_6sTzfCM3Lguo8G1zF5nJXT4wX2ALCfG-s7iZamSh-w2DW6eZlaHBy1OTKoZQiFvp8zSndcIPrVAivvqTSwsy8LTMIxSCy/s2240/5%20Cara%20Mengatasi%20Kecemasan.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1260" data-original-width="2240" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjybvbonIlcIPLPH_8o828fyH4tlBL4nh17tYY-FMoZm07z_t0_PHy1uXyiCzDmVDhhF9_QXiouW_QtumtFF9PDstXm_6sTzfCM3Lguo8G1zF5nJXT4wX2ALCfG-s7iZamSh-w2DW6eZlaHBy1OTKoZQiFvp8zSndcIPrVAivvqTSwsy8LTMIxSCy/w419-h235/5%20Cara%20Mengatasi%20Kecemasan.png" width="419" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">5 Cara Atasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu</td></tr></tbody></table><br /><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">5 Cara Mengatasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu</span></p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu:</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">1. Mencari Dukungan</span></p><p style="text-align: justify;">Mencari dukungan dari orang yang dekat dengan ibu, seperti pasangan, keluarga, atau teman, dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi. Ibu juga dapat mencari dukungan dari kelompok dukungan ibu atau profesional kesehatan mental. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">2. Istirahat Yang Cukup</span></p><p style="text-align: justify;">Istirahat yang cukup sangat penting untuk mengatasi kecemasan dan depresi pada ibu. Ibu harus berusaha tidur ketika bayi mereka tidur dan menghindari melakukan terlalu banyak tugas rumah tangga. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">3. Olahraga dan Aktivitas Fisik</span></p><p style="text-align: justify;">Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Ibu dapat mencoba melakukan latihan ringan seperti jalan-jalan, yoga, atau pilates. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">4. Makanan Sehat</span></p><p style="text-align: justify;">Makan sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi pada ibu. Ibu harus mencoba makan makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran dan buah-buahan segar. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">5. Terapi Kognitif</span></p><p style="text-align: justify;">Terapi kognitif perilaku adalah jenis terapi yang dapat membantu ibu mengatasi kecemasan dan depresi dengan mengubah cara berpikir dan bertindak. Terapi ini dapat dilakukan oleh profesional kesehatan mental. </p><p style="text-align: justify;">Nah, teman-teman, itu lah 5 cara mengatasi kecemasan dan depresi yang kerap menghantui para ibu, terutama para mahmud a.ka. mamah muda mau pun para ibu dengan anak yang sudah remaja bahkan beranjak dewasa. </p><p style="text-align: justify;">Oya, jadi ingat artikel Mbak Andina di <span style="text-align: left;"><a href="https://www.sunglowmama.my.id" target="_blank">Blog Sunglow Mama</a> tentang topik ini deh. Cus ke artikelnya yang berjudul tentang <a href="https://www.sunglowmama.my.id/ibu-stres-dan-mental-health/" target="_blank">Stres, Depresi, dan Mental Health Pada Ibu</a>, untuk informasi lebih lengkap deh!</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><i>Saleum,</i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><i>Al, Jakarta, 14 March 2022</i></span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-88297055698274417292023-03-15T00:47:00.001+07:002023-03-15T00:47:27.795+07:007 Cara Melepaskan Kemelekatan<div style="text-align: justify;">Halo, teman-teman semuanya. Semoga pada sehat yaaa. Aih, udah lama juga ga nulis di blog tercinta ini, saking keasyikan beraktivitas pada <i>platform</i> lainnya. Iya, nih, teman-teman. Belakangan ini aku enjoy banget berbagi video-video pendek di <a href="https://www.tiktok.com/@alaika_abdullah/video/7194391200751701274" target="_blank">Tiktok</a> seputar Law of Attraction dan juga Law of Assumption. Hayo, ada yang suka tema ini, ga, nih? Kalo iya, cus, langsung ke <a href="https://vt.tiktok.com/ZS8XvJ4wo/" target="_blank">tekape</a> yaaa! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bicara tentang kemelekatan, apa sih sebenarnya kemelekatan atau <i>attachment</i> itu? </div><div style="text-align: justify;">Kemelekatan atau keterikatan psikologis adalah suatu kecenderungan yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, baik itu benda, orang, konsep, atau apa pun yang bisa mengganggu keseimbangan mental dan emosional kita. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Kemelekatan itu sendiri bisa bersifat positif atau pun negatif, tergantung pada keadaan dan jenisnya. Dan, biasanya nih, teman-teman, terutama di dalam praktek LoA atau <i>Law of Attraction </i>mau pun <i>Law of Assumption</i>, kemelekatan ini bisa menghambat terwujudnya hal-hal yang ingin kita <i>attract</i> atau manifestasikan loh! Bisa menghambat kita dalam mencapai kebahagiaan atau membuat kita sulit untuk berkembang. </span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">Loh, kok bisa? </span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bisa banget, loh! </div><div style="text-align: justify;">Membiarkan kemelekatan ini terus-menerus bercokol di dalam diri kita, akan membuat perhatian kita senantiasa terfokus di sana, sehingga mengganggu konsentrasi kita terhadap hal penting lainnya yang seharusnya kita kerjakan. Akibatnya? Akibatnya, pekerjaan jadi tidak selesai dengan sempurna, atau waktu pengerjaan jadi molor, kitanya jadi kayak orang bingung, dan lain sebagainya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemelekatan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti keinginan untuk memiliki sesuatu, rasa takut kehilangan sesuatu, atau rasa takut untuk melepaskan sesuatu. Hal-hal ini tentu saja akan membuat kita tidak tenang kan? Jadi was-was. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misalnya kemelekatan dalam bentuk kehilangan terhadap orang yang dicintai. Jika berlebihan maka akan menimbulkan berbagai rasa lainnya, seperti: was-was akan kesetiaannya, was-was karena takut orang tersebut diambil oleh orang lain, berpaling, dan sebagainya. Sehingga akan membuat si pemilik kemelekatan ini menjadi posesif, cemburuan, tidak tenang, susah tidur, sulit fokus, dan berbagai rasa lainnya, yang akhirnya berpengaruh tak baik bagi kehidupannya mau pun pasangannya. Ini baru salah satu contoh kan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">"Hm...., tapi kan wajar jika kita sayang terhadap seseorang, maka kita memiliki rasa itu, Al?" Atau, </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">"Kan wajar, Al, jika kita terus teringat akan sesuatu yang belum kita miliki, dan termimpi-mimpi? Apa itu salah?"</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentu saja tidak salah, sih. Tapi, itu juga namanya kemelekatan, yang bisa memberi efek tak baik bagi keseimbangan jiwa kita, loh! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan, yes, of course. Tentu tak mudah melepaskan kemelekatan itu, I know. But..., pasti ada donk cara-caranya. Dan berikut beberapa cara yang bisa dipraktekkan dalam upaya melepaskan kemelekatan itu. Cekidot! </div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDg3Kvjbj5fTXxPfnuLz_fAfgkOQfaEdabjLXhlS5oZWuigoy8DyUbhxKJOK7q_LbYIA1kOsNENL4rI47-ooWYEEVe18XrhomijpPyqz0AIjAdPMEPzkgDmGrI92SOa0o_BwP64dQgAyV0d5B99Qxn54NmUlLIll93Sm_lW41dBNFEcBKxeVJ7IQkP/s1280/7%20cara%20melepaskan%20kemelekatan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDg3Kvjbj5fTXxPfnuLz_fAfgkOQfaEdabjLXhlS5oZWuigoy8DyUbhxKJOK7q_LbYIA1kOsNENL4rI47-ooWYEEVe18XrhomijpPyqz0AIjAdPMEPzkgDmGrI92SOa0o_BwP64dQgAyV0d5B99Qxn54NmUlLIll93Sm_lW41dBNFEcBKxeVJ7IQkP/w401-h225/7%20cara%20melepaskan%20kemelekatan.jpeg" width="401" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">7 Cara Melepaskan Kemelekatan</td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">7 Cara Melepaskan Kemelekatan</span></h4><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">1. Sadari keberadaan kemelekatan itu sendiri. </span></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yup, ini adalah langkah pertama yang harus diterapkan. Menyadari keberadaan atau kehadiran si kemelekatan ini, serta mengenali pola pikir atau perasaan kita yang terkait dengan kemelekatan ini, akan sangat membantu, dan menjadi langkah awal yang kudu dilakukan. Caranya? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk mengenali kemelekatan ini, kita bisa mengajak seseorang yang dapat memberikan padangan objektif tentang situasi tersebut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">2. Kenali Sumber Kemelekatan itu</span></b></div><div><br /></div><div><span style="text-align: justify;">Setelah menyadari dan mengakui keberadaan kemelekatan itu, langkah kita selanjutnya adalah mengenali sumbernya. Hal ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa kita merasa sulit untuk melepaskan kemelekatan tersebut. Apakah dia berasal dari keinginan untuk memiliki sesuatu atau seseorang, atau dari rasa takut kehilangan atau kekurangan. </span></div><div><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div><b style="text-align: justify;"><span style="color: red;">3. Menerima Kenyataan</span></b></div><div><b style="text-align: justify;"><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div><span style="text-align: justify;">Setelah mengenali sumber kemelekatan, langkah selanjutnya adalah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu bersifat sementara dan berubah. Tidak ada yang saklek atau konstan. Jika kita terlalu terikat pada sesuatu, maka kita cenderung untuk tidak bisa menerima perubahan tersebut, dan akan merasa sangat sulit untuk melepaskan kemelekatan, yang akibatnya tentu membuat kita sendiri jadi tersiksa.</span></div><div><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div><b style="text-align: justify;"><span style="color: red;">4. Latih Pemusatan Pikiran</span></b></div><div><b style="text-align: justify;"><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Mind Focus Exercise atau latihan pemusatan pikiran bisa membantu kita untuk lebih fokus pada saat ini dan membebaskan diri dari kemelekatan pada masa lalu, atau khawatir terhadap masa depan. Dengan melatih pemusatan pikiran ini, kita bisa menjadi lebih aware/sadr dan memusatkan perhatian pada saat ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">5. Berlatih Kehilangan</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"> Melepaskan kemelekatan juga melibatkan kemampuan untuk menerima kehilangan. Jika kita terlalu takut untuk kehilangan sesuatu atau seseorang, maka kita akan terus berusaha untuk mengendalikan dan mempertahankan hal tersebut. Oleh karena itu, berlatih menerima kehilangan dapat membantu kita untuk mengurangi kemelekatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">6. Cari Bantuan Profesional</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;">Jika merasa kesulitan untuk melepaskan kemelekatan, kita bisa mencari bantuan profesional. Psikolog atau konselor dapat membantu kita untuk mengidentifikasi sumber kemelekatan dan memberikan strategi untuk mengatasi kemelekatan tersebut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">7. Praktekkan Kebaikan Pada Diri Sendiri/Self-Love</span></b></div><div><div><span style="color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, Segoe UI, Roboto, Ubuntu, Cantarell, Noto Sans, sans-serif, Helvetica Neue, Arial, Apple Color Emoji, Segoe UI Emoji, Segoe UI Symbol, Noto Color Emoji;"><span style="white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span style="text-align: justify;"><i>The last but not least</i>, praktekkan self-love atau berlaku sayang diri sendiri, <i>act of kindness. </i>Memiliki kasih sayang dan kebaikan pada diri sendiri adalah modal utama dalam membantu meningkatkan semangat hidup kita, loh! Tak hanya itu, tindakan ini juga akan mampu memperkaya energi kita, meningkatkan vibrasi, dan bikin kita paham banget bahwa kita ini layak mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan, tanpa harus terikat pada sesuatu atau seseorang. </span></div><div><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div><span style="text-align: justify;">Nah, itu lah 7 cara melepaskan diri dari kemelekatan yang mungkin bisa menjadi solusi bagi teman-teman yang sedang dalam upaya membebaskan diri dari kemelekatan. Dan jika butuh lebih banyak bacaan lagi, teman-teman bisa juga berkunjung ke salah satu blognya temanku, nih, Mba Dhenok Hastuti, yang blognya merupakan <a href="https://www.dhenokhastuti.com/ " target="_blank">blog tentang spritualitas</a>, dan teman-teman bisa <a href="https://www.dhenokhastuti.com/2023/02/kbs-dan-upaya-membebaskan-diri-dari-kemelekatan.html" target="_blank">belajar spritualitas</a> loh, di sana. </span></div></div><div>Cus gih, ke tekape! 😇</div><div><br /></div><div><i>Saleum,</i></div><div><i>Al, Jakarta, 10 Maret 2023</i></div>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-66856446539750741432023-02-16T00:56:00.010+07:002023-02-18T02:10:31.136+07:00Ini dia 4 Hal Yang Bisa Dilakukan Dalam Mengatasi Tekanan Batin Pada Anak<p style="text-align: justify;">Sama halnya seperti kita, manusia dewasa, maka anak-anak pun rentan terhadap yang namanya stres, trauma, depresi, tekanan batin, derita jiwa, atau apa pun sebutannya. Hanya saja, jika kita yang dewasa, kebanyakan sudah paham akan gejala yang mengarah kesana, atau tau persih jika kita sedang mengalami derita batin ini, namun anak-anak, tidak menyadari bahkan tak paham akan apa yang sedang mereka alami. </p><p style="text-align: justify;">Penyebab dari derita ini bisa beragam, misalnya aktivitas di luar rumah, seperti di sekolah, di tempat bermain, atau bahkan di rumah. Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami stres manakala mendapat banyak tugas (Pekerjaan Rumah) yang sulit/tak mereka pahami, atau ketika berada pada circle pertemanan yang tak sehat alias toxic. Bahkan perkataan yang bersifat merendahkan, tidak menghargai, penuh amarah, dari para guru atau orang-orang di sekitar mereka, menjadi penyebab sakit hati, sedih, minder, dan akhirnya si anak mengalami stres atau bahkan depresi. </p><p style="text-align: justify;">Suasana di dalam rumah, di mana hubungan kedua orang tua yang tidak harmonis, dipenuhi oleh amarah, perlakuan yang tidak bersahabat, jauh dari sifat melindungi, juga menjadi pemicu yang membuat si anak tertekan, dan membuat jiwanya menjadi resah, dan alam bawah sadarnya mencatat hal tersebut sebagai tekanan batin/trauma, yang nantinya akan terus dibawa hingga usia dewasa jika hal ini tidak segera diatasi. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdZ1JzQBx55TNhob5VgxiDC9OfT3kMXcDYNxA0zidWTn3o6EwJNsjD0-XzxFD9FF82PD2d25EAQt-9cULp6qnADVcRVi-9FgmXznjmjXx7JG7L-tRkvVj4eH0r_Jy0UUU-zQXdA3Ll0z7sX0UlZpBgXQLbg2SgVFfzu1B0KRQ4yJzAlxZ6-ioGNLLS/s1600/Show%20that%20you%20care.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdZ1JzQBx55TNhob5VgxiDC9OfT3kMXcDYNxA0zidWTn3o6EwJNsjD0-XzxFD9FF82PD2d25EAQt-9cULp6qnADVcRVi-9FgmXznjmjXx7JG7L-tRkvVj4eH0r_Jy0UUU-zQXdA3Ll0z7sX0UlZpBgXQLbg2SgVFfzu1B0KRQ4yJzAlxZ6-ioGNLLS/w424-h238/Show%20that%20you%20care.jpeg" width="424" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Show that You CARE, Image created using Canva</td></tr></tbody></table><br /><p><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans"; font-size: large;">Gejala Anak Menderita Tekanan Batin itu Apa Aja, sih? </span></p><p style="text-align: justify;">Nah, ini. Yuk, disimak, ya bestie. Seorang anak sedang berada dalam keadaan tertekan jika menunjukkan hal-hal berikut ini:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Sulit tidur atau tidurnya tidak lelap, bahkan ngelindur/mengingau.</li><li>Nafsu makan berkurang</li><li>Tidak bersemangat dan murung</li><li>Sulit berkonsentrasi, baik ketika sedang belajar di sekolah, di rumah, atau bahkan ketika bermain</li><li>Kehilangan selera untuk bermain</li><li>Perasaannya menjadi lebih sensitif dan <i>moody</i>.</li></ol><div style="text-align: justify;">Dan jika anak-anak sudah menunjukkan gejala-gejala seperti ini, gaes, maka plis deh, jangan sekali-sekali menganggap remeh akan hal ini. Segera lah lakukan pendekatan agar si anak bisa direngkuh kembali. Biasanya ketika mengalami perasaan tertekan atau stres, anak-anak akan menarik diri, menjauh. Jadi, mami and papi, plis, jangan ditunda lagi, sediakan waktu untuk <i>approaching and reaching them back! </i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><h4 style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Berikut 4 Hal Yang Bisa Dilakukan Dalam Mengatasi Tekanan Batin Pada Anak</span></b></h4><div><br /></div><div><i><b><span style="color: #cc0000;">1. Communication</span></b></i></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Communication is the key. </i>Baik dalam mengatasi persoalan orang dewasa mau pun anak-anak. Sepakat? Nah, ketika menemukan gejala-gejala seperti di atas, maka jangan hanya menebak-nebak apa yang sedang dialami oleh anak, tapi segera luangkan waktu dan lakukan pendekatan khusus terhadapnya. Percayalah, anak kita sedang membutuhkan mami dan/atau papinya bukan hanya sebagai orang tua, tapi juga sebagai sahabatnya, untuk secara bersama mengatasi hal yang sedang dialaminya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">So, be her/his best friend as well as parents, yang siap membuka telinga, mata dan hati untuk membantunya. Raih kepercayaannya, lalu ketika dia mulai membuka diri, maka permasalahan yang sedang dihadapinya akan terlihat jelas bagi mami dan papinya, sehingga memudahkan mami-papi untuk membantunya selesaikan persoalannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><i><b><span style="color: #cc0000;">2. Show Your Care.</span></b></i></div><p></p><p style="text-align: justify;">Anda tak cukup hanya menerka-nerka apa yang terjadi pada anak. Perlu ada pendekatan khusus. Anda harus bisa menjadi teman cerita yang baik untuknya. </p><div><p style="text-align: justify;">Dengarkan cerita-ceritanya. Lalu, ajak anak berbicara dari hati ke hati. Anda juga harus terbuka dengannya. Itu berguna untuk menimbulkan kesan bahwa Anda percaya padanya. Secara bertahap, si kecil akan mulai terbuka juga dengan Anda, Moms.</p><p style="text-align: justify;">Ketika anak sudah siap bercerita, coba posisikan diri Anda sebagai pendengar aktif. Dengarkan ceritanya tak hanya dengan telinga, tapi juga lewat mata dan hati.</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000;">3. Luangkan Waktu Bersama</span></b></p><p style="text-align: justify;">Masih ingat donk ketika kita masih kecil atau berada di usia anak-anak, rasanya tuh bahagia banget jika bisa menghabiskan waktu bersama ayah dan ibu, ya enggak, sih? </p><p style="text-align: justify;">Apalagi jika ayah dan ibu adalah para pekerja atau orang-orang yang weekday-nya menghabiskan waktu di luar rumah, maka kebersamaan bersama mereka adalah suatu hal yang sungguh membahagiakan! </p><p style="text-align: justify;">So, ketika anak kita sedang berada dalam masa-masa tertekan atau stres ini, segeralah beri anak kita waktu. Luangkan waktu untuk bermain bersamanya. Untuk bercerita, mendengarkan, bercanda, dan beraktivitas yang menyenangkan bersamanya. Ini akan sangat membantunya dan memberinya kepercayaan diri dan membuatnya merasa bahwa dirinya tidak lah sendiri. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #cc0000;">4. Berikan Solusi</span></b></p><p style="text-align: justify;">Seorang anak, yang sedang berada dalam tekanan, akan sangat merasa bahwa dirinya tak berdaya. Apalagi jika mengalami tekanan batin yang dalam, misalnya karena mengalami perundungan, pelecehan, atau berbagai hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya, akan membuat mereka 'jatuh' dan 'sulit' untuk bangkit. Di sini lah uluran tangan kita selaku orang tua sangat dibutuhkan. Dan di sinilah juga momen penting bagi kita selaku orang tua untuk segera bertindak, memberinya perlindungan sekaligus solusi agar derita yang dihadapinya bisa disembuhkan. </p><p style="text-align: justify;">Jadilah orang pertama yang memberinya uluran tangan, karena di sini juga merupakan kunci dalam mempererat ikatan batin antara orang tua dan anak. So, jangan sampai kebersamaan ini diberikan oleh orang lain, ya, mami-papi. <i>Be the first!</i></p><p style="text-align: justify;">Nah, itulah 4 tips yang dapat mami-papi lakukan ketika menghadapi kenyataan di mana si buah hati sedang berada dalam situasi tertekan, stres, atau mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Semoga bermanfaat ya. </p><p style="text-align: justify;">Oya, untuk artikel-artikel parenting lainnya, aku punya seorang teman, Mba Ivayana C Wichayanti, a <a href=" https://www.ivacwicha.com/ " target="_blank">mom blogger</a> yang aktif banget menulis tentang parenting dan <i><a href="https://www.ivacwicha.com/2022/12/hak-anak-dalam-islam.html" target="_blank">home education</a>,</i> yang pastinya tulisan-tulisannya akan sangat mencerahkan mami-papi yang membutuhkan informasi-informasi serupa. <i>Check it out, deh! </i></p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p><p style="text-align: justify;"><i>Salam,</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 16 Februari 2023</i></p></div>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-10421207333469164222023-02-14T00:39:00.001+07:002023-04-10T00:31:18.400+07:00Biskuit Legend Penuh Kenangan<p style="text-align: justify;">Hari mulai beranjak siang ketika perutku mulai agak bergemuruh memberi isyarat. Ah, tak terasa, sudah sekian lama aku menarikan jemari di keyboard-nya Macsy, ketak-ketik merangkai kata, membentuk alur cerita, dan menjadikannya kisah untuk dibaca. </p><p style="text-align: justify;">Kulirik angka penunjuk waktu yang tertera pada sudut kanan Macsy yang telah memperlihatkan angka 12.30 wib. Wow, pantesan saja perutku mulai keroncongan. Sejak memutuskan untuk melakukan intermittent fasting dua bulan lalu, maka aku komit untuk tidak mengkonsumsi apapun selain air minum sebelum pukul 12 siang. Dan aktivitas makan malam sudah berakhir pada pukul 20.00 wib malam harinya. </p><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;"><i>Biscuit Legend</i></span></h4><div><span style="color: #cc0000; font-size: medium;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJBAHIvTvh6VJ_DNneBMAg9IaVK9B3_CQDAgjhGqmHS8m4q4Se16ycJnfb-IR6_Z7n4nvZQKz1VOp9vJJlJNH7ygEUuWrLGa-IO4iK9ZThCeu4zG1sc9taVsA0R8IM3PBIucdgkdWdCSJVYiDEVfe-zw-B1OuFU6IBF5TXTiOljp35xGjuFhyKWQIJ/s1600/Biscuit%20Legend.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJBAHIvTvh6VJ_DNneBMAg9IaVK9B3_CQDAgjhGqmHS8m4q4Se16ycJnfb-IR6_Z7n4nvZQKz1VOp9vJJlJNH7ygEUuWrLGa-IO4iK9ZThCeu4zG1sc9taVsA0R8IM3PBIucdgkdWdCSJVYiDEVfe-zw-B1OuFU6IBF5TXTiOljp35xGjuFhyKWQIJ/w456-h257/Biscuit%20Legend.jpeg" width="456" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Khong Guan - Regal Biscuit Marie</td></tr></tbody></table></span><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div><span style="text-align: justify;">Sejak tadi pagi, aku memang sudah duduk di laptop ini dan fokus untuk menulis. Dan ajaibnya, karena dari kemarin pikiranku melayang pada beberapa jenis biskuit yang kayaknya bakalan enak nih jika dimakan sambil menyesap teh hangat di sore hari, lalu </span><i style="text-align: justify;">image</i><span style="text-align: justify;"> beberapa biskuit pun bermunculan di layar laptopku, termasuk sebuah artikel tentang produsen biskuit ini, yang ternyata ditulis oleh teman bloggerku, Mba Lia Latifah. Haha. </span></div><p style="text-align: justify;">Mengagumkannya adalah, si biskuit legend "Marie-Regal" dan "Khong Guan" justru yang paling sering muncul! <i>Amazing</i>. Sebegitunya ya, gaes? Jadi ingat dengan kalimat ini, <i>'think become thought, thought become reality'. Wow! </i></p><p style="text-align: justify;">Ah, tetiba hatiku jadi <i>melow</i>. Ya Allah, kedua biskuit <i>legend</i> ini memang langsung membawa kenanganku pada almarhum ayah. Kedua jenis biskuit ini selalu ada di rumah kami, dan menjadi cemilan favorit aku dan adik-adikku. Herannya, kami tak pernah bosan menikmatinya, karena ibuku selalu saja punya cara dalam mengubah citarasa mau pun bentuknya menjadi penganan lain yang jauh lebih sedap dari sekedar roti kering a.k.a biskuit itu. Hehe. </p><p style="text-align: justify;">Olahan makanan mau pun cemilan dari kreasi tangan dan pemikiran ibuku memang selalu mampu menarik minat aku, adik-adik, juga ayah untuk selalu kangen akan masakan dan cemilan rumahan alias hasil karya ibuku. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai ibu rumah tangga sejati, ibu memang selalu memperhatikan pentingnya asupan gizi dan kebersihan makanan yang kami konsumsi demi memastikan seluruh anggota <a href="https://www.narasilia.com/2016/01/mari-belanja-di-koperasi-pabrik-khong.html" target="_blank">keluarga</a> kami terjamin kesehatannya. Dan benar saja, aku dan adik-adik, juga ayah, jadi tak suka berlama-lama di luar rumah. Begitu aktivitas luar rumah kami selesai, maka kami pun seperti 'tersedot' untuk kembali ke rumah, dan berkumpul bersama, menikmati cemilan atau masakan ibu. <i>Ah, I really missed that moment!</i></p><h4 style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Moment Yang Berlalu dan Tak Mungkin Kembali</span></h4><p style="text-align: justify;">Kesempatan memang sungguh jarang untuk terulang. Begitu juga dengan kisah demi kisah yang kita rajut di dalam kehidupan. Ibarat air sungai yang mengalir, maka kita tak akan pernah bisa merengkuh air yang sama untuk kedua kalinya, karena si air telah mengalir jauh, dan tak akan pernah kembali. </p><p style="text-align: justify;">Anak-anak telah dewasa, orang tua beranjak senja. Ayah telah berlalu, kembali kepada Sang Maha. Tinggal kini ibu yang masih ada. Ah, malam ini, sembari merajut untaian kata ini, tak terasa ada bening yang mulai luruh. Runtuh. </p><p style="text-align: justify;">Tak hanya bola mata yang membasah, tapi hati ini pun beranjak biru. Rindu. </p><p style="text-align: justify;"><i><span style="color: #cc0000;">"Assalammualaikum, Mak. Teungoh peu, Mak. Golom teungeut?"</span></i> (Assalammualaikum, Mak. Lagi apa? Belum tidur?"</p><p style="text-align: justify;">Serbuku begitu nada memanggilku pada salah satu aplikasi messenger yang kami gunakan bersambut. </p><p style="text-align: justify;"><i><span style="color: #cc0000;">"Golom, kiban, nyak?"</span></i> ("Belum, gimana, nak?") Jawaban lembut ibu langsung meneduhkan hatiku. Ah, aku jadi makin kangen. Thanks to technology yang telah virtually menghubungkan aku dengan ibu hanya dalam hitungan detik. Alhamdulillah.</p><p style="text-align: justify;">Lalu kami pun ngobrol sejenak, bertukar kabar tentang hari ini, dan ditutup dengan pesan agar menjaga <a href="https://www.narasilia.com" target="_blank">kesehatan</a> masing-masing. Tak sabar rasanya ingin segera membawa ibu kembali tinggal bersamaku. Ijinkan lah ya, Rabb. <i>Please</i>.... </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Sebuah catatan penutup malam,</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 15 Feb 2023</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-6789434699318524692023-02-08T01:28:00.000+07:002023-02-08T01:28:58.050+07:00Indonesia dan Garis Cincin Api<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, negeri tercinta kita ini sudah tak asing deh dengan yang namanya bencana alam, ya, gak sih, bestie? Indonesia terletak di dalam 'Cincin Api Pasifik' atau yang familiar dengan istilah Pacific Ring of Fire, yang merupakan wilayah dengan aktivitas tektonik tinggi yang membentang dari pantai barat Amerika Utara dan Selatan, melintasi Pasifik, hingga pantai timur Asia. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Wilayah ini rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi, dan Indonesia adalah salah satu negara yang terkena dampak terparah. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dan dalam tulisan ini, aku pengen ngajakin teman-teman untuk menjelajahi gambaran geologis Indonesia, dampak Cincin Api bagi penduduk dan negeri ini, dan strategi untuk meminimalkan risikonya. </span></p><p style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVRHRHInVfy_7JxPQVENOtQz7abtuiyuKUpF0hhqc0yliCe4Kau6Ig5J-N6SvvccO5NGNZT27B9HwAk0dG50ED4T1gJx9hG5yj9JuSFWwos1m3Vscwge-uUQKPbMcej4Uf12EzdQMJ-PVkFa7Gkd9x03L0o1XKyCVYJZnlWFZlFJlS4pKH-ympLB6q/s1200/ring-of-fire-map.webp" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVRHRHInVfy_7JxPQVENOtQz7abtuiyuKUpF0hhqc0yliCe4Kau6Ig5J-N6SvvccO5NGNZT27B9HwAk0dG50ED4T1gJx9hG5yj9JuSFWwos1m3Vscwge-uUQKPbMcej4Uf12EzdQMJ-PVkFa7Gkd9x03L0o1XKyCVYJZnlWFZlFJlS4pKH-ympLB6q/w458-h305/ring-of-fire-map.webp" width="458" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ring of Fire (Lingkaran/Cincin Api) Map<br />Sumber dari <a href="https://i0.wp.com/alevizone.com/wp-content/uploads/2021/12/ring-of-fire-map.jpg?fit=1200%2C800&ssl=1" rel="nofollow" target="_blank">sini</a></td></tr></tbody></table><span style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: red;"><b>Apa itu Cincin Api?</b></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cincin Api adalah wilayah aktivitas seismik intens berbentuk tapal kuda yang membentang dari pantai barat Amerika Utara dan Selatan, melintasi Samudra Pasifik, hingga pantai timur Asia. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Daerah ini adalah rumah bagi 452 gunung berapi, 75% dari gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia, dan merupakan wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia. Itu juga rumah bagi sabuk gempa terbesar di dunia, yang bertanggung jawab atas 90% gempa bumi di dunia.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Hiks..., ngeri ya?</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cincin Api berada di batas beberapa lempeng tektonik, yang merupakan lempengan batu besar yang membentuk kerak bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak dan bergesekan satu sama lain, menciptakan tekanan yang dilepaskan melalui bentuk gempa bumi dan letusan gunung berapi. Indonesia sangat rentan terhadap aktivitas geologis ini, mengingat lokasinya yang berada di tepi beberapa lempeng tektonik.</span></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;"><span style="color: red;">Gambaran Geologi Indonesia</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sebagaimana sudah tergambar di atas, negeri tercinta kita ini terletak di Cincin Api Pasifik dan merupakan rumah bagi beberapa gunung berapi paling aktif di dunia. Itu juga terletak di perbatasan beberapa lempeng tektonik, termasuk lempeng Eurasia, Pasifik, India-Australia, dan Laut Filipina. Ini membuatnya sangat rentan terhadap aktivitas seismik, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Indonesia juga merupakan rumah bagi Palung Sunda, yang merupakan bagian terdalam dari Samudra Hindia. Palung ini bertanggung jawab atas tingginya jumlah gempa bumi dan letusan gunung berapi di wilayah tersebut, karena merupakan titik pertemuan beberapa lempeng tektonik.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Selain itu, Indonesia merupakan rumah bagi beberapa gunung berapi teraktif di dunia, antara lain Krakatau, Gunung Merapi, dan Gunung Tambora. Semua gunung berapi ini terletak di dalam Cincin Api dan telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di masa lalu.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: red;">Dampak Cincin Api di Indonesia</span></b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Cincin Api memiliki dampak besar di Indonesia selama bertahun-tahun. Negeri ini rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi, yang dapat menyebabkan kehancuran besar-besaran dan korban jiwa. Indonesia juga sering mengalami tsunami yang dapat menghancurkan masyarakat pesisir.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Selain itu, <i>Ring of Fire</i> dapat menyebabkan tanah longsor, banjir, dan bencana alam lainnya. Peristiwa ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas dan mengganggu kehidupan masyarakat di daerah yang terkena dampak.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: red; font-family: inherit;">Bencana Alam di Indonesia</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Indonesia rawan terhadap berbagai bencana alam, antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan tsunami. Bencana ini dapat menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang luas.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada tahun 2004, serangkaian gempa bumi mengguncang Indonesia dan menyebabkan kehancuran besar-besaran. Yang paling dahsyat dari gempa bumi ini adalah gempa berkekuatan 9,1 skala Richter yang melanda Aceh di Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004, menghancurkan segalanya. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Rumah-rumah hancur, orang-orang terbunuh, dan banyak lagi yang terluka. Bencana ini sangat tragis bagi para korban yang terpaksa menghadapi dampak gempa dan tsunami secara bersama-sama.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Gempa bumi yang memicu tsunami itu sendiri sangat menghancurkan, menewaskan lebih dari 130 orang dan menyebabkan ribuan lainnya terluka. Tsunami itu sendiri menyebabkan jutaan korban jiwa, menghancurkan rumah-rumah dan memusnahkan seluruh desa. Secara total, diperkirakan lebih dari 230.000 orang tewas dalam tsunami, menjadikannya salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Terlepas dari kerugian besar yang diderita oleh begitu banyak orang, ada beberapa yang melakukan apa saja untuk membantu. Lembaga-lembaga bantuan berdatangan, bekerja tanpa lelah untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak, dan komunitas lokal berkumpul bersama untuk memberikan dukungan. Banyak orang juga menggalang dana untuk mendukung mereka yang terkena dampak, dan relawan memberikan bantuan penting setelah tragedi ini.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Tahun-tahun berikutnya pun, Indonesia ini masih disambangi oleh berbagai bencana. Ada </span>gempa bumi di Padang, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, hingga ke banjir bandang yang menimpa Cianjur Selatan pada Desember 2022 kemarin. Itu yang langsung muncul di ingatan karena dampaknya yang <i>significant</i> ya, belum lagi yang kecil-kecil kan?</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-family: inherit;"><b>Banjir di Cianjur</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; text-align: start;">Masih segar di ingatan kita tentang musibah yang melanda </span></span><span style="background-color: white; font-family: inherit; text-align: start;">Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada akhir tahun kemarin. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 </span><span style="background-color: white; text-align: left;">pada Senin (21/11/2020) mengakibatkan 602 orang tewas, 56 ribu rumah rusak, dan 114 ribu jiwa mengungsi, dan </span><span style="background-color: white; font-family: inherit; text-align: start;">menyebabkan sejumlah kecamatan di wilayah utara itu porak-poranda. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: inherit; text-align: start;">Ditambah lagi dengan bencana banjir bandang dan longsor melanda beberapa kecamatan di wilayah selatan Cianjur. Terjadi pada Jumat 16 Desember 2022 sore menjelang petang pula, akibat dari guyuran hujan terus menerus, hingga meluapkan sungai Cibala. Merendam rumah dan bangunan yang berdiri di atas tanah berlokasi di lima desa yaitu: Sukanagara, Sukamekar, Sukalaksana, Sukarame, dan Gunungsari. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: inherit; text-align: start;">Aih, bicara tentang Cianjur, dan mengetahui musibah yang sedang melanda daerah ini, aku langsung teringat dengan seorang teman <a href="https://tehokti.com/category/gempa-cianjur" target="_blank">Blogger Cianjur</a>. Udah lama banget aku tak berkomunikasi dengannya. Aih, semoga Allah SWT melindungi <a href="https://tehokti.com" target="_blank">Teh Okti</a> sekeluarga, ya. Semoga Allah meminimalisir resiko bencana yang dihadapi oleh Teh Okti dan masyarakat di sana. Segera dipulihkan kembali kesehatannya, dikuatkan untuk bisa bangkit kembali. Aamiin. </span></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;"><span style="color: red;">Gempa di Lombok</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada tahun 2018, gempa berkekuatan 7,0 melanda pulau Lombok di Indonesia. Gempa ini menyebabkan kehancuran besar-besaran dan mengakibatkan kematian lebih dari 500 orang. Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan bangunan.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Gempa tersebut juga memicu serangkaian tanah longsor dan memicu peringatan tsunami. Peringatan tsunami ini akhirnya dicabut, namun menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir.</span></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;"><span style="color: red;">Persiapan menghadapi Bencana Alam</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Mengingat frekuensi bencana alam di Indonesia, penting bagi pihak berwenang untuk memiliki rencana untuk mempersiapkan dan menanggapi peristiwa ini. Persiapan menghadapi bencana alam meliputi melatih orang tentang cara menanggapi bencana, mengembangkan sistem peringatan dini, dan membuat rencana evakuasi yang efektif. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Penting juga bagi pihak berwenang untuk memastikan bahwa orang memiliki akses ke pasokan makanan, air, dan pasokan medis yang memadai</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Berada di garis cincin api, memang membuat negeri tercinta ini rentan akan bencana, ya, gaes? Dan </span><i style="font-family: inherit;">of course</i><span style="font-family: inherit;"> bikin kita jadi was-was dan sedih. Tapi mau gimana lagi ya? Bencana demi bencana ini terjadi karena memang letak negara kita yang berada pada lingkaran cincin api atau </span><i style="font-family: inherit;">ring of fire. </i><span style="font-family: inherit;">Sehingga mau ga mau, kita memang harus bersahabat dengan bencana, dan bukan berperang melawan bencana.</span></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Salam, </i></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 6 Februari 2023</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-9650878811835252652023-01-18T00:33:00.001+07:002023-01-18T00:33:16.555+07:004 Tips Ketika Tulisanmu Mandeg di Tengah Jalan<p style="text-align: justify;"><i>Yuhuuu!</i> Siapa yang pernah mengalami <a href="https://www.alaikaabdullah.com/2023/01/tips-lancar-menulis.htm" target="_blank">mentok ide menulis</a> dan tulisan/artikel pun jadi tertunda untuk diupdate di blog tercinta? </p><p style="text-align: justify;">Aha, banyak banget yang tunjuk tangan, <i>euy!</i> <i>Yess</i>, ternyata untuk hal ini kita tidak sendiri ya, <i>bestie? </i>Hihi. </p><p style="text-align: justify;">Aku pun, sering banget mengalaminya akhir-akhir ini. Udah punya ide dan niat kuat banget, bahkan udah <i>excited</i> untuk menulis, eh malah kemudian, saat udah <i>ready</i> duduk manis di depan laptop, malah kemudian <i>mandeg</i>. Iya sih, pada awalnya tulisan mengalir cantik namun hanya sampai di paragraf pertama doank, lanjutannya <i>stop</i> panjang karena (terkadang) perhatian <i>terdistrack</i> oleh hal lain yang juga sedang mengisi pikiran kita?</p><p style="text-align: justify;">Atau malah <a href="https://www.aprilsafa.com/2022/11/penyebab-writers-block.html" target="_blank">ide bermain</a>, aih, kok ide bermain sih, ide menulis maksudnya..., jadi menguap justru karena ada ide lainnya yang tiba-tiba hadir dan mendominasi? Dan..., tentu saja ada banyaaak sekali penyebab lainnya yang bikin aktivitas menulis <i>mandeg</i>, namun tentu kita harus melakukan upaya agar tidak sampai kalah oleh cobaan bernama mentok atau <i>mandeg</i> ini donk?</p><p style="text-align: justify;"><i>What should we do when we face this situation? </i></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: red;"><b><u>Harus ngapain jika tulisanmu mentok di tengah jalan?</u></b></span></p><p style="text-align: justify;">Nah ini! Berikut aku coba ngasih cara-cara yang biasanya ngebantu banget saat aku terkena 'sindrom' ini, ya, <i>gaes</i>!</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVDYX9uUE4U2skTXCE7II8_xUAgaVw8F8QDK5aDv38JA-3CalO9W8OXqTrcg7wJfwmyhWor13mTQxpwSK4MstRrQYSupgzsmryDuEX6DavdZlo8dvYEM7mYdMXX--H8D-JtIkJKaPEcrbHOR7XHHRJ1zoY1x3l8ZE2AakRbkdEZzYtnnjK2DKn1eoI/s1280/tulisan%20mandeg.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVDYX9uUE4U2skTXCE7II8_xUAgaVw8F8QDK5aDv38JA-3CalO9W8OXqTrcg7wJfwmyhWor13mTQxpwSK4MstRrQYSupgzsmryDuEX6DavdZlo8dvYEM7mYdMXX--H8D-JtIkJKaPEcrbHOR7XHHRJ1zoY1x3l8ZE2AakRbkdEZzYtnnjK2DKn1eoI/w413-h232/tulisan%20mandeg.jpeg" width="413" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lakukan ini ketika tulisanmu mandeg!</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><u><i>1. Acknowledge and Accept It. </i></u></span></b></p><p style="text-align: justify;">Ini adalah langkah utama sebelum lanjut ke langkah berikutnya. Kenapa kita harus <i>acknowledge</i> (sadari dan akui) dan kemudian menerima kenyataan itu? Karena ini seperti memberi sinyal ke otak dan kesadaran kita, bahwa hal ini sedang terjadi. Kita sedang mentok. Sehingga dengan kesadaran ini, tubuh, pikiran dan otak kita bisa dengan mudah diajak melanjutkan pekerjaan ini. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><u><i>2. Ask Questions. </i></u></span></b></p><p style="text-align: justify;">Ini adalah langkah berikutnya. Kesadaran pada poin pertama tadi, kemudian perlu dipicu dengan pertanyaan konstruktif untuk menstimulasi otak, pikiran, dan tubuh kita mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. </p><p style="text-align: justify;">Emang bisa? Bisa donk. </p><p style="text-align: justify;">Pernah dengar bahwa body kita ini SMART donk? Nah, tubuh, otak, dan pikiran akan 'membentuk <i>teamwork</i> yang apik' ketika kita stimulasi dengan pertanyaan konstruktif.</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: red;">Pertanyaannya seperti apa, Al?</span></p><p style="text-align: justify;">Misal:</p><p style="text-align: justify;"><i><span style="color: #0b5394;">Body, what would it take for us to keep writing? How to complete this article?</span></i></p><p style="text-align: justify;">Pertanyaan-pertanyaan seperti ini, akan membuka possibilitas untuk menghasilkan ide-ide atau solusi-solusi, loh! Otak dan pikiran serta tubuh tuh akan mencari cara untuk menuntaskan pekerjaan tadi. </p><p style="text-align: justify;">Misalnya, dengan menggerakkan tangan kita mengambil pulpen. Bikin <i>outline</i> untuk tulisan yang sedang mandeg itu. Atau menggerakkan tangan kita untuk googling, atau buka-buka Pinterest, misalnya, atau aplikasi lainnya yang <i>publishing the same topic. </i>Atau muncul ide-ide lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Atau malah, otak dan tubuh kita bersinergi membawa kita untuk rileks dulu, duduk santai, atau malah bergerak mencari suasana baru dulu sejenak, baru nanti balik lagi untuk melanjutkan pekerjaan menulis tadi, tapi dengan rasa yang lebih nyaman. </p><p style="text-align: justify;">Ada banyak sekali peluang/possibilitas yang bisa bermunculan dengan <i>asking questions ini, bestie. You should try, ya! </i></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><u><i>3. Searching </i>Topic Sejenis, Perbanyak Membaca</u></span></b></p><p style="text-align: justify;">Seperti yang sudah diuraikan pada poin 2, kita bisa melakukan langkah ini. <i>Searching (online mau pun offline) </i>topik-topik serupa, serap idenya, kembangkan dengan <i>style</i> kita sendiri. Tapi ingat ya, bestie, jangan memaksa diri. Beri waktu untuk rileks sejenak, dan yakinkan diri bahwa tulisan ini akan kelar. Oke?</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><u>4. Endapkan Tulisan, Baca Ulang.</u></span></b></p><p style="text-align: justify;">Ini juga penting banget nih, bestie. Tulisan mentah atau fresh from the oven sebaiknya jangan langsung dipublish, apalagi yang mengalami mentok di tengah jalan kan? Sebaiknya diendapkan dulu semalam, atau setidaknya beberapa saat, baca ulang beberapa kali, karena biasanya ketika kita membaca ulang, otak akan punya suggestion konten atau diksi yang jauh lebih baik, sehingga bisa saja mengalami perubahan ke arah yang lebih <i>nice! </i></p><p style="text-align: justify;">Setelah dirasa oke punya, baru deh <i>dipublish, bestie! </i></p><p style="text-align: justify;">Nah, itulah empat tips yang biasanya aku terapkan ketika tulisanku tiba-tiba mandeg di tengah jalan. Mudah-mudahan tips ini bisa membantu, ya! Dan jika ada tambahan/masukan poin lainnya, monggo ya, gaes, feel free to add some more in the comment below. Thank youuu. </p><p style="text-align: justify;">Ah iya, teman-teman bisa juga baca tips tentang topik ini di blognya Mba <a href="https://www.aprilsafa.com" target="_blank">April F</a>, loh! Ada banyak tips menarik juga tuh di sana. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 12 Januari 2023</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-12184653450955785012022-12-31T01:18:00.005+07:002022-12-31T01:18:33.873+07:00Ketika Leo Sakit, Maka Emak pun Kalang Kabut<p style="text-align: justify;">Sudah beberapa hari ini, anabul kesayangan, yang juga aku dan Intan sepakati sebagai anak lanang umi, terlihat lesu. Ga banyak bergerak seperti biasanya, karena memang anak lanang imut dan menggemaskan ini baru saja mengalami shock. </p><p style="text-align: justify;">Gimana enggak coba, sobs? Leo, anabul kicik British Short Hair kesayangan ini, bisa-bisanya tengah malam buta malah jatuh dari balkon belakang (lantai 2) jatuh ke basement. Kebayang donk betapa paniknya aku dan Intan saat menyadari si bocah bulu ini tak ada lagi di kamar? </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000;"><b>Senyap, Tak Berjawab</b></span></p><p style="text-align: justify;">Biasanya tuh, Leo, kalo dipanggil pasti akan menjawab dengan meongan manjanya. Namun kali ini, saat aku baru selesai shalat isya (terkadang akutu suka shalat isya di tengah malam, huhu, jangan ditiru, ya, sobs), seperti biasa langsung manggil Leo, agar si bocah ikut aku ke atas untuk tidur.</p><p style="text-align: justify;">Biasanya juga, di mana pun Leo berada, baik sedang tidur di bawah sofa, di bawah tangga, atau sedang main, dia akan tetap menjawab. "Meong..." sambil mendekat, menunjukkan dirinya. </p><p style="text-align: justify;">Nah, kali ini beda. <i>No answer at all.</i> Aku panggil donk berulang kali, hingga Intan pun ikutan bangun dari tidurnya. Menyadari tak ada jawaban, kita berdua pun langsung ngeri, sobs. Kebayang, ini Leo pasti sudah jatuh dari balkon belakang. Karena kemana lagi coba? Sementara ruangan kita ini cuma kamar kosan tipe <i>mezzanine</i>, yang lantai bawahnya untuk ruang duduk dan lantai atas untuk ruang tidur. </p><p style="text-align: justify;">Pasti lah Leo main-main di balkon belakang, manjat pagar balkon dan tergelincir. Atau jangan-jangan malah dia saking <i>excitednya</i> main sendiri, melompat terlalu tinggi ke pagar dan terpeleset ke bawah.</p><p style="text-align: justify;">Tak membiarkan otakku untuk menganalisa lebih jauh, aku pun langsung bersama Intan turun ke <i>basement</i>. Jatuhnya pasti lah di area parkiran, karena di bawah kamar kami adalah area parkir. Suasana sepi, wong sudah tengah malam kan? </p><p style="text-align: justify;">Pak Yadi, <i>the security guard </i>pun heran, "Ada apa, Bu, cari apa tengah malam gini?" sapanya turut bergabung.</p><p style="text-align: justify;">"Ini, Pak, si Leo, kucing kami sepertinya jatuh, deh. Dipanggil-panggil ga nyahut lagi, sepertinya sudah ga ada di kamar. Bapak ga lihat?"</p><p style="text-align: justify;">"Wah, enggak tuh, Bu." </p><p style="text-align: justify;">Dan kita pun berpencar, lanjut mencari, memanggil-manggil Leo dengan suara khas. Aku sampai merunduk-runduk di bawah mobil yang letaknya pas di bawah kamarku. Dan... ya ampun, ternyata Leo sedang bertengger di ban depan bagian dalam mobil tersebut, ketakutan karena di dekatnya ada seekor kucing domestik yang mencoba mendekatinya. </p><p style="text-align: justify;">Hayyah, Leo..., kacian deh anak lanang umi ini. Kuraih dia, perlahan karena dia meronta, menolak untuk aku ambil, apalagi si kucing domestik juga meong-meong keras ke arahnya. Akhirnya berhasil juga aku raih Leo, dan membawanya ke dalam pelukan. </p><p style="text-align: justify;">Nak, nak! Udah Umi bilang jangan naik ke pagar, ga mau dengar, tuh bener kan, akhirnya jatuh?</p><p style="text-align: justify;">Tapi bukan lah saatnya memarahi Leo yang terlihat ketakutan dan juga trauma. Badannya jadi kotor penuh debu, dan ya Allah, bagian mulutnya terlihat berdarah. Kami segera melarikan Leo kembali ke kamar, dan membersihkannya dengan tissue basah. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaB_j8nKx605HZC6HKdVExoh4AqKz9d3KrGMHVz6TDmF-TRLu1knwDFMCTfYi-Fj44qiMY8hPss35tBwGHZGtn2PnIbm-5XgM01NkdM0YMO-RsANmHyEsYd0JbYwdsurcyhWoe-CFLX0xZT3E_3Rka92quKrXYtPMe-f29rrN_TCGrRvxtHyKWlxBi/s1280/Prince%20Leo%20sakit.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1280" height="329" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaB_j8nKx605HZC6HKdVExoh4AqKz9d3KrGMHVz6TDmF-TRLu1knwDFMCTfYi-Fj44qiMY8hPss35tBwGHZGtn2PnIbm-5XgM01NkdM0YMO-RsANmHyEsYd0JbYwdsurcyhWoe-CFLX0xZT3E_3Rka92quKrXYtPMe-f29rrN_TCGrRvxtHyKWlxBi/w412-h329/Prince%20Leo%20sakit.jpeg" width="412" /></a></div><p style="text-align: justify;">Duh, sediiiih banget melihat kondisi Leo. Ga mungkin membawanya ke klinik hewan di tengah malam begini kan? Begini lah rasanya ketika anak sakit ya, moms? Lama sudah aku tak menimang anak kecil, sih, makanya ketika Leo hadir sebagai hadiah dari Intan sebulan lalu, aku merasa jadi kayak punya anak baik lagi. Apalagi Leo kan umurnya baru 5 bulanan, jadi tingkahnya pun persis anak bayi. Hehe.</p><p style="text-align: justify;">Jadinya aku langsung teringat teman-teman <a href="https://www.annisakih.com" target="_blank">moms blogger</a> deh, yang sedang beranak balita atau bocil. Betapa panik dan risaunya jika mengalami hal-hal seperti ini kan? </p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #cc0000;">Tidur Lelap di Pangkuan Umi</b></p><p style="text-align: justify;">Malam itu, tak banyak yang bisa aku dan Intan lakukan. Hanya membersihkan tubuh Leo dengan tissue basah, dan membersihkan darahnya dengan kapas yang aku basahi air. Ga berani memberikan betadine mengingat Leo kan anabul, juga masih bayi banget kan? Jadi kami ga berani mengambil resiko. </p><p style="text-align: justify;">Untuk menenangkan Leo, aku ninabobokan sambil menggendong dan mengayunya dalam pangkuan hingga dia tertidur. Alhamdulillah, ini bocah memang tak rewel, dan langsung aku tidurkan di sisiku begitu dia terlelap. <i>Ah, Leo, what a good boy!</i></p><p style="text-align: justify;"><i><b><span style="color: #cc0000;">Visiting the Vet</span></b></i></p><p style="text-align: justify;">Yup, takut kenapa-napa, keesokan harinya aku dan Intan langsung membawa Leo ke dokter hewan langganan. Antrian terlihat sedikit panjang, sehingga kami harus duduk sabar menanti giliran. Ada satu ibu setengah baya, pemilik anabul yang sedang antri dan duduk tepat di sebelahku, tertarik untuk ngajakin ngobrol bocilku. </p><p style="text-align: justify;">"Aduhai cantek, sakit apa kau nak-ku?" Sapanya dalam <a href="https://www.annisakih.com/2017/11/kamus-mini-bahasa-malay-dan-arti-Indonesia.html" target="_blank">Bahasa Melayu.</a> Ah, pasti orang Melayu Sumatera deh ini, batinku.</p><p style="text-align: justify;">"Ini, tante, Leo jatuh dari balkon tadi malam. Kegesitan melompatnya, jadi terpeleset deh, dan terjun bebas." Jawabku mewakili Leo. Dan obrolan pun jadi panjang. Logat Bahasa Melayu si ibu membuatku kangen akan teman-teman Medan-Deli. Ih, udah lama juga aku ga pulang ke Medan. Beneran deh, jadi kangen!</p><p style="text-align: justify;">Antrian per antrian, akhirnya sampai juga giliran Leo untuk bertemu dokter hewannya. Dan Alhamdulillah banget, setelah berbagai test yang dilakukan untuk melihat apakah ada cidera yang dialami oleh Leo, akhirnya dokter menyatakan bahwa tubuh Leo aman, ga cidera. Hanya saja pada bagian mulut dan bibirnya, tergores dan bengkak. </p><p style="text-align: justify;">Leo pun diberikan suntikan pereda nyeri, salap untuk dioleskan ke bibir dan mulutnya, dan suntikan vitamin agar selera makannya tidak berkurang. Alhamdulillah. Semoga Leo segera bisa aktif lagi ya, nak! Jangan sakit-sakit donk, sayang. Emak kan jadi kalang kabut kalo Leo mau pun kakak Intan sakit. Huhu.</p><p style="text-align: justify;">Al, Jakarta, 20 December 2022</p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-13542390278272174472022-11-24T23:17:00.001+07:002022-11-24T23:17:47.487+07:00Sudahkah Kamu Bersyukur Hari Ini? <p style="text-align: justify;">Hello, Bestie. Good morning, and how are you doing? Semoga pada sehat dan siap untuk memulai hari ini dengan semangat prima dan penuh rasa syukur, ya! </p><p style="text-align: justify;">Btw, bicara tentang rasa syukur, mantemans terbiasa menuliskan rasa syukur di sebuah buku/jurnal, atau hanya sekedar mengucapkannya di dalam hati atau suara, sih?</p><p style="text-align: justify;">Kalo aku, bertahun lalu, biasanya hanya mengucapkannya saja, tanpa merasa perlu untuk menuliskannya, sih. Namun sejak fokus pada self-development beberapa tahun lalu, aku mulai menulis rasa syukur setiap pagi selesai my morning routine, di lembaran halaman buku cantik yang aku namai Gratitude Journaling Book. </p><p style="text-align: justify;">Awalnya memang sering ke-skip, tidak konsisten, namun kemudian menjadi suatu kebiasaan yang menarik dan memberi manfaat nyata bagi kebahagiaan diriku. This is amazing, loh! </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"><b>Apa sih Gratitude Journaling itu? </b></span></p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans";"><a href="https://www.hidayah-art.com/" target="_blank">Gratitude Journaling</a> </b>adalah untaian rasa syukur yang kita tuliskan secara harian di dalam catatan/buku harian/jurnal. Biasanya sih berisi minimal 7 rasa syukur yang kita rasakan di setiap hari, dituliskan di pagi hari setelah usai morning routine, atau di malam hari setelah usai beraktivitas harian. </p><p style="text-align: justify;">Memiliki jurnal ini terbukti mampu meningkatkan kebahagiaan, loh! Kok bisa? Karena dengan menuliskan ketujuh rasa syukur itu secara sadar ke dalam buku, secara tak langsung kita sedang memberitahu ke alam bawah sadar kita bahwa kendala apa pun yang akan kita hadapi di hari tersebut, akan sanggup kita hadapi karena kita telah dipenuhi oleh energi keberkahan dari Sang Pencipta. </p><p style="text-align: justify;">Membaca kejadian-kejadian baik (yang kita tuliskan di dalam gratitude journaling) akan sangat membantu kita ketika sedang berada di masa-masa sulit. Ini akan memanggil energi baik itu untuk hadir kembali, dan membuat kita seakan diselimuti kembali oleh energi kebahagian dan positivity. Mengingatkan kita bahwa badai akan berlalu, dan sesudah kesulitan pasti akan muncul kemudahan. </p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans";">Manfaat Gratitude Journaling </b></p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Josefin Sans";"><span style="color: #0b5394;">1. Menurunkan Level Stres</span></b></p><p style="text-align: justify;">Memfokuskan diri pada hal-hal positif, biasanya akan mengarahkan kita untuk tetap terkontrol, tenang, dan secara natural mampu menghindarkan diri dari perasaan stres yang berlebih. Kebiasaan bersyukur akan menuntun kita untuk menjaga diri secara lebih baik, berprilaku hidup sehat, dan memiliki kemampuan manajemen stres yang baik. </p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Josefin Sans";"><span style="color: #0b5394;">2. Mendapatkan Perspektif Baru</span></b></p><p style="text-align: justify;">Dengan menulis gratitude journal, kita dapat mulai mengamati dan melihat pola tentang apa saja yang menurut kita penting dalam hidup, sehingga akan membantu kita untuk mampu mengapresiasi tiap hal kecil yang kita alami dan hadapi. </p><p style="text-align: justify;">Selain itu, cara pandang kita terhadap suatu situasi tergantung pada sudut pandang yang kita gunakan. Disaat kita memilih untuk mencari hal-hal yang dapat disyukuri, perspektif kita dalam melihat suatu hal akan berubah dan kita mampu menyadari hal-hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. </p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Josefin Sans";"><span style="color: #0b5394;">3. Memunculkan Self Awareness</span></b></p><p style="text-align: justify;">Mengetahui hal apa saja yang penting dalam hidup dapat membantu kita untuk dapat lebih mindfull dalam memutuskan sesuatu. Kita dapat menjadi seseorang yang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan karena kita mengerti hal apa saja yang benar-benar kita sukai. </p><p style="text-align: justify;">Nah, hal ini berguna banget dalam melakukan 'filtrasi' saat kita harus menentukan pilihan. Kita dapat menjadi pribadi yang tidak mudah hanyut pada arus dengan mengikuti apa yang banyak diikuti oleh kebanyakan orang. </p><p style="text-align: justify;">Self awareness juga berarti bahwa kita dapat mengenal diri sendiri secara lebih baik lagi, yang tentunya akan memberi manfaat positif dalam masa perkembangan emosional sekaligus spiritual. </p><p style="text-align: justify;"><b style="font-family: "Josefin Sans";"><span style="color: #0b5394;">4. Sebagai Pengingat di Masa Sulit</span></b></p><p style="text-align: justify;"><i>Gratitude Journal</i> secara tidak langsung membantu kita untuk mengingat hal-hal baik yang pernah kita alami, loh! Yang mana juga akan sangat membantu kita ketika menghadapi masa-masa sulit. Membuka buku gratitude atau gratitude journal, akan memberi pengaruh baik dalam memancarkan energi kebahagiaan. </p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans";">Memulai Gratitude Journal </b></p><p style="text-align: justify;"><i>Nah, how to start? </i></p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya tidak sulit, loh, bestie. Tinggal siapkan buku/jurnal dan alat tulisnya. Kalo aku, sengaja beli buku yang cantik, colourful pen, biar tulisannya cantik, dan menarik. Lalu komit/pasang niat di dalam hati untuk konsisten menulis jurnal gratitude secara harian. Bisa pilih jurnal gratitude pagi, atau jurnal gratitude malam. Atau kalo ingin menulis dua kali sehari, di pagi dan di malam hari juga boleh banget loh. </p><p style="text-align: justify;">Kalo aku sih, memilih di pagi hari saja, usai <i>morning routine. </i></p><p style="text-align: justify;">Dan, ga harus di buku (hard copy) loh. Bisa juga menulis gratitude journaling itu secara <i>softcopy/e-gratitude journaling</i>). Misalnya dengan menggunakan aplikasi smartphone seperti Presently, atau Notes. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPqnip-01-Y62CGkncxRs1oECjBX1w9WzqWbEHl3rUVslI5XU2j-StYIqMKQdXfx96eFG4FTx6eYcFMR4Qhi7C419iUdi2dOuHqD9REzdh5sLLhVukNMtn7CyvF8AmuwCtOd_npvk9qHeL-2dOjp6emQLcqjqHbJJ5UCtKv4xFd8QO9e02AByt2KZz/s1280/Gratitude%20Journaling.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1280" height="353" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPqnip-01-Y62CGkncxRs1oECjBX1w9WzqWbEHl3rUVslI5XU2j-StYIqMKQdXfx96eFG4FTx6eYcFMR4Qhi7C419iUdi2dOuHqD9REzdh5sLLhVukNMtn7CyvF8AmuwCtOd_npvk9qHeL-2dOjp6emQLcqjqHbJJ5UCtKv4xFd8QO9e02AByt2KZz/w441-h353/Gratitude%20Journaling.jpeg" width="441" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans";">Apa Yang Ditulis di Dalam Gratitude Journaling?</b></p><div><b style="color: #990000; font-family: "Josefin Sans"; text-align: justify;"><br /></b></div><div><span style="text-align: justify;">Ga ada yang saklek, sih. Aku tuh biasanya menuliskannya seperti ini, dan besoknya berubah lagi, sesuai dengan situasi/rasa syukur yang aku rasakan.</span></div><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394;">Jakarta, 24 November 2022</span></p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li><span style="color: #0b5394;">I am so so so grateful for My Lord who allows me to face this new day and getting much much better than yesterday. Thank you, thank you, thank you, My Lord, and the universe for the fresh air I am breathing and I am so thankful that I am able to breathe more comfortably than yesterday. </span><br /></li><li><span style="color: #0b5394;">I am grateful for everything coming to my way, whether the great or not-so-good ones. I am learning to accept this and use them as a tool for my learning journey. They all play an important part in shaping the better version of me. </span></li><li><span style="color: #0b5394;">I am grateful for my mom and dad for their unconditional love and support for me and my daughter.</span></li><li><span style="color: #0b5394;">I am grateful for always my daughter's support and unconditional love that is being my weapon to continue this life. Thank you, thank you, thank you. </span></li><li><span style="color: #0b5394;">I am grateful for being connected to many new wonderful people and amazing leaders so that I am able to learn so much from them in my journey toward my goal. Thank you, thank you, thank you.</span></li><li><span style="color: #0b5394;">I am so so so happy for the beautiful souls around me because having them made me easier to ignore the negative people who also surround me. I am thankful so so so much for these beautiful souls, your love, encouragement, and support hold me accountable for my action. Thank you, thank you, thank you. </span></li><li><span style="color: #0b5394;">I am grateful for all my support systems, who are always available anytime I faced the challenges in my life.</span></li></ul><p></p><div class="x11i5rnm xat24cr x1mh8g0r x1vvkbs xtlvy1s x126k92a" style="background-color: white; color: #050505; font-family: system-ui, -apple-system, "system-ui", ".SFNSText-Regular", sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;">Nah, bestie, ini hanya sekedar contoh, dan ga harus sama seperti ini. Bisa disesuaikan dengan apa yang teman-teman rasakan. Karena rasa syukur setiap orang tentu berbeda-beda khaan?</span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;"><br /></span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;">Ah, iya, jangan lupa juga untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada tubuh kita, yang telah dengan setiap menopang kita, menjadi kendaraan kita di dalam berkegiatan apa pun yang kita inginkan. Berterima kasih, dan menghargai tubuh kita dengan memberinya nutrisi yang cukup dan pantas, adalah bentuk rasa terima kasih dan apresiasi kita baginya kan?</span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;"><br /></span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;">Menjaga kesehatan tubuh juga adalah bentuk self-love yang pastinya dibutuhkan dan akan membuat tubuh kita happy. Btw, bicara tentang kesehatan tubuh, aku jadi teringat dengan Mba Hidayah Sulistyowati, seorang <a href="https://www.hidayah-art.com/2019/08/kenali-tanda-tanda-serangan-jantung.html" target="_blank">blogger kesehatan</a> asal Semarang, yang di dalam blognya tuh banyak ngebahas tentang tips-tips kesehatan, coba deh main ke blognya, bestie, ada juga kiat tentang Self-Love, loh di sana. </span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;"><br /></span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;"><i>Salam,</i></span></div><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span style="color: black; font-family: Times; font-size: medium; text-align: justify; white-space: normal;"><i>Al, Jakarta, 24 November 2022</i></span></div></div>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-57552465577597012832022-11-21T23:48:00.000+07:002022-11-21T23:48:19.465+07:00Pahami Tahapan KDRT Ini Agar Terhindar Dari Marabahaya<p style="text-align: justify;">Hello, besties! Membaca judul di atas, pasti akan membawa ingatan kita ke kasus kekerasan dalam rumah tangga yang masih hangat diperbincangkan itu gak, sih? Iya, kisah KDRT yang dialami oleh Lesti Kejora. Dan pasti masih ingat banget donk tentang kisah perjalanan dan tindak lanjut hingga ujung dari KDRT yang dilakukan sang suami, Rizky Billar, terhadap sang istri yang imut kecil mungil itu? </p><p style="text-align: justify;">But..., dalam artikel ini, aku tak hendak mengajak teman-teman untuk membahas kisah dan kasus mereka sih. Selain karena sudah banyak yang membahasnya, juga pasti lah kita sudah harus <i>move on donk</i> dari huru-hara berita seputaran mereka terus?</p><p style="text-align: justify;">Etapi, bicara tentang kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT, masih banyak orang yang beranggapan bahwa suatu tindakan baru digolongkan ke dalam KDRT, apabila sudah menyangkut penganiayaan fisik. Padahal..., ada beberapa tahapan yang seharusnya sedari dini sudah kita pahami dan waspadai agar kita tidak memberi <i>space</i>/ruang bagi terjadinya kekerasan fisik itu sendiri. </p><p style="text-align: justify;"><i><span style="color: #cc0000;">Lah, emang ada tahapannya, Al?</span></i></p><p style="text-align: justify;">Ada, donk. Dan dalam artikel ini, aku ingin mengulas beberapa tahapan KDRT agar kita waspada dan tidak memberi kesempatan untuk berlanjut ke hal-hal yang mengerikan dan membahayakan jiwa, ok? </p><p style="text-align: justify;">Namun sebelum membahas tentang tahapan KDRT ini, aku ingin mengingatkan kembali bahwa yang namanya KDRT ini bukan saja terjadi antara suami istri, namun bisa juga terjadi oleh orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua, kakak terhadap adik, atau justru adik terhadap kakak, atau pun anggota keluarga lainnya, ya, bestie? </p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #134f5c; font-family: "Josefin Sans";">Tiga Tahapan KDRT: Mulai dari Kekerasan Verbal, Ekonomi, hingga ke Kekerasan Fisik</b></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #134f5c; font-family: Josefin Sans;"><b>1. Kekerasan Verbal</b></span></p><p style="text-align: justify;">Bicara tentang kekerasan, kekerasan yang satu ini sering TIDAK dianggap sebagai bentuk kekerasan, dan sering ditoleransi sebagai sikap yang sudah menjadi karakter sang pelaku. Bahkan masih banyak para korban yang mencoba untuk 'nerimo' sambil 'mengelus dada' terhadap prilaku ini. </p><p style="text-align: justify;">Padahal <a href="https://dennisesihombing.com/mau-hubungan-awet-hindari-kekerasaan-verbal/" target="_blank">kekerasan verbal</a> ini memiliki dampak signifikan di dalam menjatuhkan mental/psikis si korban., baik itu dilakukan dengan tanpa disadari oleh pelaku atau memang dilakukan dengan sengaja. Membuat korban menjadi rendah diri, kurang kepercayaan diri, bersedih hati, kehilangan semangat hidup, bahkan ada yang sampai berniat untuk mengakhiri kehidupannya atau bunuh diri. </p><p style="text-align: justify;">Bentuk-bentuk kekerasan verbal dapat berupa ucapan atau bahasa tubuh yang disadari atau tidak, disengaja atau tidak, membuat pasangan, anak, atau anggota keluarga yang dituju menjadi rendah diri. </p><p style="text-align: justify;">Contoh:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Ucapan/kata-kata kasar (hamburan jenis hewan yang ada di kebun binatang, sumpah serapah, ejekan, pelecehan sikap/kata, dan lain sebagainya). </li><li>Bahasa tubuh yang merendahkan orang yang dituju/korban.</li><li>Menuduh/menyalahkan korban</li><li>Berdebat tanpa ujung</li><li>Manipulasi</li><li>Dan lain sebagainya.</li></ul><div><br /></div><div><b style="color: #134f5c; font-family: "Josefin Sans";">2. Kekerasan Ekonomi</b></div><p></p><p style="text-align: justify;">Kekerasan dalam bentuk ini disebut juga sebagai penelantaran ekonomi keluarga, dan secara umum korban dari kekerasan ini adalah perempuan dan anak-anak. Tidak hanya terhadap rumah tangga yang mengalami perceraian/perpisahan, namun banyak juga terjadi di mana seorang suami/ayah menelantarkan perekonomian keluarganya. </p><p style="text-align: justify;">Lalu pertanyaannya adalah, apakah tindakan ini bisa dilaporkan sebagai tindakan KDRT atau tindakan yang melanggar hukum? </p><p style="text-align: justify;">Jawabannya; BISA. Hanya saja, banyak sekali kasus-kasus seperti ini yang tidak dilaporkan kepada polisi untuk ditindak sebagaimana mestinya, sehingga semakin sedikit yang diselididi, disidik, dan dituntut di depan pengadilan. Data yang tersedia baik di tingkat regional mau pun tentang kekerasan jenis ini pun sangat sedikit jika tak ingin kita sebut langka, padahal begitu dibutuhkan dalam menetapkan berbagai kebijakan untuk mencegah merajalelanya bentuk kekerasan ini.</p><p style="text-align: justify;"><b style="color: #134f5c; font-family: "Josefin Sans";">3. Kekerasan Fisik</b></p><p style="text-align: justify;">Nah, kekerasan yang satu ini seringkali merupakan <a href="https://dennisesihombing.com/mengapa-wanita-sering-menjadi-korban-kdrt/" target="_blank">KDRT pada wanita</a> dan anak-anak, dimana seorang suami atau ayah, karena satu dan lain hal, dengan mudahnya melayangkan tangan, kaki, atau menggunakan benda-benda lainnya untuk menganiaya istri atau pun anak-anaknya. Ada banyak sekali kisah yang kita temukan di masyarakat, baik yang berada di sekitar kita secara langsung, atau yang kisahnya kita baca atau tonton dari media. </p><p style="text-align: justify;">Namun, walau secara umum kekerasan fisik pelakunya sering didominasi oleh kaum laki-laki, tak berarti bahwa kaum perempuan tidak pernah menjadi pelakunya. </p><p style="text-align: justify;">Ada banyak juga kasus kita temukan di mana ibu-ibu melakukan kekerasan atau KDRT terhadap anak-anak, atau malah terhadap suaminya. </p><p style="text-align: justify;">Apakah bisa ditindak atau dipidanakan? </p><p style="text-align: justify;">Tentu saja, SEJAUH ada laporan dari pihak korban, agar polisi bisa melakukan tindak lanjut. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4d-QFWVkxH_1I2h58CQt_hbAk8n3S-I7PA92q8qP6uWBqZjuD8LfnTCc4x1P3BnSYq_Ou-MKfMsaJd-aQUI6Ebyvkt1shM4S4aVV8RKkHHsfZnkOq4ejQZf3YgaNJMovPG6XzDoAcGTH_K10-Rk2kuUO1d3RNzIY2VGQgDKShqq6FVnAZWd7Box-/s1280/Stop%20KDRT.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU4d-QFWVkxH_1I2h58CQt_hbAk8n3S-I7PA92q8qP6uWBqZjuD8LfnTCc4x1P3BnSYq_Ou-MKfMsaJd-aQUI6Ebyvkt1shM4S4aVV8RKkHHsfZnkOq4ejQZf3YgaNJMovPG6XzDoAcGTH_K10-Rk2kuUO1d3RNzIY2VGQgDKShqq6FVnAZWd7Box-/w442-h249/Stop%20KDRT.jpeg" width="442" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #134f5c; font-family: Josefin Sans;">Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan/mengurangi tindakan KDRT</span></b></p><p style="text-align: justify;">Untuk keluar dari kekerasan rumah tangga ini, apa pun bentuknya, tentu harus dimulai dengan keberanian diri untuk menghentikannya. Dimulai dengan mengambil sikap ini, nih, bestie.</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Niat. </b></p><p style="text-align: justify;">Katakan pada diri sendiri (jika kamu menjadi korban KDRT), "That's enough, atau cukup sudah. Aku tak akan membiarkan diriku menjadi korban kekerasan lebih lanjut di dalam rumah tanggaku. Aku harus membela diri dan harga diriku."</p><p style="text-align: justify;">Kenapa niatnya harus seperti ini?</p><p style="text-align: justify;">Karena kita perlu menanamkan prinsip ke alam bawah sadar bahwa kejadian KDRT ini tidak boleh berulang kembali. </p><p style="text-align: justify;"><b>2. Bicara Langsung Kepada Pelaku atau Cari Juru Bicara</b></p><p style="text-align: justify;">Baik suami atau istri yang menjadi korban KDRT, maka sebaiknya langkah berikutnya adalah duduk dan bicara antar kedua belah pihak, suami dan istri, selaku orang dewasa. Jika ga berani, takut di-KDRT-kan lagi, maka cari penengah/facilitator, sebelum mengambil langkah membawa kasus ini ke yang berwajib. Karena jika sudah melapor, maka polisi akan menerima laporan dan menindaklanjuti. Jangan sampai ketika pihak yang berwajib sedang memproses kasusnya, eh kita malah mencabut laporan.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Melapor ke Pihak Berwajib</b></p><p style="text-align: justify;">Yess, setelah duduk, berbicara, dan tegaskan sikap, maka lanjutkan ke pihak yang berwajib, jika dirasa itu adalah tindakan yang harus segera dilakukan. Selain memberi efek jera kepada pelakunya, juga agar semakin banyak data yang masuk, dan menjadi contoh bagi warga masyarakat lainnya agar bersikap lebih hati-hati.</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Minta Bantuan Profesional</b></p><p style="text-align: justify;">Meminta bantuan profesional dalam menghadapi kasus ini juga bisa menjadi jalan keluar yang baik dalam menghindari diri dari depresi selama proses berlangsung. </p><p style="text-align: justify;">Nah, besties, semoga tulisan ini bisa menjadi soft reminder bagi kita semua ya, agar terhindar dari prilaku KDRT, ya!</p><p style="text-align: justify;">Salam,</p><p style="text-align: justify;"><i>Alaika, Jakarta - 21 November 2021</i></p><p></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-23068588705097009402022-11-18T01:02:00.001+07:002022-11-18T01:02:22.627+07:00Prince Leo - Kado Terindah dari Intan <p><span style="text-align: justify;">Hm, udah lama banget nih ga menulis tentang anak perempuan tersayang. Intan. Untuk teman-teman yang adalah generasi blogger jadul, aku yakin banget pasti masih inget donk dengan putri semata wayang aku, yang dulunya, saat kita masih rutin</span><span style="text-align: justify;"> </span><i style="text-align: justify;">update</i><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">harian tentang</span><span style="text-align: justify;"> </span><i style="text-align: justify;">our daily life on the blog,</i><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">kita terbiasa bertutur tentang anak-anak kita? Hehe.</span></p><p style="text-align: justify;"><i>Ah, time flies!</i> Intan udah tumbuh menjadi seorang perempuan muda berbudi pekerti luhur, sehat, <i>smart</i>, dan cantik. <i>Masyaallah tabarakallah. Alhamdulillah ya Allah.</i> Dan semoga anak-anak kalian, temen-temen <a href="https://www.ranirtyas.com/" target="_blank">'blogger jadul'</a> juga mengalami progres signifikan yang menenangkan jiwa dan bikin hati bahagia, ya! </p><p style="text-align: justify;">Malam ini, setelah dapat ijin dari Intan, aku pengen menulis tentangnya. Iya donk. Kalo jaman anak-anak ini masih kecil, kita bisa dengan bebas menyusun diksi membentuk cerita, berkisah tentang mereka ya? </p><p style="text-align: justify;">Nah, sekarang? Aku yakin bahwa temen-temen juga pasti kudu ijin dulu pada anak masing-masing jika ingin menulis tentang mereka, ya gak sih? </p><p><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Sekilas tentang Intan</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnz53UkKIGqVsO0kappjHNeR5jxGHEcO6pFB5nN4PGhIaTpr5MLLYH0TX4hf-vANZMBYvF43ITTpxTcB30WFgahNAcb-35vFaH2IYsoxnCXk-NccO4Q63O-1B_5FeRVRb5yNYRdLwPSXB4eWsujLQaXr-opnyDWCAzfNXX9Xz4kWBPFAvdF40iF28d/s1280/mom%20n%20daughter.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1280" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnz53UkKIGqVsO0kappjHNeR5jxGHEcO6pFB5nN4PGhIaTpr5MLLYH0TX4hf-vANZMBYvF43ITTpxTcB30WFgahNAcb-35vFaH2IYsoxnCXk-NccO4Q63O-1B_5FeRVRb5yNYRdLwPSXB4eWsujLQaXr-opnyDWCAzfNXX9Xz4kWBPFAvdF40iF28d/s320/mom%20n%20daughter.jpeg" width="320" /></a></div><p><span style="text-align: justify;">Saking lamanya tidak berkisah tentang putri semata wayang ini, aku lupa update terakhir tentangnya kapan ya? Hm, kayaknya saat Intan lulus dari Labschool dan berhasil masuk ke President University, deh, ya? Dan sejak dia ngampus, aku sudah tak pernah lagi berkisah tentangnya, karena apa-apa kudu ijin dulu padanya kan? Haha. </span></p><p></p><p style="text-align: justify;">Dan berbeda dari emaknya yang eksis dan narsis ini, haha, nah Intan tuh kagak. Anak cantikku ini kurang suka diekspos, padahal begitu banyak kisah menarik juga penuh tantangan yang dia jalani saat ngampus di sana. Sehingga vakum lah cerita tentangnya, paling secuplik dua kisah tentangnya sebagai caption saat aku sesekali upload foto berdua dengannya di Instagram. 😊</p><p style="text-align: justify;">Balik lagi tentang Intan. Alhamdulillah, anak gadisku ini memiliki sifat supel, <i>friendly</i>, dan berjiwa sosial tinggi, sehingga tak sulit baginya untuk membangun <i>network</i> dengan siapa pun, bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Sifat ini pula yang berkontribusi baginya, sehingga tak lama seusai wisuda, Intan berhasil diterima di sebuah lembaga international yang memang menjadi impiannya sejak lama, yaitu Lembaga PBB, tepatnya UNDP (United Nation Development Program). </p><p style="text-align: justify;">Dan walau emaknya ini juga pernah bekerja di lembaga ini, namun dengan tegas Intan memastikan bahwa dirinya masuk ke sana karena <i>network</i> yang dia jalin sendiri, dan memang layak untuk bekerja di sana. Ah, Nak. Emang siapa yang minta diakui bahwa kamu tuh masuk ke sana karena Umi? Hehe. <i>No body! </i></p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah, tak terhingga rasa syukurku kepada Allah, yang selalu memudahkan langkahnya. Dan dengan setia aku menuliskan kebahagiaan ini sebagai salah satu dari 7 poin rasa syukur yang biasa aku tuliskan pada <a href="https://www.ranirtyas.com/2018/09/jurnal-syukur-sebagai-solusi-self-healing.html" target="_blank">jurnal syukur </a>cantik, yang setia menampung curahan rasa syukur harianku. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;"><b>Prince Leo - Kado Terindah dari Intan</b></span></p><p style="text-align: justify;">Dan..., tiba lah kita pada pembicaraan ini. Tentang kado terindah dari Intan. Hihi.</p><p style="text-align: justify;">Jadi tuh, sejak tahun lalu, Intan resign dari kantor lama untuk bergabung kembali ke ASEAN Foundation, dan dipercaya untuk turut serta mengawal project yang didanai oleh Google melalui kantornya ini. Ruang lingkup kerjanya adalah di 10 negara ASEAN, sehingga Intan dan timnya perlu melakukan mission (perjalanan dinas) ke 10 negera ASEAN ini. </p><p style="text-align: justify;">Nah, karena sudah sering aku larang untuk belikan aku oleh-oleh, dan sebaiknya uang dari missionnya ini ditabung saja, atau dibelikan emas or crypto coin, kali ini, sepulang dari Brunei, Intan malah menghadiahi aku sesuatu yang bener-bener di luar dugaanku! Dan bikin aku langsung nangis! </p><p style="text-align: justify;">Aku dan Intan memang penyayang kucing. Dan sejak Hazel hilang, aku sudah memutuskan untuk tidak lagi memelihara anabul lucu itu, deh. Sakit, kalo sempat ngalami kehilangan lagi. </p><p style="text-align: justify;">Eh suatu hari, temannya Intan nitip dua ekor anabul jenis british shorthair, yang ternyata emang gemesin banget! Secara cepat Chio dan Kimmy (kedua anabul tersebut) lengket denganku, dan aku pun jatuh hati. Tapi yang namanya dititip, aku tentu menyiapkan diri untuk melepas mereka kembali ke pemiliknya saat dijemput pulang donk. </p><p style="text-align: justify;">Jadi ketika sebulanan kemudian, apa dua bulan ya, lupa. Kimmy dan Chio pun dijemput oleh pemiliknya. Walau sedih, tentu kami melepasnya dengan suka rela lah. Dan seorang teman Intan lainnya, malah menawarkan in case aku dan Intan mau adopsi salah satu anabul mereka, karena ga mungkin dibawa pindahan ke kota lain.</p><p style="text-align: justify;">Pucuk dicinta ulam pun tiba donk. Apalagi anabulnya syantik imut menggemaskan. Jenis Persia kayaknya. Sudah ditanya pula oleh temannya itu aku mau pilih yang mana. Dan kami pun memilih donk. Beli peralatan makannya, litter box, dan lainnya. </p><p style="text-align: justify;">Ealah..., tunggu punya tunggu, ternyata para anabul itu justru diadopsi oleh orang lain dan kami tidak kebagian. Sedihnya hatiku..... (jadi kayak lagu apa ini ya?) Pokoknya sedih dan kecewa. Murung lah pokoknya. </p><p style="text-align: justify;">Intan berusaha menenangkan emaknya ini. Mana dia mau berangkat ke Brunei pula saat itu, dan emak bakalan tinggal sendirian. Intan bisikin, "Mi, sabar ya, nanti kita cari anabul lain aja ya. Kita minta sama Allah yuk, Mi."</p><p style="text-align: justify;">Aku memang membiasakan sejak Intan kecil, apa pun itu, jangan lupa minta ke Allah, pasti akan dikasih. Dan....?</p><p style="text-align: justify;">Sepulangnya Intan dari 5 days missionnya ke Brunei Darussalam, dia bergerak dalam diam. Dan pas hari H-nya (hari kedatangan si anabul), aku diajak menjemput ke kantor ekspedisinya. Masyaallah. Air mataku menetes menyaksikan anak bayi lanang ini. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoGFbr_Mn5cnzhRYPhVxfBaHQwTMu3P3jwP_-ZGg73AyjvRSicgHe6Bq3MH_8Ivj1oBpRxIDUHi0phNFAVLc-mFUNvufL80u--5ftlKZwUOdAfMoom-6Sccquisn6rCoHXlSJcF8JypgoRPEuuTy7v8JminnEldNWW17ctG80wPR8SHGECh8-bZYu/s1280/Prince%20Leo.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1280" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDoGFbr_Mn5cnzhRYPhVxfBaHQwTMu3P3jwP_-ZGg73AyjvRSicgHe6Bq3MH_8Ivj1oBpRxIDUHi0phNFAVLc-mFUNvufL80u--5ftlKZwUOdAfMoom-6Sccquisn6rCoHXlSJcF8JypgoRPEuuTy7v8JminnEldNWW17ctG80wPR8SHGECh8-bZYu/w390-h312/Prince%20Leo.jpeg" width="390" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akhirnya punya anak lanang juga! A british shorthair. </td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Ini mah sudah kece. Di saat kedatangannya, dikirim dari Jawa Timur, anak lanangku ini masih cemong-cemong, mungkin karena hanya bisa mendekam di dalam pet cargonya tanpa bisa leluasa bergerak, makan tidur dan pup-pee, juga di dalam kandang yang sempit gitu, akhirnya jadi cemang cemong dan bau pup! Hihi.</p><p style="text-align: justify;">Namun yang namanya penyayang anabul, aku tak peduli dengan aroma menyengat itu. Dan si anabul pun seperti mengerti my welcoming language! Dia mengeong manja. </p><p style="text-align: justify;">Hihi, iya, manjaaa. Gimana ga manja, umurnya baru tiga bulanan! Dan Masyaallah, ini kaka Intan mengeluarkan dana berapa untuk mengadopsi kamu, nak? British shorthair umur 3 bulanan kan sudah diatas belasan jutaan ya? </p><p style="text-align: justify;">Namun jawaban Intan apa coba, bestie, saat aku desak harga yang harus dia keluarkan?</p><p style="text-align: justify;">"Mi, udah, untuk kali ini ga usah umi tanyain berapa-berapanya ya, Mi, plis, yang penting Umi doakan saja agar rezeki Intan ditambah Allah melebihi yang sudah Intan keluarkan. Doakan saja kita semua sehat, dan murah rezeki, ok, Umi sayang?"</p><p style="text-align: justify;">Ah..., speechless eikeh, bestie!</p><p style="text-align: justify;">Tak menunggu lama, anabul itu kami bawa pulang, dan mandikan sendiri di kosan, karena di beberapa petshop yang kami hubungi tidak tersedia air panas, sehingga dikuatirkan jika anabulnya mandi air dingin, makin stress. </p><p style="text-align: justify;">Jadilah kami mandikan sendiri dengan air hangat di rumah, dan Masyaallah, walau baru berusia tiga bulanan, si anabul ini sangat human friendly, ga galak, nurut pula saat dimandikan. </p><p style="text-align: justify;">Leo, tepatnya Prince Leo, kami beri nama. Anak lanang pertama umi, Intan sibling, kata Intan. Haha. </p><p style="text-align: justify;">Welcome home, Prince Leo. Umi and Sist Intan love you to the moon and back! Makasih ya, Anak Umi sayang, udah ngasih Umi hadiah seindah ini. All of life comes to you with ease, joy, and glory, Nak. Aamiin ya Allah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta, 16 November 2022</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-72086120495386560112022-11-16T00:27:00.003+07:002022-11-16T00:27:45.386+07:005 Manfaat Bawa Buku Saat Traveling<p style="text-align: justify;">Dulu banget, aku ga pernah lepas dari buku saat <i>traveling</i>! Baik itu <i>traveling</i> dalam rangka <i>mission</i>/dinas ke luar daerah atau pun luar negeri, mau pun saat <i>traveling</i> dalam rangka <i>leisure</i> atau jalan-jalan saja. </p><p style="text-align: justify;">Namun makin ke sini, seiring dengan semakin mudahnya koneksi internet melalui genggaman tangan, atau ipad kesayangan, dan kemudahan mengakses beraneka-ragam <i>movies</i> yang tersedia di dalam <i>gadget</i> tersebut, dengan hanya berlangganan Netflix, Disney, atau aplikasi penyedia film lainnya, maka kebiasaan membawa buku ketika sedang <i>traveling</i> pun, bagiku, terkesampingkan. Audio visual menjadi begitu menarik dan menghibur. </p><p style="text-align: justify;">Bahkan, dengan kecanggihan teknologi masa kini, kebiasaan membaca buku pun kini teralihkan ke dalam bentuk audio gak sih? Kalian termasuk ke dalam golongan yang suka mendengarkan <i>audio book</i>, atau masih berada dalam tim baca buku? </p><p style="text-align: justify;">Dan bagi yang suka membaca buku, kalian termasuk ke dalam tim baca buku fisik atau sudah beralih juga ke dalam bentuk <i>ebook?</i> Hehe. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfawY4PlXJToQuNzez5Fsgob7YyJfNiDZnfRqqjstdGOFetdyPcTzS7fqsm1x0lSBDC1Agpd45Bujvi8QMHUlUQsITPg6_AcofbKX15P5--3w58RVWnRwFn-ecdB_016fd5Jq7dFB7nUvMPCL39MtSq9p18G_4wgO6Lw0koOYvsmOh_EchktnUFjI/s1280/ebook%20or%20hardcopy%20book.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="199" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfawY4PlXJToQuNzez5Fsgob7YyJfNiDZnfRqqjstdGOFetdyPcTzS7fqsm1x0lSBDC1Agpd45Bujvi8QMHUlUQsITPg6_AcofbKX15P5--3w58RVWnRwFn-ecdB_016fd5Jq7dFB7nUvMPCL39MtSq9p18G_4wgO6Lw0koOYvsmOh_EchktnUFjI/w354-h199/ebook%20or%20hardcopy%20book.jpeg" width="354" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Namun...., secanggih apa pun teknologi, jika koneksi sedang bermasalah, atau ketika kita sedang dalam perjalanan ke daerah yang <i>poor connection</i>, atau ke daerah yang justru no connection sama sekali, maka kehadiran buku sebagai teman perjalanan tentu akan sangat membantu, ye khan bestie? Terutama bagi para <a href="https://annienugraha.com/hobi-yang-membuatku-bahagia-ulasan-tentang-sebuah-buku-yang-menginspirasi/" target="_blank">book reviewer</a> nih, ga mungkin banget lah ya pisah dari yang namanya buku? Hehe. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">5 Manfaat Bawa Buku Saat Traveling</span></p><p style="text-align: justify;">Nah, bicara tentang buku, berikut aku ingin mengingatkan diriku sendiri lagi nih, tentang manfaat membawa buku dan membacanya saat sedang traveling. Yuk, simak, yuk, siapa tau kan jadi menambah semangat kamu juga nih, bestie, untuk menggalakkan kembali hobi membaca kamu yang sempat tergantikan oleh nonton movies, misalnya, atau tergantikan oleh hobi-hobi lainnya.</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">1. Buku, adalah teman perjalanan terbaik bagi para solo traveler. </span></p><p style="text-align: justify;">Baik kamu adalah seorang <a href="https://annienugraha.com/pantai-akkarena-wisata-bahari-dalam-kota-makassar-yang-tampil-apa-adanya/" target="_blank">blogger traveler</a>, atau seseorang yang sedang dalam perjalanan ke suatu tempat sendirian, maka buku adalah sahabat terbaik dalam mengatasi rasa jenuh. Membaca buku akan membuat rasa bosan terobati, karena pikiran kita teralihkan ke dalam bacaan yang sedang kita lahap. Jadi nambah insight juga kan? </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">2. Sebagai Pengganti HP, sehingga HP-nya bisa istirahat sejenak.</span></p><p style="text-align: justify;">Yup, semakin ke sini, kita semakin sulit deh untuk lepas dari yang namanya gadget kan? Ada aja alasan agar kita tetap buka HP dan melakukan check and recheck. Cek email lah, buka Media Sosial lah, dan lain sebagainya. Yang pasti, kita terpapar radiasi yang dihasilkan HP sehingga berpotensi merusak otak bahkan tubuh kita. </p><p style="text-align: justify;">Nah, dengan adanya buku, maka peralatan yang selalu dalam genggaman itu bisa rehat sejenak, menjauhkan kita dari pengaruh radiasi tadi, juga membantu kita untuk mengurangi kecanduan terhadap penggunaan HP. Juga pastinya bisa menjaga keawetan HP khaaan?</p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">3. Menenangkan Hati</span></p><p style="text-align: justify;">Yes, membaca buku, menurutku bisa banget bikin hati dan pikiran rileks. Kerasa ga, sih, bestie? Tapi balik lagi ke materi/genre yang kita baca, sih, ya? Makanya, jika memang tujuannya adalah untuk relaksasi, maka bacalah buku-buku yang bergenre demikian, jangan baca yang tentang peperangan, gossip, atau hal-hal negatif lainnya, ya! Hehe. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">4. Menambah Pengetahuan</span></p><p style="text-align: justify;">Sudah pasti, donk! Membaca buku pasti akan menambah pengetahuan, karena buku adalah gudangnya ilmu. Asalkan membaca bukunya dengan serius loh, ya, bukannya lompat sana turun sini. Hehe. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: "Josefin Sans";">5. Menambah Pengetahuan</span></p><p style="text-align: justify;">Yup. Terkadang pengetahuan kita mentok akan sesuatu. Misalnya tentang bagaimana melakukan trading forex. Bisa saja sih kita mendapatkan ilmu dari internet, namun biasanya tersedia dalam potongan-potongan yang tidak lengkap kan? Atau yang memang ujung-ujung artikel/videonya mengarahkan kita untuk mengikuti kursus atau membeli buku panduan lengkapnya. </p><p style="text-align: justify;">Nah, belajar dari buku khusus yang memang ditulis untuk hal-hal spesifik tersebut, tentu saja akan memperkaya pengetahuan kita. </p><p style="text-align: justify;">Dan, selain dari lima poin di atas, ada banyak lagi loh manfaat membaca buku. Yuk, bestie, tambahin poin lainnya di kolom komentar, yuk! </p><p style="text-align: justify;"><i>Al, Jakarta -15 November 2022</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-73483741160053770702022-11-06T15:33:00.000+07:002022-11-06T15:33:09.027+07:00Ke Bali Naik Kereta? Siapa Takut?<p style="text-align: justify;">Bali, siapa yang tak ingin berkunjung, berlibur, atau malah berkegiatan atau <i>living there</i> coba? Pulau dewata ini memang selalu saja menarik minat banyak orang, termasuk aku, yang udah sejak lama menanamkan keinginan untuk bisa duduk manis, menuliskan lanjutan novel <a href="https://www.alaikaabdullah.com/2013/04/selingan-semusim-is-ready-to-go-to-you.html" target="_blank">Selingan Semusim</a> yang sudah ditunggu-tunggu lanjutannya oleh pembacaku, di sana. </p><p style="text-align: justify;">Ah, Bali, aku tuh memang pengen banget deh ke sana. Tidak hanya untuk <i>writing the novel</i>, tapi juga <i>living my life as the digital nomad.</i> Kayaknya asyik banget ya, menikmati keunikan pulau dewata itu. Bersosialisasi dengan masyarakatnya yang ramah dan baik hati, menikmati alamnya yang indah dan menakjubkan, serta, hm...., bersyukur karena diberi kesempatan oleh-Nya untuk menikmati kehidupan ini. </p><p style="text-align: justify;">Bali, oh Bali.... </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4lb_l4otbelNXM90Ugi-g6ug3NUfHDfmwmon_IO6MblLD_ZLDwrh9DIF6NtlRRgrZ9OREe46s4459LBukd_-JI0AHXm49VIEN4itefaYhFlW7g5jmbTEuuQrBbyTj1vMtu6QHyXHJwM/s900/pinky+flowes+for+MVC.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="100" data-original-width="900" height="36" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4lb_l4otbelNXM90Ugi-g6ug3NUfHDfmwmon_IO6MblLD_ZLDwrh9DIF6NtlRRgrZ9OREe46s4459LBukd_-JI0AHXm49VIEN4itefaYhFlW7g5jmbTEuuQrBbyTj1vMtu6QHyXHJwM/s320/pinky+flowes+for+MVC.png" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Hm, apakah kini saatnya? Toh Intan sudah mandiri, bekerja dan malah sering mission ke luar kota dan luar negeri, ayahku, sudah setahun beristirahat di alamnya yang baru, dan ibu juga sudah di kampung halaman. Menimang cucu cantik (anaknya adikku) yang baru saja lahir bulan lalu. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lalu aku? </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ah, ini masaku, menikmati kehidupanku. Intan juga mendukung banget sih, agar uminya mulai enjoying this life sesuai dengan yang aku inginkan. Which is stay in Bali, atau di mana pun yang aku suka, dengan tentu saja keep in touch with her. Thank to technology, btw, untuk kemudahan berkomunikasi dan menghubungkan aku dan Intan, bahkan sejak dia kecil dulu, saat aku harus on mission (dinas luar) atau jauh darinya secara fisik. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Back to Bali. Tapi aku kok kayaknya malah ingin ke Balinya melalui kereta api, ya? Dan melakukan perjalanan estafet gitu. Aih, belum apa-apa aku udah excited sendiri, nih gaes! Haha.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Udah kebayang nih perjalanan estafet ini, dimulai dari Jakarta, turun di Yogyakarta. Stay there for two or three night, menikmati Malioboro dan sekitarnya, dan meet up dengan teman-teman blogger Yogyakarta.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lalu perjalanan lanjut ke Surabaya. Yuhuu. Stay dua harian, baru kemudian main ke Lamongan dulu. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Eh, ke Lamongan ngapain, Al? Emang ada sodara di sana? </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ada donk. Kebetulan aku punya uwak yang sudah lama banget merantau ke Lamongan, dan ibu sempat nitip pesan in case aku ke Surabaya, usahakan untuk sowan ke tempat Uwak di Lamongan. Jadi walau pun nginepnya nanti di Surabaya, pas banget lah ya! Dan bicara tentang Lamongan, sudah pasti donk aku juga pengen kopdaran dengan teman-teman <a href="https://myfionaz.com" target="_blank">Blogger Lamongan</a>! Seru deh pastinya. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Surabaya - Bali. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Nah, tinggal selangkah lagi nih. Dari Surabaya bisa naik kereta dari Stasiun Gubeng. Dan menurut panduan yang aku baca-baca dari beberapa traveler sih, bisa naik kereta api Probowangi tujuang Ketapang Banyuwangi dengan tarif yang ternyata murah banget, euy! Hanya IDR. 56 K dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Turun di Stasiun Ketapang Banyuwangi, tinggal jalan kaki sekitar 600 m ke Pelabuhan Ketapang. Atau bisa naik angkutan umum lah ke Pelabuhan ini. Naik kapal feri ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali dengan tarif kece badai, hanya IDR. 8.500 per orang. Woww!! Seriously??</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Turunnya nanti di BALI. Yuhuuu. Semurah itu ternyata, yaaa? Dan sudah pasti asyik karena perjalanannya estafet. Ya setidaknya bagiku itu sih masuk ke dalam kategori asyiiiik! </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Where to Stay in Bali dan <a href="https://www.myfionaz.com/2022/11/tempat-wisata-bali.html" target="_blank">mau kemana saja di Bali</a>? </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Nah, ini! Inginnya tinggal minimal sebulanan di sana. Jadi bisa semingguan di Bali Selatan, menikmati Kuta, Seminya, Canggu, Nusa Dua, dan Jimbaran. Menulis di pantai, menikmati semilir angin sepoinya, atau menikmati hempasan ombak yang menjilat jemari-jemari kaki yang telanjang tanpa balutan sepatu atau sandal. It is lovely, isn't it? Hehe. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lalu beralih ke suasana tenang persawahan Ubud, menikmati sesi yoga yang menghadap ke hutan, dan bercengkrama dengan damainya alam Ubud, Kintamani, dan Tegallalang di bagian Bali Tengah. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Minggu berikutnya, setelah menikmati ketenangan dan damainya alam, kita pun bisa beranjak ke bagian timur Bali. Menikmati pantai Sanur, Amed, dan Karangasem. Belajar menyelam, atau menjelajah gunung berapi yang masih aktif? Oh, nooo. What an excitement!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p>Bali, oh Bali.... </p><p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4lb_l4otbelNXM90Ugi-g6ug3NUfHDfmwmon_IO6MblLD_ZLDwrh9DIF6NtlRRgrZ9OREe46s4459LBukd_-JI0AHXm49VIEN4itefaYhFlW7g5jmbTEuuQrBbyTj1vMtu6QHyXHJwM/s900/pinky+flowes+for+MVC.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="100" data-original-width="900" height="36" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4lb_l4otbelNXM90Ugi-g6ug3NUfHDfmwmon_IO6MblLD_ZLDwrh9DIF6NtlRRgrZ9OREe46s4459LBukd_-JI0AHXm49VIEN4itefaYhFlW7g5jmbTEuuQrBbyTj1vMtu6QHyXHJwM/s320/pinky+flowes+for+MVC.png" width="320" /></a></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Al, Jakarta, 5 November 2022</div><p></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-49724001063475184142022-10-24T23:03:00.001+07:002022-10-24T23:07:56.540+07:00Bunda Corla dan si Penjulid<p style="text-align: justify;">Dunia media sosial khususnya Instagram dan Tiktok heboh! Bergemuruh oleh kehadiran seorang perempuan Indonesia yang tinggal nun jauh di belahan dunia lain, namun vibes-nya menggelegar ke seantero nusantara! Bahkan ke berbagai belahan dunia, di mana ada rakyat Indonesia di dalamnya!</p><p style="text-align: justify;">Ups. Langsung pada ngeh ya siapa yang aku maksud? Hihi. Yess. Bener banget, bestie! <b>Bunda Corla!</b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioGB59Ie0-h67lLonaED-Kd5fa-1FDz-aHm0kKMotRLrB6ca6PWiyYf9kanxnTUwApvHCqgR7dSxQFnoN_yzqoD-GJKg5ndCZPVEyL28RphjXZfaFOGHoNgcjTA0XSYv9FifvM2JaotjgkPtg4E8UHezezTe8iPBq6ZYbDFZD4efuZ3FtF5lVauj7R/s613/bunda%20corla.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="187" data-original-width="613" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioGB59Ie0-h67lLonaED-Kd5fa-1FDz-aHm0kKMotRLrB6ca6PWiyYf9kanxnTUwApvHCqgR7dSxQFnoN_yzqoD-GJKg5ndCZPVEyL28RphjXZfaFOGHoNgcjTA0XSYv9FifvM2JaotjgkPtg4E8UHezezTe8iPBq6ZYbDFZD4efuZ3FtF5lVauj7R/w404-h124/bunda%20corla.png" width="404" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bunda Corla</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Yup, dunia pertiktokan gemuruh dengan cuplikan-cuplikan live si bunda Corla, yang amazingly mampu menyedot ratusan ribu penonton pada platform Instagram, lalu cuplikan-cuplikan ini diposting pada platform sebelah oleh para Tiktoker untuk menjadi konsumsi para penduduk di dunia Tiktok. </p><p style="text-align: justify;">Ajaibnya, seperti yang kita saksikan sendiri, cuplikan-cuplikan tersebut menjadi viral, dan semakin mendongkrak ketenaran si bunda, yang memang sudah tenar. </p><p style="text-align: justify;">Bukan rahasia umum lagi bahwa yang nongkrongin live si bunda di platform berwarna merah tersebut adalah para artis ternama, seperti Soimah, Saskia Gotic, Siti Badriah, dan nama-nama tenar lainnya, plus para pemilik akun Instagram centang biru, dan pastinya, para Instagramer lainnya, yang pastinya merasa terhibur dengan kehadiran si bunda, yang memang tampil apa adanya, humble, bawel, dan ceplas-ceplos.</p><p style="text-align: justify;">Seketika, para penonton merasa terhibur, stres pun hilang, karena ikutan ngakak berjamaah dengan si bunda. Termasuk aku juga, loh, yang langsung merapat begitu dapat notif dari Instagram bahwa si bunda is live. Walau ga mantengin sepenuhnya, karena berbagai aktivitas lainnya, namun aku memang keluar masuk ke live si bunda, demi menyaksikannya cuap-cuap bergembiri, dan merasakan vibes positifnya yang memang bikin aku turut hepi. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">It is About The Attitude</span></p><div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;">Namun bukan lah hal ini yang ingin aku bahas, sih, melainkan tentang banyaknya para pemilik akun tiktok yang 'numpang viral' alias pansos a.k.a panjat sosial dengan memberikan komentar-komentar negatif, julid, dan pedas terhadap si bunda. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;">Mencoba 'memancing' di air keruh. Ngejulidin Bunda Corla agar anak-anak online-nya si bunda Corla emosi, dan berkomentar di lapaknya. Semakin banyak yang berinteraksi di postingan tersebut, baik like mau pun komentar, nantinya oleh platform akan dianggap sebagai postingan yang menuai banyak interaksi kan, sehingga akan direkomendasi ke viewer lainnya, dan berpotensi VIRAL.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;">But..., apakah demi viral kita harus menjelekkan orang lain? That is the point!</span></span></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yup. Ibarat hidup bebas mengenyam kemerdekaan di dunia digital, tidaklah berarti bahwa kita pun bebas dalam meninggalkan jejak digital semau gue. Ada kaidah atau tata krama yang sebenarnya masih tetap kita junjung tinggi, toh?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kehidupan di dunia digital itu kan sama persis seperti kehidupan kita di dunia nyata? Pelaku di balik akun-akun tersebut adalah manusia, toh? Kalo pun ada yang bot atau robot, toh tetap dikendalikan oleh manusia?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu juga dalam bermedia sosial. Sebebas-bebasnya kita dalam berinteraksi, di dalam upload konten, atau berkomentar di akun atau postingan orang lain, tetap saja sih, menurutku, tata krama atau <i>attitude</i> harus dijaga, ya, gak, sih, bestie? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Janganlah sampai kita menggores hati orang lain karena keluwesan jemari kita merangkai kata, ketajaman lidah kita berucap di dalam produksi VT (video), hingga terciptalah ujaran kebencian, perbuatan tidak menyenangkan, yang ujung-ujungnya justru menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Berujung pada tuntutan hukum jika orang yang kita cela/julidin ga terima sikap kita tersebut. Ye khaan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Balik lagi ke Bunda Corla, salutnya tuh, si bunda tetap menjadi dirinya sendiri, terlepas apa pun komentar buruk yang datang terhadapnya. She doesn't care. Yang penting dia ga nyenggol duluan. Kalo pun dia balas komentar terhadap orang yang ngejulidin, lebih ke bentuk balasan yang EGP <i>(emang gue pikirin)</i>, haha. Salut deh akutuh sama si bunda ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Bunda Corla, cerminan khas anak Medan</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yup, dari pertama menonton cuplikan live si bunda yang diupload oleh beberapa akun Tiktoker di Tiktok, aku sudah langsung jatuh hati pada perempuan Medan yang sudah sekian tahun merantau di German ini. Kesederhanaannya, rasa syukurnya dalam menjalani dan memaknai kehidupannya, kebahagiaannya bekerja di salah satu resto cepat saji di Jerman itu, dan cerita kesehariannya yang dibagikannya tanpa jaim dalam setiap Live sessionnya, bener-bener membuatku salut dan appreciate banget akan attitudenya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gimana, ya? Emang sih, Bunda Corla ini kalo ngomong asal bunyi, sih, ya? Tapi emang begitu sih mamak-mamak Medan. Aku 9 tahun tinggal di Medan, dan memoriku langsung balik sempurna akan bahasa Medan sana, begitu mendengar bunda cuap-cuap dalam live-nya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hamburan kata-kata khas Medan pun, yang mungkin bagi telinga sebagian orang terdengar kasar, dan dijadikan cela untuk menjulidinya, menurutku yang anak medan ini, sih, biasa aja. Lumrah, bagi kami anak medan. Mau digimanain lagi, emang udah begitu. Yang pasti, sebelum menghakimi, menurutku sih, tonton dulu sejenak live si bunda, jangan ujug2 ambil kesimpulan sepotong-sepotong. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kecuali emang mau pansos dengan cara menjatuhkan orang lain, itu aku no komen ya. Etapi, aku sempat bikin vt khusus juga sih di Tiktok, nge-stitch <a href="https://www.tiktok.com/@alaika_abdullah/video/7156134773365247259" target="_blank">sesembak</a> yang hobby banget pansos dengan ngejulidin si bunda. Habis, geram akutuh! Hehe.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Bunda Corla Mau Mudik?</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, udah dengar donk bahwa Bunda Corla mau mudik tahun depan? Sekitar Februari kalo ga salah ya? Wuih, asyik banget nih bagi teman-teman <a href="https://trisuci.com/" target="_blank">travel blogger Medan</a>, bisa curi-curi kesempatan untuk kopdar dan ngajakin si bunda <a href="https://trisuci.com/2022/09/12/5-objek-wisata-tebaru-di-tanah-karo/" target="_blank">jalan-jalan di Medan</a> donk ini..? Pasti bakalan seru nih, bertemu secara langsung dengan sosok fenomenal yang menjalani hidupnya dengan penuh rasa syukur, apa adanya, dan berhati lembut penuh tanggung jawab terhadap keluarganya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ah, kira-kira si bunda bakalan ke Jakarta enggak ya kalo mudik nanti? Pengen juga donk, kopdar dengannya! Hehe.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Al, RS. Siloam Hospital, Jakarta</i></div><div style="text-align: justify;"><i>24 Oktober 2022</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify;"><br /></p></div></div>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-38175373431033687262022-10-20T21:57:00.000+07:002022-10-24T23:06:05.169+07:00the Good Doctor, Cerminan Bahwa Seorang Anak Berkebutuhan Khusus pun Bisa Menjadi 'Orang"<p>Hey, hey, hey! Semoga pada sehat, ya! </p><p style="text-align: justify;">Ada yang keranjingan nonton drama series yang bercerita tentang kehidupan dan aktivitas para dokter, terutama dokter bedah di sebuah rumah sakit ternama? </p><p style="text-align: justify;">Nah, aku mulai kena racun serial-serial seperti ini, sebut saja serial Grey Anatomi, the Resident, dan the Good Doctor. </p><p style="text-align: justify;">Ah, serial-serial ini beneran bikin aku kesemsem untuk tidak melewatkan satu pun dari serialnya. Walau kisah-kisah yang mereka perankan atau gambarkan di sana tidak lah seutuhnya persis seperti yang terjadi di alam nyata, namun sudah pasti, ada banyak sekali pembelajaran dan insight yang aku dapatkan dari menonton episode demi episodenya, dan sudah pasti aku tonton secara urut season demi seasonnya.</p><p style="text-align: justify;">Dan bicara tentang serial para dokter-dokter kece ini, yang kehidupan seksual mereka juga mencengangkan, hihi, aku jadi pengen mengulas tentang serial yang berkisah tentang seorang <a href="https://www.faridazp.info/2022/09/ABK.html" target="_blank">ABK (anak berkebutuhan khusus)</a> dalam hal ini 'anak autis', yang ternyata justru mampu menjadi seorang dokter bedah yang mumpuni. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">About The Good Doctor</span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxV8gsq95gHtxVj8Tex95Gto-SJ5lICOb0F5AH6JS8u4AQmJH43n1em-DusIWOG284WmDRJOvL1X9ZWRTTvlPXIV2J8_3c6m8Xkf68a64km1cKENm26BKaWs397jJRKysbW2kSGsjlOZSMl1xWaIO_r_PXiJ7flKh9bPBC_dy7c_Jdoo7Mu-pvf60/s726/the%20Good%20Doctor.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="197" data-original-width="726" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxV8gsq95gHtxVj8Tex95Gto-SJ5lICOb0F5AH6JS8u4AQmJH43n1em-DusIWOG284WmDRJOvL1X9ZWRTTvlPXIV2J8_3c6m8Xkf68a64km1cKENm26BKaWs397jJRKysbW2kSGsjlOZSMl1xWaIO_r_PXiJ7flKh9bPBC_dy7c_Jdoo7Mu-pvf60/w500-h136/the%20Good%20Doctor.png" width="500" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.google.com/search?q=the+good+doctor+images+free&sxsrf=ALiCzsag8Pnirrg9KXrneXOcYNVtvLG7Tw:1666620703047&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiTtev3hfn6AhXU83MBHaIjDo0Q_AUoAXoECAIQAw&biw=1366&bih=666&dpr=1" rel="nofollow" target="_blank">the Good Doctor</a><br />dr. Shaun Murphy<br /><br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Drama seri yang aku bahas ini adalah serial yang diremake oleh ABC (American Broadcasting Company), yang terinspirasi dari kisah inspiratif dra-Kor yang berjudul hampir sama, yaitu Good Doctor yang diperankan oleh Park Jae-Bum, 2013. </p><p style="text-align: justify;">Nah, versi American-nya diperankan oleh Freddie Highmore, sebagai dr. Shaun Murphy, dan menjadi suatu tontonan yang menurutku sangat menarik untuk diikuti. Ga bikin bosen! </p><p style="text-align: justify;">Episode awalnya saja, dimana diperlihatkan tentang kisah perjalanan si anak autis a.k.a dr. Shaun Murphy, menuju salah satu rumah sakit ternama (RS. San Jose St. Bonaventure), untuk interview pekerjaannya di sana, justru terkendala oleh suatu peristiwa tak terduga, yang menarik dirinya menjadi pahlawan ajaib terhadap seorang anak yang secara tak terduga terkena pecahan kaca dari billboard bandara yang terjatuh dari gantungannya. Mengenai leher si anak dan mengalami pendarahan parah. </p><p style="text-align: justify;">Kerumunan terbentuk, menyaksikan si anak dibantu oleh seseorang yang mengaku dirinya adalah dokter. Namun Shaun menangkap ada yang keliru di dalam tindakan tersebut dan mencoba mengoreksinya, yang pada awalnya dianggap sebagai tindakan yang menyela dan kurang dipercaya. Namun singkat cerita, Shaun dengan keautisannya, dan sempat dihadang oleh petugas bandara yang mencurigainya, berhasil menyelamatkan si anak dengan kreativitasnya yang keren dalam menggunakan alat-alat yang serba minimalis. </p><p style="text-align: justify;">Aksi tersebut pun viral berkat media sosial, dan Shaun pun langsung menjadi pahlawan yang dikagumi dan dielukan. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans; font-size: medium;">Namun di RS. San Jose St. Bonaventure...,</span></p><p style="text-align: justify;">Seorang dokter senior, dr. Aaron Glassman, justru sedang mendapat serangan dari para dokter senior lainnya karena kehadiran dr. Murphy yang tak kunjung tiba. Dari awal, sebenarnya jajaran dokter-dokter senior ini keberatan menerima dokter berkebutuhan khusus (autis), karena mereka meragukan kemampuannya dalam bertindak nantinya. Apalagi untuk seorang dokter bedah. Namun dr. Glassman berjuang penuh dalam mempromosikan dr. Murphy untuk menjadi bagian dari tim bedah rumah sakit tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Menurutku, adegan perdebatan antara para dokter dalam menolak dr. Murphy juga sungguh menarik, terutama ketika tiba-tiba mereka menemukan bahwa dr. Murphy yang mereka nantikan justru telah viral di media sosial karena kepiawaiannya dalam menolong si anak yang mengalami kecelakaan di bandara tadi. </p><p style="text-align: justify;">Episode pertama di season pertama ini, benar-benar telah menyedot perhatianku, dan membuatku sangat menikmati adegan demi adegan, dan menambah insight tentang keautisan, kehidupan para dokter yang memang yaaaa, aktivitas mereka itu hampir seluruh waktunya itu memang habis di rumah sakit, gitu, loh! Pantesan ya, hubungan percintaan mereka pun jadinya tak jauh-jauh dengan mereka yang ada di lingkungan tersebut juga. Interesting!</p><p style="text-align: justify;">Terus tentang dr. Murphy sendiri, aku jadi belajar banyak, bahwa ternyata anak berkebutuhan khusus pun, jika mendapat didikan yang sesuai dengan kebutuhannya, akan menjadi individu yang cemerlang dan bisa diandalkan!</p><p style="text-align: justify;">Singkat cerita, drama seri yang satu ini, menurutku memang menawarkan banyak sekali <i>insight</i>, pembelajaran, dan hiburan. Tanpa sadar, kita menikmati tontonan sembari memetik banyak pembelajaran. Terutama tentang anak autis, ya. Tak hanya menjadi dokter yang andal, namun juga mampu menjadi seorang pasangan kekasih, calon ayah, bahkan kemudian menjadi seorang suami. <i>What an interesting story. </i></p><p style="text-align: justify;">Bagi kalian, nih, bestie, yang juga seneng dengan kisah keseharian para dokter bedah, apalagi yang punya 'keistimewaan' seperti dr. Shaun Murphy, coba deh tonton serialnya. Jangan kuatir, drama series ini komplit, kok. Tamat, tuntas, tanpa menyisakan rasa sebel karena harus menunggu lanjutannya. Tuntas, tas, tas, pokoknya. </p><p style="text-align: justify;">Oya, bicara tentang anak berkebutuhan khusus, bagi kalian yang suka baca ketimbang nonton, nah, aku juga punya satu rekomendasi <a href="https://www.faridazp.info/2022/08/novel-remaja.html" target="_blank">novel remaja</a> yang cucok banget untuk dikoleksi dan dibaca, nih. Check it out, deh, yaa! 😊</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>Al, RS. MRCC Siloam Semanggi, </i></p><p style="text-align: justify;"><i>Jakarta, 20 Oktober 2022</i></p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4725434628645046622.post-64448549217651453792022-10-14T18:28:00.001+07:002022-10-14T18:28:25.787+07:005 Tips Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Josefin Sans;"><a href="https://www.alaikaabdullah.com/2022/10/adiksi-gadget.html" target="_blank">5 Tips Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak</a></span></p><p style="text-align: justify;">Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran internet telah mengubah dunia. Telah memberikan begitu banyak pesona dan kemudahan bagi para penggunanya, melenakan, juga membuat lupa waktu. </p><p style="text-align: justify;">Internet memang bak pisau bermata dua, yang jika kita lihai menggunakannya maka kita akan memetik banyak keuntungan, namun jika tak piawai memainkannya justru akan menuai petaka. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvN3ZnPrdpTgKFw285X_YdGHSbHJsv9UKdNCZKM1xS7ctZ53b7H2wBKkU8sxUPtMGXgHZLV8uxjJmO2uN-_x2y5NEg0Hi1tYOeVu3n8Uxx3uzXxmWlY5BklNvbsaG1QD1ClWgD_mn370tkeaL_6FLHr_9nPivBQblCwKjznf2oXDeXRcKBXZSg5UI5/s1280/adiksi%20gadget%20pada%20anak.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvN3ZnPrdpTgKFw285X_YdGHSbHJsv9UKdNCZKM1xS7ctZ53b7H2wBKkU8sxUPtMGXgHZLV8uxjJmO2uN-_x2y5NEg0Hi1tYOeVu3n8Uxx3uzXxmWlY5BklNvbsaG1QD1ClWgD_mn370tkeaL_6FLHr_9nPivBQblCwKjznf2oXDeXRcKBXZSg5UI5/w471-h265/adiksi%20gadget%20pada%20anak.jpeg" width="471" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Adiksi Gadget Pada Anak</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Baik terkoneksi melalui laptop, smartphone, tablet, atau perangkat lainnya, berada di dunia virtual memang memberikan sensasi dan nuansa tersendiri. Tak kenal usia, masyarakat digital memang begitu menikmati kehidupan yang satu ini. Termasuk pada anak. Yang mungkin dibawa dan diperkenalkan oleh orangtuanya ke dunia digital melalui gadget, sebagai obat mujarab yang bisa membuat mereka 'anteng'.</p><p style="text-align: justify;">Awalnya, para orang tua mungkin berfikir bahwa ini hanya sebagai alat bantu yang bersifat sementara saja. Eh siapa sangka jika kemudian justru menjadi pengantar terjangkitnya adiksi terhadap gadget pada si anak. </p><p style="text-align: justify;">Kemarin, dalam salah satu sesi talkshow program literasi digital, di mana aku menjadi salah satu narasumbernya, ada seorang ibu yang berbagi kisah tentang kecanduan atau adiksi terhadap gadget yang telah menjangkiti buah hatinya, yang aku yakin bahwa bukan hanya ibu ini saja yang mengalami hal serupa, melainkan banyak sekali para orang tua di luar sana, yang juga telah <i>'dealing with this issue'. </i>Tak hanya kecanduan gadget, tapi banyak anak-anak yang justru telah terjangkiti penyakit yang dikenal secara umum dengan istilah <a href="https://www.doktertaura.com/2022/09/text-claw-gara-gara-gawai.html" target="_blank">text claw.</a></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #990000; font-family: Josefin Sans;"><b>TEXT CLAW?</b></span></p><p style="text-align: justify;">Apa itu TEXT CLAW?</p><p style="text-align: justify;">Hayo, ada yang baru mendengar tentang syndrome ini? Atau malah memiliki buah hati yang terjangkiti penyakit yang satu ini? Seperti yang diurai oleh dr. Taura, seorang <a href="https://www.doktertaura.com" target="_blank">dokter anak</a> dalam blognya, Text Claw atau nama medisnya Cubital Tunnel Syndrome adalah keluhan rasa nyeri dan kram pada jari-jari, pergelangan tangan dan lengan bawah yang diakibatkan penggunaan gadget berlebih (misalnya mengetik di smartphone dalam durasi waktu yang terlalu lama dan berlebihan). </p><p style="text-align: justify;">Dan selain text claw, nih, gaes, pasti kalian pada tahu donk jika ada banyak lagi keluhan lain akibat adiksi gadget ini? Yess, diantaranya adalah terganggunya pola tidur dan makan, alami gangguan pada mata, obesitas, anti sosial, selfish dan agresif, kesehatan mental, otot tubuh menjadi lemah, dan berkemungkinan alami bahaya pikun digital. </p><p style="text-align: left;"><span style="color: #cc0000; font-family: Josefin Sans;"><b>5 TIPS MENGATASI ADIKSI GADGET PADA ANAK</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">1. Buatlah Aturan</span></p><p style="text-align: justify;">Yup, ini adalah hal pertama yang harus mami-papi lakukan. Selain dalam upaya mengatasi adiksi terhadap gadget, aturan-aturan yang dibuat di dalam keluarga terhadap anak adalah juga sebagai tool pendisiplinan si buah hati, agar menjadi pribadi yang disiplin dan menghargai aturan. Ye khaan? </p><p style="text-align: justify;">So, buat kesepakatan dengan anak tentang waktu dan durasi penggunaan gadget bagi si anak. Dan so pasti pula, orang tua alias mami or papi harus tegas ya di dalam memonitor dan menegakkannya agar anak-anak pun turut disiplin. Kudu konsisten. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;"><b>2. Batasi Akses Penggunaan Gadget</b></span></p><p style="text-align: justify;">Yup, walau pun waktu dan durasinya sudah diatur dan disepakati, teteup saja membiarkan si anak bebas akses terhadap berbagai menu dan fitur yang ada di gawai, akan berbahaya dan memicu timbulnya adiksi. Jadi kudu dibatasi ya. Misalnya untuk media sosial, batasi penggunaannya cukup untuk yang paling aman baginya. </p><p style="text-align: justify;">Dalam hal gaming, misalnya, pilihkan juga jenis game yang aman dan edukatif lah ya. Batasi juga akses terhadap play store, agar si anak ga asal download. </p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;"><b>3. Alihkan Perhatian Anak</b></span></p><p style="text-align: justify;">Anak-anak, secara defaultnya sebenarnya adalah pribadi yang aktif. Namun gadget telah menarik dan melenakannya sehingga jadi malas untuk bergerak dan beraktivitas di dunia nyata. Karenanya, coba lah untuk mengajak atau menarik minat anak untuk memainkan permainan-permainan offline, baik yang memerlukan gerak tubuh atau olah otak agar perhatian mereka tak melulu lari ke gadget. </p><p style="text-align: justify;">Misalnya dengan melakukan kegiatan olahraga, bersepeda santai, bermain, berkebun, dan lain sebagainya. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">4. Dampingi Anak Saat Belajar Online</span></b></p><p style="text-align: justify;">Ini juga merupakan hal yang penting, gaes. Selain untuk memonitor perkembangan edukatif si anak, juga untuk memantau agar si anak tidak terdistraksi oleh hal lain di dunia digital. Misalnya terdistrak oleh game online, media sosial, dan lain sebagainya. </p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394; font-family: Josefin Sans;">5. Jadilah Contoh Nyata</span></b></p><p style="text-align: justify;">Leading by example! Yess, anak belajar dari lingkungan di sekitarnya, termasuk dari kelakuan orang tuanya kan? Pasti hapal donk dengan pepatah 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya?". Hihi. </p><p style="text-align: justify;">Nah, berilah contoh nyata untuk ditiru, jangan sampai anak berkata, "Ah, mama, bisanya ngelarang aku main gadget, nah, tuh, mama sendiri asyik main HP mulu!". Huhu.</p><p style="text-align: justify;">Salam,</p><p style="text-align: justify;">Al, Jakarta, 14 October 2022</p>Alaika Abdullahhttp://www.blogger.com/profile/00046131787985864541noreply@blogger.com1