Kopi Illy - Sensasi Kemewahan Kopi Berkualitas nan Nikmat di Lidah


Ini yang kesekian kalinya aku menjejakkan langkah di Lobby The Trans Luxury Hotel Bandung. Jika biasanya aku langsung melangkahkan kaki menuju lift, untuk mencapai The Restaurant yang berada di lantai 3 hotel ini, atau menuju lantai 18 di mana The 18th Restaurant and Lounge berada, maka kali ini, aku hanya perlu meneruskan langkah ke bagian cafe yang berada di lobby hotel mewah ini saja. Para peserta Worskhop terlihat sudah duduk manis di sofa-sofa empuk yang tersedia di sana. Segelas kopi berwarna coklat (?) menyambutku sebagai welcome drink. Rasanya?

The Trans Luxury Hotel
Welcome drink yang asli bikin seger. Paduan kopi dan lemon.
Kebayang asem pahit berpadu di satu wadah? 😊
Rasanya sungguh ngagetin lidah! Soalnya aku udah beranggapan bahwa kopi tanpa gula itu enggak banget! Pahit, bro! Etapi, tunggu dulu. Ini katanya tanpa gula. Hanya dibubuhi perasaan lemon. Jadi paduan pahit dan asam kan ya? Tapi..., kok rasanya.... boleh juga nih? Haha.

The Workshop

Workshop tentang cara Kopi Illy sedang berlangsung
Workshop hari itu baru saja berlangsung. Pak Arief dan Mas Raka sedang menjelaskan all about the coffee. Bicara tentang kopi, memang bicara tentang rasa. Pahit, adalah rasa utama kopi, yang bagiku sendiri, enggak banget sih. Ku tak suka kopi pahit. Bagiku, kopi harus manis, karena yang aku suka hanyalah aromanya, untuk rasa, I hate the bitter taste. Poor me! 😀 Etapi, mencicipi kopi berpadu lemon tadi, kok lidahku mencecap sebuah sensasi yang asyik ya? Ops, ini kah kali pertama lidahku mulai bersahabat dengan kopi tanpa gula? 😱 Wow! Ternyata enak jugak!

Illy Coffee

Aku sendiri, baru kali ini mendengar nama ini. Eits, where have u been, Al? 
Padahal perusahaan roasting kopi Italia ini sudah berdiri dari tahun 1933, lho! Fokus mengolah kopi jenis arabika terbaik yang didatangkan dari 9 negara yaitu Brazil, Guatemala, Ethiopia, Costa Rica, India, Coumbia, New Guinea, Kenya dan El Savador.

Uniknya lagi, bijian kopi Illy ini, saat dicemil (what? Kopi dicemil?) rasanya sama sekali ga pahit, lho! Aneh ya? 😊 Kok bisa sih?

Selain tasting the coffee, dalam acara ini, partisipan akan diajak untuk membuat kopi sendiri gitu deh, mulai dari meraciknya hingga ke art-nya. Jadi bisa belajar menghias si kopi hingga cantik ala-ala kafe ternama gitu deh. Wuih, seru kan? Can I? Jadi penasaran euy!

Cara Penyajian dan Hubungannya dengan Kualitas Rasa

Yup. Sekilas, menyeduh kopi itu gampang banget! Apalagi jika kopinya kopi sachetan kan? Eits, ini kita ga bicara tentang kopi sachetan, karena sesungguhnya kopi sachetan itu bukan lah kopi yang sebenarnya. Ops! Kumaha atuh, saya mah udah kadung cinta sama kopi sachetan. Haha.

Yes, menyeduh the real coffee ada tekniknya, lho! Komposisi air dan kopi juga temperatur air nya pun kudu diperhatikan, karena saling berpengaruh terhadap cita rasa dan kualitas hasil seduhannya. Menurut mas barista sih, ga boleh lebih dari 100 ml air saja untuk satu porsi kopi.

Jadi sekarang udah tau kan kenapa kopi buatan kita rasanya biasa saja, sementara yang dihasilkan oleh mesin khusus pembuat kopi ini rasanya pas banget di lidah, dan sensasinya begitu mewah penuh kenikmatan? 😀

The Tools

Untuk menghasilkan kopi yang nikmat ala cafe ternama, sudah pasti diperlukan tools yang oke punya dan memang diperuntukkan untuk menghasilkan kopi berkualitas international seperti kopi illy ini. Apa aja tools-nya?

Mesin. 

Mesin penyeduh kopi Illy pun tak hanya satu. Disesuaikan dengan fungsi dan tujuan akhirnya. Ada yang diperuntukkan untuk skala kantor atau rumah, hingga yang untuk skala kafe/komersial.

Mesin Penyeduh Kopi Illy

Mesin Penyeduh Kopi Illy

Kapsul Kopi Illy


Jadi selain mesinnya yang spesial, untuk menyeduh kopi berkuallitas sekelas kopi Illy ini, memang dibutuhkan takaran yang terukur/tepat. Karenanya, bubuk kopi Illy ini dikemas di dalam kapsul tersendiri, yang hanya bisa untuk sekali pakai, jadi benar-benar terukur takarannya. Selain itu, kemasan ini juga terjamin dari segi higinitasnya.

Kopi dalam kemasan kapsul hijau adalah kopi yang tingkat kafeinnya rendah, sedangkan kapsul berwarna merah adalah kopi espresso, sementara yang berwarna hitam adalah kapsul untuk kopi hitam atau dark coffee, di mana paling lama roastednya, sehingga pekat hasilnya.

Latte Art

Nah, ini yang dari tadi aku tunggu-tungguh, nih! Kalo menyeduh kopi, menggunakan tools yang sudah tersedia kan gampang yak? Tinggal ikutin prosedur. Namun finishing alias menghiasnya sebelum kita sajikan kepada tamu atau customer ini lho yang butuh teknik dan keahlian tersendiri. Di sini lah yang namanya pengalaman alias jam terbang sangat pegang peranan. Practise make perfect is really hold a solid point here! 

Latihan dan jam terbang memang sangat menentukan. Terbukti dalam praktek latte art ini, Sobs! Haha. Jadi, di penghujung workshop, kami diberi kesempatan oleh Mas Raka, sang barista untuk mencoba keahlian latter art. Menghias si kopi latte, dan ga main-main, ini dikompetisikan lho! Hihi.

Dan hasilnya? Kelihatan banget mana yang pernah melakukannya, mana yang sama sekali tak pernah menyentuh apalagi melakukannya, dan mana yang memang sudah terbiasa melakukan latte art ini.

Wanna see? Look at the image below deh! 

Kreasi sang barista, cakep ya?
Karya beberapa dari kami.
Ki-ka: Karya Bang Aswi, Opi dan Saya. Awas, jangan diketawain lho!
Having Illy Caffee di The Lounge

Kopi memang tak terpisahkan dari kebanyakan orang. Tak pula lepas dari sebuah jamuan. Selalu saja ada si hitam ini hadir melengkapi sebuah kebersamaan. Melengkapi sebuah agenda. Menikmatinya di sela-sela rapat kerja, pertemuan formal maupun informal, berkumpul dengan rekan mau pun kerabat, selalu mampu dihangat-rekatkan oleh kehadirannya. Kopi Illy, kini hadir di The Lounge, The Trans Luxury Hotel Bandung, melengkapi kebersamaan para tamu hotel mewah ini, diiringi oleh live musik nan elegan di ruangan yang bertabur design interior mewah nan klasik.

Sekilas tentang Illy Caffee,
di The Lounge - The Trans Luxury Hotel Bandung
Al, Bandung, 21 Oktober 2017

5 comments

  1. Lucu kopi signature mbak Al,gambar kupu - kupu kah?

    ReplyDelete
  2. ternyata susah banget bikin latte art ya

    Kalo lihat kaya yang gampang,hmm harus penuh dengan perasaan bikinnya

    ReplyDelete
  3. Penasaran caranya bikin Latte Art mbak

    ReplyDelete
  4. Aku juga baru suka kopi pahit pas tahun 2014 minum espresso di starbak. Pikirku waktu itu, "eh ternyata rasanya enggak sepahit yang aku bayangkan.." ^_^

    ReplyDelete
  5. Ihhh mau juga belajar latte art, tfs mbaa

    ReplyDelete