Are You a Soccer Mania?

Memiliki saudara yang semuanya adalah laki-laki, yang adalah juga penggila soccer alias sepak bola, tidak berarti mampu mempengaruhi aku dan ibu untuk ikut-ikutan melebarkan mata mantengin layar kaca, hanya untuk sekedar bersiap-siap meneriakkan "Golll" atau memberi semangat untuk tim yang sedang didukung.

Bagi aku dan ibu, walau layar kaca di ruang tengah rumah kami itu senantiasa menayangkan acara sepak bola dari berbagai belahan dunia, teteup saja, ga suka ah! Kami memilih menyingkir dan mengalihkan perhatian ke buku bacaan atau malah beraktivitas di dunia maya [bagiku] sementara ibu malah melarikan perhatian ke obyek jahitan yang sedang digarapnya. Yah, kami lebih memilih mengalah pada suara terbanyak di rumah kami [empat lelaki dan 2 perempuan], daripada suasana menjadi kacau.

Keadaan ini terus berlangsung dalam damai, hingga kemudian satu persatu dari kami, beranjak meninggalkan rumah karena memang sudah harus mandiri. Ya karena berumah tangga, karena bertugas di kota lain dan alasan lainnya. Namun, pada saat kami kembali berkumpul di rumah induk, ternyata kebiasaan ini, kembali berulang. Dari informasi terpercaya yang aku peroleh sih [dari istri adik-adikku], ternyata, kegilaan akan soccer ini tak juga mereda, melainkan turut serta ke rumah baru mereka. Sang istri mengalah, pastinya. Dari cerita ipar-iparku, ternyata,  selain 'terikat' pada layar kaca, atau live streaming siaran terkait di dunia maya, adik-adikku itu juga heboh berburu berita prediksi bola. "Lha, emangnya Edo suka taruhan?" tanyaku kaget, pada Tiara, istrinya Edo.

"Hehe, setau saya sih ndak, Mbak. Cuma katanya ada rasa gimanaaaaa gitu jika bisa mengetahui lebih awal, atau membaca ulasan hingga ke ramalan sebuah pertandingan. Karena saya sendiri juga penggila bola, jadinya saya juga ketularan hal yang sama sih, Mbak. Rasanya gimanaaa gitu jika punya wawasan lebih tentang team yang kita dukung itu."

Tiara menjelaskan panjang lebar, penuh semangat. Beruntung Edo punya istri yang sehobi, ya? Jadi friksi yang terjadi gegara rebutan siaran televisi, atau sejenisnya bisa diminimalisir. Hehe. Kalo Sobats sendiri gimana? Are you a soccer mania? J


Sekedar coretan,
Al, Bandung, 21 November 2014

3 comments

  1. Aku soccer mania, juga. Meski lagi sedih, jagoanku di liga Inggris lagi melempem #numpangcurcol :D

    ReplyDelete
  2. Suamiku yg soccer mania, Mak Al. Tapi kalau besok paginya harus kerja, biasanya gak maksain mantengin bola. Dan kalau rebutan remote, malah dia yg ngalah :v

    ReplyDelete
  3. Hidup hanya sekali, manfaatkan lah untuk bekal di akhirat nanti. -blogwalking nyebarin pesan ini. :D

    ReplyDelete