Trip to Dieng 3: Bukit Sikunir

Postingan sebelumnya bisa dibaca disini

Siapapun pasti sepakat bahwa mendaki gunung atau hanya sebuah bukit bukanlah hal yang mudah. Itu juga yang aku dan teman-teman alami saat kami harus membujuk kaki-kaki kami menaiki jalanan terjal menuju puncak bukit Sikunir. Namun dari awal, aku telah mensugestikan alam fikirku bahwa bukit Sikunir, yang terletak di desa Sembungan dan diklaim sebagai desa tertinggi di pulau Jawa,  dengan ketinggian sekitar 2400 mdpl itu, tidaklah akan setinggi mendaki gunung Sibayak, Brastagi, yang pernah aku taklukkan dulu.

Namun sobs, sugesti tinggallah sugesti, sungguh tak berdaya diri ini. haha. Baru sepuluh menitan melangkah, di tengah udara dingin yang menyergap tubuh dan desahan napas yang mengepulkan asap putih/kabut, helaan napas ini kok semakin memburu. Ngos-ngosan. Dada terasa sesak. Duh, sudah demikian menurunkah staminaku di usia 40an ini? Ih, ga banget deh Al! Malu-maluin! Kucoba mengatur napas seteratur mungkin, malu donk sama Rie, Una dan Idah. Masak baru sebentar mendaki napasku sudah seperti ini?

Eits, tunggu dulu. Nampaknya aku tidak sendiri lho sobs. Rie dan Idah juga mengalami hal serupa. [Asyik, ada temen! Haha...] Kuperhatikan mereka yang juga ngos-ngosan, dengan tenggorokan terasa mengering. Padahal udara sekitar jelas dingin banget! Tak salah lagi, ini pasti karena kami tak pernah berolah raga! [bukan kurang, tapi ga pernah, bukan begitu Rie? hehe].


Salutnya, si kriwil Una, dengan bobotnya yang lumayan kok malah bisa melaju kencang dan gesit. Meninggalkan kami [aku, Rie dan Idah] jauh di belakang. Biarinlah, aku maklum, si kriwil tentu tak ingin melepaskan sang mentari beranjak pergi sebelum dia mengabadikan proses pembagian cahaya pagi oleh sang matahari ke segala penjuru bukit. Sunrise! Bukankah itu yang sedang kami kejar?

Menyadari itu, kulangkahkan kaki agak lebih cepat. Kurasa Ririe juga berfikir serupa, hingga langkah kami selalu bersisian. Berbaur dengan orang-orang lainnya, yang datang dari berbagai tempat, dengan aneka latar belakang untuk tujuan yang sama. Menyaksikan indahnya sunrise di punggung bukit Sikunir yang telah begitu tersohor itu. Maafkan kami ya Dah karena terpaksa meninggalkanmu bersama orang-orang lainnya. :D

Maka, tak pedulikan lelah yang hendak menghambat langkah, kami pun terapkan keep moving mode on, untuk tetap berjalan. Mencoba ngobrol dan bercanda dengan orang-orang sekitar kami hingga tak terasa cahaya indah itu terpampang di depan mata. Masyaallah..... Indahnya....  [walau kami tak sempat melihat keindahan yang jauh lebih indah, yang Una sempat saksikan karena dia lebih dahulu tiba di puncak bukit ini].


Bagiku, menyaksikan pemandangan seindah ini, sudah lebih dari cukup untuk serta merta menghapus lelah akibat pendakian tadi. Sungguh indah kreasimu ya Rabbi. Beruntung aku dan teman-teman diberikan kesempatan dan kekuatan untuk mencapai puncak bukit ini. Alhamdulillah. Dan selanjutnya sobs... Mungkin biarkan foto-foto dibawah ini mewakili riangnya hati berada di puncak bukit, yang terletak di sebuah desa tertinggi di pulau Jawa. Yes. Bukit Sikunir, di desa Sembungan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Taraaaaa.....





dan giliran narsis dewe-an

duh, rasanya seneeeeeng banget punya kesempatan berdiri di atas batu seperti ini deh sobs. Nah arah ke belakang itu adalah jurang. Sereeeem sih kalo noleh ke belakang, dan aku kan fobia ketinggian, makanya ga mau lihat ke belakang deh.... 

Mencoba menampung cahaya... hehe
Well sobs, masih banyak sih foto-foto lainnya, tapi harus tau diri donk aku, masak mau dipamerin semua, ntar ada yang iri lho! #lirik seseorang yang terbelenggu di belantara Kalimantan sonoh. Hihi...

Setelah menikmati indahnya pemandangan dan bersantai melepas lelah, eh iya, di atas bukit ini, ada penjual minuman lho. Ada milo, kopi, teh dan mie instant. Aku sih memilih teh manis panas seperti ini nih sobs.

Hehe.... narsis lagi deh nih si Al!
Setelah puas menikmati minuman dan beraksi di depan kamera, kami berempat pun memutuskan untuk mengakhiri petualangan di bukit Sikunir. Tanpa beban pastinya. Kan pekerjaan menurun tidak sesulit mendaki, iya toh sobs?

Etapi, sebelum itu, ada sebuah 'object' yang begitu menarik minat salah satu anggota tim [siapa hayooo? hihi] untuk berfoto bersama. Emang sih, 'object' yang satu ini ga bisa dibilang jelek. Bisa dibilang rabun lho mataku kalo aku bilang mereka jelek, terutama si yang satu itu tuh....  Penasaran 'object' apakah itu? 
Yuuuk.....

Well sobs, catatan perjalanan ini rasanya udah panjang banget deh, mudah-mudahan sobats semua ga bosan mengikuti kisah pendakian ini ya... Satu hal yang perlu diingat, bahwa jika ingin mendaki, siapkan stamina yang prima. Dan jangan terlalu memaksakan diri bagi yang merasa udah ga kuat lagi. Ntar bisa pingsan seperti ibu-ibu itu lho! Idah sempat melihat seorang ibu yang jatuh pingsan karena kelelahan mendaki. Mungkin si ibu juga mengidap penyakit jantung sih. Harusnya daerah seperti ini menyediakan posko kesehatan sih, jadi bisa mengantisipasi jika ada hal-hal seperti ini.

Seperti biasa, kita tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk menuruni bukit. Cepat dan gampang, apalagi dengan hati yang puas dan dijalani sambil ngobrol santai. Sampai deh ke area parkir yang juga menyajikan pemandangan indah seperti ini nih.


Udah ah... asyik upload foto aja nih jadinya. Nantikan kisah petualangan berikutnya ke Candi Arjuna dan daerah wisata lainnya di dataran tinggi Dieng ya sobs! Dijamin seru lho!

Saleum,
Al, Bandung, 21 November 2012








46 comments

  1. pertamax....hehehehe, hayyo siapa yg tertarik dengan 'obyek' itu?

    ReplyDelete
  2. dan ada yg bete..ngedumel..nangis sendirian di atas akibat ulah tante2 ini. hihihihi

    ReplyDelete
  3. "obyek" yg medeni....(apa y bhs indo nya???)

    ReplyDelete
    Replies
    1. opo iku medeni ya mi? cak lihat di google translate, haha

      Delete
  4. wah... kalau model begini sih memang aku perlu pendamping. Bisa2 ditinggal dibawah tanpa sempat ikut foto2 narsis diatas.

    Tapi perasaan yg tadinya mendesak resah dihatiku, sudah hilang dgn perjalananku ke purwokerto mbak... hehehe...

    Hebat dan mantap deh kalian ber4 ini.
    Foto2nya keren2. Siiipp..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... kemungkinan besar memang begitu mba, mengingat dirimu kan....... [hayo isi sendri titik-titiknya]

      Asyik dan bahagia rasanya setelah reunian ya mba?

      Trims atas pujiannya, nantikan foto2 lainnya nanti yaaa.... :D

      Delete
  5. pose patung pancoran...yahuuuud...hehehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, makasih mba... :)
      patungnya pindah ke Dieng.

      Delete
  6. Naik ke perkebunan teh dekat rumah aja, dada saya sudah sesak, apalagi kalo ke Dieng ya .. hiks, menikmati foto2 Mbak Al aja deh ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, emang melelahkan sekali teh, bikin ngos-ngosan... soalnya tanjakannya terjal. :)

      Delete
  7. ih... keren eui,,,, mau dong diajakin ke sana juga..
    betewe.... foto ke-7 itu loh, tiba2 mengingatkan saya pada salah satu pose patung di Indonesia #Just Kidding

    Salam Kenal dari makassar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.... makasih.... yuk gabung ntar kalo kami jalan lagi.... :)

      iya, patungnya pindah tempat untuk sementara waktu. :D
      salam kenal kembali mba Latifah... :)

      Delete
  8. Hahahaha bukannya eike egois ya, abisnya pada lama lama jalannya!
    Emang, umur gak bisa bohong kakakakak~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Una, yang muda tunggu yng tua dong. Biar ga megap-megap. He...x9

      Sukses selalu
      Salam Wisata

      Delete
    2. Iya tuh, Una ga sopan banget, ga setia kawan! :D

      Delete
    3. hahhahah. ..
      aku ngos2an. . .
      berhenti 3x, kayak gak mau sampai. . :D

      Mba, fotonya udah tak kirim. Maaaf telat. . :D

      Delete
  9. Asyik..... bikin ngiler yang lagi di tengah hutan ya Mba ? He...x9 Kenapa kesiangan ambil gambarnya Mba ? Eh... maksudku kenapa photo-photo menjelang sunrisenya tidak ikut di posting ? Pasti keren. He...x9

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, foto-foto yang lebih pagi ada di blog Una mas, ga ada di aku.... :)
      monggo diintip kesono wae.... keren lho!

      Delete
  10. kayaknya seru banget ya bsa berpetualang dengan mbak mbak, bawaaanya rameh tuh. ada kambing juga pasti jadi bidikan buat foto bareng hahaaa!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha.... untung ga ada kambingnya yaaa? hihi.

      EMang, seruuu banget lho!

      Delete
  11. yang di kalimantan sono itu maksudnya si stumon ya, mbak? hahahaha

    ReplyDelete
  12. aku suka foto bawah...
    bagus komposisi mobil parkirnya...dapet aja deh...

    ReplyDelete
  13. Empat jagoan...!!!
    Dan ternyata wanitapun bisa jadi jagoan.
    Saya pernah ke bukit itu tapi sudah lama.
    Kalau sekarang naik ke situ lagi, saya pasti lebih ngos2an dibanding Mbak Al...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa banget donk Pak. Wanita Indonesia kan tangguh.
      Mungkin waktu bapak kesana dulu itu, udaranya masih dingin sedingin2nya ya pak? Ga kayak sekarang, udah berkurang.

      Haha, ayo dicoba pak, akan lebih ngos2an apa ga? hihi

      Delete
  14. lho-lho, sek tho.
    ini kok postingannya satu tema sama mbak una ya mbak??
    wah-wah ternyata 2 manusia ini hobi naik gunung, salut dah
    kalo saya mah hobinya turun gunung mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya sama donk, kan jalannya bareng. hehe, jadi hobbynya turun gunung ya? meluncur apa jalan pelan2? hihi

      Delete
  15. kok Una hebat ya gak ngos-ngosan :) mbak Al seru banget sih jalan2 barengnya andai aku ikutan ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan Una masih muda banget mba Lid... ga kayak kami bertiga... hehe
      yuk lain kali ikutan yuk mba.... :)

      Delete
  16. kalau sudah umur memang harus mawas diri.. apalagi naik gunung... keren juga tuh ya si Una tidak pake ngos ngosan....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, bener banget. Harus mawas diri. Kalo si Una kan masih muda tuh mas.... jadi tenaganya lebih ekstra dunk. :)

      Delete
  17. hahahahah mbak una nakalan mosok yang lain di tinggalin, faktor 'u' jadi lebih muda lebih cepat yaa mbak al :D #kaboorr :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tuh, ga setia lagi dia Niar.... haha
      Ya gitu deh, selain faktor U, juga kami ga pernah olahraga lagi sih... jd ya ngono... :D

      Delete
  18. PEgunungan DIENG ini sering dijadikan tempat syuting film atau Iklan kan ya. WEhiheiiehiehieie. Asyik sekali kayaknya dilihat dari foto foto. Saya waktu SMA (taon 1989) cuma nyampe ke Bandung Utara aja. Kemping. kali

    ReplyDelete
  19. subhanallah mbak Al, Una, Ririe... asik banget... :-D
    Dieng emang indaaah banget... pengen kesanaaa... :-D

    ReplyDelete
  20. aduh kak kita sama lho ...
    hari sabtu tgl 17 nov aku dan keluarga bersama menikmati indahnya alam dieng
    cuma sayang kita tidak mendaki...
    wah cukup seru juga ....
    cape perjalanan terbayar lunas dengan pesona alam di dieng ya kak...

    ReplyDelete
  21. Trip terus yah, keren foto2nya mbak, salam....

    ReplyDelete
  22. saya baca semua partnya.. hadeeeuuuhhh bener2 asik bgt deh mbak kopdarnya..

    ReplyDelete
  23. Keren mbak empat srikandi beraksi di Sikunir. Foto2 indahnya menebus perjuangan mencapai puncak ya mbak. salam

    ReplyDelete
  24. poto-potonya keren abis Mba Al. jadi pengen maen ke saaa juga Mba Al..

    ReplyDelete
  25. suasana alamnya kebawa sejuk nya nih :D

    Jasa SEO

    ReplyDelete