Guruku Pahlawanku

gambar di-crop dari sini

Tak dapat dipungkiri bahwa guru adalah orang tua kedua setelah ayah dan bunda. Maka adalah sudah seharusnya jika guru menjadi panutan bagi anak-anak didiknya. Guru adalah juga ujung tombak utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dan melalui tangannya pula lah terbentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas dan siap memajukan bangsa dan negeri ini. Tidak salah jika kita mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bermula dari pendidikan yang berkualitas, pendidikan yang berkualitas adalah bersumber dari pembelajaran yang berkualitas, dan pembelajaran yang berkualitas adalah berasal dari guru/pengajar yang berkualitas pula.

Pertanyaannya kemudian adalah, sudah cukup berkualitaskah para guru yang ada di negeri ini? Sudah siapkah para pahlawan tanpa tanda jasa ini mengemban tugas luhur mereka? Yaitu meningkatkan kapasitas anak didik sehingga tangguh dalam memajukan negeri ini sesuai dengan bidang dan minat mereka masing-masing nantinya?

Sebagai ujung tombak pendidikan anak bangsa, setiap guru, sejatinya memang harus memiliki kapasitas dan kualitas spesifik [sesuai dengan bidangnya]. Namun sayang, hingga detik ini, keberadaan sang pahlawan yang satu ini, dalam jumlah yang begitu besar, tidaklah ditunjang oleh pendistribusian yang merata ke setiap daerah/sekolah, sehingga terjadi kesenjangan dimana suatu wilayah kelebihan guru sementara di wilayah lainnya malah kekurangan guru. Selain itu, kualitas para guru sendiri masih banyak yang harus ditingkatkan agar sesuai dengan kapasitas yang diharapkan sehingga akan mampu menghasilkan generasi muda yang cerdas, berkualitas dan bertanggung jawab.

Lalu timbul lagi pertanyaan lainnya, apakah tugas memajukan sebuah bangsa itu hanya digantungkan bebannya pada para guru? Tentu tidak sobs. Urusan memajukan negeri ini adalah tanggung jawab kita bersama selaku penghuni negeri ini. Ya Pemerintahnya, ya sektor swastanya, ya masyarakatnya, semua tentu harus bahu membahu dalam memajukan bangsa dan negara ini. Namun kembali lagi ke paradigma ini sobs, bahwa untuk memajukan sebuah negeri, adalah bermula dari mutu pendidikan anak negerinya yang bagus, mutu yang bagus diperoleh dari sumber pembelajaran yang berkualitas toh? Dan sumber pembelajaran yang berkualitas adalah berasal dari para pengajar yang berkualitas pula!

See? Siklusnya berulang kembali. Jadi memang sudah saatnya lah negeri ini menitikberatkan pada penyediaan tenaga para guru yang berkualitas. Sudah saatnya lah negeri ini meningkatkan kualitas mengajar para guru, yang secara kuantitas tersedia dalam jumlah yang lebih dari cukup, namun tidak terdistribusi secara adil dan merata serta masih belum memadai kualitasnya.

Selain upaya meningkatkan kapasitas [capacity up grading] para guru, upaya pembenahan kurikulum adalah merupakan mata rantai lain yang harus diperhatikan. Ya, sudah bukan sekedar gossip lagi sih jika kita katakan bahwa kurikulum pembelajaran di Indonesia terasa begitu 'berat'. Begitu membebani para murid sehingga membuat otak mereka seolah dijejali aneka ragam bekal yang sebenarnya bisa dimasukkan secara bertahap. Coba lihat saja anak-anak SD sebagai contohnya. Dengan tubuh sekecil itu, punggung mereka harus mampu dan setia menyangga back pack atau shoulder bag/tas selempang yang di dalamnya berisi buku-buku dalam jumlah yang amit-amit. Berat banget. Masih SD saja, jumlah mata pelajarannya udah sebegitu banyaknya, ya ampun, sanggup ga ya mereka menangkap semuanya? Pembenahan kurikulum agar menjadi lebih efektif, terserap sempurna dan bermanfaat dalam meningkatkan mutu/pengetahuan si anak, adalah suatu KEHARUSAN yang tidak dapat ditawar lagi.

Menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah alat paling efektif yang tersedia untuk memajukan masyarakat dan perekonomian, maka secara bahu membahu, kini negeri [pemerintah] mulai menggandeng sektor swasta serta partisipasi masyarakat untuk bekerjasama memperbaiki kuantitias sarana-prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas para guru, dan juga membenahi kurikulum.

Sebuah gerakan pendidikan yang dibentuk berdasarkan kerjasama Kemitraan Pemerintah dan Swasta pun dideklarasikan, dengan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kapasitas dan sumber daya dalam rangka memperbaiki pendidikan di Indonesia, memperbaiki sekolah demi sekolah sehingga terwujudnya Indonesia yang maju dan berkualitas. Gerakan ini dinamakan Gerakan Indonesia Berkibar, yang merupakan sebuah gerakan pendidikan yang akan diselenggarakan secara kontinyu dalam rangka menyokong program pemerintah. Bertujuan untuk perbaikan kualitas mengajar dan belajar melalui pelatihan dan pendampingan lanjutan kepada para pendidik. Sehingga nantinya diharapkan bangsa ini akan memiliki para pahlawan tanpa tanda jasa [baca : GURU] yang benar-benar berkualitas dan tangguh dalam menghantar anak didiknya menjadi generasi penerus bangsa yang berkuallitas prima.

gambar diambil dari sini
Gerakan ini diharapkan akan dapat menjadi tolok ukur bagi kualitas pendidikan yang dibutuhkan negeri ini untuk bersaing di pasar global.

Memang, tak dapat dibantah lagi, kemajuan bangsa ini berada sepenuhnya pada generasi penerus, yang kapasitas daya pikir dan kemampuannya bergantung pada pendidikan yang diserapnya. Oleh karena itu, sekali lagi, para pahlawan tanpa tanda jasa ini, diharapkan sumbangsihnya dalam mendidik dan membekali para generasi muda ini agar mampu tampil prima, penuh tanggung jawab dan berkualitas dalam membangun dan memajukan bangsa dan negara tercinta ini.

Ayo, pantang mundur guruku, pahlawanku!

Postingan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Gerakan Indonesia Berkibar




31 comments

  1. setuju bangeeeeeet! ^^ btw, semoga menang ya mbaak..

    ReplyDelete
  2. Setuju dengan suatu gerakan seperti ini. Dan pendidiknbukan hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah, bahkan setiap individu masyarakat dapat mendorong suatu kreatifitas ynag bersifat mendidik dan informatif. Sukses dengan lombanya Mba.

    Salam Wisata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat mas! trims atas dukungan dan doanya yaaa...

      Delete
  3. Guru yang baik akan melahirkan bunga-bunga bangsa yang baik pula. Hidup guru..!

    ReplyDelete
  4. ini deh yg disebut MANCAPPP. hehehe

    ga tau mo komen apa ? nguantuk poll :)

    moga menang yoow...muaacchh!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... ga perlu komen banyak2 mimi sayang, dibaca dan disinggahi aja udah merupakan suatu kehormatan bagiku lho... :)

      makasih yaaaa... yuk tidur yuk, aku jg ngantuk nih...

      Delete
  5. wah...tulisannya oke banget nih mbak al. ayo kita dukung para guru agar tidak lagi gaptek seperti yang banyak terjadi di daerah saat test uji sertifikasi dan kompetensi bebrapa waktu yang lalu!.
    sukses buat mbak dan semoga menang lombanya!

    ReplyDelete
  6. Sulitnya memeratakan pendistribusian guru ya, Mbak. Kadang ada orang yang mengeluh kala ditempatkan di daerah yang dianggap terpencil, meskipun mereka sudah menandatangani surat pernyataan "bersedia ditempatkan di manapun"...
    Gudlak ngontesnya ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  7. Sip ... guru memang memegang peranan penting ya kak. Sukses kontesnya :)

    ReplyDelete
  8. Tulisan yg bagus, Semoga bisa jadi salah satu pemenang yah.

    salam

    ReplyDelete
  9. dalam rangka Gerakan Indonesia Berkibar, kita blogger juga tetap berupaya untuk membuat Indonesia tetap bisa belajar, program hibah sejuta buku dan 1 blogger 1 book adalah salah satunya dimana kita mencari tahu dimana masih banyak sekali daerah yang belum tersentuh dgn fasilitas baca untuk anak didik. semoga kita bisa terus peka dan melihat gejala disekitarnya :)

    ReplyDelete
  10. Bener Mba Al. Kualitas guru memang harus selaku ditingkatkan karena kualitas murid tergantung dari apa yabg diajarkan. dan tanggung jawab pendidikan tentu saja tidak hanya jadi tanggung jawab guru tapi tanggung jawab kita bersama.

    ReplyDelete
  11. Meski dah jarang guru yg bagaikan pahlawan tanpa tanda jasa
    tapi guru tetap saja berharga bagi kita :)

    ReplyDelete
  12. Meningkatkan kualitas guru, meratakan penugasan guru-guru ke daerah, memperbaiki kurikulum... cocok itu mbak... Artikel yang mantap. Alaika smell so good... hehehe...

    Semoga sukses dengan kontesnya...

    ReplyDelete
  13. setuju banget.. Guru memainkan peranan penting untuk kemajuan bangsa.. separuh waktu anak bersama guru. jadi kualitas guru juga menjadi taruhan masa depan bangsa..

    semoga menang ya...

    ReplyDelete
  14. semua ihak harus saling bekerja sama ya mbak Al, guru, ortu,pemerintah. dengan mengupgrade ilmu para guru juga penting

    ReplyDelete
  15. Mbak Al... beberapa nunggu mbak Ol tapi nggak pernah cocok waktunya =P mau nanya mbak Al sekarang dimana? Kirim kartu posnya kemana? Apa ke alamat yang waktu aku kirim flanel itu?

    #aku belum kirim, rencana mau kirim di edisi dua ^^ ahahaha, takut salah alamat. Yang edisi 1 aja belum terkirim nih~ Jadi was-was deh...

    ReplyDelete
  16. kita ga kan bs seperti ini kalau tak ada guru. Peranannya sangat penting bagi kehidupan kita. Dan bagiku guru bkn hanya mengajar pelajaran sekolah, tp juga mengajar bagaimana kita bs menghadapi dunia. Walopun profesiku skrg jauh dr dunia guru, tp aku pengen bgt bs mengajar mbk.. Smoga suatu saat bs terwujud :)
    Smoga menang ya kontesnyaaa ^^

    ReplyDelete
  17. semoga sukses ya mbak di GA nya

    saya sangat setuju mbak, tanpa guru kita tidak akan bisa apa apa dan tidak akan tahu apa apa

    ReplyDelete
  18. Mbak Al, minta kodeposnya dong.
    Oh ya Bandung itu Jawa Barat bukan mbak?

    ReplyDelete
  19. semoga menang kontesnya


    btw, kok, saya merasa guru sekarang nggak sehebat guru jaman dulu, ya? dari segi penguasaan ilmu terutama. guru jaman dulu lebih konseptual.

    ReplyDelete
  20. Kolaborasi dari banyak pihak ya mbak, Sukses dalam kontes mbak.

    ReplyDelete
  21. sebelum nya jol mau blang ma kakak ne Alhamdulillah sehat kak, moga kakak jg gt.
    oya kak, kok ada lewat bireuen/samalanga singgah lah kak ditempat jol buat silaturrahmi..
    BTW..kok tentang postingan kakak yg ini yg pasti jol jg sependapat dengan sobs yg bri komentar diatas kak...trus berkarya semoga sukses trus...Amin

    ReplyDelete
  22. Bismillah

    Mbak Al yang cantik, barusan aku ngepos kartu posnya :) moga keterima yaa Insya Allah. Tapi nggak tahu sampainya berapa hari lagi, hehe ^^ miss you mbak.

    ReplyDelete
  23. Setuju dengan ulasan diatas, sepertinya kurikuum sekarang kurang ada standarisasi, malah kadang bingung kalau diajak devon beli satu jenis pelajaran, dan benar kata mbak Al hampir tiap hari devon bawa tas yang isinya berat banget...
    Semoga sukses ya mbak...


    oke Media Robbani Mengucapkan Selamat Tahun Baru 1434 H
    semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu bersama Mbak Alaika dan keluarga

    ReplyDelete
  24. Artikelnya keren banget mbak Al.... Semoga sukses kontesnya

    ReplyDelete
  25. ehm, bener juga. emang guru adalah tonggak pendidikan, kalau gurunya bagus maka pendidikan pun akan bagus. Sayangnya masih banyak guru yang berpandangan kolot dan tidak mau menerima perubahan apalagi mau berubah, kebanyakan hanya melalui materi yang dulu pernah ia terima. Ia tidak mau memperbaiki materinya, jadi, mengajarnya ya hanya hapalan saja. Harusnya, mungkin pendidikan kuliah di terapkan sejak sd, jadi semua serba dinamis

    ReplyDelete
  26. Artikel yang sangat bermnfaat (y)

    ReplyDelete