Tamparan itu, Keras dan Pedih [Tamat]

gambar pinjem dari sini
Tadinya sih hanya iseng, memulai sebuah awal paragraf dengan percakapan seperti ini "Kamu itu kenapa sih? bawaan marah mulu?". Eh keterusan, berkembang menjadi sebuah cerita super singkat (Flash Fiction) yang sudah aku posting disini nih sobs. 

Response yang masuk juga lumayan, membuat aku tersenyum sendiri. Kebanyakan sih menyukai karakter si istri yang aku ciptakan. Hehe. Namun ada juga yang kurang sependapat jika si istri ikutan menggunakan kekerasan. Setiap kita tentu punya pendapat masing-masing toh? and we are free for that.

Aku juga bukan termasuk orang yang senang menggunakan kekerasan, kecuali kepepet [demi keselamatan] ya? Tapi aku juga tak rela jika para suami seenaknya menggunakan power [baca; kekerasan] untuk menindas istrinya. Dan ini banyak terjadi di alam nyata kan sobs? 

Back to the topic, tanggapan yang aku terima baik yang komen langsung di blog, maupun di ym, fb chat, skype bahkan via call, membuat aku iseng untuk melanjutkan drama dua babak ini. Supaya sobats/reader bisa melihat lebih jelas mengapa si istri harus berbuat seperti itu [baca; balas menampar suaminya]. 

Well sobs, yuk langsung klik disini untuk menuju TKP yuuuk...

14 comments

  1. hiks..#pelukkin Mba Al..
    Siapa..siapa..yang berani menampar Mbaku..
    TEganya..

    Semoga aku jangan sampai mengalaminnya Mba..

    ReplyDelete
  2. Tenang Nchie... ga ada yang berani... hihi..

    ReplyDelete
  3. hmmm...., digendong untuk wudhu dan shalat malam...
    betapa bahagianya....

    ReplyDelete
  4. Untung belum pernah ditampar hehehe

    ReplyDelete
  5. Kagum deh sama caranya Mba Al cerita. :)

    ReplyDelete
  6. Mmmmh... lagi bikin proyek bikin novel ya, Mbak?
    Semoga sukses ya, Mbak... salam hangat selalu :)

    ReplyDelete
  7. baca ceritanya mb Al jd ikut gk karuan kebawa arus cerita.. saluutt mb Al ^_^

    ReplyDelete
  8. oh ada sambungannnya toh meluncur deh kesana....

    ReplyDelete