Sobats… apa kabar? Ga
terasa udah malam Minggu aja yaaa? Padahal bagiku kok rasanya masih teteup hari
itu-itu juga! Hehe. Maklum, keasyikan di rumah sih, menghabiskan waktu dengan
nonton DVD beberapa film action yang begitu mengasyikkan. J
Sampe minat posting
meredup dan beberapa GA spektakuler juga terlewatkan dengan begitu saja.
Hayyyyah… padahal hadiah yang ditawarkan itu begitu mempesona dan bikin mupeng.
Well sobs, malam ini
juga, belum punya postingan khusus, namun mengingat komitmen pada diri sendiri
untuk bisa terus update atau sekedar berbagi informasi/renungan, maka kali ini,
aku ingin share sebuah cerita menarik yang menitik beratkan pada ‘sudut
pandang/persepsi’. Dan setelah dipikir-pikir nih sobs… beneran lho, cara kita
berfikir itu sangat menentukan dan membantu bagi hati dan pikiran kita dalam
menetapkan langkah kehidupan lho.
Coba deh kita lihat
kisah berikut ini yuk…. Dikirim oleh seorang teman di Alaika BB Group.
Alkisah, seorang maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat
keadaan rakyat dan negerinya. Diputuskannya untuk berjalan kaki agar bisa
dengan seksama melihat-lihat kedaan. Namun baru beberapa meter saja sang
maharaja berjalan keluar dari istananya, kakinya telah terluka karena terantuk
batu. Sang maharaja pun berfikir, “Ternyata jalan di negeriku masih buruk
sekali. Harus segera diperbaiki agar rakyatku tidak merana.”
Sang maharaja pun lalu memanggil seluruh menteri dan mengadakan
mengadakan rapat luar biasa. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalanan di
negerinya dengan kulit sapi terbaik. #kok maharaja bego amat yak? Hihi
Lalu para menteri pun segera
melalukan persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri. Di
tengah-tengah hiruk pikuk luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap
sang maharaja. Ia berkata, “Wahai baginda Maharaja, mengapa paduka hendak
membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalanan di negeri ini,
sementara yang paduka butuhkan sesungguhnya hanyalah masing-masing dua potong
kulit sapi untuk melapisi telapak kaki paduka dan rakyat negeri ini.”.
Konon, sejak itulah dunia
menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita kenal sebagai sandal dan
berkembang pesat menjadi sepatu.
Lesson Learnt:
Untuk membuat dunia menjadi tempat yang menyenangkan dan
nyaman untuk hidup, kadang kala kita harus mengubah cara pandang kita, hati
kita, dan diri kita sendiri. Dan bukannya dengan jalan berusaha sekuat tenaga
mengubah dunia itu atau bahkan malah menyesali takdir yang telah terjadi dalam
kehidupan kita.
Kita terkadang begitu sering salah dalam menafsirkan dunia.
Dunia dalam pikiran kita, terkadang hanyalah suatu bentuk personal. Bahkan juga
sering kita artikan sebagai milik kita sendiri tanpa memperhitungkan orang lain
yang juga bermain di atasnya. Karena sering sekali dalam pandangan kita, dunia
adalah bayangan diri kita sendiri, yang tidak jarang melahirkan persepsi
berbeda. The map is not the territory….
Well sobs, semoga bermanfaat bagi ya, dan bagi yang sudah
pernah membacanya, silahkan di skip jika dirasa tidak perlu, ok?
Saleum,
Alaika
17 comments
keren :)
ReplyDeletesolusi cerdas ^^
kadang kita nggak bisa mikir baik-baik ya, butuh orang lain yang membuat sadar hihihi
Rajanya pernah juga minta dibungkus kayak mumi
ReplyDeleteLalu ada pertapa datang dan menasehati
“Wahai baginda Maharaja, mengapa paduka hendak membungkus diri di sekujur tubuh, sementara yang paduka butuhkan sesungguhnya hanyalah masing-masing dua potong kain untuk menutup aurat paduka dan rakyat negeri ini.”.
Konon, sejak itulah dunia menemukan kain pembungkus badan yang kita kenal sebagai baju dan celana.
Cara pandang...sama juga dengan 'bahagia', seringkali kita hanya perlu mengubah 'sedikit' cara pandang kita pada situasi/keadaan yg ada dan terjadi sehingga kita bisa 'merasa' bahagia..
ReplyDeletebahagia itu kita yang menentukan sendiri ya mbak
ReplyDeletesangat bermotivasi postingan nya...
ReplyDeletehihi meski si raja salah ambil keputusan tapi tetep keren, mikirin rakyatnya hehehe
ReplyDeletehmmm.... inspiratif sekali ini "cara pandang" ini
ReplyDeletemakasih banyak ya, Mbak....
betul juga, kadang kadang diri kitalah yang perlu di rubah... tidak perlu melulu menuntut orang lain yang merubah...
ReplyDeletesaya kok dapat rssfeednya sampai 19 buah loh... kenapa ya?
TFS atas "Cara Pandang"nya Mbak :)
ReplyDeleteitu cerita beneran mbak?
ReplyDeletebtw..mohon maaf lahir batin..
Orang Claremont suka bilang "you are what you think" mbak :) kata Zig Ziglar, kalo gak bisa mengubah lingkungan, ubah cara pandang kita melihat lingkungan itu.
ReplyDeletekdang2 kita sdar cz orang laen.. :D
ReplyDeletenice article.. nice ceritax..
ReplyDeleteNice note ...
ReplyDeleteBtw masih ada GA kak sampai 30 Agustus kalo gak salah, GAnya mbak Enny .... sy baru posting juga ^__^
selalu inspiratif Mbak :)
ReplyDeleteutk mencoba bahagia terkadang kita hanya perlu mengubah cara padang ya mbak :)
ReplyDeleteDari sepatu itu menimbulkan cara pandang menarik
ReplyDelete