Turut berduka atas hilangnya pesawat NBA Medan - Kuta Cane


Dear sobat mayaku….,


Hope that you all are in excellent health always yaa….

Hm, dah beberapa hari ini ga sempat update nih padahal banyak cerita yang ingin dishare terkait keseharian pekerjaan yang kian menggunung nih. Rencana sih mau update ntar malam, tapi kok rasanya ingin segera nulis ya.


Well sobats, yuk cerita-cerita dulu yuk, habis jenuh juga berkutat dengan budget yang belum juga final2 nih.. Rubah sana rubah sini, comot sana comot sini. Huft, capek dweh.

Nah, lagi serius2nya melototi table excel nih, finalize budget, eh tiba2 si bos dari ujung sana ngomong,

‘Hey, is any one of you read the news? NBA Medan – Kuta Cane got a crash!’.

Kami semua menoleh kearahnya dan melongo.

“No pak, thanks for the info, that’s is a really terrible airline!’ salah seorang kolega menyahut, dan aku yakin semuanya langsung googling dengan kata kunci ‘pesawat NBA jatuh’.

Dan bener saja, kata kunci yang kuketikkan itu menghantarkanku pada beberapa link berkaitan dengan berita itu. Salah satunya adalah berita dari: TRIBUNNEWS.COM, MEDAN.

Pesawat Cassa jenis 212 rute Medan-Kutacane diperkirakan jatuh di hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, setelah terbang 25 menit.

Wartawan Tribun Medan (Tribunnews.com) melaporkan Kamis pagi ini, pesawat naas itu take off dari Bandara Polonia Medan pukul 07.00 WIB. Penerbangan Medan (Sumatera Utara) ke Kutacane, Aceh Tenggara (NAD) ditempuh satu jam.
Sesuai jadwal, pesawat ini seharusnya sudah mendarat di Kutacane, Aceh Tenggara, pukul 08.00 WIB.

Pesawat hilang kontak sebelum diperoleh informasi bahwa pesawat tersebut jatuh. Pesawat perintis ini dioperasikan PT Nusantara Buana Air (NBA) itu menerbangi rute Medan-Kutacane.
Tim SAR Medan sudah berangkat ke lokasi yang diduga jatuhnya pesawat, yakni di hutan Bahorok di Kabupaten Langkat, untuk mencari korban. Pesawat tersebut dilaporkan mengangkut 18 orang terdiri atas seorang pilot, seorang co-pilot, seorang teknisi, serta 15 penumpang.


Berita lain dari Media Indonesia.com:

JAKARTA--MICOM: Bupati Aceh Tenggara Syamsul Bachri menyatakan pesawat Cassa jenis 212 putus komunikasi setelah terbang 10 menit dari Bandara Polonia Medan.

"Setelah terbang 10 menit putus komunikasi," kata Syamsul saat diwawancarai Metrotv, Kamis (29/9).

Ia menyatakan, ada 17 penumpang yang ada di pesawat nahas itu. Terdiri dari 14 penumpang, satu pilot, satu copilot dan satu teknisi.
"Kami belum dapat kepastian jatuhnya dimana. Putus komukasi sampai saat ini," katanya.

Namun, tim SAR dari Aceh Tenggara tengah bergerak mencari pesawat milik PT Nusantara Buana Air (NBA) itu.
"Informasi yang didapat, pesawat jatuh enam mil dari Medan. Tapi kita belum komunikasikan dengan pihak Sumut," ujarnya.
Pesawat Cassa jenis 212 pada hari ini Kamis (29/9) hilang kontak. Pesawat dari Medan-Kutacane masih belum diketahui keberadaannya hingga kini. (Ray/OL-9)



Okezone.com menurunkan berita seperti berikut:

JAKARTA - Humas Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membuka posko di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara, terkait hilangnya pesawat milik maskapai Nusantara Buana Air (NBA) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bambang mengungkapkan, masyarakat yang anggota keluarganya menumpang pesawat jenis Cassa dengan registrasi PK-TLV itu bisa langsung meminta informasi di Bandara Polonia.

“Kami sudah sampaikan ke pihak bandara agar masyarakat yang anggota keluarganya menjadi penumpang pesawat, bisa mencari informasi di sana,” ujar Bambang saat dihubungi okezone, Kamis (29/9/2011).

Seperti diberitakan pesawat NBA dinyakan hilang dalam perjalanan dari Bandara Polonia Medan menunuju Kutacane, Aceh.
Pesawat lepas landas dari Polonia sekira pukul 07.15 WIB dan seharusnya tiba di Kutacane, Aceh, pada pukul 08.00 WIB. Namun sampai pukul 08.00 pesawat dengan 18 penumpang, dua kru kokpit, dan seorang teknisi, itu tidak kunjung tiba.


Duh, rasanya sedih banget mendengar berita seperti ini lagi sobats, apalagi aku sendiri pernah harus mempergunakan jasa penerbangan ini beberapa kali saat bertugas ke daerah-daerah terpencil. Untung saat itu perjalanan kami dapat berjalan dengan selamat, namun kemudian organisasi tempatku bekerja memang benar-benar menempatkan airline yang satu ini sebagai jenis airline yang sangat tidak diijinkan untuk kami pergunakan, mengingat tingkat keselamatannya tidak memenuhi standard yang ditetapkan oleh lembaga PBB, selaku organisasi tempatku bekerja.

Saking beresikonya beberapa airline sejenis ini, teman-teman punya julukan khusus menggantikan kepanjangan yang sebenarnya dari nama airline ini, seperti NBA (yang harusnya adalah Nusantara Buana Air, malah dipelesetkan menjadi Nasib Baik AJa. Terus SMAC menjadi Siap Mati Atau Cacat, hehe, ada2 aja, tapi boleh juga sih, hehe.


Well sobats,

Sedih rasanya mendengar musibah demi musibah di dunia penerbangan yang tetap saja terjadi, semoga hal ini dapat menjadi tambahan pembelajaran bagi pihak terkait untuk meningkatkan Operasional dan Maintenance nya demi menjaga keselamatan para pengguna jasanya.


Well sobats, banyak lagi sebenarnya yang ingin ditulis, tapi ntar aja deh ya, soalnya si bos sepertinya akan segera memanggilku untuk menghadap nih, to update him about the mission I carried out in the last 3 days.

So, have a great day ya sobs, keep smiling even though thousands of obstacle facing and surrounding you gitu lho. Hehe.



Saleum,


Alaika


2 comments

  1. turut berduka cita aja dech tas kejadian jatuhnya pesawat casa

    ReplyDelete
  2. Sesulit apapun masalah yang kita hadapi, ia harus diselesaikan, bukan dihindari.

    ReplyDelete